Kel 4 Metodologi Fiqih
Kel 4 Metodologi Fiqih
Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Metodologi Studi Fiqih
Dosen Pengampu: Abdullah, M. Ag.
Disusun Oleh:
Kelompok 4
1. Nayya Ma’rifatunnisa (2250410071)
2. Dyah Fitriyani (2250410075)
3. Wahyuning Kusumawati (2250410095)
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan menyebarnya kaum muslimin di berbagai wilayah, dengan
terbentuknya kaum muslimin sebagai masyarakat sosial, maka secara
otomatis kajian-kajian ke-Islaman, khususnya tentang masyarakat kaum
muslimin layak untuk didekati dengan pendekatan sosiologis. Karena
sosiologi itu sendiri merupakan ilmu yang berkenaan dengan masyarakat
sosial, hubungan yang terjadi di dalamnya dan pengaruhnya kepada struktur
masyarakat tersebut. Pentingnya pendekatan sosiologis dalam memahami
agama dapat dipahami karena banyak sekali ajaran agama yang berkaitan
dengan masalah sosial.
Beberapa gejala dalam masyarakat kaum muslimin, selain juga bisa
didekati dengan beberapa pendekatan lain, tentu menyediakan ruang untuk
dikaji dengan pendekatan sosiologis. Karena banyak bidang kajian agama
yang baru dapat dipahami secara proporsional sosiologi sebagai salah satu
instrumen dalam memahami ajaran agama.
Dalam makalah ini akan menjelaskan tentang sosiologi sebagai
pendekatan kajian-kajian ke-Islaman yang dapat mengarah pada studi Islam
terhadap gejala-gejala sosial yang terjadi di masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pendekatan sosiologis?
2. Bagaimana metode pendekatan sosiologis?
3. Bagaimana bentuk-bentuk studi dalam Islam?
4. Apa saja kelemahan dan kelebihan pendekatan sosiologis?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mendeskripsikan apa yang dimaksud dengan pendekatan
sosiologis
1
2. Untuk mendeskripsi bagaimana metode pendekatan sosiologis
3. Untuk mendeskripsi bagaimana bentuk-bentuk studi dalam Islam
4. Untuk mendeskripsi apa saja kelemahan dan kelebihan pendekatan
sosiologis
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Nata, Abuddin, Metodologi Studi Islam, Jakarta: Grafindo Persada, 2001.
2
Ismah, “Kontribusi Pendekatan Sosiologi Dalam Studi Islam”, Jurnal Ilmiah Komunikasi dan
Penyiaran Islam, vol 4 no. 1, 2020, 14.
3
tidak menetapkan ke arah mana sesuatu seharusnya berkembang dalam arti
memberi petunjuk-petunjuk yang menyangkut kebijaksanaan
kemasyarakatan dari proses kehidupan bersama tersebut. Sosiologi juga
membahas tentang proses-proses sosial.3
3
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: CV Rajawali, 1982), cet. 1, 18 dan 53.
4
perhatian besar pada pembekuan sebab yang secara nyata
ada. Prinsip dasar teori interaksional adalah bagaimana
individu menyikapi sesuatu atau apa saja yang ada di
lingkungan sekitarnya.
3. Pendekatan Konflik
Adalah teori yang percaya bahwa manusia memiliki
kepentingan dan kekuasaan yang merupakan pusat dari
segala hubungan manusia. Teori ini dapat digunakan untuk
mengembangkan masyarakat Islam dari masa ke masa.
5
didasarkan pada nilai-nilai agama, atau sejauh mana struktur
masyarakat (seperti superioritas laki-laki) didasarkan tentang ajaran
agama tertentu, atau sejauh mana perilaku masyarakat.
Misalnya, bagaimana ajaran Islam tentang muhrim cenderung
mendorong masyarakat di Arab Saudi untuk menilai bahwa kehidupan
yang baik adalah yang mempraktekkan pemisahan antara laki-laki dan
perempuan. Juga, misalnya, bagaimana pengaruh ajaran turun-temurun
Islam terhadap pemisahan laki-laki dan perempuan mendorong
munculnya struktur sosial di mana laki-laki lebih berkuasa daripada
perempuan. Fenomena ini hanyalah beberapa contoh dari realitas umat
beragama, karena masih banyak lagi yang serupa secara lokal.
2. Studi untuk pengaruh struktur dan perubahan sosial terhadap
pemahaman ajaran agama atau konsep-konsep keagamaan.
