Anda di halaman 1dari 3

TATA TERTIB

PEMILIHAN PRESIDIUM SIDANG TETAP


MUSYAWARAH MAHASISWA PROGRAM STUDI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2018

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Presidium sidang adalah orang yang memimpin jalannya persidangan serta mengesahkan
hasil – hasil keputusan sidang.
2. Presidium sidang ditentukan dari dan oleh peserta sidang.
3. Pemilihan presidium sidang dilakukan secara langsung, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

Pasal 2
Presidium sidang terdiri dari seorang ketua, seorang wakil ketua, dan seorang sekretaris.

BAB II
SYARAT – SYARAT PRESIDIUM SIDANG
Pasal 3
Syarat – syarat presidium sidang adalah sebagai berikut :
1. Memiliki integritas dan loyalitas yang tinggi terhadap KM FIKES UMP.
2. Sehat jasmani dan rohani.
3. Bersedia menjadi presidium sidang.
4. Bisa datang tepat waktu.
5. Tercatat sebagai mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik D IV FIKES UMP.

BAB III
MEKANISME PEMILIHAN PRESIDIUM SIDANG
Pasal 4
Pemilihan presidium sidang dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap pencalonan dan tahap
pemilihan.

Pasal 5
Tahap pencalonan :
1. Peserta sidang secara individu berhak mencalonkan diri menjadi presidium sidang.
2. Setiap kelas berhak mengajukan satu nama bakal calon.
3. Bakal calon yang memenuhi syarat berhak maju ketahap pemilihan.

Pasal 6
Tahap pemilihan :
1. Calon presidium sidang bermusyawarah untuk menentukan presidium sidang tetap.
2. Presidium sidang tetap dipilih dari hasil musyawarah.
3. Apabila tidak menemukan hasil maka diadakan musyawarah tertutup.

BAB IV
TUGAS, HAK DAN KEWAJIBAN PRESIDIUM SIDANG
Pasal 7
1. Presidium sidang bertugas :
a. Memimpin jalannya sidang dan bertanggungjawab atas terlaksananya serta terarahnya
sidang.
b. Berusaha mempertemukan pendapat – pendapat yang berbeda, menyimpulkan
pembicaraan, dan mendudukkan persoalan yang sebenarnya serta mengembalikan
jalannya sidang kepada pokok pembicaraan.
2. Hak dan kewajiban presidium sidang :
a. Mengatur urutan pembicara.
b. Mengatur dan menertibkan pembicara.
c. Menetapkan waktu bagi pembicara.
d. Menyimpulkan pembicaraan – pembicaraan.
e. Mengumumkan tiap – tiap hasil/keputusan yang diambil.
f. Menghentikan pembicaraan peserta sidang apabila keluar dari pokok pembahasan.
g. Mengesahkan hasil – hasil keputusan dan ketetapan hasil sidang atas persetujuan
peserta sidang.
BAB V
PENINJAUAN KEMBALI
Pasal 6
1. Peninjauan kembali selanjutnya disebut PK
2. PK adalah perangkat yang berfungsi untuk mengkaji ulang terhadap keputusan yang
telah disepakati, melalui persetujuan peserta MUSANG HMPS TLM FIKES UMP
3. PK dapat dilakukan apabila hal yang akan ditinjau merupakan hal yang bersifat penting
dan mendasar setelah disepakati forum.
4. Setiap keputusan yang diambil dari PK adalah keputusan akhir
5. PK dilaksanakan setelah pembahasan satu draf selesai

BAB VI
PENUTUP
Pasal 8
1. Hal – hal yang belum diatur dalam tata tertib ini, akan diatur kemudian oleh presidium
sidang dengan persetujuan peserta sidang.
2. Tata tertib ini berlaku sejak waktu dan tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Pukul :
PIMPINAN SIDANG

Presidium Sidang, Wakil Presidium Sidang, Sekertaris Sidang,

............................................ ............................................ ............................................

Anda mungkin juga menyukai