Anda di halaman 1dari 23

COVER

LAPORAN
KUNJUNGAN DAN PENGKAYAAN KOMPETENSI

DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI

BASE OF LANUD NGURAH RAI

DISUSUN OLEH :

NI KADEK OKTAVIYANI

ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

SMK PENERBANGAN CAKRA NUSANTARA

JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN BANDARA

i
FEBRUARI 2019

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Kunjungan DUDI ( Dunia Usaha dan Dunia Industri). Laporan ini
disusun sebagai bukti tertulis sudah melaksanakan DUDI di BASE OF Lanud
Ngurah Rai Bali, yang telah dilaksanakan pada tanggal 26 Februari 2019. Selama
penulis mengikuti DUDI. Penulis sangat bersyukur mendapatkan banyak
pengetahuan dan pengalaman yang sangat berharga. Pada akhirnya, pengetahuan
dan pengalaman yang didapatkan penulis dijadikan dasar dan bahan penyusunan
laporan ini.

Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapat saran,bimbingan


serta keterangan – keterangan dari berbagai pihak yang merupakan pengalaman
yang tidak dapat diukur secara materi, namun dapat membukakan mata penulis
bahwa sesungguhnya pengetahuan dan pengalaman tersebut adalah guru yang
terbaik bagi penulis. Oleh karena itu, dengan hormat dan kerendahan hati
perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1.Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan izin dan perlindungan
selama mengikuti DUDI.
2.Bapak Kolonel Pnb. Wibowo Cahyono Soekadi, S.Sos, selaku pemimpin
di Pangkalan TNI AU Ngurah Rai.
3.Bapak Indra Gita Saragih, S.Pd selaku kepala SMK Penerbangan Cakra
Nusantara.
4.Seluruh Bapak/Ibu TNI AU Lanud Ngurah Rai.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari bahwa masih terdapat


banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna, baik dari materi maupun
penyajiannya. Oleh karena itu, penulis mohon maaf atas segala kekurangan

ii
tersebut dan sangat mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun agar
laporan ini dapat tersusun menjadi laporan yang lebih baik.Akhir kata penulis
mengucapkan terima kasih, semoga hasil laporan yang yang jauh dari kata
sempurna ini dapat bermanfaat baik bagi penulis sendiri maupun bagi para
pembaca

Denpasar,27 Februari 2019

(NI KADEK OKTAVIYANI)

iii
Daftar Isi
COVER........................................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang Kunjungan Industri....................................................................................4
1.2 Tujuan Kunjungan Industri.................................................................................................4
1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan..........................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................5
2.1 Administrasi Kepegawaian...................................................................................................5
2.1.1 Pengertian Administrasi Kepegawaian................................................................................5
2.1.2 Tujuan Administrasi Kepegawaian......................................................................................5
2.1.3 Fungsi Administrasi Kepegawaian.......................................................................................6
Adapun fungsi administrasi kepegawaian diantaranya yaitu:..............................................................6
1. Perencanaan pegawai dalam penentuan berbagai macam dari kebutuhan pegawai......................6
2. Dapat membantu suatu organisasi ataupun perusahaan didalam menentukan kebutuhan
perusahaan...........................................................................................................................................6
3. Dapat membantu menentukan apa yang akan dicapai dari sumber yang tersedia........................6
2.2 Pengertian Pangkat dan Jabatan..............................................................................................6
2.2.1 Hubugan Pangkat dengan Jabatan..................................................................................6
2.2.2 Fungsi Pangkat dalam Kepegawaian...............................................................................7
2.2.3 Kenaikan Pangkat dalam Jabatan....................................................................................7
2.2.4 Pengangkatan dalam Jabatan...........................................................................................8
2.3 Materi Kunjungan.....................................................................................................................9
2.3.1 Profil Base Of Lanud Ngurah Rai...................................................................................9
2.3.2 Sejarah Kepangkatan TNI AU........................................................................................10
2.3.3 Tanda Kepangkatan TNI....................................................................................................11
2.3.4 Peran, Tugas, dan Fungsi TNI........................................................................................16

