Anda di halaman 1dari 12

PERAN PENGAWAS DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM

2013 PADA SMA NEGERI DI KABUPATEN TANGGAMUS


(Studi Kasus di SMA Negeri 1 Sumberejo)

Oleh

Syahruddin, Sulton Djasmi, Irawan Suntoro


FKIP Unila: Jln.Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.1, Gedung Meneng
E-Mail:-

Abstract: Roles of School Superintendents in Implementing Curriculum 2013 in


Senior High Schools (SMA) in Tanggamus District. This study focused on the
roles of school superintendents in implementing Curriculum 2013 in Senior High
Schools (SMA) in Tanggamus, with the following sub-foci: (1) the role of the
superintendent in monitoring teachers, (2) the role the superintendent as a supervisor,
(3) implementation of the superintendent’s roles in evaluating teachers in
implementing Curriculum 2013 in Public Senior High Schools (SMAN) in
Tanggamus District. This study used a qualitative approach with a case study design.
Data were collected using in-depth interviews, documentation and observation. The
collected data were then analyzed and interpreted, leading to conclusions.
Respondents or informants were selected using purposive sampling, and followed by
snowball sampling, initially from the superintendent, then the principal and teachers
of SMAN 1 Sumberejo, Tanggamus District. Results of this study are: (1) the school
superintendent monitored the teachers’ preparation concerning appropriate material
selection in constructing every learning program plan made by teachers for the
purpose of implementing Curriculum 2013. Monitoring was carried out by including
selection of appropriate teaching materials in preparing each plan of learning
programs created by teachers. Monitoring was carried out by examining the devices
made by the teachers to adjust the core competencies and basic competencies with
indicators made by the teachers in implementing Curriculum 2013. (2) The school
superintendent carried out mentoring and followed up the results of previous
meeting. The school superintendents supervised the teachers in order to follow up the
results of monitoring. Supervision done by the school superintendents was in the case
of creating a lesson plan that was in accordance with the demands of the curriculum,
the use of learning models that used scientific and authentic assessment. (3) The
superintendent in carrying out evaluation towards the teachers’ performance did not
fully fit Curriculum 2013. The superintendent evaluated the authentic and portfolio
assessment, accompanied by asking a question on how the teachers conduct
assessment processes to assign a mark to the students.

Keywords: evaluation, guidance, monitoring, school superintendent

Abstrak: Fokus penelitian ini adalah peran pengawas sekolah dalam membina guru
dalam implementasi kurikulum 2013 (Studi Kasus di SMA Kabupaten Tanggamus),
dengan sub fokus penelitian (1) Peran pengawas sekolah dalam memantau guru (2)
Peran pengawas sebagai supervisor. (3) Pelaksanaan peran pengawas sekolah
mengevaluasi guru dalam implentasi kurikulum 2013 di SMA Tanggamus. Penelitian
menggunakan rancangan penelitian kualitatif,sesuai dengan hakekat penenlitian
kualitatif maka penelitian ini bersumber pada pengamatan dilapangan (field
research) dan wawancara. Dalam penelitian ini studi yang mendalam dilakukan
terhadap peran pengawas dalam implementasi kurikulum 2013, data yang diperoleh
kemudian dianalisis dan diberikan interpretasi untuk selanjutnya diambil kesimpulan.
Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, studi dokumentasi dan
pengamatan atau observasi. Teknik pemilihan responden atau informan
menggunakan teknik purposive dan dilanjutkan dengan teknik snowbool dari
Pengawas sekolah, Kepala Sekolah dan guru SMA Negeri Sumberejo kabupaten
Tanggamus. Hasil penelitian : 1)Pengawas sekolah memeriksa persiapan guru
tentang pemilihan materi yang sesuai dalam penyusunan setiap rencana program
pembelajaran yang telah dibuat oleh guru dalam implementasi kurikulum 2013.
Pemantauan yang dilakukan yaitu dengan memeriksa perangkat yang dibuat oleh
guru untuk menyesuaiakan antara kompetensi inti, kompetensi dasar, dengan
indikator yang dibuat oleh guru dalam implementasi kurikulum 2013. 2) Pengawas
sekolah dalam membina dan menindaklanjuti hasil pertemuan sebelumnya.
Pengawas melakukan supervisi yang diberikan pada guru dalam rangka
menindaklanjuti hasil supervisi. Bimbingan yang di lakukan oleh pengawas adalah
dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan
kurikulum, penggunaan model pembelajaran yang menggunakan saintifik dan
penilaian yang otentik. 3) Pengawas sekolah dalam melakukan evaluasi terhadap
kinerja guru belum sepenuhnya dilakukan sesuai dengan ketentuan kurikulum 2013,
Pengawas melakukan evaluasi tentang penilaian otentik, penilaian portopolio dengan
menanyakan bagai mana proses penilaian yang dilakukan oleh guru dalam
memberikan nilai pada anak didik.

