Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam
Ug
Menurut para ulama, yang diutus Allah seluruhnya berjumlah 313 Rasul
dan Jumlah Nabi sebanyak 124.000 Nabi. Nabi dan Rasul yang wajib kita
ketahui ialah sebanyak 25 Orang.
Tugas Rasul :
1. Sebagai pembawa ajaran tauhid yang benar, yakni mengesakan
Allah dan meluruskan kembali ajaran tauhid yang sesat di
kalangan
kaumnya.
2. Sebagai pembawa kabar gembira bahwa hamba-hamba Allah
yang taat kelak akan mendapatkan balasan kebaikan di surga.
3. Sebagai pemberi peringatan bahwa manusia yang ingkar,
berbuatkejahatan, maksiat, dan menganiaya akan mendapatkan
balasan di neraka.
- Sifat Mustahil :
a) Kazib artinya dusta. Seorang rasul tidak mungkin berkata
dusta dalam kehidupan sehari-harinya baik di lingkungan
keluarga, masyarakat, apalagi di depan umatnya.
b) Khianat artinya tak dapat dipercaya. Seorang rasul tidak
mungkin berkhianat atau ingkar janji terhadap umatnya.
c) Kitman artinya menyembunyikan. Seorang rasul tidak
mungkin menyembunyikan walaupun sedikit dari wahyu yang
telah diterimanya.
d) Baladah artinya bodoh. Seorang rasul tidak mungkin bersifat
bodoh. Jika seorang rasul bersifat bodoh, pasti akan diatur
dan dipermainkan oleh umatnya.
- Sifat jaiz :
Adapun sifat jaiznya para rasul adalah Aradul Basyariyah yaitu bersifat
dan berperilaku sebagaimana kebiasaan manusia pada umumnya, seperti
makan, minum, haus, lapar, letih, dan lain sebagainya.
Mukjizat
Merupakan perkara diluar dari kebiasaan yang dilakukan oleh Allah melalui para
nabi dan rasulnya untuk menunjukan kebesaran Allah Swt
Macam-macam Mukjizat :
- Mukjizat Salbiyah = Mukjizat yang membuat sesuatu tak berdaya
- Mukjizat Aqliyah = Mukjizat yang masuk akal (Al Quran)
- Mukjizat syaksiyah = Mukjizat yang keluar dari tubuh Rasul
- Mukjizat Kauwiyah = Mukjizat yang berkaitan dengan peristiwa
alam
Kisah Nabi dan rasul
Tawadhu/Rendah hati
- Merupakan sikap diri yang tidak merasa lebih dari orang lain. (Q.S Yusuf :
76) = “Dan diatas tiap orang yang berpengetahuan ada lagi yang maha
mengetahui”.
- Pesan mulia (mengenai Tawadu) dari Q.S. al-Furqān /25: 63
Di dalam ayat ini Allah mengajarkan agar kita memiliki sifat rendah
hati. Sifat rendah hati ini harus diwujudkan dalam setiap perilaku kita,
baikterhadap diri kita sendiri, terhadap Allah Swt, maupun terhadap orang-
orang jahil yang menyapa kita. Seorang muslim yang memiliki sifat
rendah hati akan mendapatkan keridaan Allah Swt baik di dunia maupun di
akhirat.
Rendah hati disebut juga dengan tawadu’. Pengertian tawadu’ adalah
sikap diri yang tidak merasa lebih dari orang lain. Orang yang tawadu’
berkeyakinan bahwa semua kelebihan yang ada dalam dirinya semata-mata
merupakan karunia dari Allah Swt.
Sikap rendah hati dapat terlihat pada saat mereka berjalan. Dari sini
akan terlihat sifat dan sikap kesederhanaan, jauh dari keangkuhan,
langkahnya mantap, dan tampil dengan jati diri yang dimilikinya.
Hemat
- Hemat adalah gaya hidup yang membelanjakan harta dengan cermat,
dengan perhitungan, dan tidak berlebih lebihan.
- Lawan kata dari hemat adalah Boros. Boros adalah gaya hidup yang
mengeluarkan uang secara berlebih lebihan.
- Pesan mulia (mengenai hemat dan boros) dari Q.S. al-Isrā’/17 : 27
Dalam ayat ini Allah Swt menegaskan bahwa berfoya-foya serta
menghambur-hamburkan harta itu adalah pemborosan yang merupakan
bagian dari perbuatan setan. Dengan demikian, sudah jelas bahwa tindakan
semacam ini sangat dilarang oleh Allah Swt. Sebaliknya, Allah
mengajarkan kita agar bisa hidup hemat, sederhana, dan peduli kepada
orang lain dengan cara suka berderma. Dengan tindakan mulia sepert ini,
harta yang kita miliki akan menjadi lebih bermakna bagi diri kita sendiri
dan bermanfaat bagi orang lain di sekitar kita. Kita dapat melatih hidup
hemat kita dari sekarang dengan cara dengan menabung kita dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan di masa mendatang.
