Panduan Teknis SPW Jabar Moal ELEH - Edit
Panduan Teknis SPW Jabar Moal ELEH - Edit
diberi masukan
PANDUAN TEKNIS
SEKOLAH PENCETAK WIRAUSAHA
(SPW)
Tahun 2022
Pengarah:
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
Dr. Gatot Hari Priowirjanto
Dr. Indrawati
Mohammad Widiyanto, S.Pd., MT
Penanggung Jawab:
Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
Penyusun:
Dr. Anne Sukmawati, KD., M.MPd
Dra. Juju Juariah, MM
Rosmajati, S.Pd, M.MPd
Tresi Tiara Intania Fatimah, S.E., M.Pd
Dadan Syarifudin, S.Pd
Ella Puspitasari, S.Pd
Yudi Hermawan, S.Pd
Etik Sukmawari, S.Pd, MM
Andri Rahmadi, S.ST., M.Pd
Anni Supriatini, M.Pd
Astri Mutiara Rengganis, S.Pd
Ninon Nuraimumisa, S.Par
Ummi Minarsi, S.Pd
Risna Maelani, S.Pd
Layout/desain:
i
DAFTAR ISI
PRAKATA...........................................................................................................................I
DAFTAR ISI.......................................................................................................................II
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................1
A. Rasional.................................................................................................................................... 1
B. Dasar Hukum........................................................................................................................... 2
C. Tujuan....................................................................................................................................... 2
D. Ruang Lingkup........................................................................................................................ 2
BAB II..................................................................................................................................3
BAB III.................................................................................................................................8
BAB IV...............................................................................................................................15
PENUTUP.........................................................................................................................16
ii
Lampiran II: Format Refleksi dan Feedback.........................................Error! Bookmark not defined.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasional
Kepmendikbudristek nomor 165 tahun 2021 tentang Program SMK Pusat
Keunggulan, menyebutkan bahwa SMK bertujuan untuk menghasilkan tenaga kerja
terampil yang memiliki kemampuan sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan
persyaratan dunia kerja, serta mampu mengembangkan potensi diri dalam
mengadopsi dan beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni. Oleh karena itu program di SMK harus relevan dengan tuntutan kebutuhan
masyarakat yang senantiasa berubah sesuai perkembangan dunia kerja, serta
menjadi pendukung kearifan/keunggulan lokal pada sektor pembangunan ekonomi
tertentu atau mendukung kebijakan pemerintah dengan kekhususan lainnya
sehingga dapat meningkatkan jumlah lulusan SMK yang memperoleh pekerjaan dan
berwirausaha.
Pilihan karir lulusan SMK berdasarkan data sebagian bekerja di dunia usaha/ dunia
industri, sebagian berwirausaha, dan sebagian lainnya melanjutkan ke jenjang
Perpendidik mata pelajaranan Tinggi. Berdasarkan fenomena tersebut maka mata
pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan (PKK) lebih diarahkan membekali
lulusan dengan kompetensi yang dapat mendukung meraih karir di dunia kerja atau
berwirausaha.
Mata Pelajaran PKK merupakan proses mengaktualisasikan dan
mengekspresikan kompetensi yang dikuasai pada kegiatan pembuatan
produk/pekerjaan layanan jasa secara kreatif dan bernilai ekonomis dari mata
pelajaran yang telah dipelajari. Mata pelajaran PKK sebagai salah satu wujud
implementasi Link and Match pendidikan vokasi, maka pelaksanaannya harus
melibatkan dunia kerja. Lingkup kegiatan Link and Match meliputi; (1) penyelarasan
kurikulum, (2) pelaksanaan pembelajaran berbasis projek, (3) peningkatan jumlah
dan peran pendidik mata pelajaran instruktur dari DUDI, (4) Praktik kerja lapangan,
(5) sertifikasi kompetensi dari industri, (6) Upskilling dan Reskilling bagi pendidik, (7)
pengembangan riset terapan teaching factory (tefa), (8) komitmen serapan lulusan
oleh DUDI. Mata Pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan (PKK) secara efektif
diajarkan pada fase F (kelas XI dan kelas XII).
1
B. Dasar Hukum
1. UU nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional (pasal 3 tujuan
Pendidikan Nasional);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
3. Permendikbud nomor 34 tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan
SMK/MAK;
4. Kepmendikbudristek nomor 165/M/2021 tentang Program SMK Pusat
Keunggulan.
C. Tujuan
Petunjuk teknis pembelajaran praktik kewirausahaan di sekolah pencetak wirausaha
diharapkan mampu menjadi panduan bagi;
1. Satuan pendidikan SMK dalam melaksanakan pembelajaran praktik
kewirausahaan sebagai sekolah pencetak wirausaha.
2. Satuan Pendidikan SMK dalam mengembangkan dan pengelolaan SDM, sarana
prasarana, dan peralatan.
3. Pendidik dan peserta didik dalam pelaksanaan mata pelajaran PKK.
4. Stakeholders (Pengawas, Dinas Pendidikan, BBPPMPV / BPPMPV, Industri Mitra)
dalam melakukan pengembangan SMK.
D. Ruang Lingkup
Pedoman ini memuat hal-hal yang berhubungan langsung dengan pelaksanaan
pembelajaran PKK di SMK sebagai berikut.
1. Pendahuluan menjelaskan tentang latar belakang, tujuan, dasar hukum dan ruang
lingkup petunjuk teknis.
2. Cakupan praktik pembelajaran kewirausahaan meliputi: konsep dasar dan Capaian
Pembelajaran mata pelajaran PKK, prosedur pembelajaran praktik kewirausahaan
3. Karakteristik pembelajaran PKK dikembangkan; berdasarkan order/kegiatan
produksi barang/jasa, memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan internal dan
eksternal SMK, menggunakan pendekatan projek, menggunakan sistem blok,
penilaian hasil belajar didasarkan pada kinerja dan omzet.
2
BAB II
A. Konsep Dasar
1. Pengertian
Dalam pedoman ini dijelaskan beberapa hal yang terkait dengan pelaksanaan
pembelajaran di SMK,
a. Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW) merupakan model pembelajaran bisnis
untuk membentuk jiwa wirausaha dan mendorong keberanian peserta didik
untuk memiliki keterampilan berwirausaha. Peserta didik didorong melakukan
praktik wirausaha berbasis daring/online karena dipandang relatif murah dan
mudah bagi pemula. Khususnya bagi peserta didik generasi Z. Sejalan dengan
upaya menghadapi era industri 4.0. Target yang ditetapkan adalah omzet per
semester per peserta didik atau per kelompok peserta didik
4
Mindset merupakan pola fikir yang dimiliki oleh seseorang dalam menyikapi
berbagai hal, selama ini mindset lulusan SMK Ketika lulus hanya memilih
untuk bekerja sementara lapangan pekerjaan yang tersedia terbatas, untuk
mengatasi hal tersebut maka mindset mencari kerja di ubah menjadi mindset
berwirausaha. Wirausaha merupakan solusi kebekerjaan yang bisa menjadi
pilihan di era Revolusi 4.0, selain itu dengan memasuki masa Golden
Demografi jumlah penduduk produktif lebih banyak dibanding jumlah
penduduk tidak produktif, maka wirausaha merupakan solusi yang bisa dipilih
untuk mengatasi masalah tersebut.
Knowing your Business yaitu mengetahui peluang usaha apa yang akan
dijalankan dan mengusai cara memasarkan produk menggunakan teknik
ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi).