Kata kunci: pemantauan, bimbingan, evaluasi, pengawas sekolah

Kurikulum 2013 di semua jenjang sekolah Pemerintah kabupaten dalam hal ini Dinas
diberlakukan secara bertahap mulai tahun Pendidikan mengharapkan kepada Peng-
pelajaran 2013/2014 melalui pelaksanaan awas sekolah, Kepala sekolah dan guru
terbatas, khususnya bagi sekolah-sekolah untuk dapat melaksanakan secara bersama–
yang sudah siap melaksanakannya. sama baik dalam persiapan dan
Menjelang implemen-tasi Kurikulum 2013, pelaksanaannya di sekolah yang telah
penyiapan tenaga guru dan tenaga dijadikan sekolah sasaran tersebut.
kependidikan lainnya sebagai pelaksana Kemudian sesuai dengan Permen
kurikulum di lapangan telah dilakukan. Depdikbud no.81 A tahun 2013 yang
Di Kabupaten Tanggamus dalam mewajibkan pelaksana-an kurikulum 2013
pelaksanaan implementasi Kurikulum 2013 ke semua satuan pendidikan tingkat SMA,
dilaksanakan dari tahun pelajaran 2013/ maka semua SMA yang ada di Kabupaten
2014 untuk beberapa sekolah yang ditunjuk Tanggamus untuk dapat melaksanakan
sebagai sekolah implementasi sasaran kurikulum 2013 mulai tahun pelajaran
kurikulum 2013, yaitu untuk tingkat SD 2014–2015. Namun berdasarkan surat
sebanyak 5 sekolah, SMP sebanyak 4 edaran dari Mendikbud kepada seluruh
Sekolah, dan SMA satu sekolah. sekolah Se-Indonesia terkait kurikulum
2013, Nomor: 179342/MPK/KR/2014, tgl 5 bimbingan, arahan serta pendampingan
Desember 2014 hal pelaksanaan Kuri- dalam pelaksanaan kegiatan persiapan,
kulum 2013 yang menyatakan: 1) proses serta mengevaluasi dari kegiatan
menghentikan Kurikulum 2013 di sekolah- yang telah dilakukan oleh guru.
sekolah yang belum menerapkan satu Persiapan yang dilakukan dinas
semester. 2) Tetap menerapkan Kurikulum pendidikan untuk menyiapkan sumber-daya
2013 di sekolah-sekolah yang telah tiga yang akan melaksanakan kurikulum 2013
semester ini meneruskan. Dinas pendidikan telah mengadakan berbagai macam upaya
Tanggamus dalam menindaklanjuti edaran untuk meningkatkan kemampuan dari pada
tersebut diting-kat SMA masih melakukan guru, kepala sekolah maupun pengawas
Kurikulum 2013 di tiga sekolah yang akan bertanggung jawab dalam
Dinas Pendidikan Kabupaten implementasi kurikulum 2013. Sebagian
Tanggamus dalam melaksanakan Kuri- besar dari guru yang ada telah diberi
kulum 2013 baik ditingkat sekolah dasar, pelatihan dan workshop ke berbagai
sekolah menengah pertama, sekolah tingkat, baik ke LPMP maupun yang
menengah atas maupun sekolah menengah dilaksanakan di sekolah. Tetapi walaupun
kejuruan melibatkan pengawas sekolah, sudah banyak guru yang mengikuti
kepala sekolah dan guru. Dengan pelatihan dan workshop tidak sedikit guru
memperhatikan tugas dan kewajiban yang ketika melakukan tugas di kelas atau di
diembankan pada pengawas sekolah untuk sekolah banyak yang menemui berbagai
memantau kegiatan implementasi kuri- macam masalah yang berkaitan ketidak
kulum 2013. Selaku pemantau keterlak- pahaman dalam mengimplemetasikan
sanaan kurikulum di sekolah secara kurikulum 2013, disinilah bagaimana peran
bersamaan di kabupaten Tanggamus. pengawas sekolah dalam memantau,
Dengan memperhatikan jumlah pengawas mensupervisi dan mengevaluasi kegiatan
dan jumlah sekolah yang terdapat di yang dilakukan oleh guru.
Tanggamus, yang tersebar di 20 kecamatan Mengatasi kendala-kendala yang
yang ada dan jumlah pengawas yang ada. ada dilaksanakan kerja sama antara guru,
Jumlah pengawas yang ada di Kabupaten Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah,
Tanggamus dalam hal ini sebanyak 90 dengan demikian Dinas Pendidikan
orang yang terdiri dari 6 orang pengawas Kabupaten Tanggamus melalui peng-awas
TK, 60 orang pengawas SD, 10 orang sekolah untuk dapat memonitor pelak-
pengawas SMP, 11 orang pengawas SMA sanaan dan persiapan guru-guru dalam
dan 3 orang pengawas SMK. Dilihat dari implementasi kurikulum 2013 tersebut.
banyaknya jumlah pengawas yang ada ini Tugas pengawas sekolah selaku pemantau
untuk menjangkau ke semua sekolah yang adalah memantau guru dalam persiapan
ada di Kabupaten Tanggumus ini guna program mengajar dalam hal ini memantau
memenuhi kebutuh-an yang ada di guru dalam membuat perencanaan dan
lapangan, ditinjau dari geografisnya bagaimana proses pelaksanaan dalam
kabupaten Tanggamus memiliki wilayah pembelajaran di Kelas. Sedangkan selaku
yang sangat luas, karena begitu luas dan supervisi pengawas sekolah mempunyai
alamnya yang berupa pegunungan serta tugas mensupervisi dalam membuat peren-
penyebar sekolah yang merata canaan dan proses implementasi kurikulum
mengakibatkan banyak program yang 2013 oleh guru, sedangkan dalam fungsi
belum berjalan dengan maksimal. Namun sebagai evaluator adalah mengevaluasi dari
dalam kenyataanya di lapangan banyak persiapan sampai pelaksanaan kurikulum
guru yang ada di sekolah sasaran 2013 di sekolah. Berdasarkan data dinas
implementasi menemui banyak hambat-an pendidikan Kabupaten Tanggamus telah
untuk pelaksanaannya oleh karena itu peran melaksanakan workshop dan pelatihan bagi
dari pengawas sekolah untuk memberikan guru-guru SMA Kabupaten Tanggamus
dalam menyukseskan pelaksanaan kuri- kemampuan yang direfleksikan pada
kulum 2013 yang telah dilaksanakan secara pengetahuan, sikap, dan keterampilan
bertahap. dalam melaksanakan tugas-tugas pokok dan
Pelaksanaan kurikulum 2013 fungsi jabatan profesional sebagai
walaupun sudah banyak guru SMA yang pengawas sekolah”. Dengan memper-
sudah mengikuti pelatihan tetapi banyak hatikan kemampuan yang harus dimiliki
juga yang belum mampu memahami dalam pengawas sekolah tersebut searah dengan
persiapan dan implementasinya karena dari kebutuhan pengelolaan manajemen di
beberapa sisi dan aspek juga teori serta sekolah, tuntutan kurikulum 2013,
administrasi yang agak rumit. Untuk itu kebutuhan masyarakat dan perkembangan
dalam menyukseskan pelaksanaan kuri- ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
kulum 2013 tersebut peranan pengawas Selanjutnya paradigma yang digunakan
sekolah sangat strategis yang diharapkan dalam menyusun kompetensi pengawas
untuk dapat memonitor dan membimbing dikembangkan atas dasar tugas pokok dan
memantau, mengarahkan dan mengevaluasi fungsi pengawas sebagai supervisor.
guru maupun kepala sekolah dalam Evaluasi supervisi pendidikan
implementasi pelaksanaan kurikulum 2013 adalah suatu proses menentukan tingkat
di sekolah. Peran strategis yang dimaksud keberhasilan supervisi akademik dengan
adalah apakah pelaksanaan kegiatan proses menggunakan patokan-patokan tertentu
pembelajaran dapat dilaksanakan dan telah guna mencapai tujuan pendidikan yang
sesuai dengan sekenario pembelajaran. telah ditentukan sebelumnya (Imron,
Berkait dengan peran tersebut dan dengan 2012:196).
melihat keadaan yang ada pada lingkungan Menurut aqib (2009:102)
pendidikan di Tanggamus khususnya di “pengawasan dengan meliputi: (1)
tingkat SMA maka penulis tertarik untuk pengawasan sekolah, (2) pengembangan
meneliti tentang Peran Pengawas Sekolah profesi, (3) teknis operasional, dan
dalam Implemetasi Kurikulum 2013 pada wawasan kependidikan”. Selain itu untuk
satuan pendidikan SMA di Kabupeten meningkatkan profesionalisme pengawas
Tanggamus. sekolah melakukan pengembangan profesi
secara berkelanjutan dengan tujuan untuk
Pengawas sekolah berkedudukan menjawab tantangan dunia pendidikan yang
sebagai pelaksana teknis fungsional di semakin komplek dan untuk lebih
bidang pengawasan akademik dan mengarahkan sekolah ke arah pencapaian
manajerial pada sejumlah satuan pendidikan tujuan pendidikan nasional yang efektif,
yang ditetapkan. Merujuk pada satuan efisien dan produktif.
pendidikan, maka kemudian jabatan Fungsi utama supervisi pendidikan
pengawas dibedakan menjadi pengawasan ditujukan pada perbaikan dan peningkatan
TK, pengawasan SD, pengawasan SMP, kualitas pengajaran. Chester Harris dalam
pengawasan SMA, dan pengawasan SMK (Sahertian, 2008:21) menyatakan bahwa
(Aqib, 2009:5-6). fungsi utama supervisi ialah membina
Secara umum kompetensi adalah program pengajaran yang ada sebaik-
seperangkat kemampuan yang meliputi baiknya sehingga selalu ada usaha
pengetahuan, keterampilan, kecakapan atau perbaikan. Sedangkan Briggs dalam
kapabilitas yang dimiliki seseorang, sahertian (2008:21) mengungkapkan bahwa
sehingga ia mampu menampilkan perilaku fungsi utama supervisi bukan perbaikan
kognitif, afektif, dan psikomotor tertentu pembelajaran saja, tapi untuk meng-
sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya akomodasi, menstimulasi, dan mendorong
secara optimal. Dari pengertian di atas kearah pertumbuhan profesi guru.
(Sudjana 2012: 53-55) memaparkan Menurut Munir (2010:28) meng-
“kompetensi pengawas mencakup katagorikan ke dalam tiga pengertian yaitu
(1) kurikulum sebagai rencana belajar pemantauan oleh pusat dan daerah.
peserta didik (2) kurikulum sebagai rencana Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis
pembelajaran, dan (3) kurikulum sebagai kompetensi. Kurikulum berbasis kom-
pengalaman peserta didik. Kurikulum petensi adalah outcomes-based curriculum
sebagai sebuah rencana pembelajarana dan oleh karena itu pengembangan
adalah sebuah perencanaan di suatu kurikulum diarahkan pada pencapaian
sekolah. Berdasarkan pendapat yang dikutip kompetensi yang dirumuskan dari SKL.
diatas kita bisa memberikan pengertian Demikian pula penilaian hasil belajar dan
kurikulum mencakup sejumlah pelajaran hasil kurikulum diukur dari pencapaian
yang ditawarkan oleh suatu lembaga kompetensi. Keberhasilan kurikulum diar-
pendidikan yang harus ditempuh atau yang tikan sebagai pencapaian kompetensi yang
dipelajari peserta didik. Ini bermakna dirancang dalam dokumen kurikulum oleh
proses pendidikan di sekolah yang termasuk seluruh peserta didik.
kurikulum hanya pelajaran yang harus
dipelajari peserta didik. METODE PENELITIAN
Kurikulum 2013, penyusunan Penelitian ini dirancang meng-
kurikulum dimulai dengan menetapkan gunakan pendekatan kualitatif diskriptif
standar kompetensi lulusan berdasarkan dengan metode fenomenologi dalam arti
kesiapan peserta didik, tujuan pendidikan data yang diperoleh dalam bentuk kata–kata
nasional, dan kebutuhan. Setelah berupa pemaparan mengenai situasi yang di
kompetensi ditetapkan kemudian ditentukan teliti yang disajikan dalam bentuk uraian
kurikulumnya yang terdiri dari kerangka naratif. Penjelasan terhadap masalah
dasar kurikulum dan struktur kurikulum. penelitian akan di olah berdasarkan hasil
Satuan pendidikan dan guru tidak diberikan obserfasi terhadap fakta dan kejadian.
kewenangan menyusun silabus, tapi disusun
Penelitian ini diperlukan peng-
pada tingkat nasional. Guru lebih diberikan
amatan yang mendalam dan menyeluruh,
kesempatan mengembangkan proses
data yang diungkap bukan berupa angka-
