International Community Service: “Enviromental Law Literacy at Pantai Cunang”
Pengabdian masyarakat internasional berjudul “Enviromental Law Literacy di Pantai
Cunang” merupakan salah satu program internasional yang diselenggarakan pada 23 Mei 2023 oleh Fakulti Undang-Undang, Universiti Teknologi MARA (UiTM) Shah Alam, Malaysia. Di bawah mata kuliah hukum lingkungan, kegiatan ini merupakan sebuah inisiatif untuk memberikan pelajar sebuah pengalaman nyata dan mengaplikasikan pengetahuan khususnya teori dan konsep dari yang telah dipelajari untuk menyelesaikan masalah nyata yang dihadapi oleh masyarakat dan memenuhi keperluan komunitas orang asli di Pantai Cunang, Tanjung Sepat, Selangor. Yang membuat program ini istimewa adalah partisipasi mahasiswanya. Tidak hanya terdiri dari mahasiswa UiTM, tetapi juga melibatkan negara serumpun, Indonesia, khususnya mahasiswa Magister Sains Hukum dan Pembangunan Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Fakultas Hukum Universitas Brawijaya dan Fakultas Hukum Universitas Trisakti. Dengan #LastStandforNature, berbagai kegiatan seutuhnya diperuntukkan untuk alam dalam rangka menjaganya. Kegiatan ini dilaksanakan di dua lokasi yang berbeda, tetapi saling berdekatan. Lokasi pertama adalah Sekolah Menengah Kebangsaan Telok Datok, Banting, Selangor. Di sini, mahasiswa dari mata kuliah Hukum Lingkungan UiTM mengadakan sosialisasi terkait bagaimana hukum melindungi lingkungan hidup serta menopang adanya pembangunan berkelanjutan berdasarkan SDGs yang ditetapkan PBB. Mahasiswa internasional juga berkesempatan merasakan iklim belajar bagaimana transfer ilmu antara universitas ke jenjang pendidikan di bawahnya. Penghujung sesi, kuis menggunakan kahoot dilakukan untuk menguji seberapa jauh pemahaman para siswa setelah menyimak materi yang disampaikan. Adapun sosialisasi ini diharapkan bisa memberikan para siswa gambaran tentang bagaimana hukum lingkungan bekerja untuk melindungi lingkungan hidup juga mengharapkan para siswa utamanya senior semester atas mempunyai gambaran seperti apa kuliah di Fakulti Undang-Undang. Lokasi kedua adalah Pantai Cunang. Dengan kegiatan yang lebih banyak, pada sesi pembukaan, mahasiswa Indonesia dikenalkan akan kebijakan lingkungan di Malaysia. Jika di Indonesia aturan ini diatur dalam UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Malaysia mengaturnya dalam Enviromental Quality Act 1974. Pada kegiatan selanjutnya, mahasiswa disetting berkelompok yang masing-masingnya harus terdiri dari keempat institusi, dengan maksud untuk saling mengenal dan mensolidkan hubungan. Kelompok-kelompok ini kemudian melakukan game dengan mekanisme balapan pada empat titik cek di sepanjang pantai untuk menjawab pertanyaan mengenai lingkungan baik di Malaysia dan Indonesia juga pertanyaan umum terkait keduanya. Usai permainan, mahasiswa memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan Orang Asli dan belajar membuat anyaman dari daun pelepah pohon kelapa sawit yang tumbuh di sekitar pesisir pantai. Tak lupa, penanaman bakau dilakukan bersama-sama sebagaimana usaha menjaga ekologi bakau, mengingat terbentuknya pantai ini sebab akibat bencana besar tsunami yang melanda Aceh pada 2004.