Rangkuman Video
Rangkuman Video
2. Rural-Urban Migration
Rural- urbanisasi Migration atau lebih dikenal dengan migrasi –
kota. Migrasi des – kota merupakan suatu perpindahan orang dari desa ke
kota. Untuk desa/pedesaan adalah suatu ruang terbuka dengan sedikit
bangunan dan populasi kecil. Sedangkan perkotaan adalah ruang terbuka
yang sangat berkembang dengan banyak gedung, jalan raya, jembatan, dan
rel kereta api.
Alasan orang meninggalkan tempat pedesaan disebut dengan faktor
pendorong. Sedangkan alasan orang pindah ke tempat-tempat perkotaan
disebut dengan faktor penarik. Pertumbuhan di perkotaan dapat dilihat dari
perluasan kota yang diakibatkan karena migrasi. Berikut faktor pendorong
dan faktor menarik dari migrasi desa – kota:
Faktor pendorong
- Tidak cukup pekerjaan
- Kekurangan makanan
- Kondisi sulit
- Degradasi lahan
- Kekurangan air bersih
- Pendidikan
- Buruk listrik dan teknologi
- Buruk saluran pembuangan
- Terbatas atau tidak ada perawatan kesehatan
Faktor penarik
- Lebih banyak kerja
- Akses ke toko-toko
- Perumahan yang lebih baik
- Pendidikan yang baik
- Lebih banyak akses perawatan kesehatan
- Lebih aman
- Air bersih yang lebih baik
- Teknologi
- Petualangan dan hiburan
- Hubungan keluarga
Jawaban Soal
1. Migrasi yang terjadi antara desa – kota sangat tinggi. Hal ini dipengaruhi
adanya harapan kesempatan untuk memperbaiki kehidupan dan untuk
memperoleh pendidikan yang lebih baik, serta adanya banyak hiburan dan
keadaan lingkungan yang lebih menyenangkan di daerah tujuan dalam hal
ini yaitu perkotaan. Apabila migrasi ini meningkat terus maka akan
mengakibatan tingginya tingkat pengagguran diperkotaan, menimbulkan
kerusakan lingkungan akibat kegiatan manusia, dan akan menimbulkan
konflik antara warga asal dan pendatang. Maka dari itu kunci untuk
mengatasi permasalahan ini yaitu dengan memperbaiki kesempatan antara
kesempatan ekonomi dan sosial desa-kota. Strategi untuk menanggulangi
persoalan migrasi dan berkaitan dengan kesempatan kerja, yaitu sebagi
berikut:
a) Penciptaan keseimbangan ekonomi memadai antara desa - kota.
Keseimbangan kesempatan ekonomi yang lebih layak antara desa
dan kota merupakan unsur yang penting yang tidak dapat
dipisahkan dalam strategi untuk mengatasi permasalahan
pengangguran. Jadi perlu ada titik berat pembangunan ke sektor
pedesaan.
b) Perluasan industri-industri kecil yang padat karya
c) Penghapusan distori harga faktor-faktor produksi
d) Pemilihan teknologi produksi padat karya yang tepat
e) Perubahan keterkaitan langsung antara pendidikan dan kesempatan
kerja.
f) Pengurangan laju pertumbuhan penduduk melalui upaya
pengentasan kemiskinan dan perbaikan distribusi pendapatan
Kebijakan untuk mengatasi permaslahan mengenai kesembatan ekonomi
pemerintah akan melakukan reformulasi dan penajaman kebijakan
pengembangan industry manufaktur, pariwisata, perdagangan dan
perikanan. Selain itu, pemerintah juga akan mentransformasi skema
subsidi secara bertahap menjadi bantuan tepat sasaran, tepat waktu dan
tepat jumlah, serta menyatukan dengan semua bentuk bantuan sosial guna
memperbaiki kesempatan dan kesejahteraan sosial.
2. Perbedaan sektor formal dan sektor informal
Sektor formal adalah suatu sektor yang terdiri dari unit usaha yang
memperoleh proteksi ekonomi dari pemerintah. Modal yang
digunakan relative besar dan mudah diperolah, teknologi yang
digunakan juga padat modal, hubungan dengan desa “one way
traffic” untuk kepentingan sektor formal
Sektor informal adalah suatu usaha yang tidak memperoleh
proteksi ekonomi dari pemerintah. Sektor informal terdiri dari unit
usaha kecil yang memproduksi dan mendistribusikan barang dan
jasa, yang bertujuan menciptakan kesempatan kerja dan
kesempatan memperoleh pendapatan bagi para pelakunya. Modal
sulit diperoleh, teknologi padat karya, hubungan dengan desa
saling menguntungkan.
Aspek positif dan negative pasar tenaga kerja informal perkotaan
Aspek positif
- Pasar tenaga kerja merupakan sebuah alternative untuk
mengatasi pengangguran yang semakin tinggi
- Menjadi sebagai pendorong untuk masyarakat mencuptakan
sebuah lapangan usaha sendiri
Aspek Negatif
- Aktivitas dari sektor informal banyak menimbulkan terjadinya
polusi dan kemacetan
- Produktivitas serta pendapatan di sektor informal cenderung
lebih rendah dibandingkan di sektor formal
- Tenaga kerja yang bekerja di sektor informal tidak mendapat
perlindungan seperti di sektor formal
- Tingkat kepadatan pemukiman kumuh meningkat, dan
pendapatan dilingkungan sektor informal rendah, serta
pelayanan kesehatan umum memburuk.