Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KIMIA UNSUR GOLONGN UTAMA


ALUMINIUM

Disusun oleh:
1. Mu’aini Elvianti (E1M022085)
2. Nabila Fitriya (E1M022088)
3. Nabila Nurhaliza (E1M022089)

Dosen pengampu:
MUKHTAR HARIS, S.Pd.,M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2023

1
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmatnya
sehinga makalah ini bisa diselesaikan dengan baik. Penyusunan makalah ini tidak bisa
diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari banyak pihak
Makalah berjudul “Aluminium” disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah . Melalui tugas
ini, penulis mendapatkan banyak ilmu baru tentang keberadaan, kelimpahan, sifat fisik, sifat
kimia, pengolahan, kegunaan, dan senyawa senyawa dari aluminium.
Tentu penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Meskipun begitu, penulis
berharap bahwa makalah ini bisa bermanfaat untuk orang lain.
Apabila ada kritik dan saran yang ingin disampaikan, penulis sangat terbuka dan dengan
senang hati menerimanya.

Mataram, 1 Mei 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3
BAB I .............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG ......................................................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH ..................................................................................................... 4
C. TUJUAN .............................................................................................................................. 4
BAB II............................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 5
A. KEBERADAN DAN KELIMPAHAN ALUMINIUM DI ALAM ..................................... 5
B. SIFAT FISIK DAN SIFAT KIMIA ALUMINIUM ............................................................ 5
C. PENGOLAHAN ALUMINIUM ......................................................................................... 6
D. KEGUNAAN UNSUR ALUMINUM ................................................................................. 8
E. SENYAWA-SENYAWA ALUMINIUM ........................................................................... 9
BAB III ......................................................................................................................................... 12
PENUTUP..................................................................................................................................... 12
KESIMPULAN ..................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 13

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Aluminium merupakan logam paling melimpah ketiga di kerak bumi, setelah
oksigen dan silikon. Logam ini memiliki berbagai sifat unik yang menjadikannya sangat
berharga dalam kehidupan manusia, seperti sifat ringan, tahan korosi, konduktivitas
termal dan listrik yang tinggi, dan kemudahan dalam pembentukan dan pengolahan.
Sejarah aluminium dimulai pada tahun 1825 ketika ilmuwan Denmark, Hans
Christian Oersted, menemukan bahwa aluminium dapat diproduksi dari bauksit. Namun,
proses produksi aluminium pada waktu itu sangat sulit dan mahal sehingga aluminium
dianggap sebagai logam langka dan berharga. Baru pada tahun 1886, proses produksi
aluminium yang lebih efisien dan murah ditemukan oleh dua ilmuwan, Paul Héroult dari
Prancis dan Charles Hall dari Amerika Serikat.
Setelah ditemukannya proses produksi aluminium yang lebih efisien dan murah,
penggunaan aluminium berkembang pesat dalam berbagai aplikasi, seperti industri
pesawat terbang, otomotif, konstruksi bangunan, peralatan rumah tangga, dan masih
banyak lagi. Karena sifat-sifatnya yang unik dan keberadaannya yang melimpah di alam,
aluminium telah menjadi salah satu logam paling penting dan digunakan secara luas di
seluruh dunia.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana keberadaan atau kelimpahan aluminium di alam?
2. Bagaimana sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia aluminium?
3. Bagaimana pengolahan aluminium?
4. Apa saja kegunaan dari unsur aluminium?
5. Senyawa-senyawa apa saja yang terkandung didalam aluminium?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui keberadaan dan kelimpahan aluminium di alam
2. Untuk mengetahui sifat fisik dan sifat kimia aluminium
3. Untuk mengetahui bagaimana cara pengolahan aluminium
4. Untuk mengetahui kegunaan dari aluminium
5. Untuk menegtahui senyawa apa saja yang terkandung dalam aluminium

