Anda di halaman 1dari 19

Tantangan Profesi Keguruan

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Etika Profesi Keguruan
Dosen Pengampu: Dra. Widyastuti, M.Pd.

Disusun oleh :
Nava Puspa Wardhani 23030200019

Arjun Tri Nurrokhim 23030200021

Muhammad Radjendra Ibramsyah 23030200027

Reikyan Mayang Amelia 23030200032

PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SALATIGA

i
2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan
tepat waktu yang berjudul “Tantangan Profesi Keguruan”. Makalah ini dibuat
untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Profesi Keguruan. Adapun tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai
apa saja tantangan yang dihadapi oleh seorang guru dan bagaimana cara
mengatasinya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini memiliki kekurangan baik
dari segi materi, susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu, kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat serta
inspirasi terhadap pembaca.

Salatiga, 28 Maret 2023

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................5
PENDAHULUAN.........................................................................................................5
A. Latar Belakang....................................................................................................5
B. Rumusan Masalah...............................................................................................5
C. Tujuan.................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................6
PEMBAHASAN............................................................................................................6
A. Definisi Profesi Keguruan..................................................................................6
B. Tantangan Profesi Keguruan............................................................................10
C. Cara Mengatasi Tantangan Profesi Keguruan..................................................12
BAB III........................................................................................................................15
PENUTUP...................................................................................................................15
A. Kesimpulan.......................................................................................................15
B. Saran.................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................16

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membahas mengenai profesi guru, menjadi tenaga pendidik bukanlah hal
yang mudah. Di dalam dunia Pendidikan, banyak terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan dari peserta didik. Berdasarkan sejumlah penelitian
Pendidikan, guru diyakini sebagai salah satu faktor yang menentukan tingkat
keberhasilan dari anak didik didalam melakukan proses transformasi ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta internalisasi etika dan moral.
Profesi keguruan termasuk profesi yang terus berkembang. Bagi seorang guru,
pengetahuan tentang profesi keguruan harus benar-benar dimiliki untuk dapat
meningkatkan profesionalitas dalam melaksanakan tugasnya.
Menjadi tenaga pendidik harus memperhatikan perkembangan zaman atau era
didalam kehidupan manusia yang terlihat dan dapat dirasakan untuk selalu
mempelajari atau bahkan update mengenai perkembangan teknologi yang
semakin berkembang. Guru dituntut untuk selalu meningkatkan
profesionalitasnya sebagai tenaga pendidik.
Mengikuti perkembangan zaman seperti saat ini, guru harus mempersiapkan
diri dengan sebaik-baiknya. Diantara tantangan-tantangan bagi guru yang akan
menjadi sebuah fenomenal dan yang akan dihadapi, pada makalah ini kami akan
mencoba membahasnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu profesi keguruan?
2. Apa saja tantangan didalam profesi keguruan?
3. Bagaimana cara mengatasi tantangan dalam profesi keguruan?

C. Tujuan
1. Mengetahui definisi profesi keguruan.
2. Mengetahui tantangan di dalam profesi keguruan.

5
3. Mengetahui cara mengatasi tantangan profesi keguruan.

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Profesi Keguruan


a. Definisi Profesi
Profesi secara etimologi berasal dari kata profession (inggris) yang
berasal dari bahasa Latin profesus yang berarti “mampu atau ahli dalam suatu
bentuk pekerjaan”. Profesi dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan atau
jabatan yang menuntut keahlian, yang didapat melalui pendidikan dan latihan
tertentu, menurut persyaratan khusus memiliki tanggung jawab dan kode etik
tertentu. Pekerjaan yang bersifat professional, berbeda dengan pekerjaan
lainnya karena suatu profesi memerlukan kemampuan dan keahlian khusus
dalam melaksanakan profesinya.
Profesi juga diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan tertentu
yang mensyaratkan pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperoleh dari
pendidikan akademis yang intensif. Jadi profesi adalah suatu pekerjaan atau
jabatan yang menuntut keahlian tertentu. Artinya suatu pekerjaan atau jabatan
yang disebut profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, tetapi
memerlukan persiapan melalui pendidikan dan pelatihan secara khusus
(Musriadi, 2016: 27-30).
Profesi pada hakikatnya ialah suatu pernyataan atau suatu janji terbuka
yang menyatakan bahwa seseorang itu mengabdikan dirinya pada suatu
jabatan atau pelayanan karena orang tersebut merasa terpanggil untuk
menjabat pekerjaan tersebut. Berdasarkan definisi diatas meskipun profesi
adalah pekerjaan seumur hidup dan ada konsekuensi ekonomis atas suatu
pekerjaan di bidang profesi tersebut, akan tetapi titik fokusnya utamanya
terletak pada pengabdian dan tanggunng jawab moral sesuai bidang keilmuan
profesi. Dengan demikian tanggung jawab insan profesi tidak hanya kepada

