Anda di halaman 1dari 24

RAHASIA

KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT Lampiran II Keputusan Danpussenkav Kodiklatad


PUSAT KESENJATAAN KAVALERI Nomor Kep/ 19 / VI /2021
Tanggal 4 Juni 2021

BMS (BATTLEFIELD MANAGEMENT SYSTEM)

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Satuan Kavaleri TNI AD mempunyai bermacam-macam jenis


Ranpur yang dalam pengoperasiannya menggunakan sarana radio.
Untuk menunjang komando pengendalian dalam pengerahan kendaraan
tempur, komunikasi memiliki peranan yang sangat penting BMS
(Battlefield Management System) adalah solusi perangkat keras dan
perangkat lunak yang akan sangat meningkatkan kesadaran situasional
dan memberikan komandan unit dukungan dalam perencanaan &
persiapan misi, pengambilan keputusan, organisasi, penerbitan laporan,
distribusi perintah, akuisisi target, dan kegiatan serupa yang terkait
dengan operasi pertempuran.

b. Dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan tugas di satuan


diperlukan bekal pengetahuan dan keterampilan bagi Perwira Siswa,
sehingga memahami dan mampu melayani BMS sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Diharapkan nantinya Perwira Siswa memahami
tentang prosedur dan mampu melayani BMS secara baik dan benar.

c. Agar pengetahuan tentang BMS dapat mencapai sasaran yang


diinginkan maka perlu dibuat pedoman bagi Perwira Siswa dalam
bentuk naskah sekolah tentang BMS sebagai pedoman dalam kegiatan
belajar mengajar.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Hanjar tentang BMS ini disusun dengan maksud


untuk memberikan gambaran dan penjelasan tentang pelaksanaan BMS
sebagai materi pelajaran pada Pendidikan Perwira TNI AD.

b. Tujuan. Hanjar tentang BMS ini disusun dengan tujuan untuk


digunakan sebagai pedoman bagi Guru Militer (Gumil) dan Perwira
Siswa (Pasis) dalam proses belajar mengajar pada Pendidikan Perwira
TNI AD agar tujuan pelajaran dapat terjadi.

3. Ruang Lingkup.

a. Bab I Pendahuluan.
b. Bab II Karateristik.
c. Bab III Fungsi Alat Pelayanan.
d. Bab IV Prosedur Persiapan.
e. Bab V Prosedur Pelayanan.
f. Bab VI Penutup.

RAHASIA
2

4. Referensi.

a. Keputusan Kasad Nomor Kep/887/XII/2020 tanggal 1 Desember


2020 tentang Petunjuk Teknis Paket Instruksi.

b. Buku panduan penggunaan BMS K-200 PT Hariff Daya Tunggal


Engineering Doc: 22 D2-1/Mei 2014.

5. Pengertian.

a. Android adalah Sistem operasi berbasis Linux yang dirancang


untuk perangkat bergerak layar sentuh seperti telephone pintar dan
computer tablet.

b. Anti glare (anti silau) adalah merupakan jenis pelindung layar


ponsel maupun layar computer yang mempunyai teknologi membiaskan
cahaya yang mengenai layar maupun cahaya yang dihasilkan ponsel itu
sendiri.

c. BMS. (Battlefield Management System) adalah solusi perangkat


keras dan perangkat lunak yang akan sangat meningkatkan kesadaran
situasional dan memberikan komandan unit dukungan dalam
perencanaan & persiapan misi, pengambilan keputusan, organisasi,
penerbitan laporan, distribusi perintah, akuisisi target, dan kegiatan
serupa yang terkait dengan operasi pertempuran.

d. Bluetooth adalah spesifikasi industri untuk jaringan kawasan


pribadi tanpa kabel. Bluetooth menghubungkan dan dapat dipakai
untuk melakukan tukar-menukar informasi diantara peralatan-
peralatan.

e. LAN (Local Area Network) adalah Iaringan computer yang


jaringannya hanya mencakup wilayah kecil, seperti jaringan computer
kampus, gedung kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil.

f. SDRAM (Synchronous Dynamic Random Access Memory) adalah


merupakan sebuah jenis memori computer dinamis yang digunakan
dalam PC dari tahun 1996 hingga 2003. SDRAM juga merupakan salah
satu jenis dari memori computer kategori solid-state.

g. Temperatur adalah ukuran panas dinginnya dari suatu benda.