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. KEBERADAN DAN KELIMPAHAN ALUMINIUM DI ALAM
Aluminium (Al) adalah unsur kimia dengan nomor atom 13 dan simbol Al. Ini
adalah logam non-ferromagnetik, ringan, dan keras yang sangat tahan korosi. Aluminium
adalah unsur paling melimpah ke-3 di kerak bumi setelah oksigen dan silikon, dengan
konsentrasi rata-rata sekitar 8% dari kerak bumi.
Aluminium adalah elemen paling melimpah ketiga di kulit bumi dengan
kelimpahan 80.700 ppm. Aluminium tidak ada sebagai elemen tunggal, namun
ditemukan dalam bentuk senyawa. Senyawa Aluminium yang melimpah meliputi
aluminium oksida, aluminium hidroksida, dan kalium aluminium sulfat.
Aluminium ditemukan dalam berbagai mineral seperti bauksit, kriolit, dan garnet.
Bauksit adalah sumber utama aluminium dan ditemukan di Australia, Guinea, Brasil,
Jamaika, Suriname, Guyana, dan India. Kriolit adalah mineral yang digunakan dalam
produksi aluminium pada masa lalu, tetapi saat ini digunakan dalam jumlah kecil. Garnet
juga mengandung aluminium, tetapi tidak digunakan dalam produksi aluminium.
Aluminium terutama terdapat dalam mineral aluminosilikat yang ditemukan
berasal dari batuan kulit bumi. Akibat perubahan alam, batuan ini membentuk lempung
yang mengandung aluminium.
Setelah melalui proses alam yang panjang dan lama, lempung tersebut
menghasilkan deposit bauksit, suatu bijih aluminium yang mengandung AlO(OH) dan
Al(OH)3 dalam berbagai komposisi. Corundum adalah mineral keras yang mengandung
aluminium oksida, Al2O3. Oksida aluminium murni tidak berwarna, tetapi akibat adanya
pengotor dapat menghasilkan berbagai warna. Contohnya seperti pada safir berwarna biru
dan ruby berwarna merah tua.
B. SIFAT FISIK DAN SIFAT KIMIA ALUMINIUM
Aluminium adalah unsur kimia yang terdapat dalam tabel periodik dengan
simbol Al dan nomor atom 13. Berikut adalah beberapa sifat fisik dan kimia dari
aluminium:

1. Sifat Fisik:
• Warna: Keperakan
ada sebuah logam yang dimana masih baru dilakukan penempaan akan
memiliki sebuah penampilan dari warna perak yang akan sangatlah
mengkilap. Akan tetapi perlahan akan melakukan pemudaran hingga
menjadi warna abu-abu.
• Massa jenis: 2,70 g/cm³
• Titik lebur: 660,32 °C
• Titik didih: 2.467 °C

5
• Konduktivitas termal: 235 W/(m·K)
• Struktur kristal: Kubik (rahang pusat)
• Konduktivitas listrik: 37,7 × 10^6 S/m
Aluminium sendiri adalah sebuah bentuk dari konduktor listrik yang
terbilang baik dan juga memiliki massa jenis sebesar 30% dari tembaga.
Meskipun dianggap lebih rendah dari tembaga, akan tetapi aluminium
dianggap lebih unggul dari pada ketahanan yang dimiliki pada bidang
korosi atau yang lebih dikenal dengan sebutan karat.
2. Sifat kimia:
• Merupakan unsur yang sangat reaktif dan redukator yang sangat baik.
• Bereaksi dengan air dan melepaskan Hz dan alumunium oksida yang ulet
dan menempel.
• Bersifat amfoter dan dapat larut dalam asam atau basa encer.
• Reaksi termit => sifat afinitas terhadap oksigen dari alumunium yang
secara spontan akan melepaskan sejumlah kalor yang cukup untuk
melelehkan hasil reaksi yang mencapai 3000°C.
• Reaksi dengan asam: Aluminium bereaksi dengan asam kuat seperti asam
sulfat dan asam klorida membentuk gas hidrogen.
• Reaksi dengan basa: Aluminium bereaksi dengan basa kuat seperti NaOH
dan KOH membentuk gas hidrogen dan garam alumunium.
• Reaksi dengan air: Aluminium reaktif dengan air membentuk lapisan tipis
aluminium oksida (Al2O3) yang melindungi logam dari reaksi lebih
lanjut.
• Korosi: Aluminium sangat tahan terhadap korosi karena lapisan tipis
aluminium oksida yang membentuk permukaannya.
C. PENGOLAHAN ALUMINIUM
Tahap Pengolahan Aluminium
Proses pembuatan aluminium dikenal dengan proses Hall, karena cara ini ditemukan
oleh Charles Martin Hall (1863 – 1914) pada tahun 1886.
Proses pembuatan aluminium pada dasarnya terbagi atas dua tahap yaitu:
a) Proses Bayer merupakan proses pemurnian bijih bauksit untuk mendapatkan
aluminium oksida (alumina)
b) Proses Hall-Heroult adalah proses peleburan aluminium oksida untuk
menghasilkan aluminium murni.

Proses Bayer:
Bijih bauksit mengandung 50-60% Al2O3 yang bercampur dengan zat-zat
pengotor terutama Fe2O3 dan SiO2. Untuk memisahkan Al2O3 dari zat-zat yang tidak
dikehendaki, kita memanfaatkan sifat amfoter dari Al2O3.
Tahapan dalam Proses Bayer:
a) Pertama, bijih bauksit diambil dari tambang.

6
b) Lalu, bijih bauksit tersebut dihancurkan atau dihaluskan secara mekanik.
c) Impurities (pengotor) dihilangkan dengan cara memanaskan serbuk
bauksit dalam udara sehingga logam-logam lain teroksidasi. Misalnya besi
teroksidasi menjadi Fe2O3.
d) Kemudian, serbuk bijih yang telah dipanaskan direaksikan dengan soda
kaustik atau larutan Natrium hidroksida (NaOH) pekat dan diproses di
pabrik penggilingan untuk menghasilkan lumpur (suspensi berair) yang
mengandung partikel-partikel bijih yang sangat halus.
e) Suspensi berair tadi dipompa ke digester, yaitu sebuah tangki yang
berfungsi seperti panci presto.
f) Larutan panas dilewatkan melalui serangkaian tangki.
g) Larutan kemudian dipompa ke dalam tangki pengendapan. Larutan SiO32-
dan [Al(OH)4]- akan ditampung. Ketika suspensi berair berada di dalam
tangki ini, pengotor yang tidak larut dalam NaOH akan mengendap di
bagian bawah tangki.
h) Setelah pengotor telah diendapkan, masih ada larutan yang tersisa (filtrat)
yang kemudian dipompa melalui serangkaian filter (penyaring). Setiap
partikel-partikel halus dari pengotor yang masih ada dalam larutan juga
akan tersaring.
i) Larutan yang telah disaring akan dipompa melalui serangkaian tangki
pengendapan.
j) Larutan itu kemudian direaksikan dengan asam encer, yaitu larutan HCl.
Ion silikat tetap larut, sedangkan ion aluminat akan diendapkan sebagai
Al(OH)3.
k) Endapan kristal atau Al(OH)3 (s) (mengendap di bagian bawah tangki)
sedangkan SiO32- tetap larut.
l) Kemudian endapan Al(OH)3 disaring dan diambil.
m) Setelah dicuci, endapan Al(OH)3 dipindahkan ke pengering untuk
dilakukan proses kalsinasi (pemanasan untuk melepaskan molekul air
yang secara kimiawi terikat pada molekul alumina). Suhu 2.000 ° F (1.100
° C) akan mendorong lepasnya molekul air, sehingga hanya tinggal Kristal
alumina anhidrat. Setelah meninggalkan tungku pengering, kristal akan
melewati pendingin.
n) Setelah itu, maka terbentuklah serbuk Al2O3 murni (korundum).
Tahapan proses Hall-Heroult adalah sebagai berikut:
a) Di dalam pot reduksi (sel elektrolisis), kristal alumina dilarutkan
dalam pelarut lelehan kriolit (Na3AlF6) cair dan CaF2 pada suhu
1.760-1.780 ° F (960-970 ° C) untuk membentuk suatu larutan
elektrolit yang akan menghantarkan listrik dari batang karbon (Katoda)
menuju Lapisan-Karbon (Anoda).
b) Sebuah arus searah (5-10 volt dan 100.000-230.000 ampere)
dilewatkan melalui larutan. Reaksi yang dihasilkan akan memecah
ikatan antara aluminium dan atom oksigen dalam molekul alumina.