Management yaitu mengetahui dasar pengelolaan bisnis yang dilakukan
melalui tahap observasi, mengamati peluang usaha, melakukan
perencanaan, melaksanakan evaluasi usaha secara efektif menggunakan
metode BMC (Business Model Canvas)
Managing People : kemampuan memotivasi, mengarahkan dan mengelola
orang dalam kegiatan usaha serta kemampuan mengkomunikasikan usaha
yang sedang dijalankan dan mensosialisasikan pentingnya aspek HAKI
dalam kegiatan usaha.
Effectively Finance: Pemahaman tentang pentingnya membuat laporan
keuangan dalam kegiatan usaha secara efektif dan efisien.
Compete: Mampu bersaing menggunakan strategi bisnis yang dijalankan
Having attitude: Memiliki kompetensi hardskils dan softskils dalam
berwirausaha
2. Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran kewirausahaan bertujuan membentuk dan menumbuhkembangkan
kemampuan peserta didik dalam menggunakan kompetensi soft skills dan hard
skills melalui pengalaman nyata dalam menghasilkan produk dan atau layanan
jasa melalui proses:
a. menghasilkan produk (barang/jasa) yang terstandar sesuai dengan program
keahlian.
b. terbentuknya pelaku bisnis/berwirausaha sesuai dengan potensi dan peluang
pasar baik secara individu maupun kelompok.
c. terbentuknya profil lulusan SMK yang profesional dilandasi/didukung
kemampuan soft skills dan hard skills yang kuat dan seimbang.
3. Karakteristik
Karakteristik pembelajaran kewirausahaan di SMK di antaranya peserta didik
dihadapkan pada permasalahan konkret, mencari solusi, mengerjakan projek dari
konsumen dan atau kegiatan kewirausahaan yang dimulai dari perencanaan
produksi barang/jasa, proses produksi, hingga pemasarannya. Peserta didik
diharapkan mampu menggunakan/mengaplikasikan kompetensinya, untuk dapat
memecahkan masalah yang terjadi di dunia kerja/masyarakat.
Pembelajaran kewirausahaan pada mata pelajaran PKK yang efektif memiliki
10 (sepuluh) karakteristik utama, yaitu sebagai berikut.
1. Adanya pertanyaan dan atau permasalahan di masyarakat, menuntun peserta
didik untuk menyelesaikannya dengan penggunaan fakta, konsep, prinsip atau
prosedur dalam elemen kompetensi pembelajaran.
2. Selama melaksanakan projek peserta didik melibatkan investigasi dan
penelitian melalui inkuiri (penyelidikan, pencarian jawaban) dan membangun
soft skills, hard skills, dan karakter.
3. Peserta didik bertanggung jawab dalam merancang dan mengelola projek
secara mandiri, baik untuk tugas berkelompok atau perseorangan dengan
pendampingan pendidik/mentor dari dunia kerja.
4. Peserta didik memiliki kemampuan dalam memasarkan produk (barang/jasa)
baik secara konvensional maupun melalui platform digital dan melakukan
pelayanan purna jual.
6
5. Kegiatan projek terkait dengan program keahlian, tujuan pembelajaran, dan
pesanan konsumen atau inovasi pendidik dan peserta didik untuk
menghasilkan produk barang/jasa berdasarkan tren pasar yang kekinian.
6. Pembelajaran dilaksanakan menggunakan sistem blok, sesuai dengan proses
pengerjaan dalam menghasilkan produk/layanan jasa secara utuh dan
bermakna.
7. Kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan oleh peserta didik secara
individual atau berkelompok. Kegiatan projek kreatif dan kewirausahaan atau
kegiatan berwirausaha dapat dilaksanakan secara kolaboratif antar mata
pelajaran dan kolaborasi peserta didik antar program keahlian yang berbeda
sesuai dengan unit kompetensi yang dibutuhkan.
8. Peran pendidik mata pelajaran dalam pembelajaran ini lebih sebagai mentor,
untuk mendampingi peserta didik dalam menghasilkan produk barang atau
layanan jasa yang dapat diterima oleh konsumen.
