Anda di halaman 1dari 2

KELOMPOK 2

Anggota:
- Aca lingga M.
- Desiana Ines P.
- Fablo Fernandez N.
- Firda Razkia
- M. Farhan
- Muhammad Rizki S.

BAHAYA ROKOK BAGI KESEHATAN

Isu
Meningkatnya Pengguna Rokok Bagi Masyarakat di Indonesia

Tesis
Kesehatan adalah hal yang utama bagi manusia. Namun nyatanya, masih
banyak kebiasaan yang berakibat buruk pada kesehatan, tak hanya pada diri sendiri,
namun juga menularkan orang lain, seperti merokok.

Argumentasi
Selama lebih dari tiga abad, industri rokok tumbuh dan berkembang di Indonesia,
serta bertanggung jawab pada buruknya kesehatan masyarakat. Menurut Kementerian
Kesehatan, kerugian total akibat konsumsi rokok selama 2013 mencapai Rp378,75
triliun. Padahal nilai pasar industri saat ini ditaksir berkisar hingga Rp224,2 triliun.
Tak hanya membengkak dari tagihan pengobatan, angka kerugian lainnya juga
diderita dari pembelian rokok mencapai Rp138 triliun. Kerugian ini berasal dari
hilangnya produktivitas akibat sakit, disabilitas, dan kematian prematur di usia muda
sebesar 235,4 triliun dan biaya berobat akibat penyakit-penyakit terkait tembakau
sebanyak Rp. 5,35 triliun.
Tak hanya buruk bagi anak-anak, industri rokok juga semakin berbahaya karena
mulai menyasar pada konsumen generasi muda, khususnya kalangan remaja. Hal ini
dibuktikan dengan meningkatnya prevalensi merokok pada populasi usia 10-18 tahun,
yakni sebesar 1,9% dari tahun 2013 (7,2%) ke tahun 2018 (9,1%) berdasarkan data
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas).
Penegasan Ulang
Hal tersebut tentu memprihatinkan. Oleh sebab itu, sudah saatnya kita
menyadari hal-hal krusial ini. Kita bisa menolak dan melarang konsumsi rokok sejak di
lingkungan keluarga sendiri karena industri rokok juga banyak didukung oleh pihak-
pihak yang menerima keuntungan tinggi dari penjualan rokok selama berabad-abad di
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai