Anda di halaman 1dari 32

TEKNIK

MENYUNTIK
AMAN
Pendahuluan
• WHO memperkirakan bahwa 12 miliar suntikan diberikan
setiap tahun, 50 dianggap tidak aman
• 600 -1 juta Petugas Kesehatan menderita akibat jarum
suntik dan benda tajam setiap tahunnya
• Terdapat 1000 petugas keseharan diperkirakan terjangkit
infeksi serius setiap tahun akibat luka tertusuk jarum dan
benda tajam (International Health Care Worker Safety
Center)
Dimana ?
• Rawat inap : 39%
• Kamar operasi : 27%
• Rawat jalan : 8%
• IGD : 8%
• Laboratorium : 5%
• Lainnya : 13%
Siapa Yang Beresiko ?
Petugas Kesehatan Penerima atau Pasien
Praktik Membahayakan Tenaga Kesehatan

• Recapping atau menggunakan jarum


• Menempatkan jarum di permukaan ke tempat lain
sebelum dibuang
• Membersihkan atau memilah jarum suntik atau
jarum bekas (limbah tajam)
Resiko ke Masyarakat
Praktik yang Membahayakan Masyarakat

• Membuang jarum bekas di area umum


• Memberikan atau menjual jarum suntik bekas
kepada vendor untuk dijual kembali
• Membiarkan jarum suntik bekas di daerah yang
dapat diakses oleh publik
Apakah Bahaya Tertusuk ?
Jarum dapat memasukkan cairan tubuh yang terinfeksi ke
dalam tubuh kita. Setitik darah saja bisa membawa virus.
Cairan infeksius yang paling berbahaya
• Hepatitis B : 30 %
• Hepatitis C : 10 %
• HIV : 0,3 %
• Lainnya : Parasit (malaria), Bakterial (abses), jamur, dsb.
Praktek Menyuntik yang Aman
Praktek menyuntik yang aman atau safe injection practice adalah
seperangkat tindakan yang digunakan untuk melakukan tindakan
injeksi secara optimal aman bagi pasien, tenaga kesehatan, dll.
Hal ini mencegah penularan infeksi dari :
• Pasien > pasien
• Pasien > petugas kesehatan
• Petugas > pasien
Selain itu juga mencegah bahaya cedera jarum atau NSI
General Safety Practice for Injection

• Hand hygiene
• Glove where appropriate
• Other single – use personal protective equpment
• Skin preparation and disinfection
Needle Stick Injury
• Secara definisi, needle stick injury merupakan luka
akibat tertusuk jarum
• Hal ini merupakan potensi yang cukup berbahaya
atau hazard bagi pemakai jarum suntik
Needle Stick Injury
• Terjadi pada setiap staf
• Terjadi pada berbagai tahap pemakaian jarum
• Masalahnya : Mengapa tidak dilakukan pencegahan?

Lebih dari 80% luka tusuk jarum dapat dicegah dengan


menggunakan peralatan atay prosedur menyuntik yang aman
(safety device)
Faktor Penyebab Masalah NSI
Pengelolaan Limbah Design Alat

Sifat Prosedur Medis Recapping

Pengalaman Staf Lingkungan Kerja


Pencegahan NSI
Safety device Risk Assesment
Tindakan Pencegahan
Kritis Serius Medium/Rendah
• APD • APD sesuai • Training dan
• Vaksinasi kebutuhan edukasi
• Training dan • Vaksinasi • Meminimalkan
edukasi • Training dan penggunaan benda
edukasi tajam jika alternatif
tersedia
Alat Pelindung Diri (APD)
Gloves digunakan sesuai indikasi :
• Jika beresiko kontak langsung dengan cairan tubuh,
mukosa membran dan kulit yang tidak utuh
• Ketika melakukan penusukan vena/memberikan tx
injeksi intravena langsung
• Jika kulit petugas tidak utuh
GLOVES DO NOT PROVIDE
PROTECTION AGAINS NEEDLE
STICK INJURY
Other Single-Use Personal
• Other single-use personal protective equitment,
like : mask, apron, google are not recomended
except there is a risk.
Design Alat
• Praktik kerja harus ditinjau secara berkala terkait
penggunaan benda tajam yang tak perlu
• Pastikan peralatan yang dipilih telah aman untuk
digunakan oleh staf
• Pemilihan alat mengacu pada prinsip keamanan
dan keselamatan bagi staf, penerima, dan orang
lain
Safe Injection Practices
• Gunakan teknik aseptik untuk menghindari kontaminasi
peralatan injeksi steril
• Gunakan single dose untuk obat parenteral, bila
memungkinkan
• Gunakan jarum, kanula, dan alat suntik steril sekali pakai.
Jangan digunakan kembali untuk pasien yang lain, walaupun
hanya untuk mengambil dan mencampur obat.
Safe Injection Practices
• Jangan gunakan 1 botol untuk mencampur obat injeksi yang
akan diberikan ke beberapa pasien (multi-dose)

• Segera buang jarum suntik habis pakai ke safety box

• Tidak melakukan re-capping jarum suntik bekas pakai. Jika


benar terpaksa, gunakan satu tangan saja
Praktik Recapping
• Do NOT recapp needle

• Do NOT bend needle

• Do NOT manually remove needle from Syringe

• Do NOT transport without sharf container or safety box


Pengelolaan Limbah
• Pastikan sharf container yang tersedia telah
memenuhi persyaratan yang aman untuk
membuang benda tajam
• Pastikan isi sharf container tidak melebihi 2/3 dari
isi dan segera buang dengan kondisi tertutup
• Jangan mengocok sharf container
Pengelolaan Limbah
• Jangan pernah meninggalkan jarum bekas tanpa
pengawasan
• Letakkan sharf container di ketinggian yang aman
• Selalu buang peralatan secara aman sebelum
menjalankan tugas yang lain
• Pastikan jarum tidak tertinggal pada kain kassa,
kasur pasien, dsb.
Syarat Sharf Container
• Tidak mudah tertusuk
• Tidak mudah bocor
• Tertutup
• Bahan tebal dan keras sehingga tidak mudah
penyok
• Ketika terisi 2/3 harus segera dibuang
Pelatihan Karyawan
• Cara melepas dan membuang jarum
• Resiko cedera
• Potensi bahaya atau hazard
• Kewaspadaan pengelolaan limbah
• Prosedur pelaporan
• Perlunya vaksinasi
APA YANG HARUS DILAKUKAN
JIKA TERTUSUK JARUM
SUNTIK?
Tindakan Pertama
• Jangan panik
• Lakukan pertolongan pertama; cuci dan bilas di air
mengalir, jangan dipencet atau digosok gosok.

• Segera lapor ke PPI / K3RS atau ke dokter karyawan /


IGD
Laporan Pajanan
• Setiap pajanan harus dilaporkan
• Setiap pajanan diperlakukan sebagai keadaan
darurat
• Laporan diperlukan guna pemberian profilasis
• Pemberian profilaksis harus secepat mungkin
dalam kurun waktu kurang dari 6 jam
• Alur penanganan pasca pajanan
Kesimpulan
• Semua tenaga kesehatan beresiko terpapar darah dan /
atau cairan tubuh
• Setiap suntikan harus merupakan suntikan yang aman
di semua unit pelayanan kesehatan. Baik rawat inap
maupun rawat jalan
• Penyedia layanan kesehatan harus memastikan bahwa
praktik injeksi aman diikuti semua staf
• Needle stick injury adalah hazard yang dapat dicegah.
GOOD INFECTION CONTROL IS IN
YOUR HANDS

Anda mungkin juga menyukai