NIM : 11200321000012
Kelas : Kristen di Indonesia 5A
Selama masa itu, Ternate tidak hanya menghadapi Portugis dan Spanyol tetapi harus
menghadapi Inggris dan Belanda. Motivasi Belanda melalukan ekspansi ke wilayah Ternate,
dengan tujuan utama mengadakan monopoli perdagangan cengkeh. Untuk mewujudkan
tujuan itu maka penguasaan daerah secara politis dan ekonomi menjadi sangat penting.
Pada tanggal 8 November 1521, kapal dagang Spanyol berlabuh di Maluku, setelah melalui
Filipina, Kalimantan Utara, kemudian langsung ke Tidore. Disini bangsa Spanyol diterima
baik oleh rakyat Tidore. Namun Portugis yang ada di Ternate merasa terancam dan tidak mau
disaingi sesama bangsa Eropa, yang dianggap akan mengganggu monopolinya. Kemudian
mereka bersengketa, dan dibuatlah perjanjian di Saragosa pada tahun 1526, yang
menyebabkan Spanyol harus meninggalkan Tidore.
1617 Gerakan perlawanan rakyat Minahasa di Sulawesi Utara untuk mengusir kolonial
Spanyol.
Karen Armstrong, 2011; Masa Depan Tuhan, Sanggahan Terhadap Fundamentalisme dan
Ateisme, Bandung, Mizan.
M. Adnan Amal, 2010; Portugis & Spanyol di Maluku, Depok, Komunitas Bambu.
Trias Kuncahyono, 2010; Jerusalem, Kesucian, Konflik, dan Pengadilan Akhir, Jakarta,
Kompas.