Sederhana
- Merupakan membebaskan segala ikatan yang tidak di perlukan
- Wujud sederhana :
a. Hidup hemat, maksudnya berhati hati dalam menggunakan materi,
pikiran, dan tenaga
b. Cermat, artinya teliti dalam memikirkan semua kebutuhan hidup
c. Tepat, maksudnya dalam menggunakan sarana hidup harus mengena
pada sasarannya.
Amal Shaleh
- Amal Shaleh merupakan suatu perbuatan dan tingkah laku yang di ridhoi
Allah SWT yang bermanfaat sebagai bekal untuk diakhirat.
- Dalil beramal Shaleh :
Ayat tersebut menegaskan bahwa sesungguhnya manusia berada dalam
kerugian, kecuali yang melakukan empat hal, yaitu :
1. Beeriman kepada Allah
2. Berbuat baik
3. Menasehati dalam kebenaran
4. Menasehati dalam kesabaran
- Suatu amal saleh akan sah jika memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Amal saleh dilakukan dengan mengetahui ilmunya.
2. Amal saleh itu dikerjakan dengan niat ikhlas karena
Allah Swt.
3. Amal saleh itu hendaknya dilakukan sesuai dengan
petunjuk al-Qur’an dan Hadis.
- Penerapan amal shaleh :
1. Amal Shaleh terhadap Allah, yaitu menjalankan perintah Allah Swt.
Dan meninggalkan larang-Nya. Contohnya adalah salat, zakat, puasa,
membaca al-Qur’an dan ibadah lainnya
2. Amal shaleh terhadap sesama manusia, yaitu menjalankan hak dan
kewajiban terhadap sesama manusia. Contohnya adalah memberikan
senyuman, bersikap ramah, bertutur kata yang santun, dan menolong
kaum duafa.
3. Amal shaleh terhadap lingkungan, yaitu menjaga kelestarian alam
contohnya adalah membuang sampah pada tempatnya, menjaga
kebersihan mendaur ulang sampah dan melakukan penghijauan.
- Manfaat beramal saleh
1. Diberi ampunan dan pahala yang besar oleh Allah Swt. (Q.S. al-
Maidah/5:9)
2. Diberi tambahan petunjuk. ( Q.S. Maryam/19: 76)
3. Diberi kehidupan yang baik dan layak .( Q.S. an-Nahl/16: 97)
4. Dihapuskan dosa-dosanya. (Q.S. al-Ankabut/29: 7)
5. Dijauhkan dari kerugian di dunia dan akhirat. (Q.S. al-‘Asr/103: 1-3)
Berbaik sangka/Huznuzan
- Husnuzan merupakan kegiatan menguatkan atau meyakini sisi baik dari
orang lain dari pada sisi buruknya.
- Lawan kata dari huznuzan adalah su’dzon yang artinya berburuk sangka.
Berburuk sangka merupakan perilaku tercela yang akan mendatangkan
mudarat, baik bagi pelakunya maupun orang lain. Allah Swt. melarang
berburuk sangka, sebagaimana firman-Nya dalam Q.S. al-Hujurat/49: 12 :
Makanan Halal
- Makanan halal adalah makanan yang boleh dimakan menurut ketentuan
syariat Islam. Bagi seorang muslim, makanan yang dimakan harus
memenuhi dua syarat, yaitu:
a. Halal, artinya dibolehkan berdasarkan ketentuan syariat Islam.
b. Tayyib, artinya baik, mengandung nutrisi, bergizi, dan menyehatkan.
Hal ini sesuai dengan perintah Allah dalam Q.S. al-Māidah/5 ayat 88:
- Bagi seorang muslim makanan dan minuman itu sangat berarti dalam
kehidupan. Makanan dan minuman yang kita konsumsi tidak asal mengenyangkan
saja, tetapi harus halalan tayyiban. Adapun halalnya makanan dan minuman meliputi
tiga kriteria berikut ini :
a. Halal dari segi wujudnya/zatnya makanan itu sendiri, yaitu tidak
termasuk makanan yang diharamkan oleh Allah Swt.
b. Halal dari segi cara mendapatkannya
Halal dalam proses pengolahannya.