4
BAB III......................................................................................................................................................20
PENUTUP.............................................................................................................................................20
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................20
3.1 Saran.........................................................................................................................................20
LAMPIRAN..............................................................................................................................................21
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kunjungan Industri
Perkembangan teknologi dan informasi yang begitu pesat saat ini memicu gejala
globalisasi informasi yang merupakan tantangan bagi siswa/i untuk terus mengembangkan
kemampuannya. Untuk mengembangkan kemampuan dan menambah pengetahuan tersebut
penulis mengikuti Du/Di dan kunjungan ke berbagai instansi negeri maupun swasta sesuai
dengan jurusan masing – masing.
Penulis dituntut untuk aktif menggali informasi tentang kunjungan Du/Di untuk
memperoleh pengetahuan tentang dunia usaha dan dunia industri. Maka dari itu, kunjungan
ini dilakukan untuk memberikan gambaran kepada penulis tentang proses produksi di bidang
bisnis dan management. Penulis harus membandingkan proses produksi di dunia kerja
dengan materi pelajaran yang diperoleh di sekolah, dan nantinya penulis diwajibkan
membuat laporan atas informasi yang di peroleh selama kunjungan dan Du/Di tentang tempat
yang bersangkutan sebagai acuan dasar proses pembelajaran.

1.2 Tujuan Kunjungan Industri


Adapun beberapa tujuan dilaksanakannya kunjungan Du/Di :

1. Menambah dan memperluas pengetahuan dalam lingkungan dunia kerja.


2. Mendorong penulis agar mempunyai minat bekerja di suatu perusahaan.
3. Memberi informasi tentang cara kerja dan ketenagakerjaan perusahaan.
4. Mendorong siswa agar mempunyai rasa kedisiplinan dan tanggung jawab.
5. Mampu membandingkan proses kerja nyata dengan pembelajaran sekolah

1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Tempat Du/Di : Base Of Lanud Ngurah Rai

6
Alamat : Jl. Airport Ngurah Rai No. 12
Hari/Tanggal : Selasa, 26 Februari 2019
Waktu : 08.30 - selesai

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Administrasi Kepegawaian


2.1.1 Pengertian Administrasi Kepegawaian
Administrasi kepegawaian adalah keseluruhan aktivitas ataupun kegiatan yang
juga berkaitan dengan masalah penggunaan pegawai “tenaga kerja” agar dapat
mencapai tujuan.
2.1.2 Tujuan Administrasi Kepegawaian
Efisiensi, efektifitas dan produktivitas organisasi untuk mencapai tingkat setinggi-
tingginya ialah merupakan tujuan utama administrasi. Untuk mencapai tujuan
administrasi, dibutuhkan peran sumber daya manusia serta peran sumber daya bukan
manusia “makmur, 2008:60”:
Tujuan administrasi kepegawaian yaitu:
1. Memperkuat sistem perencanaan dan pengembangan pegawai serta
pemenuhan/rekrutmen sesuai dengan tingkat kebutuhan dan yang tersedia.
2. Mengembangkan sistem manajemen informasi kepegawaian.
3. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur untuk meningkatkan kompetensi
sesuai tugas pokok dan fungsi yang dilaksanakan melalui pendidikanf dan latihan,
peningkatan pendidikan formal dan meningkatkan ketrampilan teknik dan
fungsional aparatur pemerintah.
4. Terwujudnya penataan pegawai sesuai kompetensi jabatan dan syarat jabatan serta
memperhatikan pola karir.
5. Peningkatan pembinaan pegawai untuk meningkatkan akuntabilitas dan
kesejahteraan pegawai.
6. Peningkatan kinerja pelayanan kepegawaian dalam rangka meningkatkan
kapasitas pemerintah daerah guna mewujudkan tata pemerintahan yang baik
“Good Governance”.