Panas dimginnya suatu benda berkaitan dengan energi termis yang
terkandung dalam benda tersebut.

h. USB (Universal Serial Bus) adalah standar Bus serial untuk


perangkat penghubung, biasanya kepada computer namun juga
digunakan di peralatan lainnya seperti konsol permainan, ponsel dan
PDA.

i. XGA singkatan dari (Extended Graphics Array).

BAB II
KARATERISTIK

6. Umum. Suatu alat komunikasi data memiliki karakteristik dan


perlengkapan tersendiri, begitupun dengan BMS yang memiliki beberapa
kelebihan bila dibandingkan dengan jenis alat komunikasi lain. BMS memiliki
3

karakteristik umum dan perlengkapan yang dihubungkan dengan suatu alat


untuk mengetahui baik kondisi Ranpur maupun kondisi geografi.

7. Karakteristik.

a. Negara pembuat : Indonesia (PT Hariff Bandung).


b. Nama : BMS Kartika 23S1/Unit kontrol K-230.
c. Type Modulasi : Sesuai radio yang digunakan
d. Sistem kerja : Layar sentuh android.
e. Sumber tenaga : 24 Volt DC.
f. Temperatur kerja : - 40  C s/d + 85  C.
g. Jarak capai : Sesuai radio yang digunakan.
h. Lebar layar : 10.1” XGA anti glare.
i. Dapat berkomunikasi lewat : Wi-Fi 802.11a/b/g/n.
j. Memory internal : 1GB SDRAM (LP-DDR2) & 16GB flash.
k. Sistem operasi : Berbasis android.
l. Bluetooth.
m. 1 x USB interface.
n. 1 x LAN interface.
o. 1 x DC power input.

8. Perlengkapan.

a. Unit kontrol (K-220).

Gambar. 1

b. Commander view/Unit terminal (K-230).

Gambar. 2

c. Vehicle kompas (K-24E1).

Gambar. 3
4

d. Kanon kompas (K-24E2).

Gambar. 4

e. GPS modul (K-24E3).

Gambar. 5

f. Power box (K-24E4).

Gambar. 6

g. Fuel interface (K-24E5).

Gambar. 7

h. Junction box (K-250).

Gambar. 8

i. Extended SPV (K-260).

Gambar. 9
5

BAB III
FUNGSI ALAT PELAYANAN

9. Umum. Alat pelayanan BMS Kartika merupakan perangkat


elektronik yang berfungsi untuk meyimpan data yang dikirimkan oleh
perangkat sensor dan navigasi, berupa data dalam bentuk digital, diolah dan
dikirim ke unit terminal (display) serta pada pengguna BMS lainnya yang
tergabung dalam unit tugas.

10. Fungsi alat pelayanan K-230.

USB Unit Kontrol

Keyboard

Gambar. 10

1
2
3
4
5
6
7
8

17


9 10 11 12 13 14 15 16

Gambar. 11
6

Keterangan.

a. Fitur “zoom in”” dapat digunakan sesuai kebutuhan penggunaan,


untuk fitur “zoom in” skala maksimal yang bisa digunakan sampai skala
50 meter.

b. Fitur “zoom out” dapat digunakan sesuai kebutuhan penggunaan,


untuk fitur “zoom out” bisa sampai skala 4000 kilometer.

c. Auto follow enable. Fitur yang membuat posisi plot peta selalu
mengikuti arah gerak dari avatar pengguna, sehingga kemanapun avatar
pengguna bergerak, avatar pengguna akan selalu berada ditengah plot
peta.

d. Auto Follow disable. Fitur yang menon-aktifkan fitur auto


follow, sehingga posisi plot peta tidak akan terpengaruh terhadap
pergerakan avatar pengguna.

e. Overlay. Fitur ini apabila di “Klik” akan menimbulkan.

1) Tampilkan peta raster.

2) Tampilkan situasi (simbol taktis).

3) Tampilkan poros serangan.

4) Tampilkan manuver.

5) Tampilkan skenario.