7
atasan atau pemerintah, tetapi juga menjadi pembeda antara profesi dengan
bidang pekerjaan lain yang bukan profesi1.
Secara umum syarat suatu pekerjaan untuk dapat digolongkan menjadi
suatu profesi yaitu:
1) Memiliki spesialisasi ilmu, setiap profesi dibangun berdasarkan
kekhususan keilmuan, sehingga orang yang masuk dalam suatu bidang
profesi haruslah orang yang memiliki latar belakang keilmuan yang
sesuai. Hal ini menjelaskan bahwa tidak sembarang orang dapat bekerja di
suatu bidang profesi jika tidak memiliki latar belakang keilmuan yang
relevan.
2) Memiliki kode etik dalam menjalankan profesi, kode etik merupakan
pedoman etik atau pedoman moral bagi anggota profesi dalam
menjalankan tugasnya. Kode etik profesi diperlukan untuk menjaga
martabat dan menjadi pedoman bagi insan profesi dalam menjalankan
profesinya.
3) Memiliki organisasi professi, organisasi merupakan wadah perjuangan dan
perkumpulan insan profesi. Melalui organisasi ini -insan profesi akan
memiliki kesepakatan yang sama dalam menjalankan profesinya dan
memiliki kemampuan untuk merespon berbagai kebijakan dan tantangan
terkait profesi. Organisasi profesi dapat menjadi simbol kuatnya suatu
profesi di tengah masyarakat.
4) Diakui masyarakat; suatu profesi harus mendapat pengakuan masyarakat
yang merupakan bentuk legimitasi terhadap keberadaan dan peran suatu
profesi.
5) Sebagai panggilan hidup; profesi merupakan karir sepanjang hayat,
dengan demikian profesi akan mendarah daging bagi orang yang
menjalankannya. Bekerja di bidang profesi sangat berbeda dengan bekerja
di bidang lain, bekerja di bidang profesi mengharuskan seseorang untuk
mengabdikan diri secara penuh dan terus mendalami keilmuan bidang
1
Monalisa Rahman, Peranan Serta Tantangan Profesional Guru Sebagai Sebuah Profesi (Susanto, 2020: 14). h.02

8
profesi tersebut, sehingga semakin lama seseorang berkecimpung dalam
suatu bidang profesi maka akan semakin ahli dalam bidang tersebut.
6) Dilengkapi kecakapan diagnostik; sebagai bidang pekerjaan yang
memerlukan pengambilan keputusan otonom dari insan profesi, maka
orang yang bekerja di bidang profesi diharuskan memiliki kemampuan
diagnostik. Kemampuan diagnostik adalah kemampuan memperkirakan
penyebab dan atau akibat berdasarkan gejala atau ciri-ciri tertentu,
menganalisis, serta kemampuan untuk menentukan tindakan yang tepat
untuk menangani atau menyelesaikan permasalahan.
7) Mempunyai klien yang jelas; karena profesi merupakan pekerjaan di
bidang jasa, maka setiap profesi pasti memiliki klien yang jelas, misalnya
guru memiliki klien murid. Kejelasan klien ini yang menunjukkan bahwa
bidang profesi adalah pekerjaan yang sangat spesifik dan berbeda antara
satu profesi dengan profesi lainnya, sehingga seseorang tidak dapat beralih
profesi tanpa latar belakang pendidikan dan keahlian yang relevan.
b. Definisi Guru
Berdasarkan UU RI No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal
1, Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuan dengan
tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
Guru merupakan suatu profesi yang berarti suatu jabatan yang
memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang diluar bidang pendidikan. Meskipun pada kenyataan masih
ditemukan guru yang tidak memiliki latar belakang pendidikan bidang
keguruan. Seorang guru berhubungan dengan kegiatan profesinya diharuskan

