SEJARAH INDONESIA
Proses masuknya penjajahan bangsa Eropa dimulai saat Eropa ingin berusaha
mengembalikan masa kejayaannya saat perang salib dengan imperium Islam.
Pengembalian masa kejayaan tersebut terjadi pada masa pasca renaissance. Akibat Perang
Salib tersebut membuat bangsa Eropa harus melakukan penjelajahan antar samudera
karena pelabuhan Konstantinopel mereka gagal direbut.
Pada akhirnya bangsa Eropa sampai di Indonesia. Terdapat beberapa bangsa Eropa
seperti Spanyol, Belanda, Inggris maupun Portugis yang berusaha untuk menguasai
Indonesia.
Proses penjajahan bangsa Eropa ke Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
1. Tenciptanya kebijakan Gold, Glory serta Gospel.
2. Adanya perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan dalam hal navigasi dan
geografi.
3. Politik Merkantilisme.
4. Penghentian perdagangan Asia dengan Eropa pada tahun 1453 karena hancurnya
kota Konstantinopel.
5. Sebuah perjalanan Marcopolo yang ditulis dalam sebuah buku berjudul Imago
Mundi atau citra dunia serta II Milione atau sejuta keajaiban.
Proses Masuknya Penjajahan
Bangsa Portugis
Bangsa Portugis merupakan awal mula penjajahan bangsa
Eropa ke o. Proses masuknya penjajahan bangsa Eropa ini
dimulai pada tahun 1498. Pada tahun tesebut bangsa Portugis
sampai di India khususnya dikota Calcuta, kemudian Portugis
mendirikan sebuah kantor dagang dikota Goa pada tahun
1551.
Ternyata pembuatan benteng Saint Jhon oleh Portugis harus dibayar mahal oleh Sultan Ternate. Beliau
harus membayarnya dengan acara menandatangani sebuah perjanjian monopoli perdagangan dengan
Portugis. Proses penjajahan bangsa Eropa ke Indonesia pun dimulai. Akibat penandatanganan tersebut
membuat kesengsaraan dalam hal perdagangan rempah rempah.
Bahkan rempah rempah tersebut harus diperjual belikan dengan pihak Portugis saja, karena pihak
Maluku dilarang memperdagangkan rempah rempah tersebut secara bebas. Hal tersebut
mengakibatkan rakyat menjadi rugi dan muncullah permusuhan antara Ternate dengan pihak Portugis.
Penjajahan bangsa Eropa (Portugis) tidak hanya menguasai dalam hal rempah rempah saja melainkan
Portugis juga menyebarkan agama Khatolik secara aktif. Penyebaran tersebut dilakukan oleh
Franciscus Xaverius.
• Proses masuknya penjajahan bangsa Eropa ke
Proses Masuknya Indonesia selanjutnya dilakukan oleh bangsa
Spanyol. Bangsa Spanyol mulai tidak di Maluku
Penjajahan Bangsa Spanyol khususnya di kota Todore pada tahun 1521.
Mereka kemudian bersinggah di wilayah Bacan
maupun Jailolo.
Pada akhirnya Sultan Ternate memihak kepada bangsa Portugis, sedangkan Sultan Tidore
memihak kepada bangsa Spanyol. Proses penjajahan bangsa Eropa ke indonesia yaitu antar
bangsa Spanyol dan Portugis diselesaikan dengan cara perundingan Saragosa pada tahun
1529. Perundingan tersebut menghasilkan Perjanjian Saragosa yang berisi kesepakatan
Spanyol dan Portugis.
Perjanjian tersebut berisi bangsa Portugis harus tetap melakukan aktivitas perdagangan di
Maluku dan bangsa Spanyol harus meninggalkan Kepulauan Maluku dan menjalin
hubungan dagang dengan pihak Filipina. Dengan perjanjian tersebut akhirnya Portugis
berhasil menguasai perdagangan monopoli di Maluku dan Spanyol kemudian meninggalkan
kota Maluku.
Proses Masuknya Penjajahan Proses masuknya penjajahan bangsa Eropa ke
Indonesia dimulai sejak Belanda membeli hasil
Bangsa Belanda rempah rempah dari kota Lisabon Portugis.
Bangsa Belanda pada masa tersebut masih
dijajah oleh Spanyol. Namun karena Portugis
telah dikuasai Spanyol kemudian pada tahun
1585 pihak Belanda tidak lagi mengambil
rempah rempah ke Portugis lagi.
3. Bidang Peradilan
a) Membagi tiga jenis peradilan, yaitu peradilan untuk orang-orang
Belanda dan Eropa; peradilan untuk orang-orang Timur Asing;
serta peradilan untuk orang-orang pribumi.
b) Membuat peraturan untuk pemberantasan korupsi.
c) Bidang Ekonomi.
d) Mengeluarkan uang kertas.
e) Membentuk Dewan Pengawas Keuangan.
f) Menjual tanah-tanah kepda pihak swasta atau partikelir
(Tionghoa/Arab).
g) Melakukan pemungutan pajak-pajak swasta.
h) Menerapkan penyerahan wajib berupa hasil bumi.
