Penempatan Pasien
Penempatan Pasien
Penempatan Pasien
TUJUAN PEMBELAJARAN
TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti pembelajaran, Setelah mengikuti pembelajaran, peserta di
peserta di harapkan mampu harapkan mampu :
memahami penempatan pasien 1. Memahami konsep infeksi
2. Memahami transmisi penularan infeksi
3. Memahami tatalaksana penempatan
pasien sesuai transmisinya
PEMBAHASAN
1.Pendahuluan
2.Konsep infeksi
3.Konsep penularan infeksi
4.Tatalaksana penempatan pasien
PENDAHULUAN
1. Penyakit infeksi adalah gangguan kesehatan yang disebabkan oleh organisme seperti
virus, bakteri, jamur, dan parasit. Beberapa jenis infeksi bisa menyebar antar manusia,
sebagian lain berpindah dari kontaminasi silang saat perawatan pasien di fasyankes
2. Rantai Infeksi (chain of infection) merupakan rangkaian yang harus ada untuk
menimbulkan infeksi. Dalam melakukan tindakan pencegahan dan pengendalian
infeksi dengan efektif, perlu dipahami secara cermat rantai infeksi
Tujuan :
memutus rantai penularan dengan mewaspadai cara transmisi patogen penyebab dari
infeksi yang ditemui
2-14
Kewaspadaan Transmisi Kontak
Permukaan lingkungan dapat terkontaminasi melalui kontak dengan tangan pasien
atau petugas, gaun/ alat / tissue yang telah dipakai dan benda yang terkontaminasi
cairan tubuh
APD
Sarung tangan
Gaun
Lepaskan gaun sebelum meninggalkan ruangan !
Minimalisasi gerak pasien
Kontrol lingkungan : cleaning & desinfeksi permukaan terkontaminasi
Kewaspadaan Transmisi Droplet
Penyakit menular lewat droplet ,ditularkan melalui batuk, bersin dan
berbicara droplet kecil dan droplet besar
Droplet :
Percikan > 5 µm melayang di udara jatuh mengenai mukosa mata,
hidung atau mulut orang tanpa pelindung dan akan jatuh pada jarak < 1m
Kewaspadaan Transmisi Droplet
APD
Masker bedah/medik
Sarung tangan
Gaun
Batasi gerak pasien keluar ruang rawat
Ruang terpisah, TT berjarak > 1m atau kohorting
Cuci tangan tiap melepas APD
Transmisi Jumlah droplet mengandung
Droplet mikroba
Berbicara 10
Batuk 100
Bersin keras 10 000
Kewaspadaan Transmisi Airborne
Tempatkan pasien di ruang dg ventilasi memadai atau ruang
dg 12 ACH (bila mungkin), pisahkan dari pasien lain
Pakai respirator partikulat saat memasuki ruang dg risiko
tinggi, check tiap akan pakai
Batasi gerak pasien, edukasi untuk etika batuk, pakai masker
bila keluar ruang rawat
Kewaspadaan Transmisi Airborne
Partikel kecil < 5 mm mengandung mikroba melayang/ menetap di udara beberapa
jam, ditransfer sebagai aerosol melalui aliran udara dalam ruangan / jarak lebih jauh
dari 2 m
APD
Respirator partikulat (mis N95)
Sarung tangan
Gaun
Apron
Kebersihan tangan
Ruang Isolasi Transmisi Airborne
Pertukaran udara ≥ 12 kali/jam
Arah aliran udara terkontrol
Ventilasi mekanis Tekanan Negatif
Ada kamar mandi pasien di dalam
Ada tempat cuci tangan
Memiliki anteroom
Ada tempat linen kotor
Tersedia tempat pembuangan limbah
Penempatan Pasien
Pasien yang tidak dapat menjaga kebersihan diri atau
lingkungannya seyogyanya dipisahkan tersendiri.
Mobilisasi pasien infeksius yang jenis transmisinya melalui
udara (airborne) agar dibatasi di lingkungan fasilitas
pelayanan kesehatan untuk menghindari terjadinya
transmisi penyakit kepada yang lain.
Pasien HIV tidak diperkenankan dirawat bersama
dengan pasien TB dalam satu ruangan tetapi pasien TB-
HIV dapat dirawat dengan sesama pasien TB.
Tanda penempatan pasien
TRANSPORT PASIEN
• Gunakan rute yang sudah ditentukan untuk mengurangi resiko
terhadap petugas dan pasien lain
• Pasien wajib memakai masker medis
• Persiapkan area penerimaan pasien sebelum pasien tiba
• Pastikan petugas menerapkan protokol kesehatan saat mengantar
pasien
KESIMPULAN
1. Transmisi penyakit infeksi dapat terjadi melalui penularan
kontak, droplet dan airborne
2. Upaya pencegahan dan pengendalian infeksi dapat dilakukan
melalui penempatan pasien dengan tepat
3. Perlu pemantauan /monitoring dan evaluasi secara berkala
terhadap tatalaksana penempatan pasien