pembelajaran tanpa harus dibebani dengan
angka melainkan berupa kata-kata dan
tugas-tugas penyusunan silabus yang
dokumen. Penelitian ini dimaksudkan untuk
memakan waktu yang banyak dan
dapat mengungkap fenomena yang ada dan
memerlukan penguasaan teknis penyusunan
peneliti akan berupaya menemukan
yang sangat memberatkan guru.
peristiwa-peristiwa yang dapat dipahami
Ketercapaian kompetensi sesuai peneliti, berbagai pendapat dan isu yang
dengan yang telah ditetapkan dan untuk ada, dan fenomena-fenomena yang nampak
memudahkan pemantauan dan supervisi pada obyek penelitian. Oleh karena itu
pelaksanaan pengajaran, perlu diambil dalam penelitian ini menggunakan
langkah penguatan tata kelola antara lain pendekatan kualitatif dengan teori
dengan menyiapkan pada tingkat pusat fenomenologi.
buku pegangan pembelajaran yang terdiri
dari buku pegangan siswa dan buku Kehadiran Peneliti
pegangan guru. Karena guru merupakan
faktor yang sangat penting di dalam Sebagaimana ciri pada penelitian
pelaksanaan kurikulum, maka sangat kualitatif, peneliti bertindak sebagai
penting untuk menyiapkan guru supaya instrumen sekaligus pengumpul data.
memahami pemanfaatan sumber belajar Instrumen selain manusia (pedoman
yang telah disiapkan dan sumber lain yang wawancara, pedoman observasi, dan
dapat mereka manfaatkan. dokumentasi) dapat pula digunakan, tetapi
Keterlaksanaan implementasi kuri- fungsinya sebatas sebagai pendukung tugas
kulum dan pelaksanaan pembelajaran, juga peneliti sebagai instrumen dengan kata lain
perlu diperkuat peran pendampingan dan kehadiran peneliti adalah mutlak. Peneliti
mulai melakukan proses penelitian bulan kondisi lapangan. Penentuan informan
oktober menemui pengawas yang akan disesaikan dengan fokus penelitian yang
menjadi sumber informan. Kemudian bulan akan digali dan menguasai permasalahan
november peneliti meminta data yang tersebut. Sesuai dengan rumusan masalah
berupa dokumen dari informan yaitu dalam penelitian ini maka peneliti
program kerja pengawas. Kemudian awal menggunakan teknik purposive dan
bulan desember peneliti melapor ke sekolah dilanjutkan dengan teknik Snowball.
yang menjadi sasaran yaitu menemui kepala Pengumpulan data dalam penelitian ini
sekolah. Kemudian peneliti datang ke menggunakan metode wawancara men-
sekolah pada tanggal 11 Desember. dalam, observasi dan dokumentasi.
Kemudian Kepala sekolah bersedia Informan dalam penelitian ini berjumlah 7
menerima peneliti melakukan penelitian di orang. Pengumpulan data dalam penelitian
SMA Sumberjo. Pada hari senin tanggal 15 ini menggunakan teknik wawancara,
Desember 2014 peneliti kembali kesekolah observasi, dan dokumentasi.
untuk melakukan wawancara dengan kepala
sekolah. Kemudian pada hari selasa tanggal Analisis Data
16 Desember 2014 peneliti datang kembali
kesekolah SMA Negeri sumberjo untuk Teknik analisis data yang digunakan
melakukan wawancara dengan beberapa adalah teknik induktif konseptualistik yaitu
orang guru yang menjadi imporman. berdasarkan informasi empiris yang di-
Kemudian pada tanggal 18 Desember 2014 peroleh kemudian dibangun konsep atau
peneliti melakukan wawancara dengan proposisi kearah pengembangan teori
pengawas sekolah di kantor pengawas substantif. (Menurut Miles dan Huberman,
sekolah untuk melakukan wawancara. 1992:19) teknik analisis data dengan teknik
analisis induktif konseptualistik mencakup
Pada penelitian ini peneliti sebagai empat kegiatan bersamaan yaitu: (1)
pengamat aktivitas, pewawancara dan pengumpulan data, (2) reduksi data, (3)
observator subyek penelitian. Maksudnya penyajian data, dan (4) penarikan kesim-
kehadiran peneliti disini lansung hadir pulan (verifikasi). Langkah-langkah analisis
kelapangan dengan tujuan untuk meng- data dalam penelitian ini dilakukan sebelum
amati, mewawancarai dan mengobservasi di lapangan, selama di lapangan dan setelah
dalam proses penelitian. Peneliti berusaha pengumpulan data yaitu dalam proses
menghimpun data dalam keadaan se- reduksi data, penyajian data dan penarikan
wajarnya, mempersamakan cara kerja yang kesimpulan sementara. Verifikasi dan pena-
sistematis, terarah dan dapat dipertangung rikan kesimpulan akhir dilakukan setelah
jawabkan sehingga tidak kehilangan sifat pengumpulan data selesai (Gambar 1).
ilmiahnya.
Pengecekan dan Keabsahan Data
Data dan Sumber Data Penelitian
Pengecekan keabsahan data
Sumber data penelitian meliputi data merupa-kan bagian yang penting dalam
primer dan data sekunder. Sumber data penelitian kualitatif yaitu untuk mengetahui
primer yang diperlukan diantaranya kepala dan mengecek kebenaran data yang
sekolah SMA, Guru binaan di SMA, diperoleh maka dilakukan pengecekan
Pengawas Sekolah. Sumber data sekunder kredibilitas data dengan triangulasi.
berupa dokumen-dokumen yang men- Triangulasi adalah teknik pemeriksaan
dukung dan sarana prasarana. Teknik keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
pengambilan informan melalui teknik yang lain di luar data itu untuk keperluan
pengambilan sampel akan tetapi bukan pengecekan atau sebagai pembanding
untuk mewakili populasi melainkan untuk terhadap data itu. Dalam penelitian ini
relevansi dan kedalaman informasi serta pengecekan kredi-bilitas data menggunakan
didasarkan pada tema penelitian dan teknik triangulasi yaitu triangulasi sumber.
Gambar 1. Model analisis data Miles dan Hubberman (1992)