7
Oksigen yang dilepaskan tertarik ke batang karbon, di mana ia
membentuk karbon dioksida. Atom-atom aluminium dibebaskan dan
mengendap di bagian bawah pot sebagai logam cair.
c) Proses peleburan dilanjutkan, dengan penambahan alumina pada
larutan kriolit untuk menggantikan senyawa yang terdekomposisi.
Arus listrik konstan tetap dialirkan. Panas yang berasal dari aliran
listrik menjaga agar isi pot tetap berada pada keadaan cair.
d) Lelehan aluminium murni terkumpul dibawah pot.
e) Lelehan yang sudah terkumpul ini dipindahkan ke tungku
penyimpanan dan kemudian dituangkan ke dalam cetakan sebagai
batangan atau lempengan.
f) Ketika logam diisi ke dalam cetakan, bagian luar cetakan didinginkan
dengan air, yang menyebabkan aliminium menjadi padat.
g) Logam murni yang padat dapat dibentuk dengan penggergajian sesuai
dengan kebutuhan.
D. KEGUNAAN UNSUR ALUMINUM
Kegunaan Aluminium di Industri
Aluminium adalah logam melimpah yang dalam pengaplikasiannya cukup luas di
masyarakat dunia bahkan digunakan nyaris di semua aspek kehidupan. Contohnya saja
aplikasi untuk peralatan rumah tangga bahkan juga aplikasi untuk peralatan canggih.
Aluminium berperan sebagai jawaban dalam pemilihan untuk memenuhi kriteria
beberapa hal tersebut.
Kecuali itu logam-logam aluminium sangat berperan penting dalam pengaplikasian
di dunia kimia dan fisik. Pengaplikasian aluminium di dunia kimia cukup beragam
antaranya sebagai berikut:
1) Logam aluminium sebagai reduktor untuk bermacam ekstraksi ion logam dari
larutannya, contohnya berperan dalam reduktor untuk emas di dalam proses
sianidasi
2) Digunakan sebagai reduksi ion untuk tembaga dan merkuri dari larutan yang ada
di dalam keduanya.
3) Kalor laten dari produksi aluminium bisa digunakan untuk pengolahan metalurgi
mineral yang biasa mengaplikasikan cara pyrometallurgy.
4) Kandungan aluminium sulfat dan aluminium klorida yang ada sebagai koagulan
dalam hal penjernihan serta pemurnian air.
5) Sebagai bagian dari bahan pembuatan obat maag karena terdapat aluminium
hidroksidanya.
6) Digunakan untuk pembuatan amplas serta batu bata tahan api karena senyawa
aluminium yang ada.
Sedangkan di fisik contohnya aplikasi dalam penggunaan aluminium di dalam lingkup
masyarakat dunia sebagai berikut:
1) Bahan pembuat alat rumah tangga seperti kerangka etalase, kerangka jendela serta
pintu, alat-alat dapur ataupun sebagai aluminium foil.

