Anda di halaman 1dari 8

Rangkuman Video YouTube

1. Rural-urban migration and urbanization


Migrasi adalah proses perpindahan penduduk dari suatu tempat ke
tempat lain dengan tujuan untuk menetap. Sedangkan urbanisasi adalah
proses terjadinya peningkatan jumlah penduduk perkotaan akibat dari
perpindahan penduduk dari pedesaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa
Rural-urban migration and urbanization merupakan peningkatan proporsi
jumlah penduduk suatu negara yang tinggal di kota yang diakibatkan
adanya proses migrasi dari desa ke kota.
Tingkat urbanisasi disetiap tahunnya terus mengalami peningkatan.
Hal ini telah terbukti dari grafik yang ada bahwa di tahun 1959 – 2019
terus terjadi peningkatan yang awalnya 60% menjadi 90%. Yang menjadi
penyebab terus terjadi peningkatan urbanisasi karena banyaknya lapangan
kerja di perkotaan. Karena tingkat angka kelahiran di pedesaan dengan
jumlah lapangan pekerjaan yang ada tidak seimbang, sehingga
menimbulkan pengagguran, maka dari itu untuk meningkatkan taraf
hidupnya dan mengurangi jumlah pengangguran yang ada, penduduk
pedesaan melakukan kegiatan migrasi ke perkotaan.
Jumlah urbanisasi yang meningkat menimbulkan di perkotaan
terjadi suburbanization atau perpindahan penduduk dari kota ke daerah
sekitarnya. Hal ini disebabkan adanya pepmbusukan kota dalam,
meningkatnya jumlah mobil yang terjangkau, dan meningkatnya
kemakmuran. Namun ada kalanya penduduk yang suburbanization
melakukan reurbaniasasi yaitu perpindahan kembali ke kota karena sudah
direnovasi.
Kawasan Zona Ekonomi Khusus (KEK) merupakan kondisi
dimana perusahaan dapat membangun diri mereka sendiri dengan
persyaratan yang menguntungkan. Distribusi penduduk di negara KEK
berubah dimana peningkatan proporsi penduduk akan tinggal di daerah
pesisir. Migrasi desa-kota mengarah ke urbanisasi dan proses ini memiliki
konsekuensi besar untuk:
 kepadatan penduduk
 distribusi penduduk
 dan peluang ekonomi di berbagai bidang

2. Rural-Urban Migration
Rural- urbanisasi Migration atau lebih dikenal dengan migrasi –
kota. Migrasi des – kota merupakan suatu perpindahan orang dari desa ke
kota. Untuk desa/pedesaan adalah suatu ruang terbuka dengan sedikit
bangunan dan populasi kecil. Sedangkan perkotaan adalah ruang terbuka
yang sangat berkembang dengan banyak gedung, jalan raya, jembatan, dan
rel kereta api.
Alasan orang meninggalkan tempat pedesaan disebut dengan faktor
pendorong. Sedangkan alasan orang pindah ke tempat-tempat perkotaan
disebut dengan faktor penarik. Pertumbuhan di perkotaan dapat dilihat dari
perluasan kota yang diakibatkan karena migrasi. Berikut faktor pendorong
dan faktor menarik dari migrasi desa – kota:
 Faktor pendorong
- Tidak cukup pekerjaan
- Kekurangan makanan
- Kondisi sulit
- Degradasi lahan
- Kekurangan air bersih
- Pendidikan
- Buruk listrik dan teknologi
- Buruk saluran pembuangan
- Terbatas atau tidak ada perawatan kesehatan
 Faktor penarik
- Lebih banyak kerja
- Akses ke toko-toko
- Perumahan yang lebih baik
- Pendidikan yang baik
- Lebih banyak akses perawatan kesehatan
- Lebih aman
- Air bersih yang lebih baik
- Teknologi
- Petualangan dan hiburan
- Hubungan keluarga