9
mengetahui dan bisa menerapkan beberapa prinsip mengajar agar ia dapat
melaksanakan tugasnya secara profesional (Susanto, 2020: 17).
Dalam menjalankan tugasnya menjadi seorang guru, guru mengetahui
dan menjalankan prinsip profesionalitas, yaitu: 1) Memiliki bakat, minat,
panggilan jiwa dan idealism, 2) Memiliki komitmen untuk meningkatkan
mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia, 3) Memiliki
kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang
tugas, 4) Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas,
5) Memilki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan, 6)
Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja, 7)
Memilki kesempatan untuk mengembangkan keprofersionalan secara
berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat, 8) Memilki jaminan
perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya, 9)
Memilki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal
yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru
c. Definisi Profesi Keguruan
Guru dapat dikatakan sebagai profesi karena menurut Noor
Jamaluddin (1978: 1) Guru adalah pendidik, yaitu orang dewasa yang
bertanggung jawab memberi bimbingan atau bantuan kepada anak didik
dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai kedewasaannya,
mampu berdiri sendiri dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Allah
khalifah di muka bumi, sebagai makhluk sosial dan individu yang sanggup
berdiri sendiri.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa profesi keguruan adalah pekerjaan
yang memiliki keterlibatan dalam pengetahuan dan keterampilan kepada
siswa di lembaga pendidikan formal. Profesi guru merupakan profesi yang
dapat menentukan masa depan bangsa. Guru tanpa menguasai bahan
pelajaran, strategi pembelajaran, mendorong siswa belajar untuk mencapai
prestasi yang tinggi maka, segala upaya peningkatan kualitas pendidikan tidak
akan mencapai hasil yang maksimal. Kualitas pendidikan sangat ditentukan

10
oleh berbagai faktor, namun yang paling utama dan sangat dominan adalah
kualitas professional seorang guru.
Guru yang profesional minimal memiliki komitmen kepada peserta
didik dan proses belajarnya, menguasai secara mendalam bahan pelajaran
yang akan diajarkannya, cara penyampaiannya kepada siswa, bertanggung
jawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai teknik evaluasi, mampu
berpikir secara sistematis tentang apa yang dilakukan, mengadakan refleksi
dan koreksi, belajar dari pengalaman dan memperhitungkan dampaknya pada
proses belajar mengajar.
Seorang guru juga diharapkan berperan penting dalam membentuk
karakter siswa dan membantu mereka tumbuh menjadi warga negara yang
produktif dan bermoral. Profesi keguruan membutuhkan kemampuan untuk
berkomunikasi dengan efektif, memotivasi siswa, dan mengelola kelas dengan
baik. Para guru juga harus selalu berupaya meningkatkan kualitas
pembelajaran mereka melalui pelatihan dan pengembangan profesional yang
terus menerus.
Sebagai sebuah profesi, keguruan diatur oleh standar etika dan prinsip-
prinsip profesionalisme yang memastikan bahwa para guru bertindak dengan
integritas, kompetensi, dan tanggung jawab terhadap tugas dan tanggung
jawab mereka sebagai pendidik.
d. Definisi Tantangan
Tantangan berasal dari kata dasar tantang. Tantangan adalah homonym karena
memiliki arti ejaan dan pelafalan yang sama akan tetapi maknanya berbeda.
Tantangan memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga
tantangan dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda
dan segala yang dibendakan.
Adapun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI), arti kata tantangan
adalah ajakan berkelahi (berperang dan sebagainya). Arti lainnya dari
tantangan adalah hal atau objek yang perlu ditanggulangi

11
e. Definisi Tantangan Profesi Keguruan
Tantangan profesi keguruan merujuk pada berbagai rintangan atau rintangan
yang dihadapi guru dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai pendidik.
Tantangan ini dapat bersifat internal, seperti kekurangan keterampilan atau
sumber daya, atau bersifat eksternal, seperti perubahan kurikulum atau
disiplin masalah siswa. Para guru harus mengatasi tantangan ini agar dapat
memberikan pengajaran yang efektif dan membantu siswa mencapai hasil
belajar yang maksimal. Tantangan profesi keguruan dapat berbeda-beda dari
satu negara ke negara lain atau bahkan dalam satu wilayah, tergantung pada
kondisi dan konteks sosial, budaya, ekonomi, dan politik di mana para guru
bekerja.

B. Tantangan Profesi Keguruan.


Seorang guru harus profesional dalam hal apapun. Alasan seorang guru
dituntut untuk profesional dikarenakan kualitas pendidikan dan profesionalisme
saling berkorelasi dan tidak bisa terlepas satu sama lain dalam proses pencapaian
tujuan pendidikan. Satu hal yang memengaruhi kualitas pendidikan yaitu
profesionalisme guru sebab guru merupakan penentu dari keberhasilan dan
kegagalan dari suatu proses pembelajaran hingga hal ini akan berpengaruh pada
masa depan peserta didik.
Menurut Wardani (2012) kemampuan profesional sebagai guru termasuk
dalam penguasaan utuh dari implementasi kompetensi guru serta kemampuan
menjalankan tugas dengan mengutamakan kebaikan dan kepuasaan peserta didik.
Kompetensi profesional guru merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki
seorang guru, meliputi guru harus mempunyai pengetahuan tentang belajar dan
belajar tingkah laku manusia, mempunyai pengetahuan dan menguasai bidang
yang dibinanya, mempunyai sikap yang tepat tentang diri sendiri, sekolah dan
bidang studinya dan guru harus mempunyai keterampilan dalam teknik mengajar.
Dengan tuntutan profesionalisme ini lah yang menyebabkan terdapatnya
tantangan dalam profesi keguruan. Antara lain :