8
2) Dibutuhkan dalam industri penerbangan (Aircraft) untuk struktur dalam
pembuatan pesawat terbang.
3) Bahan pembuat sebagian alat transportasi contohnya kapal, body kendaraan, serta
kereta.
4) Dalam kelistrikan aluminium digabungkan dengan kabel agar saluran listrik lebih
baik, tahan korosi, serta kabel saluran jarak jauh tetap terlindungi.
5) Kaleng Minuman: Aluminium digunakan untuk membuat kaleng minuman karena
sifatnya yang ringan dan mudah dibentuk. Kaleng aluminium juga dapat didaur
ulang dengan mudah.
6) Kendaraan: Aluminium digunakan dalam pembuatan kendaraan untuk
mengurangi berat kendaraan dan meningkatkan efisiensi bahan bakar.
E. SENYAWA-SENYAWA ALUMINIUM
1. Aluminium fluorida
Merujuk pada senyawa anorganik dengan rumus AlF3·xH2O. Senyawa ini berupa
padatan tak berwarna. AlF3 anhidrat digunakan dalam produksi logam aluminium.
Beberapa di antaranya terbentuk sebagai mineral.
2. Aluminium hidroksida
Aluminium hidroksida adalah suatu senyawa kimia dengan rumus kimia Al (OH)3,
ditemukan di alam sebagai mineral gibbsite (dikenal pula sebagai hydrargillite) dan
tiga polimorfnya yang langka: bayerit, doyleit, dan nordstrandit.
Aluminium hidroksida bersifat amfoterik di alam, yaitu, senyawa ini memiliki sifat
asam dan basa. Senyawa terkait yang berhubungan dengan senyawa ini seperti
aluminium oksida hidroksida, AlO (OH), dan aluminium oksida atau alumina
(Al2O3), yang terakhir juga bersifat amfoterik. Senyawa ini bersama-sama
merupakan komponen utama dari bijih bauksit aluminium.
3. Aluminum klorohidrat
Aluminum klorohidrat (AlCl3) adalah senyawa kimia utama dari aluminium dan
klorin. Senyawa ini berwarna putih, tetapi sampelnya sering terkontaminasi dengan
besi triklorida, yang memberikan pewarnaan kuning. Padatannya mempunyai titik
leleh dan titik didih rendah. Senyawa ini terutama diproduksi dan dikonsumsi dalam
produksi logam aluminium, tetapi sejumlah besar juga digunakan dalam bidang
industri kimia. Senyawa ini sering digolongkan sebagai asam Lewis. Ini merupakan
contoh senyawa anorganik yang retak pada temperatur rendah, berubah bolak-balik
dari polimer menjadi monomer.
4. Aluminum klorohidrat
Aluminum klorohidrat adalah sekelompok garam aluminium spesifik yang memiliki
rumus kimia umum AlnCl(3n-m)(OH)m. Aluminium klorohidrat dipakai dalam
kosmetik sebagai deodorant atau sebagai koagulan dalam pemurnian air.
Dalam pemurnian air, senyawa ini lebih disukai dalam beberapa kasus karena
muatannya yang tinggi, yang membuatnya lebih efektif dalam destabilisasi dan
membuang materi suspensi dibandingkan dengan garam aluminium lain seperti
aluminium sulfat dan aluminium klorida serta berbagai bentuk dari polialuminium

9
klorida dan polialuminium klorosulfat, dimana struktur aluminiumnya memiliki
muatan yang lebih kecil dibanding dengan aluminium klorohidrat.
5. Aluminium nitrat
Aluminium nitrat adalah garam putih dari aluminium dan asam nitrat yang larut
dalam air, terdapat secara umum sebagai kristal hidrat, aluminium nitrat nonahidrat,
Al (NO3)3·9H2O.
6. Aluminium oksida
Aluminium oksida adalah sebuah senyawa kimia dari aluminium dan oksigen,
dengan rumus kimia Al2O3. Nama mineralnya adalah alumina, dan dalam bidang
pertambangan, keramik dan teknik material senyawa ini lebih banyak disebut dengan
nama alumina.
7. Aluminium sulfat
Aluminium sulfat adalah senyawa kimia dengan rumus Al2(SO4)3. Senyawa ini
larut dalam air dan terutama digunakan sebagai agen koagulasi (mempromosikan
tumbukan partikel dengan menetralkan muatan) dalam pemurnian air minum dan
pabrik pengolahan air limbah, serta di pabrik kertas.
8. Amonium aluminium sulfat
Amonium aluminium sulfat, dikenal juga sebagai alum amonium atau alum saja
(meskipun terdapat banyak zat lainnya yang disebut juga dengan "alum"), adalah
kristal sulfat ganda berwarna putih yang biasanya dijumpai sebagai dodekahidratnya.
Rumus kimianya adalah (NH4) Al (SO4)2·12H2O. Senyawa ini digunakan dalam
jumlah kecil dalam beragam aplikasi ceruk. Dodekahidratnya terbentuk secara alami
sebagai mineral langka tschermigite.
9. Diisobutilaluminium hidrida
Diisobutilaluminium hidrida (DIBALH, DIBAL, DIBAL-H atau DIBAH, dye-bal)
adalah suatu agen pereduksi dengan rumus kimia (i-Bu2AlH)2, dimana i-Bu
mewakili isobutil (-CH2CH(CH3)2). Senyawa organoaluminium ini awalnya
diinvestigasi sebagai suatu ko-katalis untuk polimerisasi alkena.
10. Kalium aluminat
Kalium aluminat adalah senyawa anorganik dengan rumus kimia KAlO2, yang
dalam larutan air ada sebagai K[Al(OH)4]. Ini digunakan sebagai pewarnaan dan
pencetakan mordant, sebagai ukuran kertas, sebagai akselerator dalam pengaturan
beton
11. Litium aluminium hidrida
Litium aluminium hidrida, umumnya disingkat sebagai LAH, adalah suatu senyawa
anorganik dengan rumus kimia LiAlH4. Senyawa ini disintesis oleh Finholt, Bond
dan Schlesinger pada tahun 1947.[2] Senyawa ini digunakan sebagai agen pereduksi
dalam sintesis organik, khususnya untuk mereduksi ester, asam karboksilat, dan
amida. Padatannya sangat berbahaya, reaktif terhadap air, melepaskan gas hidrogen
(H2).
12. Magnesium aluminida
Magnesium aluminida adalah senyawa intermetalik dari magnesium dan aluminium.
Fase umum (struktur molekul) meliputi fase beta (Mg2Al3) dan fase gamma (Mg17