2.1.3 Fungsi Administrasi Kepegawaian


Adapun fungsi administrasi kepegawaian diantaranya yaitu:
1. Perencanaan pegawai dalam penentuan berbagai macam dari kebutuhan pegawai.
2. Dapat membantu suatu organisasi ataupun perusahaan didalam menentukan
kebutuhan perusahaan.
3. Dapat membantu menentukan apa yang akan dicapai dari sumber yang tersedia.
2.2 Pengertian Pangkat dan Jabatan
Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat seorang pegawai dalam susunan
kepegawaian dan yang digunakan sebagai dasar penggajian. Oleh karena itu setiap pegawai
diangkat dengan pangkat tertentu.
Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas pengabdian pegawai yang
bersangkutan terhadap instansi tertentu. Misalnya Pegawai Negeri Sipil (PNS) terhadap
Negara, Pegawai kantor terhadap perusahaannya dan lain-lain. kenaikan pangkat ini
dimaksudkan agar pegawai tersebut mampu meningkatkan tingkat produktivitasnya,
memiliki motivasi yang lebih untuk lebih melakukan hal-hal yang bersifat inovatif atau
setidaknya tidak akan melanggar aturan yang ada didalam instansi.
Jabatan adalah sekelompok posisi yang sama dalam suatu organisasi. Dalam Pegawai
Negeri Sipil (PNS) jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak seorang pegawai negeri sipil dalam kerangka suatu satuan organisasi.
2.2.1 Hubugan Pangkat dengan Jabatan
Pangkat dan jabatan pegawai sangat berhubungan erat. Dalam Pegawai Negeri
sipil, pangkat diangkat sebagai suatu pangkat dan jabatan tertentu sesuai dengan
kecakapan, pengabdian, dan prestasi kerja menurut peraturan perundang-undangan

8
yang berlaku. Dalam instansi yang lain. pangkat dan jabatan sejalan (berbanding lurus)
sesuai dengan tingkat kemampuan terhadap instansi tempatnya bernaung dan peraturan
yang berlaku.
Dalam penjelasan pasal 17 ayat 2 UPK 1974, dikatakan bahwa dalam pelaksanaan
system karier dan system prestasi kerja harus ada kaitan antara pangkat dengan
jabatan, atau perlu adanya pengaturan jenjang kepangkatan setiap jabatan. Pangkat
pegawai negeri sipil yang diangkat dalam suatu jabatan harus sesuai dengan pangkat
yang diterapkan untuk jabatan itu..
Dapat dibedakan pula antara pengertian pangkat dengan golongan. Golongan
menunjukkan ruang gaji. Pengangkatan pertama menjadi pegawai ditetapkan sebagai
calon pegawai negeri sipil dalam masa percobaan dan kepadanya diberikan gaji pokok
menurut golongan ruang gaji yang sesuai dengan pangkat yang akan diberikan kepada
yang bersangkutan. Jadi golongan menunjukkan ruang gaji yang dipergunakan sebagai
dasar dalam menentukan gaji pokok.

Pangkat dan jabatan dapat dijelaskan dengan contoh sebagai berikut :


Pangkat

                        Golongan/ruang          I/a        -           Juru Muda

                        Golongan/ruang          I/d       -           Juru Tingkat I

                        Golongan/ruang          II/a      -           Pengatur Muda, dan sebagainya.

Jabatan

Kepala                                            -    Kepala Seksi

                                                                        -           Kepala Bagian

                                                                        -           Kepala Biro

                                                                        -           Kepala Kantor Wilayah

                                                                        -           Kepala Dinas

2.2.2 Fungsi Pangkat dalam Kepegawaian
Pangkat dalam kepegawaian berfungsi untuk membedakan tingkat seorang
pegawai negeri sipil berdasarkan jabatan dalam menjalankan tugas, tanggung jawab,
wewenang , hak, dan pengkajian seorang pegawai dalam rangka susunan pegawai.

