Anda di halaman 1dari 1

KASUS PASIEN MENINGGAL KARENA PERDARAHAN OTAK

AKIBAT JATUH DI KAMAR MANDI KAMAR RAWAT INAP

Pasien laki – laki usia 58 tahun, masuk rawat inap di RS. A dengan diagnosa Demam Berdarah. Selama
dirawat, pasien didampingi oleh istri pasien. Saat masuk kamar rawat inap, pasien telah diberikan
informasi terkait patient safety oleh perawat. Sekita pukul 22.00 di hari ke 3 perawatan, karena pasien
merasa badannya telah enakan, pasien ingin buang air kecil langsung ke kamar mandi. Pasien
menginformasikan ke istrinya, dan istrinya menginformasikan perawat. Saat perawat ingin membantu
pendampingan di kamar mandi, pasien menolak dan ingin ke kamar mandi sendiri. Akhirnya perawat
meninggalkan kamar pasien. Tidak lama setelah perawat meninggalkan kamar, terdengar suara benda
jatuh, dan diiringi dengan teriakan istri pasien. Tim perawat segera mengecek ke dalam kamar, dan
menemukan pasien sedang terbaring di kamar mandi dan istrinya berada disampingnya. Segera pasien
dibaringkan ke tempat tidur dan dilakukan pengecekan kondisi pasien oleh dokter jaga. Dari hasil
anamnesa dan pemeriksaan fisik, kesadaran pasien masih baik dan ditemukan luka terbuka pada dahi
kanan. Dokter jaga segera melakukan pertolongan pertama dan melakukan penjahitan luka. Setelah itu
kondisi pasien dilaporkan kepada dokter penanggung jawab (DPJP). Atas saran DPJP, malam itu juga
sekitar pukul 23.30 pasien dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala. Dari hasil scan kepala tidak ditemukan
tanda – tanda perdarahan di otak.

Keesokan harinya, di pagi hari pasien mengeluh pusing. Dokter jaga melakukan pengecekan tanda vital
dan semua dalam batas normal. Setelah diberikan obat sakit kepala, pasien tertidur. Siang hari, istri
pasien membangunkan pasien untuk makan siang, tetapi pasien tidak merespon dan tetap tertidur.
Sekitar pukul 14.00 istri pasien mencoba membangunkan kembali tetapi pasien tidak merespon. Istri
pasien melaporkan ke Dokter jaga, dan dilakukan pengecekan kondisi pasien. Dari hasil pemeriksaan,
kesadaran pasien nilai GCS : 6. Dokter jaga mengkonsultasikan kondisi pasien kepada DPJP, dan
disarankan dilakukan CT Scan ulang. Pada pukul 15.00 pasien melakukan CT Scan ulang, dan dari hasil CT
scan ditemukan perdarahan pada otak bagian frontal. DPJP mengkonsultasikan ke dokter spesialis bedah
saraf. Kemudian direncanakan untuk dilakukan operasi pembedahan kepala. Operasi pembedahan
dilakukan pukul 16.30 dan operasi selesai pada pukul 20.30. Laporan hasil operasi: perdarahan sudah
diatasi. Setelah operasi pasien dirawat di ICU. Selama perawatan di ICU pasien tidak sadar dan kondisi
pasien menurun. Setelah 2 hari dirawat di ICU pasien dinyatakan meninggal dunia.

Anda mungkin juga menyukai