Anda di halaman 1dari 1

Saat itu, rempah-rempah menjadi komoditas mahal di Eropa, terutama karena berfungsi

sebagai bahan pengawet makanan. Pengawetan makanan penting bagi masyarakat Eropa
kala itu untuk mencegah kelaparan ketika musim dingin berlangsung. pada 7 Juni 1449
ditandatangani Perjanjian Tordesilas, yang isinya membagi dunia menjadi dua wilayah
kekuasaan dengan garis yang membentang dari Kutub Utara menuju Kutub Selatan.
Berdasar perjanjian Tordesilas, area pelayaran Bangsa Spanyol melewati jalur barat.
Portugis mendapat jatah area pelayaran melewati jalur timur yang membuat mereka lebih
cepat menemukan kepulauan sumber yang menjadi sumber utama rempah-rempah, yakni
nusantara. Tujuan Kedatangan Bangsa Spanyol ke Indonesia Para penjelajah dari Bangsa
Spanyol pertama kali datang ke Indonesia (nusantara), tepatnya di Maluku, pada 8
November 1521. Rombongan pertama penjelajah Spanyol yang tiba di Kepulauan
Maluku dipimpin oleh Kapten Joan Sbastian El Cano. tujuan dari kedatangan Bangsa
Spanyol adalah untuk mewujudkan semangat 3G, yaitu: Gold, yaitu mencari emas dan
mencari kekayaan (dari perdagangan rempah). Glory, yaitu mencari keharuman nama,
kejayaan, dan kekuasaan (wilayah jajahan). Gospel, yaitu tugas suci menyebarkan agama
Katolik. Namun, kedatangan Bangsa Spanyol di Maluku ditentang oleh Bangsa Portugis
yang telah datang terlebih dahulu di kepulauan paling dicari orang-orang Eropa itu.
Portugis menuding Spanyol melanggar Perjanjian Tordesillas. Alhasil, demi
memenangkan persaingan dalam perdagangan rempah, orang-orang Spanyol mendekati
Kesultanan Tidore, rival Kesultanan Ternate yang sebelumnya menjalin kerja sama
dengan Portugis. Buntut dari koalisi-koalisi ini adalah permusuhan Ternate dan Tidore
yang makin memanas, karena telah dibumbui oleh kepentingan Spanyol dan Portugis di
belakangnya. Perang pun tak terelakkan. Di pertempuran itu, Ternate yang dibantu
Bangsa Portugis keluar sebagai pemenang. Akibat kekalahan ini, sejak tahun 1535,
Bangsa Spanyol mulai tersisih dari persaingan memperebutkan dominasi perdagangan
rempah-rempah di Indonesia. Akan tetapi, kekalahan dalam perang ini tak serta-merta
menjadi penyebab utama mundurnya Bangsa Spanyol dari Indonesia. Faktor lain yang
membikin Bangsa Spanyol mundur adalah Perjanjian Saragosa tahun 1535. Perjanjian
Saragosa berisi kesepakatan antara Kerajaan Portugis dan Kerajaan Spanyol dalam
pembagian wilayah operasi perdagangan di timur jauh. Berdasar perjanjian Saragosa,
Bangsa Spanyol berhak beroperasi kembali di Filipina, sementara Bangsa Portugis di
Kepulauan Maluku. Perjanjian Saragosa sekaligus menandai berakhirnya masa
pendudukan Bangsa Spanyol di Indonesia yang terbilang singkat.

Anda mungkin juga menyukai