10
Al12), yang keduanya memiliki struktur kristal kubik . Magnesium aluminida adalah
konstituen penting dari paduan aluminium(aluminium-magnesium), yang
menentukan banyak sifat tekniknya. Karena keuntungan dari kerapatan rendah dan
kuat, magnesium aluminida penting untuk mesin pesawat terbang.[1] MgAl juga
telah diteliti untuk digunakan sebagai reaktan untuk diproduksi logam hidrida dalam
teknologi penyimpanan hidrogen. Seperti banyak intermetalik, senyawa MgAl sering
memiliki
13. Natrium aluminium heksafluorida
Natrium aluminium heksafluorida adalah senyawa anorganik dengan rumus
Na3AlF6. Senyawa padat berwarna putih ini pertama kali ditemukan oleh José
Bonifácio de Andrada e Silva dan dapat ditemukan secara alami dalam bentuk
mineral kriolit. Kriolit sendiri digunakan untuk memproduksi logam aluminiu.

11
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Aluminium adalah logam ringan yang banyak digunakan dalam industri karena sifatnya
yang tahan korosi, konduktivitas termal dan listrik yang baik, dan kemampuan untuk diubah
bentuk dengan mudah.
Proses produksi aluminium memerlukan banyak energi dan sumber daya, namun
aluminium dapat didaur ulang dengan mudah, sehingga membantu mengurangi dampak
lingkungan dari produksi aluminium.
Penggunaan aluminium dalam berbagai industri terus berkembang, termasuk di industri
otomotif, konstruksi, kemasan, dan teknologi, karena kemampuannya untuk memberikan
kinerja yang baik dengan berat yang lebih ringan dibandingkan dengan logam lainnya.
Dengan demikian, aluminium tetap menjadi bahan yang penting dalam berbagai
industri dan memiliki potensi untuk terus berkembang di masa depan, terutama dalam hal
efisiensi energi dan keberlanjutan. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan aluminium yang
bertanggung jawab dan berkelanjutan juga harus diterapkan untuk mengurangi dampak
lingkungan dari produksinya

12
DAFTAR PUSTAKA
A. R. Ramadhani, A. Hidayat. (2018) Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Teknologi untuk
Industri Peralatan Masak Berbasis Aluminium, Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Hutan,
Vol. 11, No. 1,
Emsley, John. (2003.) The Elements, Kita dan Alam Semesta. Penerbit Erlangga,
Kar, R. N., & Nayak, P. (2017). Karakterisasi endapan bauksit Kutch, Gujarat untuk aluminium.
Jurnal Masyarakat Geologi India, 89(2), 157-162.
Petrucci, Ralph H. dan Harwood, William S. (1997.), Kimia Dasar: Prinsip-Prinsip dan Terapan
Modern Edisi Ketiga. Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Y. Yanuar, T. A. Saputra, dan I. N. N. Wirawan. (2019) Pengaruh Perlakuan Termal terhadap
Kekuatan Tarik Aluminium Paduan pada Pintu Geser, Prosiding Seminar Nasional Teknik
Mesin Universitas Mataram,
https://www.detech.co.id/aluminium/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kategori:Senyawa_aluminium
https://donsalumunium.com/tahap-pengolahan-aluminium/
https://akupintar.id/belajar/-/online/materi/modul/12-mia/kimia/kimia-unsur/keberadaan-dan-
kelimpahan-
unsur/461441#:~:text=Aluminium%20adalah%20elemen%20paling%20melimpah,hidroks
ida%2C%20dan%20kalium%20aluminium%20sulfat

13

Anda mungkin juga menyukai