3. Urbanization Theories and impacts


Konsep
- Urbanisasi mengacu pada peningkatan populasi umum dan jumlah
industrialisasi permukiman ( termasuk jumlah dan luas kota)
- Urbanisasi terjadi karena bertambahnya batas luas dan kepadatan
wilayah perkotaan
- Kepadatan penduduk perkotaan meningkat karena terdapat migrasi
dari penduduk yang kurang industry
Sejarah
Awal abad ke-16 dianggap sebagai awal formal urbanisasi. Dimana
abad ini terjadi serangan Turki yang menjadikan pertumbuhan
perdagangan sebagai dasar pengembangan kota-kota Eropa di sepanjang
pantai. Abad ke-17 Revelution industry mendorong perkembangan dan
pertumbuhan dengan meningkatnya industrialisasi. Penduduk kota mulai
meningkat gerakan kemerdekaan di benua Asia dan Afrika memimpin
pertumbuhan kota (besar dan kecil)
Teori
a) Urbanisasi
- Kondisi endogen-transisi dari kota pra-industri ke industry
- Penduduk desa-kota menggeser fondasi urbanisasi menjadi
pendorong dasar industrialisasi
- Bekas Inggris Raya
b) Teori Modernisasi
- Memandang urbanisasi melalui lensa modernisasi dan teknologi
- Dampak industrialisasi, kemajuan teknologi, penetrasi informasi,
penyebaran budaya
- Negara bekas maju dan negara terbelakang
c) Teori ketergantungan
- Urbanisasi di negara berkembang
- Menekankan pengaruh eksternal dan dampak negative ekonomi
global kapitalis terhadap urbanisasi domestic
- Hubungan antara kapitalisme dan urbanisasi
d) Teori Globalisasi
- Kota global kecil dengan fungsi control globalnya secara
langsung tercermin dalam proses urbanisasi
- Fungsi kota global-poin komando dalam ekonomi dunia
- Globalisasi-industrialisasi perkotaan
- Ex geografi global pembangunan ekonomi.
Dimensi Urbanisasi
- Tempat dan hierarki perkotaan adalah komposisi hierarki
nasional tempat-tempat perkotaan
- Urban primacy adalah sindrom demografis dan fungsional dari
urbanisasi
- Over-urbanization vs under-urbanization adalah kecepatan,
waktu urbanisasi
- Peningkatan alami dan migrasi adalah peningkatan secara alami
demografis berhubungan positif dengan pertumbuhan populasi
perkotaan.
Dampak Urbanisasi
- Faktor lingkungan yaitu meliputi bencana alam, air tanah,
urbanisasi yang cepat, pemanasan global, kenaikan suhu, polusi
udara, masalah air, dan perusakan habitat
- Penciptaan lapangan kerja dan sektor informal yaitu dampak
urbanisasi yang diakibatkan dari pengangguran.
- Pendidikan dan kesehatan
- Perumahan dan bentuk spasial
- Populasi
Manfaat Urbanisasi
a. Efisiensi
- Kota sangat tinggi tingkat efisiennya
- Upaya yang diperlukan untuk memasok fasilitas dasar (air bersih
dan listrik)
- Adanya penelitian dan program daur ulang
- Tanah yang kecil dapat menampung banyak orang
b. Konsentrasi sumber daya
- Pemukiman manusia besar maka didirikan di dekat sumber daya
alam dari zaman kuno
- Sumber daya tersedia di dalam ataupun disekitar kota
- Fasilitas untuk memanfaatkan sumber daya hanya ada di kota
c. Intergrasi sosial
- Banyak orang dari kasta dan agama yang beda, tinggal dan
bekerja sama di kota
- Pemahaman dan harmoni yang lebih baik akan membantu
meruntuhkan hambatan sosial dan budaya.
d. Perbaikan ekonomi
Industry teknologi yang tinggi menghasilkan devisa yang berharga dan
banyak uang untuk negara di pasar saham
Kesimpulan
Merencanakan kota untuk pertumbuhan berkelanjutan di dunia
ketiga dimana merupakan tantangan besar bagi manusia. Masalah besar di
millennium ketiga ini adalah pembatasan ledakan populasi. Upaya yang
dilakukan untuk melampaui rencana yaitu dengan tahap analisis yang
bermanfaat untuk berikutnya, dimana lebih fokus di urbanisasi sebagai
pergeseran desa ke kota dan untuk menyoroti tahap baru ditandai dengan