6) Tampilkan koordinat dan karvak.

f. Menu pesan. Fitur pesan digunakan untuk meyampaikan


informasi dalam bentuk teks antara pengguna BMS dalam satu grup.

g. Fitur Pengukuran Jarak. Fitur ini digunakan sebagai alat


bantu untuk memprediksi jarak antara satuan, jarak menuju tempat
tujuan atau keperluan pengukuran jarak lainnya.

h. Fitur Skenario dapat digunakan sebagai batas wilayah, garis


serangan atau keperluan simbol lainnya berupa “multiple line”.

i. Data status pengguna BMS (diri sendiri).

j. Data status kawan pengguna BMS (satuan lain).

k. Data musuh.

l. Kondisi cuaca berdasarkan informasi intelejen.

m. Kunci target.

n. Tampilkan kompas.

o. Input musuh berdasarkan data dari perangkat ”laser range


finder”.

p. Tampilkan kamera drone.


7

q. Tombol konfigurasi. Untuk menampilkan konfigurasi antara


lain.

1) Identitas.
2) Kawan.
3) Situasi.
4) Sekenario.
5) Musuh.
6) Manuver.
7) Manual ops.
8) Ubah password.
9) Pengaturan.
10) Peta.
11) Impor konfig.
12) Periksa diri.
13) Koneksi.
14) Versi.
15) Kembali.

Gambar. 13

11. Fungsi Unit kontrol

1 2 3 4 5 6

7 8 9 10 11

Gambar. 14
8

Keterangan.

a. Lampu.

1) Hijau menyala 1X (tidak berkedip siap dioperasikan).


2) Merah.
- Menyala berkedip 1X (GPS eror atau belum tersambung)
- Menyala berkedip 2X (kompas 1 eror).
- Menyala berkedip 3X (kompas 2 eror).
- Menyala berkedip 4X (SPV eror).

b. Soket Radio ETH (koneksi Internet).


c. Soket Radio serial.
d. Soket Navigasi 1 (Kompas 1 dan GPS)
e. Soket BMS.
f. Soket Navigasi 2 (Kompas 2).
g. Soket VCC (power).
h. Soket AF.
i. Soket Radio USB.
j. Soket USB port.
k. Soket Koneksi untuk (BBM dan Munisi).

BAB IV
PROSEDUR PERSIAPAN

12. Umum. Prosedur persiapan BMS Kartika dilaksanakan pada waktu


Satuan Kavaleri akan melaksanakan tugas/operasi. Dalam tahap ini harus
mempersiapkan antara lain: BMS, radio, GPS, kompas dan fasilitas lain,
yakinkan dengan benar bahwa alat tersebut berfungsi secara optimal.

13. Prosedur persiapan.

a. Periksa kabel dari unit kontrol ke radio ETH yang dikoneksikan


pada Internet.

b. Periksa kabel dari unit kontrol ke radio serial biasa yang


digunakan pada modulasi FM.

c. Periksa kabel dari unit kontrol ke navigasi 1 yang


menghubungkan kompas (GPS).

d. Periksa kabel dari unit kontrol ke BMS.

e. Periksa kabel dari unit kontrol ke sumber tenaga.

f. Periksa kabel dari unit kontrol ke AF.

g. Periksa kabel dari unit kontrol ke radio USB (type modulasi AM).

h. Periksa kabel dari unit kontrol ke USB port.

i. Periksa kabel dari unit kontrol ke saluran bahan bakar dan


munisi.

j. Periksa kabel dari unit kontrol ke extended SPV (kompas 2).


9

k. Periksa lampu indikator.

1) Hijau menyala 1X (tidak berkedip siap dioperasikan).

2) Merah.

a) Menyala berkedip 1X (JPS eror atau belum


tersambung).
b) Menyala berkedip 2X (kompas 1 eror).
c) Menyala berkedip 3X (kompas 2 eror).
d) Menyala berkedip 4X (SPV eror).

l. Periksa kabel dari BMS ke Soket keyboard.

m. Periksa kabel dari BMS ke Soket USB.

BAB V
PROSEDUR PELAYANAN

14. Umum. Prosedur pelayanan pada BMS Kartika dapat dilaksanakan


setelah operator mengetahui fungsi fitur dari alat-alat pelayanan yang ada di
layar depan dan sudah melaksanakan prosedur persiapan dengan benar.
Apabila semua itu sudah dilaksanakan maka BMS Kartika ini bisa digunakan
sebagai alat untuk mendukung operasional sistem menegemen pertempuran.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut.

