Anda di halaman 1dari 28

MASUK DAN BERKEMBANGNYA

KOLONIALISME & IMPEREALISME


EROPA DI INDONESIA
Latar Belakang Penjelajahan Samudera
Bangsa Barat
Penjelajahan Samudera
 Di pelopori oleh bangsa Portugis &  Faktor pendorong lainnya
Spanyol, hal-hal yang mendukung
 Imperialisme Kuno. Semboyan gold,
pelayaran:
gospel, and glory (kekayaan,
a. Ditemukannya kompas yang lebih baik penyebaran agama dan kejayaan).
b. Dikembangkannya teknik pembuatan  Suatu negara merebut negara lain untuk
kapal menyebarkan agama, mendapatkan
c. Adanya peta kekayaan dan menambah kejayaannya.
d. Ditemukannya mesin persenjataan Imperialisme ini berlangsung sebelum
revolusi industri dan dipelopori
e. Berkembangnya teori Copernicus oleh Spanyol dan Portugal.
bahwa bumi itu bulat
 Motivasi penjelajahan bangsa Barat
1) Kejatuhaan Konstatinopel pada tahun 1453 ke tangan Turki Usmani, akses
bangsa-bangsa Eropa untuk mendapatkan rempah-rempah yang lebih
murah di kawasan Laut Tengah menjadi tertutup.
2) Rempah-rempah merupakan komoditas utama bangsa Eropa, barangnya
yang langka menjadikan harga rempah-rempah menjadi sangat mahal
3) Berkembangnya teknologi pelayaran: Situasi ini mendorong orang-orang
Eropa menjelajahi jalur pelayaran ke wilayah yang menjadi sumber utama
penghasil rempah-rempah, termasuk kepulauan Nusantara (Indonesia).
4) Keinginan ini diperkuat dengan adanya jiwa penjelajah. Bangsa Eropa
dikenal sebagai bangsa penjelajah, terutama untuk menemukan daerah-
daerah baru.
5) Berkembangnya Merkantilisme
6) Gold (Kekayaan), Glory (Kekuasaan), Gospel (Penyebaran agama)
Lahirnya Kolonialisme & Imperealisme
bangsa Eropa
 Kolonialisme dan Imperalisme awalnya
tidak dilatarbelakangi oleh ambisi
untuk menguasai dan menjajah
bangsa-bangsa di Asia dan Afrika.
 Tujuan utama kedatangan bangsa
Eropa awalnya adalah berdagang.
 Masa penjelajahan bangsa Eropa ke
Asia & Afrika berlangsung sekitar
abad XV-XVI dinamakan penjelajahan
(The Age of Discovery) dalam sejarah
Eropa.
Kolonialisme, adalah Imperealisme adalah,
pengembangan aliran politis yang
bermaksud dan berusaha
kekuasaan sebuah negara
untuk memperluas daerah
atas wilayah dan negara atau memperbesar
manusia di luar batas pengaruh politik serta
negaranya. ekonominya.

Merkantilisme : Suatu paham atau


politik ekonomi dengan tujuan utama Negara-negara
mengumpulkan emas dan perak penganut Merkantilisme
sebanyak-banyaknya ke dalam kas
negara dengan melakukan kegiatan 1. Portugis
2. Spanyol
perdagangan yang diatur oleh negara
3. Inggris
untuk mendapatkan neraca 4. Perancis
perdagangan aktif yaitu nilai ekspor 5. Belanda
lebih besar dari nilai impor.
Bentuk-bentuk Kolonialisme

 Koloni penduduk : warga negara  Koloni Eksploitasi: mencari


asal yang menduduki daerah dan keuntungan dan eksploitasi
menetap di daerah koloni kekayaan alamnya
 Koloni kelebihan penduduk :  Koloni sekunder : Kepentingan
menampung kelebihan penduduk strategis
negara induk
 Koloni deportasi : hunian bagi
orang buangan, narapidana, dan
budak.
Macam-macam Imperealisme

 Politik : menguasai seluruh kehidupan politik


negara lain
 Ekonomi : menguasai perekonomian negara
Sebab-sebab Imperealisme
lain
 Menjadi negara yang jaya
 Kebudayaan : menguasai jiwa & mentalitas
suatu bangsa  Bangsa yang istimewa
 Militer : menguasai daerah negara lain yang  Hasrat menyebarkan agama dan ideologi
dianggap strategis dengan menggunakan  Letak negara yang tidak menguntungkan
kekuatan militer
 Alasan ekonomi/ perdagangan dunia
Perebutan Hegemoni Bangsa Eropa
di Indonesia

