Chapter 3
Chapter 3
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
penelitian pada penelitian ini adalah produk dan layanan yang diberikan oleh
mayoritas oulet Miniso berada di mall Jakarta. Penelitian ini akan dilaksanakan
tertentu, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk
penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian konklusif yang bertujuan
penelitian yang meneliti adanya hubungan yang bersifat sebab akibat dari
ini yang menjadi populasi ialah konsumen produk Miniso baik laki-laki
bulan terakhir.
3.3.2 Sampel
Merupakan sebagian anggota populasi yang dipilih dengan
(Malhotra, 2010:344).
sampel dalam analisis SEM salah satunya adalah critical sample size.
yaitu:
(ML).
primer menurut Malhotra (2010:100) adalah data yang berasal dari sumber
data yang langsung atau khusus memberikan data kepada pengumpul data
untuk mengatasi masalah penelitian. Data ini didapat dari sumber pertama
sampling dengan cara purposive sampling. Menurut Siyoto dan Sodik (2015:
berkunjung dan membeli produk Miniso dalam kurun waktu 6 bulan terakhir
Tabel. III.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu
Teknik
Jumlah Tempat
No Sumber Pemilihan Metode
Sampel Penelitian
Sampel
Purposive
2 Razak, I. (2016) 110 Sampling Bekasi SEM
Stratified
Malik, M. E., Ghafoor, M.
4 165 Random Pakistan SEM
M., dan Iqbal, H. K. (2012)
Sampling
Random
Chinomona, R., dan
6 150 Sampling Afrika SEM
Mazariri, E. T. (2017)
Method
Purposive Path
8 Vina Herawati (2013) 100 Surabaya
Sampling Analysis
48
Purposive
12 VANESSA VENESALIE 150 Surabaya SEM
Sampling
(2019)
variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas. Dengan kata lain, variabel terikat adalah
variabel yang diukur dan diamati ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas.
Siyoto dan Sodik (2015: 46) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
independen pada penelitian ini antara lain brand image (X1), quality
Tabel III.2
Operasionalisasi Variabel
Variabel Indikator Adaptasi Sumber
Brand Image 1. Produk dari Miniso memiliki kualitas Chinomona
(X1) yang tinggi (2016)
akan membuat hasil data menjadi tidak pasti. Nilai dari setiap skala tersebut adalah:
Tabel III.3
Pengukuran Skala Likert
Kriteria Jawaban Skor Kode
Sama Sekali Tidak Setuju 1 SSTS
Sangat Tidak Setuju 2 STS
Tidak Setuju 3 TS
Setuju 4 S
Sangat Setuju 5 SS
Sangat Setuju Sekali 6 SSS
Sumber: Sukardi (2015)
3.7 Teknik Analisis Data
Menginterpretasikan kemudian menarik kesimpulan dari data-data yang
telah terkumpul adalah tujuan dari teknik analisis data. Untuk mengolah dan
52
22 dan SEM yang terdapat pada software Lisrel versi 8.8. SEM ini digunakan
karena dinilai teknik analisis yang lebih kuat dan akurat dimana kita tidak hanya
dapat mengetahui hubungan kausalitas antar variabel atau konstruk, lebih dari
yang telah selesai mengisi kuesioner yang dibuat oleh peneliti. Adapun
variabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah citra merek,
kualitas produk, kualitas layanan, kepuasan pelanggan dan Niat beli ulang.
menggunakan uji Pearson. Nilai Pearson akan dianggap valid jika nilai r
hitung lebih besar dari r tabel. Begitu juga sebaliknya, apabila nilai r hitung
lebih kecil dari r tabel maka tidak valid. Sedangkan reliabilitas adalah alat
keandalan di mana responden termasuk dalam cakupan skala yang sama pada
dua waktu yang berbeda, dengan kondisi yang dianggap sama. Sebuah
tetap konsisten atau stabil pada hasil yang relatif sama meskipun pengukuran
tertentu seperti 0,6. Reliabilitas kurang dari 0,6 dapat dikatakan kurang baik,
sedangkan 0,7 dapat diterima dan 0,8 dapat dikatakan baik. Pengujian
Dimana:
54
variabel bebas dan terikat. Dalam analisis jalur ini memungkinkan pengujian
Kadir (2015: 242) merupakan alat untuk melukiskan secara grafis struktur
Analisis jalur dapat berupa pengaruh langsung maupun tidak langsung antar
didasarkan pada data yang didapat sesuai dengan model teori atau tidak,
(2010: 6-7) nilai-nilai indeks kecocokan model yang sering digunakan dalam
SEM, diantaranya:
55
1. Nilai Chi Square: semakin kecil maka model semakin sesuai antara
nilainya lebih kecil atau sama dengan 0,05 cukup baik sebesar atau
kecocokan yang baik. Model dianggap fit apabila nilai GFI ≥ 0,9.
Fit Index (AGFI): Fungsi sama dengan GFI perbedaan terletak pada
sama dengan atau lebih besar dari 0,9. Jika nilai lebih besar dari 0,9
atau lebih besar dari 0,95. Jika nilai mendekati 1 maka model tersebut
kecocokan yang baik. Model dianggap fit apabila nilai CFI ≥ 0,9
Tabel III.4
Goodness of Fit Indices
Goodness of Fit Cut-off Value
Indices
Chi Square <3
GFI ≥0,90
RMSR <0,05
RMSEA 0,05≤ RMSEA ≤0,08
AGFI ≥0,90
TLI ≥0,95
CFI ≥0,90
Sumber: Sarwono (2010)
3.7.5 Uji Hipotesis
Hubungan kausalitas antar variabel yang dikembangkan perlu adanya
dari nilai standardized total effects dimana hasil dari analisis data akan
dengan nilai kritisnya (ttabel). Nilai kritis untuk ukuran sampel besar (n > 30)
57
dengan taraf α = 0.05 yaitu sebesar 1.96. Hubungan variabel yang memiliki t-
0.375 B2
0.457 B3
0.331 B4
0.415 B5
0.168 B6 0.791
0.783
0.306 B7 0.747
0.980
0.347 B8 0.794
0.739
0.253 P1 0.793 C1 0.488
0.753
0.856
0.288 P2 C2 0.372
0.945
C
0.286 0.840
0.566 P3 0.786 B C3 0.546
0.851
0.703
0.405 0.783
0.652 P4 0.580 C4 0.626
0.637 0.425
0.306
0.310
0.569 P5 0.717 P C5 0.334
0.809
0.257
0.381 P6 R1 0.408
0.865
R
0.202 0.742
0.461 S1 0.788 S R2 0.268
0.692
0.732
0.561
0.462 S2 0.714 R3 0.430
0.879
0.775
0.565 S3 0.847 R4 0.328
0.760
0.636 S4 0.768 0.617
R5
0.571
0.586 S5 1.037
1.143
0.480 S6 1.384
1.331
0.487 S7
0.767 S8
0.341 S9
0.371 S10
0.041 S11
0.050 S12
Gambar III.1
Diagram Conseptual Full Model
Diolah oleh Peneliti (2019)