15. Menghidupkan. Menyalakan perangkat Fuse Box dan Power Box.

a. Pastikan jumper yang terhubung dari perangkat fuse box


sudah terhubung dengan perangkat lainnya.

b. Tekan semua tuas tombol perangkat fuse box untuk


menghidupkan semua sumber daya yang akan disambungkan.

c. Ilustrasi dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Posisi tombol “ON” tekan kebawah

Posisi tombol “ON” tekan kebawah

Posisi tombol “ON” tekan kebawah

Posisi tombol “ON” tekan kebawah

Gambar. 15
10

d. Untuk menyalakan perangkat BMS, tekan tombol ON pada


Power Box hingga lampu LED pada tombol tersebut berwarna hijau
( cukup sekali tekan).

Indikator LED pada push button


ON akan berwarna hijau pada
kondisi menyala.

Gambar. 16

Setelah langkah tersebut dilakukan, maka LED indikator pada


Unit Kontrol BMS akan berwarna hijau.

Lampu Indikator

Gambar 17

e. Hidupkan perangkat Unit Terminal BMS dengan cara


menekan tombol power, sampai masuk ke menu login, masukkan
Password [default] password : menggunakan tanggal yang
terdeteksi di aplikasi/tablet]

Gambar. 18
11

16. Mengenal menu. Sebelum mengoperasikan BMS Kartika harus


mengetahui terlebih dahulu menu yang akan dioperasionalkan sesuai degan
kebutuhan, hal ini dapat dilaksanakan antara lain.

a. Menu awal Kartika 23S1/Unit terminal K-230 beserta identifikasi


menu yang terdapat didalamnya.

Gambar. 19

b. Plot Peta. Plot peta merupakan fitur yang menunjukan


gambaran lokasi tampilan atas dari area tempat berlangsungnya operasi
militer. Pada plot peta ini terdapat gambaran jalan raya, sungai dan
anak sungai, nama-nama tempat jalan, desa, kota, kecamatan, provinsi,
dll.

Terdapat beberapa pilihan plot peta yang dapat digunakan yaitu


berbasis google map, OSM.

Gambar. 20

c. Zoom in dan Zoom out. Fitur “zoom in” dan “zoom out” dapat
digunakan sesuai kebutuhan penggunaan, untuk fitur “zoom in” skala
maksimal yang bisa digunakan sampai skala 50 meter. Untuk “zoom
out” bisa sampai skala 4000 kilometer.
12

Gambar. 21

d. Auto follow enable. Fitur yang membuat posisi plot peta selalu
mengikuti arah gerak dari avatar pengguna, sehingga kemanapun
avatar pengguna bergerak, avatar pengguna akan selalu berada
ditengah plot peta.

Gambar. 22

e. Auto follow disable. Fitur yang menon-aktifkan fitur auto


follow, sehingga posisi plot peta tidak akan terpengaruh terhadap
pergerakan avatar pengguna.

Gambar. 23

f. Overlay. Fitur ini apabila ditekan akan muncul tampilan


gambar 1 sampai dengan gambar 6 adapun fungsi:

1 2 3 4 5 6

Gambar. 24
13

Keterangan:

1) Untuk menampilkan karvak dan koordinat. Fitur yang


menampilkan koordinat karvak pada plot peta. Fitur ini hanya
terlihat pada skala pembesaran 50m, 100m, 250m, 500m dan 1
km.

Gambar. 25

2) Untuk menampilkan situasi. Fitur yang menampilkan


simbol-simbol taktis pada plot peta, fitur ini bisa diaktifkan atau
tidak diaktifkan tergantung pada kebutuhan pengguna BMS.

Gambar. 26
14

3) Untuk menampilkan manuver. Fitur yang menampilkan


jejak kendaraan pengguna BMS dalam operasi militer. Fungsi
manuver sendiri dapat diaktifkan melalui menu “tombol
konfigurasi” > “manuver”.

Gambar. 27

4) Untuk menampilkan poros serangan. Fitur yang


menampilkan poros serangan yang telah dibuat oleh satuan
atasnya baik batas kanan maupun batas kirinya.

5) Untuk menampilkan skenario. Fitur yang menampilkan


skenario dalam bentuk garis, bisa digunakan sebagai batas
wilayah area operasi militer atau sebagai jalur yang akan dilalui.
Fitur ini bisa diaktifkan atau tidak diaktifkan tergantung pada
kebutuhan pengguna BMS.