kecepatannya. Urbanisasi tidak hanya menciptakan masalh, namun
urbanisasi juga merupakan solusi dari pengangguran. Untuk tantangannya
adalah bagaimana mempelajari manfaatnya.
4. Urbanisasi dan Migrasi: Teori dan Kebijakannya
Migrasi dan urbanisasi merupakan sebuah dilemma, dimana dalam
pola pembangunan negara dikatakan tumbuh atau berkembang apabila
adanya urbanisasi. Negara berkembang masyarakatnya sering melakukan
urbanisasi secara cepat/besar-besaran. Hal ini terjadi di negara
berkembang salah satunya yaitu Indonesia. Sedangkan di negara maju
yang pertumbuhan ekonomi sudah stabil maka untuk urbanisasinya tidak
secepat di negara berkembang.
Namun, karena migrasi dan urbanisasi memunculkan sebuah
dilemma, maka dengan adanya urbanisasi memunculkan permasalahan
baru di perkotaan. Urbanisa desa ke kota dilakukan dengan harapan ketika
pindah ke kota akan memperoleh kehidupan, pendapatan, dan
kesejahteraan yang lebih baik. Namun hal ini juga memunculkan berbagai
dilemma sosial dan ekonomi. Apabila penduduk dari desa tidak memiliki
persiapan/ kapabilitas diri yang mencukupi kebutuhan tenaga kerja di
perkotaan.
Hubungan antara populasi urbanisasi dan GNI per kapita yaitu
positif. Apabila tingkat urbanisasi meningkat maka GNI per kapita juga
meningkat. Berdasarkan data proporsi populasi urbanisasi tahun 1950-
2050 bahwa slope negera berkembang lebih curam dibandingkan negara
maju, artinya pertambahan penduduk diperkotaan di negara berkembang
cukup pesat. Jumlah penduduk antara yang bertempat tinggal dipinggiran
dan layak pada umumnya selalu beriringan namun ada kalanya jumlah
penduduk yang tinggal dipinggiran akan bernilai negative. Hal ini
disebabkan adanya perubahan tatanan negara yang lebih maju.
Aglomerasi ekonomi merupakan suatu usaha yang berdiri akibat
adanya usaha. Contohnya yaitu didirikan sebuah pabrik dimana disekita
pabril tersebut muncul jenis usaha lainnya seperti warung makan, bengkel
dan lainya. Adanya urbanisasi ini sangat menguntungkan penduduk
perkotakan, sedangkan untuk penduduk perdesaan dirugikan karena
adanya proses transfer perpindahan menduduk desa – kota sehingga tenaga
kerja yang terserap yaitu dari penduduk di kota saja. Dan untuk di
kawasan desa sendiri akan semangkin tertinggal.
Karena urbanisasi memunculkan berbagai permasalahan maka ada
lima kebijakan yang dapat diterapkan, antara lain:
- Pengurangan bias perkotaan
- Ketidakseimbangan dalam peluang pendapatan yang diharapkan
sangat penting
- Ekspansi pendidikan yang tidak pandang bulu mendorong peningkatan
migrasi dan pengangguran
- Subsidi upah dan penetapan harga faktor kelangkaan dapat menjadi
kontraproduktif
- Program pembangunan pedesaan terpadu harus didorong
Rangkuman Poin “Migrasi dan Pembangunan, Menuju Teori Ekonomi
tentang Migrasi Des-Kota”
 Migrasi dan Pembangunan
 Dua cara migrasi memperburuk ketidakseimbangan structural desa dan
kota.
1) Sisi penawaran
Migrasi internal meningkatkan jumlah pencari kerja di perkotaan
relative terhadap pertumbuhan penduduk perkotaan secara tidak
proposional. Tingkat ini belum pernah terjadi karena jumlah penawaran
tenaga kerja perkotaan membengkak dan menguras modal manusia yang
bernilai pedesaan.
2) Sisi permintaan
Biaya penciptaan lapangan kerja di kota lebih besar dibandingkan
di desa, dikarenakan input sumber daya komplementer yang besar bagi
sektor industry dan tekanan menaikan upah di perkotaan serta
kewajiaban menyediakan tunjuangan kesejahteraan pegawai dengan
kombinasi tidak tersedianya teknologi tepat guna. Maka hal ini
meningkatkan pertumbuhan output sektor modern yang diperhitungkan
dengan peningkatan produktivitas tenaga kerja, bukan penambahan
tenaga kerja.