B. Pemerintahan Janssens Setelah Daendels ditarik dari jabatannya, Louis Napoleon menunjuk
(1811) Jan Willem Janssens. Jassens pernah menjabat sebagai gubernur
jendral di wilayah Tanjung Harapan pada tahun 1802-1806. Pada 28
Agustus 1811 Inggris berhasil menduduki Batavia. Janssens
melarikan diri ke Semarang tetapi akhirnya menyerah pada Inggris.
Pengakuan kekalahan Belanda kepada Inggris ini terjadi di Tuntang,
Salatiga, pada tanggal 18 September 1811 yang ditandai dengan
penanda tanganan Kapitulasi Tuntang.
Saat menduduki Indonesia pemerintahan Raffles mampu melakukan hal-hal positif bagi bangsa Indonesia.
Hal-hal yang dilakukan Raffles di Indonesia sebagai berikut.
a. Menulis buku sejarah Pulau Jawa berjudul The History of Java.
b. Istri Raffles yang bernama Olivia Marianne merintis Kebun Raya Bogor.
c. Berperan dalam perkumpulan kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
d. Menemukan tanaman endemic Indonesia, Rafflesia Arnoldi (bunga bangkai).
e. Mengangkat kembali Sultan Sepuh sebagai Sultan Yogyakarta.
Masa Pemerintahan Kolonial Belanda (1816-1942)
Kekuasaan Komisaris Jendral
Kekuasaan Belanda di Indonesia pada periode tersebut dijalankan oleh Komisaris Jendral. Pembentukan Komisaris Jendral
dilakukan atas saran dari Pangeran Willem VI. Komisaris Jendral terdiri atas tiga orang, yaitu Cornelis Theodorus Elout,
Alexander Gerard Philip Baron van der Capellen, dan Arnold Ardiaan Buyskes.
Pada masa pemerintahan komisaris jendral ini nama Nederlandsch Oost Indie menjadi Nederlandsch Indie atau Hindia
Belanda. Tugas pokok komisaris jendral adalah membangun daerah koloni untuk memberikan keuntungan bagi negri
Belanda. Ketiga pemimpin komisaris jendral mulai menjalankan tugasnya pada tanggal 27 April 1816.
Sistem tanam paksa menyebabkan terjadinya penderitaan rakyat. Para petani hidup
dalam kemiskinan dan kelaparan. Sistem tanam paksa memberikan keuntungan
melimpah bagi pemerintah Kolonial Belanda. Keadaan ini terbukti ketika pada
tahun 1832-1867 jumlah keuntungan yang di peroleh pemerintah Belanda
mencapai angka sekira 967 juta gulden, jumlah yang cukup besar pada masa itu.
Komoditi
Tanam Paksa
Sebelum tahun 1908, banyak bangsa lain yang ingin menjajah dan menguasai Indonesia.
Banyak yang memeras, menyiksa dan merebut hak-hak rakyat Nusantara. Perjuangan
bangsa Indonesia terhadap penjajah hampir dilakukan diseluruh wilayah, terutama di
daerah yang menjadi pusat kekuasaan penjajah.
Kapten Pattimura
3. Perang Perang Diponegoro adalah perang terbesar yang dialami Belanda.
Perlawanan ini dipimpin Pangeran Diponegoro yang didukung pihak
Diponegoro
istana, kaum ulama, dan rakyat Yogyakarta. Perang ini terjadi karena
Belanda memasang patok-patok jalan yang melalui makam leluhur
Pangeran Diponegoro.
Perang ini terjadi tahun 1825 – 1830. Pada tahun 1827 Belanda memakai
siasat perang bernama Benteng Stelsel, yaitu, setiap daerah yang dikuasai
didirikan benteng untuk mengawasi daerah sekitarnya. Antara satu
benteng dan benteng lainnya dihubungkan pasukan gerak cepat, sehingga
ruang gerak pasukan Diponegoro dipersempit.
Pangeran Antasari
6. Perang Aceh Perang Aceh dilatarbelakangi Traktat Sumatra (1871) yang
menyebutkan bahwa Belanda bebas meluaskan wilayah di
Sumatera termasuk Aceh. Hal ini ditentang Teuku Cik Ditiro,
Cut Mutia, Teuku Umar, Cut Nyak Dien, dan Panglima Polim.
Belanda mendapatkan perlawanan sengit dari rakyat Aceh.
Rakyat Aceh berperang dengan jihad, sehingga semangatnya
untuk melawan Belanda sangat kuat.
Sisingamangaraja XII
KESIMPULAN