Topik ini mengingatkan kita pada teori pilihan rasional agama,
yang pada hakekatnya didasarkan pada pengamatan masyarakat Kristen
di Barat? Misalnya pada era sejarah Islam klasik kita juga dapat melihat
bagaimana konflik politik antara Ahlu Sunnah Wal Jamaah dengan
Kharij dan Syi'ah menimbulkan perbedaan konsep teologis Islam
mengenai konsep imamah, dosa besar dan lain-lain.
Dalam bidang hukum, misalnya, bagaimana perbedaan
lingkungan geografis Basrah dan Mesir berkontribusi terhadap lahirnya
qaul qadim dan qaul Jadid Imam Syafi'i. Di Arab Saudi, beberapa tahun
lalu, akibat pembangunan dan pengoperasian Bandara King Abdul Aziz
yang letaknya agak jauh dari bandara lama, konsep hukum sahur Miqat
dalam ibadah haji harus dirumuskan kembali. Di Indonesia, pabrik di
beberapa kawasan industri dapat beroperasi 24 jam sehari. Ada juga
rotasi sholat jumat di kalangan siswa di tempat-tempat tertentu karena
mereka belajar di kelas satu di sekolah non-muslim yang tidak memiliki
sholat jum'at, dan masih banyak contoh lainnya.
3. Penelitian pada tingkat pengalaman keagamaan masyarakat.
6
Penelitian Islam dengan pendekatan sosiologis juga dapat
digunakan untuk mengkaji penyebaran agama dan penyebaran
ajaran agama di masyarakat. Pengamatan atau survei memberi tahu
orang seberapa dekat mereka mengikuti ajaran agama yang
dianutnya. Misalnya, sejauh mana mereka melakukan ritual sesuai
ajaran agama. Juga sejauh mana misalnya masyarakat mendukung
ajaran zakat, puasa, haji dll. Informasi ini sangat dibutuhkan oleh
para pelayan dan pengembangan gereja.
Kajian evaluasi semacam itu juga dapat digunakan untuk
menguji dan mengukur keefektifan program seperti sistem
pendidikan Islam. Atau juga untuk mengukur keberhasilan program
dukungan di bidang agama, sejauh mana misalnya UU Perkawinan
Paket No 1 Tahun 1974 dan UU Peradilan Agama No 7 Tahun 1989
berhasil menekan angka perceraian. atau poligami dan banyak
contoh lainnya.
4. Studi tentang pola interaksi sosial masyarakat muslim.
Dengan pendekatan sosiologis, kajian Islam juga dapat
mengkaji pola perilaku masyarakat muslim pedesaan dan perkotaan.
Perilaku Islami dalam organisasi ekonomi di daerah tertentu,
perilaku toleransi beragama pada masyarakat muslim terpelajar dan
kurang terpelajar, keterkaitan antara tingkat ekonomi dan perilaku
politik, keterkaitan antara perilaku beragama dan perilaku
kebangsaan, agama sebagai faktor integrasi dan disintegrasi,
hubungan antara agama dan birokrasi perilaku, dll. Demikian
seterusnya, selama kajian tentang tingkah laku menyangkut umat
Islam, maka dapat digolongkan sebagai Kajian Islam.
5. Studi tentang gerakan masyarakat yang mengusung ide-ide yang
dapat merusak atau mendukung kehidupan beragama. Gerakan
kelompok Islam yang mendukung kolonialisme, kapitalisme,
sekularisme, komunisme, dan ateisme adalah contoh gerakan yang
mengancam kehidupan beragama dan karenanya perlu dicermati
7
secara seksama. Demikian pula munculnya kelompok-kelompok
masyarakat Islam yang mendukung Spiritualisme, Tasawuf dan
kehidupan keagamaan lainnya pada tingkat tertentu juga perlu kajian
yang cermat. Gerakan-gerakan ideologi tersebut terkadang
mengancam agama sebagai doktrin atau mengancam agama sebagai
komunitas, seperti gerakan sempalan dan fundamentalisme.