 Dampak migrasi terhadap proses pembangunan lebih luas dibandingkan


dampak pengangguran terbuka dan terselubung diperkotaan.
 Kebijakan ekonomi mempengaruhi sifat dan besaran arus migrasi
termasuk kebijakan pengaturan kepemilikan lahan, penetapkan harga
komoditas, alokasi kredit, perpajakan, promosi ekspor, subtitusi impor,
krbijakan perdagangan dan nilai tukar, distri busi georafis layanan sosial,
sifat program investasi public.
 Jenis migrasi berdasarkan pembangunan jangka panjang yaitu migrasi
des-kota, migrasi antar desa, migrasi antar kota, migrasi kota-desa.
 Migrasi desa-kota dapat mempertambah penduduk di perkotaan dan
menambah potensi manfaat pembangunan dikota besar. Namun juga
perlu dipahami bahwa kotta akan mengalami masa sulit dengan
meningkatnya harga produk pertanian
 Faktor yang mempengaruhi migrasi yaitu upah, usia, pendidikan,
perkawinan, jarak, biaya relokasi dan mereka yang menyendang status
sosial lebih rendah.

 Menuju Teori Ekonomi tentang Migrasi Desa-Kota


Teori ini merupakan teori menghubungkan adanya akselerasi migrasi
desa-kota dalam meningkatnya jumlah pengangguran di perkotaan yang
dikenal model migrasi Todaro dan bentuk ekuilibrium sebagai model Haris-
Todaro. Pekerja akan bermigrasi bila penghasilan di kota lebih besar.
Empat karakteristik model migrasi Todaro:
1) Adanya pertimbangan ekonomi mengenai manafaat dan biaya
(keuangan dan psikologis)
2) Adanya pertimbangan mengenai selisih/perbedaan upah pedesaan dan
upah perkotaan (selisih actual upah dan probabilitas keberhasilan
mendapat pekerjaan)
3) Probabilitas keberhasilan mendapat pekerjaan berkaitan dengan tingkat
lapangan pekerjaan perkotaan
4) Tingkat migrasi melebihi pertumbuhan kesempatan kerja di perkotaan,
sehingga tingkat pengangguran tinggi akibat tidak seimbangnya
peluang ekonomi antara di kota dan desa.

 Jawaban Soal
1. Migrasi yang terjadi antara desa – kota sangat tinggi. Hal ini dipengaruhi
adanya harapan kesempatan untuk memperbaiki kehidupan dan untuk
memperoleh pendidikan yang lebih baik, serta adanya banyak hiburan dan
keadaan lingkungan yang lebih menyenangkan di daerah tujuan dalam hal
ini yaitu perkotaan. Apabila migrasi ini meningkat terus maka akan
mengakibatan tingginya tingkat pengagguran diperkotaan, menimbulkan
kerusakan lingkungan akibat kegiatan manusia, dan akan menimbulkan
konflik antara warga asal dan pendatang. Maka dari itu kunci untuk
mengatasi permasalahan ini yaitu dengan memperbaiki kesempatan antara
kesempatan ekonomi dan sosial desa-kota. Strategi untuk menanggulangi
persoalan migrasi dan berkaitan dengan kesempatan kerja, yaitu sebagi
berikut:
a) Penciptaan keseimbangan ekonomi memadai antara desa - kota.
Keseimbangan kesempatan ekonomi yang lebih layak antara desa
dan kota merupakan unsur yang penting yang tidak dapat
dipisahkan dalam strategi untuk mengatasi permasalahan
pengangguran. Jadi perlu ada titik berat pembangunan ke sektor
pedesaan.
b) Perluasan industri-industri kecil yang padat karya
c) Penghapusan distori harga faktor-faktor produksi
d) Pemilihan teknologi produksi padat karya yang tepat
e) Perubahan keterkaitan langsung antara pendidikan dan kesempatan
kerja.
f) Pengurangan laju pertumbuhan penduduk melalui upaya
pengentasan kemiskinan dan perbaikan distribusi pendapatan
Kebijakan untuk mengatasi permaslahan mengenai kesembatan ekonomi
pemerintah akan melakukan reformulasi dan penajaman kebijakan
pengembangan industry manufaktur, pariwisata, perdagangan dan
perikanan. Selain itu, pemerintah juga akan mentransformasi skema
subsidi secara bertahap menjadi bantuan tepat sasaran, tepat waktu dan
tepat jumlah, serta menyatukan dengan semua bentuk bantuan sosial guna
memperbaiki kesempatan dan kesejahteraan sosial.
2. Perbedaan sektor formal dan sektor informal
 Sektor formal adalah suatu sektor yang terdiri dari unit usaha yang
memperoleh proteksi ekonomi dari pemerintah. Modal yang
digunakan relative besar dan mudah diperolah, teknologi yang
digunakan juga padat modal, hubungan dengan desa “one way
traffic” untuk kepentingan sektor formal
 Sektor informal adalah suatu usaha yang tidak memperoleh
proteksi ekonomi dari pemerintah. Sektor informal terdiri dari unit
usaha kecil yang memproduksi dan mendistribusikan barang dan
jasa, yang bertujuan menciptakan kesempatan kerja dan
kesempatan memperoleh pendapatan bagi para pelakunya. Modal
sulit diperoleh, teknologi padat karya, hubungan dengan desa
saling menguntungkan.
Aspek positif dan negative pasar tenaga kerja informal perkotaan
 Aspek positif
- Pasar tenaga kerja merupakan sebuah alternative untuk
mengatasi pengangguran yang semakin tinggi
- Menjadi sebagai pendorong untuk masyarakat mencuptakan
sebuah lapangan usaha sendiri
 Aspek Negatif
- Aktivitas dari sektor informal banyak menimbulkan terjadinya
polusi dan kemacetan
- Produktivitas serta pendapatan di sektor informal cenderung
lebih rendah dibandingkan di sektor formal
- Tenaga kerja yang bekerja di sektor informal tidak mendapat
perlindungan seperti di sektor formal
- Tingkat kepadatan pemukiman kumuh meningkat, dan
pendapatan dilingkungan sektor informal rendah, serta
pelayanan kesehatan umum memburuk.

Anda mungkin juga menyukai