9. Kegiatan pembelajaran PKK dapat berupa antara lain:
a. Sekolah Pencetak Wirausaha.
b. mengerjakan projek pesanan dari konsumen/dunia kerja.
c. melaksanakan kewirausahaan berdasarkan inisiatif pendidik/peserta didik
untuk menghasilkan produk/layanan jasa yang dibutuhkan konsumen, dan
d. magang di pelaku startup atau UMKM.
10. Pelaksanaan Pembelajaran Mata pelajaran PKK memiliki kekhususan sebagai
berikut.
BAB III
7
Mekanisme perencanaan pembelajaran praktik kewirausahaan dikembangkan
berdasarkan karakteristik dari jenis kegiatan yang akan dilaksanakan oleh SMK.
Petunjuk teknis ini menyediakan beberapa contoh mekanisme perencanaan model
pembelajaran (1) Pembelajaran pengembangan kemampuan berwirausaha (4)
pembelajaran praktik berwirausaha (2) Pembelajaran berbasis praktik berwirausaha
dikenal dengan istilah Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW).
Proposal Analisis
Potensi internal dan
pembuatan Sesuai ?
kebutuhan
eksternal
produk kompetensi
Tidak
Sesuai ?
Ya
Kompeten
Keterangan:
a. Menetapkan produk barang/jasa yang akan dihasilkan dalam pembelajaran sesuai
dengan inisiatif pendidik mata pelajaran/peserta didik
8
b. Menyusun proposal pembuatan produk barang/jasa
c. Melakukan analisis kebutuhan kompetensi (unit kompetensi) terkait dengan produk
barang/jasa yang akan dihasilkan
d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran/kegiatan produksi.
e. Membuat produk, mengemas, mendistribusikan dan memberikan pelayanan purna
jual
f. Menguji hasil dan mengevaluasi pengalaman belajar: peserta didik melakukan
refleksi terhadap pengalaman belajarnya.
9
B. Mekanisme Pembelajaran Berbasis Praktik Wirausaha dikenal dengan istilah
Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW)
10
Sosialisasi Program
Pendataan Setiap KCD Pendampingan
SPW
Bagan 3.2
Alur Prosedur Praktik Kewirausahaan Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW)
Pelaporan Penilaian
Bagan 3.3
Mekanisme Pembelajaran PKK Berbasis Praktik Kegiatan Wirausaha
(Sekolah Pencetak Wirausaha)
Keterangan
1. Persiapan, membuat strategi dan tahapan pembelajaran
11
2. Pelaksanaan Pembelajaran
a. Membuat kontrak belajar yang berisi (wajib praktik bisnis dengan omzet yang
ditentukan misal Rp. 500.000 per semester, merekap dan melaporkan omzet
setiap minggu pada pendidik mata pelajaran pembimbing,
mendokumentasikan seluruh aktivitas bisnis, dari mulai foto produk, testimoni,
laporan keuangan dan perolehan omzet)
b. Riset pasar, untuk mengetahui jenis produk, pangsa dan tingkat harga
c. Kegiatan bisnis, antara lain memuat:
1) Pembuatan portal digital yang teroptimasi (website usaha yang aktif dan
interaktif)
2) Respon yang cepat terhadap calon pembeli (prospek buyer)
3) Memberikan pengalaman belanja yang memuaskan
4) Melakukan after sales yang baik (pelayanan yang baik setelah penjualan,
seperti ucapan terima kasih secara digital)
5) Memberikan gift kepada loyal customer
1. Memfasilitasi peserta didik yang berbakat atau memiliki bisnis pada kelas X
dalam kegiatan ekstrakurikuler, kelas kewirausahaan, atau proyek penguatan
profil pelajar pancasila dan budaya kerja.
2. Jumlah partisipasi peserta didik setiap rombongan belajar kelas XI setiap
semester mencapai minimal 30%.
3. Jumlah partisipasi peserta didik setiap rombongan belajar kelas XII setiap
semester mencapai minimal 50%.