2.2.3 Kenaikan Pangkat dalam Jabatan


Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan
pengabdian Pegawai Negeri Sipil terhadap Negara, serta sebagai dorongan kepada
Pegawai Negeri Sipil untuk lebih meningkatkan prestasi kerja dan pengabdiannya.
Agar kenaikan pangkat dapat dirasakan sebagai penghargaan, maka kenaikan pangkat
harus diberikan tepat pada waktunya dan tepat kepada orangnya. Kenaikan pangkat
dibagi menjadi 4 yaitu, sebagai berikut:
1. Kenaikan pangkat reguler adalah penghargaan yang diberikan kepada pegawai
negeri sipil yang telah memenuhi syarat yang ditentukan tanpa terikat pada
jabatan.
2. Kenaikan pangkat pilihan adalah kepercayaan dan penghargaan yang diberikan
kepada pegawai negeri sipil atas prestasinya yang tinggi.
3. Kenaikan pangkat anumerta bagi yang dinyatakan tewas;
4. Kenaikan pangkat pengabdian bagi yang meningal dunia mencapai batas usia
pensiun, cacat karena dinas dan tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan
negeri.

Masa kenaikan pangkat pegawai negeri sipil ditetapkan tanggal 1 April dan 1
Oktober setiap tahun, kecuali kenaikan pangkat anumerta dan kenaikan pangkat
pengabdian. Masa kerja untuk kenaikan pangkat pertama pegawai negeri sipil dihitung
sejak pengangkatan sebagai calon pegawai negeri sipil.

2.2.4 Pengangkatan dalam Jabatan


Hal-hal yang perlu diketahui :
1. Pegawai negeri sipil diangkat dalam suatu pangkat dan jabatan tertentu sesuai
dengan kecakapan, pengabdian dan prestasi kerjanya menurut peraturan
10
perundang-undangan yang berlaku. Dalam rangka pelaksanaan sistem karier dan
sistem prestasi kerja harus ada kaitan antara kepangkatan dengan jabatan, atau
dengan perkataan lain perlu ada pengaturan jenjang kepangkatan pada setiap
jabatan. Pangkat pegawai negeri sipil yang diangkat dalam suatu jabatan harus
sesuai dengan pangkat yang ditentukan untuk jabatan itu.
2. Prinsip pokok penempatan dalam jabatan adalah menempatkan dalam jabatan
adalah menempatkan orang yang tepat pada tempat yang tepat (the right man on
the right side). Dalam system pembinaan karier yang sehat selalu ada kaitan yang
erat antara jabatan dan pangkat, artinya seorang pegawai negeri sipil yang
ditunjuk menduduki sesuatu jabatan harusnya memiliki pangkat yang sesuai
dengan jabatan itu.
3. Dalam upaya menjamin objektivitas dalam mempertimbangkan dan menetapkan
kenaikan pangkat dan pengangkatan dalam jabatan, perlu diadakan daftar
penilaian pelaksanaan pekerjaan (condiute staat) dan daftar urut kepangkatan
(ranglyst).
4. Demi kelancaran pelaksanaan tugas, pegawai negeri sipil yang memangku jabatan
tertentu yang dalam  menjalankan tugasnya dilapangan perlu dengan segera
dikenali oleh masyrakat umum, tanda pengenal perlu segera ditetapkan,
umpamanya pejabat bea cukai, imigrasi dan lain-lain. tanda pengenal itu dapat
berupa seragam dan atau tanda lain yang diperlukan.
5. Untuk kepentingan pelaksanaan tugas kedinasan dan sebagai salah satu usaha
untuk memperluas pengalaman dan mengembangkan bakti, perlu diadakan
perpindahan jabatan dan perpindahan wilayah kerja bagi pegawai negeri sipil
terutama bagi mereka yang menjabat pimpinan dengan tidak merugikan hak
kepegawaiannya.