Gambar. 28

6) Peta raster. Fitur ini sebagai cadangan apabila kita


akan menggunakan fasilitas lain, hal ini kita bisa
mengabaikannya.
15

g. Menu pesan. Fitur pesan digunakan untuk meyampaikan


informasi dalam bentuk teks antara pengguna BMS dalam satu grup.
Langkah- langkah untuk mengirim pesan, sebagai berikut.

1) Tekan tombol pesan.


2) Ketik pesan.
3) Kirim pesan.

Gambar. 29

h. Fitur Pengukuran Jarak. Fitur ini digunakan sebagai alat


bantu untuk memprediksi jarak antara satuan, jarak menuju tempat
tujuan, atau keperluan pengukuran jarak lainnya. Langkah-langkah
mengukur jarak sebagai berikut.

1) Tekan sasaran yang akan diukur yang bentuknya apa saja.

2) Tarik sasaran dengan telunjuk dan jangan dilepas sampai


kedudukan yang akan diukur.

3) Sambil melihat pada layar pojok kanan atas akan tertera


dengan satuan meter.

Gambar. 30
16

i. Pembuatan skenario. Fitur Skenario dapat digunakan sebagai


batas wilayah, garis serangan atau keperluan simbol lainnya berupa
“multiple line”. Langkah – langkah untuk membuat skenario adalah
sebagai berikut.

1) Klik menu skenario.

2) Isi kolom dialog skenario.

a) Title : Judul skenario.

b) Description : Deskripsi skenario.

c) Tujuan : ID tujuan (ID 0 mengirim ke semua


pengguna BMS kartika).

d) Komandan : Jika bukan komandan cheklist


dikosongkan, jika sebagai komandan, ceklis di isi.

3) Klik Done.

4) Klik pada area di plot peta untuk memulai membuat garis.

5) klik pada area lain untuk meneruskan garis.

6) klik pada area lain untuk meneruskan garis.

7) klik simbol “cheklist” untuk mengakhiri pembuatan


skenario.

Gambar. 31

j. Fungsi tambah obyek. Langkah-langkah detail mengenai cara


menambahkan obyek adalah sebagai berikut : Tentukan posisi/letak
pada plot peta dimana obyek akan ditambahkan, untuk membantu
dalam menentukan posisi obyek, gunakan fitur zoom in sehingga lokasi
obyek yang akan ditambahkan letaknya lebih akurat.
17

1) Isi kolom dialog:

a) Title : judul/nama obyek yang akan ditambahkan.

b) Symbol : jenis simbol taktis TNI AD yang akan


digunakan pada plot peta, simbol ini terdapat 4 macam,
antara lain kawan, posko, musuh, serta obyek lain-lain.

c) Alamat tujuan : tujuan pengiriman objek (ID 0 untuk


mengirim ke semua pengguna)

d) Description : keterangan obyek yang akan


ditambahkan, keterangan ini bisa diisi dengan informasi
yang memberikan penjelasan tambahan, misalnya jumlah,
nama, dsb.

2) Klik “Done” . Setelah semua kotak isiian di isi, kita klik


“done” maka simbol taktis baru akan muncul pada plot peta.

Gambar. 32
18

17. Main menu Bar.

Gambar. 33

Keterangan :

No 1. Data status pengguna BMS (diri sendiri).


No 2. Data status kawan pengguna BMS (satuan lain).
No 3. Data Musuh.
No 4. Kondisi cuaca berdasarkan informasi intelejen.
No 5. Kunci target.
No 6. Tampilkan kompas.
No 7. Input musuh berdasarkan data dari perangkat laser range finder.
No 8. Tampilkan kamera drone.

a. Fungsi “SDR” (Status Sendiri).

Tombol “SDR” berfungsi untuk memberikan informasi sebagai berikut:

1) Lokasi pengguna berdasarkan data koordinat Latitude dan


Longitude.

2) Lokasi pengguna berdasarkan data LCO atau KV.

3) Arah Kendaraan.

4) Arah meriam.

5) Ketersediaan bahan bakar.

6) Jumlah amunisi meriam dan senapan.

7) Suhu ruangan.