4
Mukmin, Rizalul, 2016, “Studi Islam Pendekatan Sosiologis”,
https://rizalthere.blogspot.com/2016/07/studi-islam-pendekatan-sosiologis.html, diakses pada 22
Maret 2023 pukul 07.11
8
kelemahan ini, muncul dan dikembangkan metode masing-masing
bidang atau aspek, kemudian berdirilah fakultas dan jurusan ilmu-sosial
di beberapa universitas. Fakta tersebut membuktikan bahwa telah
terjadi fragmentasi pendekatan dan terkotaknya konsepsi tentang
manusia.5
Adapun contohnya antara lain:
a. Fanatisme, Pengelompokan masyarakat berdasarkan demensi
horizontal ini memiliki dampak pada fanatisme kelompok yang
bersangkutan. Anggota kelompok memiliki ikatan yang kuat
dengan kelompoknya dan sekaligus membedakan dirinya dengan
kelompok lain. Misalnya deferensiasi berdasarkan agama, akan
menmimbulkan fanatisme bagi setiap pemeluk agama yang
bersangkutan dan mereka sekaligus membedakan diri dengan
kelompok beragama lainya.
b. Solidaritas, Solidaritas atau ikatan kebersamaan dapat juga terjadi
akibat deferensiasisocial yang ada. Solidaritas tumbuh dan
berkembang diantara mereka. Deferensiasi karena suku bangsa
atau etnik akan membuat ikatan mereka seetnik jauh lebih kuat
dibandingkan dengan ikatan mereka diluar etnik. Lebih-lebih bila
mereka berada di luar etniknya sebagai pendatang pada etnik yang
berbeda, maka solidaritas diantara mereka akan tumbuh dan
berkembang sehingga rasa solidaritas diantara mereka semakin
tinggi.
c. Toleransi, Pemahaman akan perbedaan yang horizontal diantara
kelompok sosial yang digolongkan berdasarkan deferensiasi
social akan menumbuhkan toleransi diantara mereka. Mereka
mengetahui perbedaan dan batas-batas sosial di antara mereka.
5
Mukmin, Rizalul, 2016, “Studi Islam Pendekatan Sosiologis”,
https://rizalthere.blogspot.com/2016/07/studi-islam-pendekatan-sosiologis.html, diakses pada 22
Maret 2023 pukul 07.20
9
Batas kelompok mereka, mereka pahami; kesadaran akan
kelompoknya juga mereka merasakan.6
6
Mukti Ali, “Penelitian Agama di Indonesia” dalam Mulyanto Sumardi, Penelitian Agama:
Masalah dan Pemikiran, (Jakarta: Sinar Harapan, 1982), 12.
10
kita melihat bahwa agama bukan sekadar monopoli antar kalangan teolog
dan normalis, tapi semua orang bisa mengerti agama sesuai dengan
pendekatan dan keterampilannya. Oleh karena itu, agama merupakan
hidayah Allah dan kewajiban manusia sebagai umat-Nya.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara etimologi, kata sosiologi berasal dari bahasa Latin “socius”
yang berarti teman dan “logos” yang berarti berkata atau berbicara. Secara
terminologi, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan
proses-proses sosial termasuk perubahan-perubahan social. Tujuannya
untuk meningkatkan daya kemampuan manusia dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungan hidupnya. Sosiologi juga membahas tentang proses
proses social.
Pendekatan sosiologi antara lain:
1. Pendekatan fungsional
2. Pendekatan interaksional
3. Pendekatan konflik
Ada perbedaan tema sentral sosiologi agama klasik dan modern.
Dalam agama klasik, tema sentralnya adalah hubungan antara agama dan
masyarakat, bagaimana agama mempengaruhi pemikiran dan pemahaman
keagamaan. Sementara tema sentral dalam sosiologi agama modern adalah
satu arah, yaitu bagaimana agama mempengaruhi masyarakat, Studi Islam
dengan pendekatan sosiologis tampaknya lebih luas daripada konsep
sosiologi agama klasik, yaitu studi agama dan hubungan antara agama dan
agama dan masyarakat.
Kelebihan dan kelemahan pendekatan sosiologis. Kelebihannya
dengan menggunakan pendekatan sosiologis maka agama akan dijelaskan
dengan beberapa teori misalnya agama merupakan perluasan dari nilai-nilai
sosial, agama adalah mekanisme integrasi sosial, agama itu berhubungan
dengan sesuatu yang tidak diketahui dan tidak terkontrol, dan masih banyak
banyak lagi teori lainnya. Kelemahannya adalah cenderung mengkaji
manusia dengan cara membagi aktivitas manusia dengan cara membagi
aktivitas manusia kedalam bagian bagian atau variable yang deskrit.
12
Pentingnya pendekatan sosiologis dalam kajian islam salah satunya
adalah memahami fenomena sosial yang berkaitan dengan ibadah dan
muamalat. Pentingnya pendekatan sosiologis untuk memahami agama
karena banyak sekali ajaran agama yang berhubungan dengan masalah
sosial.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Dengan demikian penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar dapat dijadikan
pembelajaran untuk lebih baik dalam pembuatan makalah kedepannya.
13
DAFTAR PUSTAKA
14