2.3 Materi Kunjungan


2.3.1 Profil Base Of Lanud Ngurah Rai
Pangkalan TNI AU Lanud Ngurah Rai adalah pangkalan TNI AU bertipe B dimana
yang dipimpin oleh seorang Kolonel yang bernama Kolonel. Pnb Wibowo Cahyono
Soekadi, S.Sos. Dalam menjalankan tugas dan kewajiban, personil TNI Lanud Ngurah
Rai memegang teguh peran, tugas dan fungsi sebagai abdi Negara sebagaimana telah
dicantumkan dalam aturan yang dibuat oleh pemerintah.

2.3.2 Sejarah Kepangkatan TNI AU


Kepangkatan di Tentara Nasional Indonesia adalah susunan sebutan dan
keselarasan jenjang pangkat militer dalam Tentara Nasional Indonesiayang terdiri
dari TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara mulai dari
tingkat yang tertinggi (Perwira), Bintara, hingga yang terendah (Tamtama). Setiap
prajurit diberikan pangkat sesuai dengan keabsahan wewenang dan tanggung jawab
dalam hierarki keprajuritan.

Pengaturan pangkat dimulai sejak TNI masih bernama TKR (Tentara Keamanan
Rakyat). Berdasarkan Surat Perintah Kepala Markas Tertinggi TKR (MTTKR) tanggal
5 November 1945 yang ditandatangani oleh Letnan Jenderal Oerip
Soemohardjo sebagai Kepala Staf Markas Besar Umum, dikeluarkan sebuah maklumat
yang mengatur dan menginstruksikan tentang seragam dan tanda-tanda Tentara
Keamanan Rakyat. Karena suasana saat itu masih sangat kekurangan, MTTKR
memerintahkan para komandan di Jawa dan Madura untuk memperlengkapi sendiri
seragam-seragam untuk para prajurit. Dalam maklumat tersebut diperintahkan bahwa
warna seragam tidak diharuskan sama, tetapi tanda pangkat kemiliteran diharuskan
sama di seluruh barisan TKR. Sejak dikeluarkannya maklumat dari Markas Tertinggi
TKR hingga keluarnya keputusan KASAD tanggal 21 Mei 1957, tidak ada
pangkat Brigadir Jenderal. Saat itu pangkat perwira tinggi bintang satu disebut dengan
Djenderal Major. Pada dekade 1950-an diterbitkan Peraturan Pemerintah yang
mengatur pangkat-pangkat militer dalam Angkatan Perang Republik Indonesia. Sejak

12
dikeluarkannya Peraturan Pemerintah pada tahun 1973, tanda kepangkatan untuk
ketiga angkatan (TNI-AD, TNI-AU, dan TNI-AL) beserta Polri disetarakan.

Namun sejak tahun 2001,Kepolisian RepublikIndonesia dipisahkan dari TNI, dan


menggunakan tanda kepangkatan tersendiri.

Berdasarkan Surat Keputusan Panglima ABRI Nomor 92/II/85 yang berlaku


sejak 1 April 1985, terjadi perubahan yaitu golongan tamtama dibagi menjadi 2 anak
golongan, yaitu Tamtama Kepala dan Tamtama.

Pada tanggal 11 Maret 1990, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah


yang salah satu isinya adalah menghapus pangkat Calon Perwira sebagai salah satu
pangkat di atas Pembantu Letnan Satu dan pangkat Kopral Kepala dan Prajurit Kepala.