4. Terbentuk 5 (lima) embrio kelompok usaha berbadan hukum pada kelas XII
12
E. Indikator Kinerja Kantor Cabang Dinas (KCD) dalam Program SPW
1. Terpenuhinya indikator kinerja pendidik mata pelajaran PKK yang dilaporkan tiap
semester
2. menyatukan persepsi pendidik mata pelajaran PKK berbasis produksi dan omzet
yang dituangkan dalam Surat Keputusan Kepala Sekolah yang berisi daftar
Pendidik mata pelajaran PKK, KKM Kelas, pola mentoring Kapten dan Danru
13
(komandan regu) yang akan diperbaharui dalam tiap semester (lihat lampiran)
yang diinformasikan kepada Dinas Pendidikan Provinsi dan Pusat (dalam
rencana).
3. Membentuk Tim SPW Sekolah yang terdiri dari guru di sekolah tersebut, yang
bertugas untuk : mendata, mengelompokan, melatih, mengaplikasikan, merekap,
mendokumentasikan dan melaporkan kegiatan SPW.
4. Menugaskan Tim SPW Sekolah untuk memilih Kapten dan Danru berdasarkan
omzet terbesar pada awal satu bulan semester ke-3, ke-4, dan ke-5.
5. Membuat laporan perkembangan program SPW,
Note :
Bagaimana konsep moal eleh
rencana yang akan dilakukan
14
BAB IV
STRATEGI PERCEPATAN START-UP JAWA BARAT
15
BAB V
PENUTUP
Mata pelajaran PKK merupakan aktualisasi dan ekspresi kompetensi yang dikuasai
pada kegiatan pembuatan produk/pekerjaan layanan jasa dari setiap mata pelajaran
yang diberikan kepada peserta didik di sekolah. Kegiatan pembelajaran dapat dilakukan
melalui berbagai pendekatan disesuaikan dengan karakter dan sumber daya yang
dimiliki oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Implementasi pembelajaran PKK di SMK diharapkan dapat menjadi solusi atas
masalah kebekerjaan di Indonesia. Melalui pembelajaran PKK peserta didik SMK
disiapkan menjadi wirausaha di usia pelajar. Pemahaman profesi dan ketrampilan
membidik peluang usaha, mendorong lulusan SMK menjadi lebih siap memasuki dunia
kerja sebagai karyawan maupun mandiri mengembangkan usaha.
Petunjuk Teknis Pembelajaran PKK ini diharapkan dapat memberikan arah yang
lebih jelas bagi stakeholder sekolah dalam memaksimalkan pencapaian Sekolah
Pencetak Wirausaha. Mencermati dan memodifikasi seperlunya petunjuk teknis ini demi
optimalisasi pencapaian target, dapat dilakukan sekolah dengan mempertimbangkan
situasi dan kondisi masing-masing SMK.
16
LAMPIRAN I: Pembaruan Mata Pelajaran PKK
17
8. Strategi Tema pembelajaran Tema pembelajaran:
Pelaksanaan ditetapkan oleh sekolah, 1. berdasarkan order
2. berdasarkan usulan peserta didik,
3. menjawab kebutuhan dan solusi bagi
masyarakat
4. Ragam pelaksanaannya disesuaikan dengan
kebutuhan, kemampuan sekolah dan passion
peserta didik
18
LAMPIRAN I: Contoh SK Kepala Sekolah tentang pembentukan Tim Sekolah Pencetak
Wirausaha di Sekolah
19
20
21
22
LAMPIRAN II: Contoh Rekapitulasi Omzet Sekolah Pencetak Wirausaha di Sekolah
23
Informasi lebih rinci tentang laporan omzet dapat dilihat pada tautan/QR Code berikut.
https://docs.google.com/spreadsheets/d/1KD3OPqVuUyOMBV-JoOG0dXo0MnrlQ1lZ/edit#gid=596540655
24
Lampiran v
108268500
25
26