1. Masuknya bangsa Portugis ke Indonesia


 Bangsa Portugis masuk ke nusantara di
bawah kepemimpinan Alfonso de
Albuquerque
 Pada periode 1511-1526, nusantara
menjadi pelabuhan maritim penting
bagi bangsa Portugis
 Wilayah Sumatera, Jawa, Banda,
Maluku sebagai rute maritim &
perdagangan rempah-rempah
 Portugis berhasil membangun benteng
dan Maluku dan membangun poros
perdagangan Ternate-Malaka-Lisbon
 Keberhasilan Portugis itu tidak terlepas
dari menjalin hubungan persahabatan
dan persekutuan dengan kesultanan
 Alfonso de Albuquerque melakukan Ternate yang bercorak Islam,
ekspedisi ke nusantara dengan sasaran hubungan dagang tersebut terutama
utama adalah Malaka dan tiba pada juli cengkeh dan pala.
1511  Keberhasilan bangsa Portugis dalam
 Pada agustus 1511, Portugis mampu mendapatkan rempah-rempah dan
menaklukkan Malaka dan menguasai menguasai perdagangan penting di
sepenuhnya perdagangan rempah- Malaka menjadi jalan bangsa Spanyol,
rempah dari Asia ke Eropa Belanda, dan Inggris mengenal
nusantara dan berlomba-lomba
 Kolonialisme Portugis di Indonesia melakukan ekspedisi ke nusantara.
dimulai sejak kedatangan utusan Alfonso
d’Albuquerque di Maluku. Pada tahun
1512.
 Keberhasilan dalam menguasai
Maluku, membuat Portugis
memperluas wilayah
perdagangannya di pulau Jawa
 Portugis mengadakan hubungan
dagang dengan kerajaan Sunda
(Padjajaran) pada tahun 1522 dan
keduanya menandatangani
perjanjian dagang, terutama
perdagangan lada, perjanjian
tersebut dalam bentuk dokumen
kontrak berupa prasasti yang
dikenal dengan Padrao Sunda
Kelapa.
 Prasasti Padrao diletakkan di atas
tanah yang ditunjuk sebagai
tempat membangun benteng dan
Gudang bagi bangsa Portugis.
Prasasti Padrao
2. Masuknya bangsa Spanyol ke Indonesia
 Sebelum tiba di nusantara bangsa
Spanyol terlebih dahulu masuk ke
Filipina dipimpin oleh Ferdinan
Magellan.
 Bangsa Spanyol berada tiba di
Ferdinand Magellan
nusantara (Kepulauan Maluku)pada
tahun 1521 di bawah kepemimpinan
Sebastian del Cano yang berlabuh di
Tidore.
 Kedatangan Spanyol ke Tidore di
terima baik oleh kesultanan Tidore
dengan unsur politis.

Sebastian del Cano


 Penyelesaian konflik Portugis & Spanyol
melakukan perundingan Saragosa pada
 Unsur politis ini dikarenakan Kesultanan tahun 1529.
Tidore terlibat persaingan ekonomi
 Perjanjian ini menentukan secara lebih
(khususnya perdagangan rempah-
tepat batas wilayah kekuasaan Spanyol
rempah) dan politik dengan kesultanan
& Portugis
Ternate
  Berdasarkan kesepakatan tersebut
Kedatangan Spanyol ke Tidore &
terlibat dalam kegiatan perdagangan Spanyol harus meninggalkan Maluku
rempah-rempah membuat bangsa untuk kemudian mendapatkan Filipina &
Portugis terganggu, hal ini dikarenakan Portugis tetap berkuasa di kepulauan
Spanyol mengganggu hak monopolinya. Maluku.

 Persaingan tersebut digunakan oleh


Spanyol untuk mendukung Tidore dan
Ternate di dukung oleh Portugis.
 Portugis dan Spanyol terlibat konflik,
dan Portugis menunding Spanyol
melanggar perjanjian Tordesillas 1494.

