Sejarah Lipstik
Sejarah Lipstik
bangsa Sumeria. Mereka hidup pada peradaban kuno di Mesopotamia selatan. Saat itu,
pewarna bibir terbuat dari buah-buahan, henna, karat tanah liat, dan serangga. Wanita
Mesopotamia menumbuk perhiasan untuk menambah warna dan kilau di bibir mereka.
Moralitas Evolusi terbesar pembuatan lipstik terjadi di Mesir Kuno. Seluruh penduduk
memakai kosmetik tidak hanya untuk estetika tetapi juga untuk melindungi diri dari sengatan
matahari dan angin gurun. Lipstik bagi orang-orang Mesir Kuno telah menjadi bagian dari
pakaian sehari-hari, kecuali untuk masyarakat kelas bawah yang tidak memiliki uang. Di
sana, awalnya lipstik dibuat dengan kombinasi pewarna yang diekstrak dari rumput laut,
yodium, dan bromin mannite. Karena kombinasi bahan-bahan ini sangat beracun, hingga
akhirnya mereka menemukan cara mengekstrak warna merah tua dari kumbang dan semut.
Cleopatra adalah wanita yang terkenal sering memakai lipstik warna merah.
Setelah 1.500 tahun sejak zaman Cleopatra, produk kosmetik, terutama lipstik, hampir
tidak ada di Eropa. Memburuknya ekonomi yang buruk, perang, kurangnya kemajuan ilmu
pengetahuan dan mode, dan isolasi dari Asia dan Afrika membuat pesona lipstik luntur.
Popularitas lipstik akhirnya bangkit di akhir abad ke 1 hingga awal abad ke 20, ketika
revolusi industri diiringi kebangkitan film serta fotografi. Sejak 1920-an, lipstik dan jenis
kosmetik lainnya berhasil menyebar ke seluruh dunia, dan menjadi landasan mode modern.