8) Kelembaban ruangan.
19

Gambar. 34

b. Fungsi “KWN” (Kawan). Tombol “KWN” berisi daftar kawan


yang mengikuti operasi militer. Pada daftar ini terdapat keterangan
identitas kawan, keterangan dan status kawan. Arti status kawan
sebagai berikut.

Status Kawan Arti


Tidak diketahui Perangkat BMS belum terhubung dengan kawan
perangkat BMS yang lainnya
Aktif Perangkat BMS tersebut aktif dan sedang
beroperasi
Tidak Aktif Perangkat BMS kartika tersebut sedang tidak
aktif atau berada diluar jangkauan transmisi.

Fitur tambahan dari menu KWN adalah, anda dapat melihat posisi
koordinat, arah kendaraan, kondisi bahan bakar, serta suhu dan
kelembaban pada kendaraan tempur rekan anda.

Selain itu, anda dapaat secara langsung menuju pada posisi


kawan anda peta dengan cara klik icon “go to object” seperti ditunjuk
pada gambar dibawah.

Gambar. 35

Plot peta akan langsung mengarahkan petanya pada tempat


kawan pengguna BMS yang anda tuju seperti gambar dibawah ini
20

Gambar. 36

c. Fungsi “MSH” (Musuh). Fungsi tombol “MSH” untuk melihat


informasi data musuh berupa lokasi serta identitas musuh yang telah
ditambahkan oleh sendiri maupun oleh satuan pengguna BMS yang
lain. Pada fitur ini dapat juga dapat langsung menuju ke posisi musuh
pada plot peta. Dengan cara sebagai berikut:

Gambar. 37

d. Fungsi “INT” (Intelegence). Tombol INT digunakan untuk melihat


data cuaca berupa suhu, kelembaban, curah hujan, kabut, serta arah
angin daerah operasi militer berdasarkan laporan yang dikirimkan oleh
posko atau markas.
21

Gambar. 38

e. Fungsi “LCK” (Lock target).

Gambar. 39

Fungsi tombol lock target adalah untuk memberikan informasi


kepada semua satuan dalam operasi bahwa target musuh telah ditandai
dan akan segera dilakukan tindakan oleh pengguna yang telah
memberikan identifikasi “LCK”.

1) Klik tombol LCK pada menu status.

2) Pilih simbol taktis “musuh” pada plot peta yang akan di lock
sebagai target.

3) Pada simbol taktis musuh akan terdapat tanda “petir”


berwarna biru yang menunjukan bahwa simbol taktis musuh
tersebut sudah dilakukan lock target.

Gambar. 40
22

f. Fungsi “KPS” (kompas). Fungsi tombol kompas adalah


untuk memberikan informasi kepada pengguna dan tampilan berada di
pojok kanan bawah.

Gambar. 41

g. Fungsi “LRF” (Laser Range Finder). Laser Range Finder


(LRF) merupakan salah satu fitur untuk menambahkan simbol taktis
musuh pada plot peta dengan mekanisme menggunakan data yang
diambil dari peninjau depan. Langkah-langkah menggunakan fitur LRF
adalah sebagai berikut :

1) Klik tombol LRF.

2) Isi kolom title, jarak dan sudut musuh berdasarkan data


pantauan peninjau depan.

3) Pilih Simbol, simbol taktis musuh yang akan digunakan


sebagai simbol pada plot peta.

4) Klik Cari Posisi musuh.

5) Klik Done.
23

Gambar. 42

h. Fungsi kamera (“KMR”). KMR merupakan salah satu fitur yang


terdapat Fitur ini berfungsi untuk menampilkan tayangan dari kamera
yang dipasang oleh perangkat lain (misal drone, IP kamera, kamera
ranpur dll).

Gambar. 43
RAHASIA
24
24

BAB VII
PENUTUP

18. Penutup. Demikian Naskah Sekolah ini disusun sebagai bahan ajaran
untuk pedoman bagi Gumil dan Pasis dalam proses belajar mengajar materi
BMS pada Pendidikan Perwira TNI AD.

KOMANDAN PUSSENKAV KODIKLATAD,

WAWAN RUSWANDI, S.I.P., M.Si.


MAYOR JENDERAL TNI

TELAH DITELITI OLEH


PEJABAT PARAF TANGGAL
Kasianalisa
Kabagbinkomdik
Dirbindik
Kabagtu
Wadan

RAHASIA

Anda mungkin juga menyukai