Kepulauan Tidore
3. Masuknya Bangsa Belanda ke Indonesia
 Pelaut Belanda yang bekerja pada Portugis  Namun, karena sikap arogan Cornelis  de
berhasil menemukan jalur rempah-rempah ke Houtman yang menimbulkan konflik dengan
Asia. penguasa Banten, kemudian diusir dari
 Banten.
Pada tahun 1595, Belanda memulai pelayaran
menuju Nusantara di bawah pimpinan Cornelis 
de Houtman. Dalam pelayarannya menuju ke
timur dengan waktu tempuh sekitar 14 bulan
berhasil mendarat di pelabuhan Banten.
 Kedatangan rombongan Cornelis de Houtman,
pada mulanya diterima baik oleh masyarakat
Banten dan juga diizinkan untuk berdagang di
Banten.
 Sebelum kembali ke Belanda van Neck
 Meski gagal membina hubungan baik memerintahkan pasukannya berlayar ke
dengan penguasa Banten, Cornelis  de Maluku dan tiba di Ambon pada tahun
Houtman berjasa membuka rute ke 1599 dan berlanjut ke Ternate dan ke
Indonesia bagi Belanda. kepulauan Banda.

 Ekspedisi kedua dipimpin oleh J.C. van  Belanda diterima baik oleh masyarakat
Neck (1598-1600) pada ekspedisi ini ia dan Terante dan Banda, alasannya karena
rombongan kembali diterima baik oleh mereka sudah lama merasakan kerugian
penguasa Banten, hal ini dikarenakan monopoli perdagangan yang diterapkan
beberapa bulan sebelumnya Banten terlibat Portugis di Ternate dan Banda. Belanda
perang dengan Portugis yang merugikan diharapkan dapat mejadi sekutu mereka.
Banten.
 Kedatangan Belanda diharapkan dapat
menjadi sekutu melawan bangsa Portugis,
sedangkan Belanda diuntungkan dengan
kondisi tersebut.

J.C. van Neck


 Pada tahun 1600 Belanda berhasil
 Benteng Belgica juga berlokasi di Pulau
mengusir Portugis dan imbalannya Banda Neira
Belanda diberi hak monopoli untuk
membeli rempah-rempah di Hitu,
Ambon.
 Ditahun 1605 Belanda berhasil
memkasa Portugis menyerahkan
benteng pertahanannya di Ambon dan
Tidore serta kepulauan Banda pada
tahun 1623. Sejak saat itu Belanda
sepenuhnya memonopoli perdagangan
rempah-rempah di Maluku dan
sekitarnya.
Benteng Tolukko, di Maluku
Pembentukan VOC

 Persaingan antarpedagang Belanda ataupu  Pada 20/3/1602 , perserikatan tersebut resmi


dengan pedagang asing lainnya (Portugis dan dibentuk dengan nama Verenugde Oostindische
Inggris) dalam perniagaan rempah-rempah tidak Compagnie (VOC)
menguntungkan bagi Belanda.
 Persaingan tersebut mengakibatkan merosotnya
keuntungan perusahaan-perusahaan pelayaran
niaga Belanda
 Untuk mengatasi persaingan yang tidak sehat
tersebut dibentuklah wadah perniagaan yaitu
perserikatan dari berbagai usaha niaga.
Tujuan VOC
 Menghindari terjadinya
persaingan tidak sehat diantara
kongsi-kongsi dagang Belanda
 Memperkuat posisi Belanda
dalam menghadapi persaingan
dengan East India Company,
Inggris
 Memonopoli perdagangan
rempah-rempah di nusantara
 Membantu pemerintah Belanda
yang sedang berjuang melawan
pendudukan Spanyol
Hak-hak istimewa VOC
 Menjadi wakil sah pemerintah Belanda di
Asia
 Melakukan monopoli perdagangan
 Mencetak dan mengedarkan uang sendiri
 Melakukan perjanjiaan dengan raja-raja
setempat dan melakukan peperangan
 Memungut pajak
 Memerintah daerah jajahan/menjalankan
kekuasaan kehakiman
 Memiliki angkatan perang sendiri
 Mengangkat dan memberhentikan
pegawai.
Kebijakan-kebijakan VOC di Nusantara

 Memberlakukan dua jenis pajak  Melakukan kebijakan eksterpasi,


kepada rakyat, yaitu contingenten yaitu menebang kelebihan jumlah
dan verplichte leverantie. tanaman agar produksinya tidak
 Menyingkirkan pedagang-pedagang berlebihan sehingga harga tetap
dapat dipertahankan.
lain, baik dari negara-negara lain
maupun pedagang Jawa, Melayu,  Mewajibkan kerajaan-kerajaan
arab, dan Tiongkok dari aktivitas yang telah terikat perjanjian
perdagangan rempah-rempah di dengan VOC untuk menyerahkan
Nusantara. upeti setiap tahun kepada VOC.
 Menentukan luas areal penanaman  Mewajibkan rakyat menanam
rempah-rempah serta menentukan tanaman tertentu, terutama kopi,
jumlah tanaman rempah-rempah. dan hasilnya dijual kepada VOC
dengan harga yang sudah
ditentukan oleh VOC.
Hal-hal yang mendukung
kebijakan-kebijakan Belanda