HASIL DAN PEMBAHASAN SMA, ketua MKPS SMP, dan Ketua MKPS
SD, Sedangkan korwas bertugas untuk
Hasil Penelitian mengatur untuk semua kegiatan yang
diberikan kepada pengawas dan korwas
Di dalam buku kerja pengawas
juga yang menentukan pembagian tugas
sekolah, dijelaskan bahwa Korwas adalah
dari semua pengawas. Kemudian korwas
pengawas sekolah yang dipilih oleh para
dibantu oleh masing-masing ketua MKPS
pengawas sekolah seluruh jenis dan jenjang untuk setiap jenjang kepangawasan dalam
pendidikan di lingkungan dina pendidikan mengkoordinasikan semua kegiatan yang
kabupaten/kota dan dikukuhkan melalui diberikan pada pengawas.
surat Keputusan Kepala Dinas pendidikan
kabupaten. Tugas dan wewenang korwas Pemerintah daerah Tanggamus
yang tercantum dalam buku kerja pengawas dalam hal ini Dinas Pendidik saat ini
sekolah, meliputi (1) mengatur pembagian memiliki tenaga pengawas secara
tugas pengawas sekolah, (2) Meng- keseluruaha adalah 93 orang. Dari 93 orang
koordinasikan seluruh kegiatan pengawas tersebut ditugaskan dari tingkat TK, SD,
sekolah, (3) Mengkoordinasikan kegiatan SMP, SMA dan SMK Se Tanggamus yang
pengembangan profesional pengawas terdiri 6 orang pengawas TK, 63 orang
sekolah, (4) Melaporkan hasil kegiatan Pengawas SD, 11 orang pengawas SMP, 10
pengawas sekolah kepada kepala dinas orang pengawas SMA, dan 3 orang
pendidikan. (5) Mengusulkan penetapan pengawas SMK. Jumlah sekolah yang
angka kredit pengawas sekolah. (6) menjadi binaan pengawas seluruhnya
Menghimpun dan menyampaikan hasil adalah 82 sekolah TK, 445 sekolah dasar,
penilaian pelaksanaan kinerja para 72 sekolah menengah pertama, 22 sekolah
pengawas sekolah kepada kepala dinas menengah atas dan 18 sekolah kejuruan
pendidikan kabupaten. yang tersebar di 20 Kecamatan yang ada di
kabupaten Tanggamus.
Struktur organisasi pengawas SMA
di Tanggamus secara kelembagaan organi- Pengawas mendapatkan tugas
sasi pengawas dibawah komando langsung binaan berdasarkan PP 74 Th 2008 tentang
dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten guru yang diangkat menjadi pengawas,.
Tanggamus. Dalam organisasi pengawas itu Dalam PP tersebut dijelaskan untuk
pengawas satuan minimal membina 7
sendiri terdiri dari Korwas, ketua MKPS
sekolah dan bagi pengawas rumpun atau 7. Mampu menampilkan keberadaannya
mata pelajaran minimal 40 orang guru sebagai aparat dan tokoh yang di-
binaan. Dengan mengacu pada jumlah teladani.
pengawas yang ada di Tanggamus maka 8. Sigap dan terampil untuk menanggapi
untuk pengawas dapat dikatakan secara dan membantu memecahkan masalah-
jumlah telah memenuhi atau dapat di masalah yang dihadapi aparat binaan.
golongkan jumlah pengawas sudah mupun 9. Memiliki rasa kesetia kawanan sosial
untuk melakukan pembinaan pada setiap yang tinggi, baik terhadap aparat binaan
sekolah. maupun terhadap sesama pengawas
Pengawas yang profesional memi- sekolah.
liki kemampuan melaksanakan sepervisi Berdasarkan buku kerja tersebut maka
akademik dan manejerial secara efektif dan pengawas sekolah harus memperhatikan
efesien yang mampu membawa pening- kode etik dalam pelaksanaan tugas dan
katan mutu pendidikan. Dengan memper- tanggung jawabnya, diantaranya senantiasa
hatikan PERMENPAN dan Reformasi beriman, tidak malu dengan jabatan,
Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 Pasal 5 berdedikasi tinggi, serta menjadi motivator
maka tugas pokok dan fungsi pengawas bagi kepala sekolah dan guru dalam
sekolah adalah melaksanakan tugas menyelesaikan masalah.
pengawasan akademik dan manejerial pada
satuan pendidikan yang meliputi penyu- Pembahasan
sunan program pengawasan, pelaksanaan
pembinaan, pemantauan pelaksanaan 8 Pelaksanaan Pemantauan yang Di
SNP. Penilaian, pembimbingan dan pela- Lakukan pengawas Pada Implementasi
tihan profesional guru, evaluasi hasil Kurikulum 2013
pelaksanaan program pengawasan dan
Hasil penelitian ini dimulai dari
pelaksanaan tugas pengawasan.di daerah
kegiatan yang dilakukan oleh pengawas
khusus.
sekolah yaitu dengan pembuatan program
Kode etik pengawas sekolah dikutip yang akan dilaksanakan oleh seorang
dari buku kerja pengawas sekolah. Sebagai pengawas. Seorang pengawas sebelum