12
1. Guru harus menguasai materi yang diajarkan : Sebagai seorang guru, guru
dituntut untuk terus belajar agar bisa memberikan pengajaran.
2. Guru dituntut untuk kreatif dan terampil : Guru harus memberikan
pengajaran yang lebih efektif dan berkualitas.
3. Seorang guru harus menjaga motivasi siswa: Setiap siswa memiliki
keunikan masing-masing dan terkadang mereka memerlukan dorongan atau
motivasi khusus agar bisa berprestasi. Seorang guru harus dapat
mengembangkan strategi yang efektif untuk memotivasi setiap siswa di kelas.
4. Menangani kelas yang heterogen: Tidak semua siswa memiliki kemampuan
atau minat yang sama dalam mempelajari suatu subjek. Guru perlu
menyesuaikan pendekatan pengajaran sehingga bisa mencakup kebutuhan
semua siswa di kelas.
5. Menyusun kurikulum yang efektif: Guru harus memastikan bahwa
kurikulum yang di ajarkan mencakup semua materi yang relevan dan penting
untuk siswa. Selain itu, guru harus memastikan bahwa metode pengajaran
yang digunakan dapat memudahkan siswa untuk memahami materi tersebut.
6. Menjaga disiplin di kelas: Disiplin di kelas sangat penting untuk
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Guru harus mampu
menegakkan aturan dan kedisiplinan di kelas tanpa merusak hubungan dengan
siswa.
7. Menjaga keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi: Menjadi
seorang guru bisa sangat menuntut waktu dan energi. Guru harus mampu
menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi sehingga tidak
terjadi kelelahan.
8. Membangun hubungan yang baik dengan orang tua siswa: Membangun
hubungan yang baik dengan orang tua siswa sangat penting untuk
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Guru harus berkomunikasi
secara terbuka dengan orang tua siswa dan mengatasi masalah yang muncul
dengan cara yang efektif dan konstruktif.

13
9. Guru dituntut untuk mengikuti perkembangan jaman : Guru juga harus
terbuka terhadap perubahan dan inovasi dalam bidang pendidikan dan
teknologi.

C. Cara Mengatasi Tantangan Profesi Keguruan


Mengatasi tantangan profesi keguruan yakni dengan menggunakan kompetensi –
kompetensi yang harus dikuasai oleh guru sebagai sebagai seorang pendidik.
Kompetensi ini, dijelaskan dalam UU No.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen
meliputi :

1. Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam mengelola proses


pembelajaran peserta didik, indikatornya antara lain guru mampu menguasai
karakteristik siswa dari aspek fisik, moral, sosial budaya, emosional, dan
intelektual, menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik, mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan
yang diampu, menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik,
memanfaatkan TIK untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan
pengembangannya yang mendidik, memfasilitasi pengembangan potensi siswa
untuk mengaktualiasikan berbagai potensi yang dimiliki, berkomunikasi secara
efektif, empatik dan santun dengan siswa, menyelenggarakan penilaian dan
evaluasi proses dan hasil belajar, memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi
untuk kepentingan pembelajaran, dan melakukan tindakan reflektif untuk
peningkatan kualitas pembelajaran
2. Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan kepribadian yang mantap,
stabil, dewasa, arif dan bijaksana, berwibawa, berakhlak mulia, menjadi teladan
bagi siswa dan masyarakat, mengevaluasi kinerja sendiri, dan mengembangkan
diri secara berkesimabungan. Indikatornya antara lain: bertindak sesuai dengan
norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional Indonesia, menampilkan
diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi siswa dan
masyarakat, menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif,