 VOC tidak kerap melakukan tindak


kekerasan terhadap siapa saja yang
berani menentang kebijakan-
kebijakannya.
 Menerapkan politik pecah belah
(dividi et impera)

Gambaran kebijakan ekstirpasi


Gubernur-Gubernur VOC
1. Pieter Both

 Pieter Both memilih Jayakarta sebagai basis


 Pieter Both adalah gubernur VOC yang
administrasi dan perdagangan VOC, karena
pertama 1610-1614
telah berdiri kantor dagang Eropa lainnya di
 Tugas utamanya : Menciptakan monopoli sana.
perdagangan di pulau-pulau Hindia Belanda.
 Pieter Both dan beberapa gubernur lainnya
 Membangun markas besar VOC di Ambon dan dianggap berhasil merintis VOC yang sukses
menjalian hubungan perdagangan dengan di Nusantara, namun belum dapat
Ternate dan Tidore serta menaklukkan mewujudkan Monopoli perdagangan rempah-
Portugis rempah di Maluku dan Kepulauan Banda
 Mendirikan kantor dagang di Jayakarta atas (mengingat itu adalah salah satu visi besar dan
izin kesultanan Banten utama).
2. Jan Pieterszoon Coen (1619-1626)

 Langsung pertama J.P. Coen adalah  Migrasi orang-orang Tionghoa ke berbagai


memindahkan markas besar VOC dari Ambon wilayah kelak menjadi suatu bagian penting
ke Jayakarta (Batavia), karena lebih strategis. dari perekonomian di Batavia dan wilayah
 lainnya.
Setelah berpusat di Batavia, VOC memperluas
kekuasaan dengan melakukan pendekatan  Setelah membangunmarkas besae VOC di
serta campur tangan terhadap kerajaan- Batavia J.P. Coen ingin merealissaikan
kerajaan di Nusantara. monopoli perdagangan pala, dan Cengkih
 di Maluku dan Banda.
Berkembangnya Batavia menjadi salah satu
pusat perdagangan di Nusantara, terjadi
migrasi orang-orang Tionghoa ke Batavia dan
berbagai wilayah lainnya.
 Langkah-langkah yang dilakukan J.P.Coen  Kebangkrutan VOC
untuk mewujudkan visi utama petinggi Faktor Internal
VOC :
 Korupsi disemua tingkatan untuk memperkaya
1. Mengusir orang Inggris ke Pulau Run diri sendiri.
yang melakukan perdagngan dengan  Perdagangan gelap
penduduk Banda
 Anggaran biaya untuk pegawai sangat besar.
2. Mengusir dan melenyapkan penduduk asli
 Biaya perang sangat besar, menyebabkan
Banda
hutang yang menumpuk.
3. Menerapkan kebijakan ekstirpasi :  Adanya persaingan antara VOC dan EIC
memusnahkan tanaman cengkeh, pala
dalam rangka menekan kelebihan  Pemasukan yang semakin kecil.
produksinya  VOC mengalamai kebangkrutan dan
Faktor Ekternal : Revolusi Perancis, Imperealisme
Napoleon Bonaparete (Pendudukan Perancis
terhadap Belanda)
Pemerintahan Republik Bataaf
Herman William Dandels
 Kebijakan Militer Daendels
Tugas Daendels 1. Membuat Jalan dari Anyer sampai
Panarukan
 Mempertahankan pulau Jawa agar
2. Membuat benteng-benteng pertahanan
tidak jatuh di Inggris
3. Mendirikan pangkalan angkatan laut di
 Memperbaiki keadanaan tanah Merak & Ujung Kulon
jajahan di Indonesia 4. Membangun angkatan perang yang terdiri
dari orang pribumi
5. Membangun RS dan tangsi-tangsi militer
yang baru
6. Membangun pabrik senjata di Semarang
dan Surabaya
Kebijakan Pemerintahan
 Membagi Pulau Jawa menjadi 9
prefectur dan 31 Kabupaten
(kemudahan administrasi)
 Bupati dijadikan pegawai pemerintah
Belanda
 Perbaikan gaji pegawai &
memberantas korupsi
 Pendirian badan-badan pengadilan
yang disesuaikan dengan adat istiadat
yang berlaku

Anda mungkin juga menyukai