berikut:
melakukan pekerjaanya untuk turun ke
1. Dalam melaksanakan tugas, senantiasa sekolah-sekolah terlebih dahulu membuat
berlandaskan iman dan taqwa, serta perencanaan, setelah ada perencanaan yang
mengikuti perkembangan ilmu penge- ditujukkan dengan dokumen pengawas
tahuan dan teknologi. yang berupa program kerja pengawas.
2. Merasa bangga mengemban tugas Dalam tugas utama selaku supervaiser
sebagai pengawas sekolah. pengawas mengawali kegiatan dengan
3. Memiliki pengabdian yang tinggi dalam memantau persiapan yang akan dilakukan
menekuni tugas sebagai pengawas oleh guru sebelum melakukan kegiatan
sekolah. belajar mengajar di kelas, maka seorang
4. Bekerja dengan penuh rasa tanggung guru harus memiliki persiapan yang disebut
jawab dalam tugas sebagai pengawas perangkat pada guru. Perangkat ini
sekolah. semestinya di sesuaikan dengan silabus
5. Menjaga citra dan nama baik selaku yang telah dibedah atau di tentukan
pembina dalam melaksanakan tugas indikator dari masing–masing kompetensi
sebagai pengawas sekolah. dasar. Dalam pemanatauan ini pengawas
6. Memiliki disiplin yang tinggi dalam melakukan koordinasi dengan guru yang
melaksanakan tugas profesi sebagai akan menjadi binaan atau kepala sekolah
pengawas sekolah. yang akan menjadi binaan dari pengawas
sekolah. Dalam hal kegiatan ini berdasarkan
hasil dari data yang diperoleh pengawas
telah melakukan pemantauan. Dimana Supervisi akademik sebaiknya menentukan
pemantauan tersebut dilakukan diawal tujuan, sasaran dan rencana supervisi
semester. Pengawas dalam memeriksa akademik dengan baik, Perencanaan ter-
perangkat yang dibuat oleh guru untuk sebut dibuat agar supervisi yang akan
disesuaikan dengan perangkat yang dilakukan oleh supervisor dapat berjalan
dibutuhkan dalam implementasi kurikulum dengan baik dan bisa tepat sasaran yang
2013. Dalam kenyataan yang di temukan diharapkan.
pengawas masih banyak guru yang belum
memahami tentang pembuatan perangkat Pelaksanaan Supervisi yang di Lakukan
yang mengacu pada kurikulum 2013. Pengawas Pada Implementasi
Kegiatan atau usaha-usaha yang dapat Kurikulum 2013
dilakukan oleh pengawas sekolah sesuai
dengan fungsinya sebagai supervisor antara Pelaksanaan supervisi yang dilaku-
lain: kan oleh pengawas dalam penelitian ini.
sesuai dengan temuan dan hasil wawancara
1. Membangkitkan merangsang guru-guru
menunjukkan pengawas telah melakukan
dalam menjalankan tugasnya masing-
masing dengan sebaik-baiknya. bimbingan yang sesuai dengan temuan pada
pemantauan. Dalam pelaksanaan supervisi
2. Bersama guru–guru berusaha mengem- pengawas melakukan dengan masing–
bangkan, mencari, dan menggunakan masing individu atau dengan cara personal.
metode–metode mengajar yang lebih
Dengan memberikan bimbingan bagaimana
sesuai dengan tuntuan kurikulum yang
membuat rencana pelaksanaan pembelajar-
sedang berlaku.
an yang sesuai baik dari kompetensi inti,
3. Membina kerjasama yang baik dan dengan kompetensi dasar, disesuaikan
harmonis diantara guru–guru yang dengan materi yang akan disampaikan.
menjadi binaan.
Yaitu dengan melihat indikator yang sesuai
4. Berusaha meningkatkan mutu dan dengan pokok bahasan yang akan
pengetahuan guru–guru, antara lain disampaikan. Dari hasil yang kita peroleh
dengan mengadakan diskusi–diskusi baik dari wawancara maupun dokumentasi
kelompok, menyediakan atau meng- serta temuan yang ada dapat dinyatakan
adakan bimbingan yang sesuai dengan masih banyak guru yang belum membuat
bidang masing–masing. perangkat yang sesuai dengan ketentuan
Ruang lingkup perencanaan supervisi kurikulum 2013. Dengan memperhatikan
akademik meliputi: ini maka pengawas telah melakukan
1. Persiapan pelaksanaan kurikulum 2013. supervisi terhadap guru. digolongkan
2. Persiapan pelaksanaan dan penilaian menjadi dua, yaitu teknik perseorangan dan
pembelajaran oleh guru. teknik kelompok.
3. Persiapan standar kompetensi lulusan, 1. Teknik perseorangan
standar proses, standar isi, dan
peraturan pelaksanaannya. Teknik perseorangan ialah supervisi
yang dilakukan secara perseorangan.
4. Peningkatan mutu pelajaran melalui:
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan

model kegiatan pembelajaran yang antara lain:
 mengacu pada standar proses.
a. Mengadakan kunjungan kelas (classroom
 visition)
proses pembelajaran untuk
meningkatkan kemampuan peserta Kunjungan kelas ialah kunjungan
didik menjadi sumberdaya daya sewaktu-waktu yang dilakukan oleh
manusia yang kreatif, inovatif, seorang supervisor (pengawas) untuk
mampu memecahkan masalah, melihat atau mengamati seorang guru yang
berfikir keritis, dan bernaluri sedang mengajar. Tujuannya untuk

kewirausahaan (Sahertian, 2008: mengobservasi bagai mana guru mengajar,
58).
apakah sudah memenuhi syarat-syarat
deduktis atau metodik yang sesuai, dengan b. Mengadakan diskusi kelompok (group
kata lain untuk melihat apa kekurangan atau discussions)
kelemahan yang sekiranya masih perlu Diskusi kelompok dapat diadakan
diperbaiki. dengan membentuk kelompok-kelompok
Seorang pengawas yang baik akan guru bidang study sejenis. Kelompok-
melihat atau mensupervisi guru saat kelompok yang telah terbentuk itu
melakukan kegiatan pembelajaran di dalam diprogramkan untuk mengadakan pertemu-
kelas, gunanya untuk mengetahui bagai- an atau MGMP mata pelajaran mem-
mana kemampuan seorang guru dalam bicarakan hal-hal yang berhubungan dengan
menyampaikan materi di kelas. Hal ini usaha pengembangan dan peranan proses
senada dengan pendapat (Lunenbrug & belajar mengajar.
Beverly, 2006:4) pengawas yang efektif dan
mengisi waktu luangnya untuk mengamati Pelaksanaan Evaluasi yang di Lakukan
dan melihat guru di dalam kelas, bagaimana pengawas Pada Implementasi
cara untuk meningkatkan kemampuan guru Kurikulum 2013
dalam menyampaikan materi pelajaran baik
secara seni atau secara ilmu pengetahuan. Sesuai dengan apa yang ada dari hasil
wawancara dan temuan yang dihasilkan
b. Mengadakan kunjungan observasi
(obsertvation visit) dalam pengumpulan data, dapat dinyatakan
bahwa secara keseluruhan evaluasi yang
Pengawas yang mempunyai tugas dilakukan oleh pengawas dalam kegiatan
untuk melihat atau mengamati seorang guru implementasi kurikulum 2013 belum
yang sedang mendemenstrasikan cara-cara
sepenuhnya dilakukan oleh pengawas.
mengajar suatu mata pelajaran tertentu,
Selama ini pengawas melakukan evaluasi
misalnya cara menggunakan alat atau media
hasil pemantauan dan pembinaan yang belum
yang baru, cara mengajar dengan metode
yang baru. Atau model pembelajaran. maksimal. Selama ini pengawas melakukan
evaluasi belum secara menyeluruh. Dalam
c. Membimbing guru-guru dalam hal-hal kegiatan mengevaluasi dari semua kegiatan
yang berhubungan dengan pelaksanaan
guru yang mulai dari persiapan administrasi
kurikulum sekolah antara lain :
guru sampai persiapan masuk kelas dalam
1) Menyusun program semester atau pelaksanan pembelajaran. Menyusun
program tahunan
program sebagai awal dari pengawasan
2) Menyusun atau membuat program akademik pengawas sekolah, dilakukan oleh
satuan pelajaran
masing- masing pengawas yang dijabarkan
3) Melaksanakan teknik-teknik evalu- dalam program dan dapat dilihat dari hasil
asi pengajaran
perubahan guru dalam melaksanakan
4) Menggunakan media dan sumber kegiatan belajar mengajar dalam kelas.
dalam proses belajar mengajar
Dalam supervisi kelas pengawas melakukan
2. Teknik Kelompok
kunjungan kelas dalam rangka mengamati
Teknik kelompok yaitu supervisi dan melihat kegiatan yang dilakukan oleh
yang dilakukan secara kelompok. Beberapa guru, kegiatan yang diharapkan sesuai
kegiatan yang dapat dilakukan antara lain: dengan ketentuan yang telah disampaikan
a. Mengadakan pertemuan atau rapat
oleh pengawas kepada guru. Evaluasi
(meetings)
supervisi akademik adalah pemberian
Seorang pengawas sekolah estimasi terhadap pelaksanaan supervisi
umumnya menjalankan tugasnya berdasar- pendidikan untuk menentukan keefektifan
kan rencana yang telah disusunnya, dan kemajuan dalam rangka mencapai tujuan
Termasuk didalam perencanaan itu antara sepervisi pendidikan yang telah ditetapkan.
lain mengadakan pembinan secara periodik Dalam evaluasi program supervisi pendidikan