Tanggal 29 September 1997, pemerintah mengeluarkan kembali Peraturan


Pemerintah yang menyempurnakan peraturan pemerintah sebelumnya yang
dikeluarkan pada tahun tanggal 11 Maret 1990. Pada peraturan pemerintah yang baru
ini, ditambahkan pangkat kehormatan perwira tinggi pada masing angkatan yaitu
Jenderal Besar untuk Angkatan Darat, Laksamana Besar untuk Angkatan Laut dan
Marsekal Besar untuk Angkatan Udara. Pangkat kehormatan ini tidak membawa
konsekuensi wewenang dan tanggung jawab dalam hierarki keprajuritan.

2.3.3 Tanda Kepangkatan TNI

Susunan sebutan dan keselarasan jenjang pangkat militer dalam Tentara Nasional


Indonesiayang terdiri dari TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI
Angkatan Udara mulai dari tingkat yang tertinggi (Perwira), Bintara, hingga yang
terendah (Tamtama).

a. Jenjang Tamtama
b. Jenjang Tamtama Kepala

c. Jenjang Bintara

BAB III
PENUTUP

14
d. Jenjang Bintara Tinggi

e. Jenjang Perwira Pertama

f. Jenjang Perwira Menengah


g. Jenjang Perwira Pertama

h. Tanda Kehormatan (Jenderal)

16
LANUD TYPE C

2.3.4 Peran, Tugas, dan Fungsi TNI


1. Peran TNI AU
1. TNI berperan sebagai alat negara di bidang pertahanan yang dalam menjalankan
tugasnya berdasarkan kebijakan dan keputusan politik negara.
2. Penyelenggaraan hanneg
Sebagai alat hanneg matra udara di wilayah yurisdiksi nasional.
3. Ancaman militer
Sebagai komponen utama
4. Ancaman non militer,
Sebagai penegak kum dan keamanan di udara, pemberdayaan wilhanud serta sur
duk bg lembaga pemerintah di luar bidang han.

2.Tugas TNI AU

a. Tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan


keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia
dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan:
a) Operasi militer untuk perang.
b) Operasi militer selain perang,

Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan berdasarkan


kebijakan dan keputusan politik negara.

b. Laks tugas tni matud di bid han


c. Gak kum dn menjaga kam di wilud yuridiksi nas ssi dgn ketentuan kum nas dn
internasional yg sdh diratifikasi
d. Laks tugas tni dlm pembangunan dan bangkuat matud
e. Laks pemberdayaan wilhanud

5. Fungsi TNI AU
1. TNI sebagai alat pertahanan negara, berfungsi sebagai ;
a. Penangkal terhadap setiap bentuk ancaman militer dan ancaman bersenjata dari
luar dan dalam negeri terhadap kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan
bangsa;
b.  Penindak terhadap setiap bentuk ancaman sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a; dan
18
c. pemulih terhadap kondisi keamanan negara yang terganggu akibat kekacauan
keamanan.

Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), TNI


merupakan komponen utama sistem pertahanan negara.

2. Fungsi pembinaan

A. Bin kekuatan

Objek orang, pers, matfas jasa, sistem dan metode ,serta anggaran dalam
rangka tugas TNI AU.

B. Bin kemampuan

Postur dr bin kuat dibina scr bertahap agar memiliki kemampuan untuk
keberhasilan tugas yg jd tanggung jwbnya.