14
dan berwibawa dan menunjukkan etos kerja, tanggungjawab yang tinggi, rasa
bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri, menjunjung tinggi kode etik profesi
guru.
3. Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk memahami dirinya
sebagai bagian dari masyarakat dan mampu mengembangkan tugas sebagai
anggota masyarakat dan warga negara (Satori, dkk, 2008: 215). Indikatornya
antara lain adalah: bersifat inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif
karena pertimbangan jeni kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang
keluarga dan status sosial ekonomi, berkomunikasi secara efektif, empatik, dan
santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat,
beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang
memiliki keragaman sosial budaya, dan mampu berkomonikasi dengan komunitas
profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
4. Kompetensi profesional merupakan kemampuan dan kewenangan guru dalam
menjalankan profesi keguruannya artinya guru yang mahir dalam melaksanakan
profesinya dapat disebut sebagai guru yang kompeten dan profesional (Susanto,
2020: 63). Indikatornya antara lain adalah: menguasai materi, struktur, konsep
dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu,
menguasai standar kompetensi dan kompeteni dasar mata pelajaran bidang
pengembangan yang diampu, mengembangkan materi pembelajaran yang diampu
secara kreatif, mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan reflektif, dan mampu memanfaatkan TIK untuk
berkomunikasi dan pengembangan diri.

15
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Hakikat profesi adalah suatu pernyataan yang menyatakan bahwa
seseorang itu mengabdikan dirinya pada suatu pelayanan karena orang tersebut
merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan tersebut. Secara umum syarat suatu
pekerjaan untuk dapat dikategorikan menjadu suatu profesi ialah memiliki
spesialisasi ilmu, memiliki kode etik dalam menjalankan profesi, memiliki
organisasi profesi, diapresiasi masyarakat, sebagai panggilan hidup, dilengkapi
kecakapan diagnostic dan mempunyai klien yang jelas (Susanto, 2020: 14-16).
Guru merupakan suatu profesi yang berarti suatu jabatan yang
memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang diluar bidang Pendidikan. Meskipun pada kenyataannya masih
ditemukan guru yang tidak memiliki latar belakang Pendidikan bidang keguruan.
Seorang guru berhubungan dengan kegiatan profesinya diharuskan mengetahui
dan bisa menerapkan beberapa prinsip mengajar agar ia dapat melaksanakan
tugasnya secara professional (Susanto, 2020: 17).
Adapun komponen-komponen apa saja yang harus dimiliki seorang guru
yang professional adalah kompetensi professional, pedagogic, social dan
kompetensi kepribadian.
Adapun tantangan yang dihadapi oleh guru yaitu ; Guru harus menguasai
materi yang diajarkan, Guru dituntut untuk kreatif dan terampil ,Seorang guru
harus menjaga motivasi siswa, Menangani kelas yang heterogen , Menyusun
kurikulum yang efektif: ,Menjaga disiplin di kelas, Menjaga keseimbangan antara
kehidupan kerja dan pribadi, Membangun hubungan yang baik dengan orang tua
siswa, Guru dituntut untuk mengikuti perkembangan jaman.
Kompetensi-kompetensi yang dijelaskan dalam UU No.14 tahun 2005
tentang guru dan dosen meliputi:

16
- Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam mengelola proses
pembelajaran peserta didik.
- Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan kepribadian yang mantap,
stabil, dewasa, arif dan bijaksana, berwibawa, berakhlak mulia, menjadi teladan
bagi siswa dan masyarakat, mengevaluasi kinerja sendiri, dan mengembangkan
diri secara berkesimabungan.
- Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk memahami dirinya
sebagai bagian dari masyarakat dan mampu mengembangkan tugas sebagai
anggota masyarakat dan warga negara (Satori, dkk, 2008: 215).
- Kompetensi profesional merupakan kemampuan dan kewenangan guru dalam
menjalankan profesi keguruannya artinya guru yang mahir dalam melaksanakan
profesinya dapat disebut sebagai guru yang kompeten dan profesional (Susanto,
2020: 63).

B. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah
di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun
nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan
menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun
dari para pembaca.

17
DAFTAR PUSTAKA
Al Rifani, A. N. (2021). Konsep Profesi keguruan. PUBLIKASI
PEMBELAJARAN, 1(2), 112-121.

Aspi, Muhammad, Syahrani. 2022. Profesional Guru Dalam Menghadapi Tantangan


Perkembangan Teknologi Pendidikan. Journal Of Education. Vol. 2 No. 1 hal
64-73.

Ibrahim, Dkk. 2020. Tantangan Guru / Dosen Dalam Menghadapi Revolusi Industri
4.0. Sefa Bumi Persada.

18
Rahman, Monalisa. 2021. Peranan Serta Tantangan Profesional Guru Sebagai Sebuah
Profesi. Jurnal Profesi Keguruan. Vol 1 No 2.

Subiyakto, B., & Akmal, H. (2020). Profesi Keguruan.

Susanto, Heri. 2020. Profesi Keguruan. Banjarmasin : Program Studi Pendidikan


Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung
Mangkurat.

19

Anda mungkin juga menyukai