- Ada pula kriteria makanan dan minuman halal menurut hayyid sabiq :
a. Sesuai dengan kriteria manusia
b. Bermanfaat dan tidak membahayakan
c. Diperoleh dengan cara halal
Makanan Haram
Kata haram berasal dari kata bahas arab yang artinya sesuatu yang dilarang
dalam pengertian makanan yang secara zatnya dilarang oleh agama untuk
dikonsumsi, karena mengandung mudarat (Bahaya).
a. Jenis makanan haram :
Semua makanan yang langsung dinyatakan haram dalam Q.S. al- Māidah/5 ayat
3, yaitu:
Dalam ayat tersebut, makanan yang dinyatakan haram adalah bangkai, darah,
daging babi, daging hewan yang disembelih atas nama selain Allah Swt., hewan
yang mati karena tercekik, dipukul, terjatuh, ditanduk hewan lain, diterkam
binantang buas, hewan yang disembelih untuk berhala.
b. Semua jenis makanan yang mendatangkan mudarat/bahaya terhadap
kesehatan badan, jiwa, akal, moral, dan akidah. (Q.S. al-A’raf/7 ayat 33)
c. Semua jenis makanan yang kotor dan menjijikkan (khobāis). Firman Allah
dalam (Q.S. al-A’raf/7 ayat 157)
d. Makanan yang didapatkan dengan cara batil/tidak benar. (Q.S. an-Nisā’/4
ayat 29).
- Pembagian makanan haram :
1. Haram Lizatin (Haram sesuai dasarnya Allah dan Rasul)
2. Haram Ligoiri (Makanan yang halal menjadi haram)
Minuman Halal
Minuman halal adalah minuman yang boleh diminum menurut ketentuan hukum
syariat Islam. Semua jenis minuman yang ada di muka bumi ini pada dasarnya
halal hukumnya, kecuali terdapat dalil al- Qur’ān atau Hadits yang menyatakan
keharamannya. Adapun jenis-jenis minuman yang halal adalah :
- Tidak memabukan
- tidak mendatangkan mudharat bagi manusia, baik dari segi kesehatan
badan, akal, jiwa maupun akidah,
- Tidak Najis
- didapatkan dengan cara yang halal.
Minuman Haram
- Minuman yang memabukkan (khamr). Adapun jenis minuman haram :
E. Zakat
Jeniz zakat
1. Zakat Fitrah
- Zakat fitrah merupakan kadar harta yang diberikan kepada yang berhak
menerimanya (mustahiq) dengan beberapa syarat guna membersihkan dari
perbuatan kotor dan keji bagi yang berpuasa Ramadhan
- Hukum zakat fitrah adalah wajib bagi setiap muslim, zakat bisa berupa
makanan sebanyak 3,1liter atau 2,7 kg
- Tujuan zakat fitrah :
a. Menyucikan diri dari hal-hal yang mengurangi pahala puasa, seperti
omong kosong, kata-kata kotor, perbuatan dosa, dll.
b. Memberi makan orang miskin agar mereka dapat merasakan
kebahagiaan dan kecukupan di hari raya. Zakat fitrah juga dapat
membantu mereka untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka di bulan-
bulan berikutnya.
c. Membentuk sifat dermawan dan senang berbagi dengan sesama
muslim.
d. Menyempurnakan ibadah puasa Ramadhan yang telah kita lakukan
selama sebulan penuh.
- Syarat wajib zakat fitrah :
a. Beragama Islam
b. Masih hidup saat terbenamnya matahari Ramadhan
c. Mempunyai kelebihan makanan pada malam hari raya fitri
- Waktu zakat fitrah :
a. Awal atau pertengahan bulan Ramadhan
b. Akhir bulan Ramadhan
c. Pagi hari sebelum shalat idul fitri
2. Zakat Maal
- Zakat Maal adalah zakat harta yang dikeluarkan apabila telah cukup nizab
dan haulnya dibebankan kepada setiap muslim yang memiliki harta lebih
dari cukup. Zakat Maal digunakan untuk membersihkan / mensucikan
harta yang kita punya dan dapat dibayarkan dengan uang, emas, maupun
hasil yang telah kita dapatkan lainnya.
- Hukum melakukan zakat Maal adalah wajib apabila sudah mencapai Nisab
yang telah di tentukan.
- Tujuan Zakat maal
a. Menyucikan harta kita
b. Meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan
c. Melatih Rasa Simpati
d. Menyempurnakan kesucian dan kebersihan harta yang telah kita
dapatkan
e. Menumbuhkan Keikhlasan dan Ketakwaan