C. Fungsi penggunaan kekuatan

a. PENANGKAL, mengurungkan niat musuh

b. PENINDAK, menghancurkan kekuatan yg mengancam

c. PEMULIH, mengembalikan kondisi keamanan negara

6. Pelaksanaan tugas TNI AU Diwujudkan dalam giat omp & omsp


a. OMP
1) Ops Hanud
2) OSUS
3) OLUO
4) Ops Dukud
5) Ops Info
b. OMSP
1) Mengatasi gerakan separatis bersenjata.
2) Mengatasi pemberontakan bersenjata.
3) Mengatasi aksi terorisme.
4) Mengamankan wilayah perbatasan.
5) Mengamankan ovitnas strategis.
6) Melaksanakan tugas perdamaian dunia ssi bijak politik
7) Dukung pam Pres dn Wapres RI beserta keluarganya.
8) Berdayakan wilhan dn kekuatan pendukungnya scr dini dlm rangka sishanta.
9) Bantu tugas pemerintahan di daerah.
10) Membantu Polri dlm rangka tugas kamtibmas yg diatur dalam UU.
11) Mdukung pam tamu negara setingkat kepala negara & perwakilan asing yang sedang
berada di Indonesia.
12) Membantu menanggulangi akibat bencana alam,pengungsian dan pemberian bantuan
kemanusiaan.
13) Membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan (search and rescue).
14) Mebantu pemerintah untuk pengamanan pelayanan & penerbangan terhadap
pembajakan, prampokan & penyelundupan.

7. Cuti dan Tunjangan


Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu
tertentu. Dimana pemberi cuti adalah pemimpin lembaga tertinggi/ tinggi Negara.
Pengambilan cuti personil TNI adalah cuti tahunan dimana personil TNI mendapat
cuti selama 12 hari dalam 1 tahun. Dalam melaksanakan cuti, tunjangan atau uang
makan personil TNI tidak akan dipotong atau tetap, akan tetapi dalam melaksanakan
cuti personil TNI tetap terikat pada tugas dan kewajibannya dalam membela dan
mengabdi pada negara “apabila dibutuhkan oleh negara, yang bersangkutan harus
kembali ke markasnya.”
20
Tunjangan adalah setiap tambahan benefit yang ditawarkan pada pekerja,
misalnya pemakaian kendaraan perusahaan, makan siang gratis. Tunjangan yang
diberikan kepada personil TNI diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 27 Tahun 2007 tentang “ Tunjangan Jabatan Struktural Di Lingkungan
Organisasi Tentara Nasional Indonesia”.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari beberapa uraian di atas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa dengan
mengikuti Du/Di di Base Of Lanud Ngurah Rai, penulis dapat mengetahui bahwa
kepangkatan, cuti, dan tunjangan antara PNS (Pegawai Negeri Sipil) dengan TNI (Tentara
Nasional Indonesia) berbeda dengan pembelajaran disekolah. Kepangkatan dalam TNI
terdapat beberapa jenjang pangkat militer dalam Tentara Nasional Indonesia yang terdiri
dari TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara mulai dari tingkat
yang tertinggi (Perwira), Bintara, hingga yang terendah (Tamtama). Sedangkan dalam PNS
menggunakan pangkat seperti II a, IIb, II c dan lainnya. Begitu juga tunjangan dan cuti yang
didapat personil TNI. Pengambilan cuti oleh personil TNI tidak akan mempengaruhi
tunjangan maupun gaji atau bisa disebut tunjangan dan gaji yang diberikan tidak akan
dipotong atau dikurangi. Sedangkan untuk PNS cuti akan mempengaruhi gaji maupun
tunjangan yang didapat.
Jadi kepangkatan TNI dengan materi kepangkatan yang dipelajari dalam pembelajaran
dikelas berbeda. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan penulis tidak dapat
memahami kepangkatan dan mengikuti pembelajaran dikelas dengan baik. Dengan
mengikuti Du/Di di Base Of Lanud Ngurah Rai, penulis lebih mengenal serta memahami
suatu bidang pekerjaan dan perbedaan bidang pekerjaan antara PNS dengan wilayah TNI .

3.1 Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan untuk personil TNI Lanud Ngurah Rai.
Dengan keteguhan, kegigihan pada prinsip untuk menegakkan kedaulatan negara,
mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta
melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan
gangguan terhadap keutuhan bangsa dan Negara baik dari dalam maupun luar negeri yang
nantinya dapat menjadi panduan bagi generasi muda.

22
LAMPIRAN

Gambar : 1. Oktaviyani
Sumber : Pribadi

.
Gambar : 2. Oktaviyani
Sumber : Pribadi

Anda mungkin juga menyukai