dengan guru-guru binaannya.
untuk perbaikan pengajaran melibatkan
penentuan perubahan yang terjadi pada 1. Pengawas sekolah memeriksa persiapan
periode tertentu, perubahan yang guru tentang pemilihan materi yang
diharapkan dari semua personel dalam sesuai dalam penyusunan setiap rencana
supervisi dan dalam perbaikan melibatkan program pembelajaran yang telah dibuat
pengawas dan guru. oleh guru dalam implementasi
Evaluasi program supervisi pendi- kurikulum 2013. Pemantauan yang
dikan tidak berarti mengevaluasi suatu dilakukan yaitu dengan memeriksa
rancangan program supervisi pendidikan perangkat yang dibuat oleh guru untuk
dalam arti rencana. Evaluasi program menyesuaiakan antara kompetensi inti,
sepervisi pendidikan berusaha menentukan kompetensi dasar, dengan indikator yang
sampai beberapa jauh tujuan supervisi dibuat oleh guru dalam implementasi
pendidikan yang telah tercapai. Oleh karena kurikulum 2013.
sebab itu bukan saja programnya yang 2. Pengawas sekolah dalam mensupervisi
dievaluasi tetapi juga proses pelaksanaan dan menindaklanjuti hasil pertemuan
dan hasil supervisi pendidikan. sebelumnya. Pengawas melakukan
Supervisor dan guru bekerjasama supervisi yang diberikan pada guru
untuk membawa perubahan-perubahan dalam rangka menindaklanjuti hasil
dalam diri anak didik. Lebih dari pada itu pemantauan. Bimbingan yang di lakukan
semua yang harus dipertimbangkan sebagai oleh pengawas adalah dalam membuat
ruang lingkup supervisi pendidikan adalah rencana pelaksanaan pembelajaran yang
meliputi rencana perbaikan, organisasi sesuai dengan tuntutan kurikulum,
perencanaan, tujuan yang akan dicapai, penggunaan model pembelajaran yang
teknik-teknik pencapaian tujuan , dan menggunakan saintifik dan penilaian
perubahan-perubahan yang dilakukan di yang otentik.
bidang kurikulum dan bimbingan. 3. Pengawas sekolah dalam melakukan
Menurut Ali Imron evaluasi evaluasi terhadap kinerja guru belum
supervisi pendidikan adalah suatu proses sepenuhnya dilakukan sesuai dengan
menentukan tingkat keberhasilan supervisi ketentuan kurikulum 2013, Pengawas
akademik dengan menggunakan patokan- melakukan evaluasi tentang penilaian
patokan tertentu guna mencapai tujuan otentik, penilaian portopolio dengan
pendidikan yang telah ditentukan menanyakan bagai mana proses
sebelumnya (Imron, 2012:196). Dengan penilaian yang dilakukan oleh guru
demikian apa yang telah dilakukan oleh dalam memberikan nilai pada anak
pengawas dalam mengimplementasikan didik.
kurikulum 2013 sudah sesuai dengan apa 4. Perlu adanya tindak lanjut pen-
yang menjadi dasar dari kegiatan dampingan pelaksanaan implementasi
mengevaluasi. kurikulum 2013 secara kontinyu.
5. Perlu dibentuk tim narasumber
implementasi kurikulum 2013 untuk
SIMPULAN setiap mata pelajaran.
6. Perlu adanya pengadaan sumber dan
Berdasarkan pertanyaan penelitian dan hasil sarana pembelajaran yang memadai.
penelitian tentang peran pengawas sekolah 7. Perlu adanya kebijakan yang mendukung
dalam implementasi kurikulum 2013 pada pelaksanaan kurikulum 2013 secara utuh
SMA di kabupaten Tanggamus dapat (alokasi waktu pembelajaran sesuai
disimpulkan: dengan kondisi real).
DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2009. Standar Pengawasan Sekolah / Madrasah. Bandung: Yrama widya.

Imron, Ali. 2012. Supervisi Pembelajaran Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.

Lunenburg, Fred C., & Beverly Irby. 2006. The Principalship. USA: Wadsworth Belmont.

Miles, B.B., dan A.M. Huberman. 1992. Analisa Data Kualitatif. Jakarta: UI Press.

Munir. 2010. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.


Bandung: Alfabeta.

Suhertian, Piet, A. 2008. Konsep dasar dan teknik Supervisi Pendidikan dalam
rangka pengembangan sumber daya manusia. Jakarta: Renika Cipta.

Undang-Undang:
Lampiran Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Tanggal
24 Desember 2008 tentang Rincian Dana Alokasi Umum Daerah Provinsi
dan Kabupaten/Kota Tahun 2009.

Anda mungkin juga menyukai