Anda di halaman 1dari 3

Phospoglucoisomerase

Tahap kedua pada glikolisis adalah proses isomerasi artinya perubahan dari satu bentuk
molekul ke bentuk molekul kembaran isomer lainnya. Dalam proses ini glukosa diubah menjadi
bentuk isomer lain yakni fruktosa. Glukosa dan fruktosa sama-sama memilki enam atom karbon
namun mempunyai struktur cincin gula yang berlinan, serta glukosa merupakan gula aldosa
sedangkan fruktosa merupakan gula ketosa. Didalam larutan proses ini diawali dengan
perubahan secara reversibel sntara bentuk cincin tertutup glukosa dengan bentuk molekul
terbuka. Bentuk molekul terbuka ini kemudian berubah secara reversibel dari glukosa-6-fosfat
(gula aldoa) menjadi fruktosa-6-fosfat (gula ketosa).

(Struktur terbuka) (Struktur tertutup)

Pada tahapan ini menggunakan enzim phospoglucoisomerasi. Enzim ini digunakan pada
reaksi isomerase Glukosa-6-Fosfat. Glukosa-6-fosfat, suatu aldosa yang dihasilkan selanjutnya
diisomerasi menghasilkan fruktosa-6-fosfat, suatu ketosa, dimana terjadi pergeseran oksigen
karbonil dari atom karbon no.1 ke atom karbon no.2. Reaksi isomerasi ini dikatalis oleh enzim
phospoglucoisomerase yang bersifat spesifik terhadap glukosa-6-fosfat dan fruktosa-6-fosfat
(Isomer adalah molekul yang berbeda dengan rumus molekul yang sama tetapi susunan berbeda
dari atom). Phospoglucoisomerase memerlukan Mg 2+¿¿ dan bersifat spesifik bagi glukosa-6-
fosfat dan fruktosa-6-fosfat.
Mekanisme katalik oleh enzim phospoglucoisomerase (PGI) melalui katalis asam-basa
meliputi tahapan (1) pengikatan substrat, (2) katalis asam melalui gugus ε -amino dari residu lisin
untuk membuka cincin glukosa-6-fosfat, (3) katalis basa melalui residu histidin untuk menerima
proton yang bersifat asam dari atom karbon no.2 untuk menghasilkan senyawa antara cis-
enediot, (4) proton digantikan pada atom karbon no.1 dalam suatu transfer proton, dan (5) cincin
menutup untuk menghasilkan fruktosa-6-fosfat dan melepaskan enzim untuk memulai siklus
katalik selanjutnya. Pada tahap kedua ini energi berlangsung secara netral (tidak memerlukan
maupun menghasilkan energi).
Phosphoglucose isomerase ada di dalam sel biasanya sebagai homodimer, namun di

luar sel, telah diisolasi sebagai struktur monomer. Struktur sekunder isomerase fosfoglukosa

dicirikan oleh konformasi αβα, pada masing-masing dari dua domainnya. Domain yang lebih

kecil dicirikan oleh 5 lembar β paralel, sedangkan domain yang lebih besar jika dibentuk dari 6

lembar β paralel/antiparalel. Selain itu, ciri khas lainnya adalah ekstensi residu di C-terminus,

yang membungkus monomer lain dalam konformasi dimerik. Sebuah "pengait" yang berpotensi

terlibat dalam aktivitas ekstraseluler yang disebutkan sebelumnya. Phosphoglucose isomerase

memiliki massa molekul monomer sekitar 55 kDa.

Situs Aktif - PGI mamalia menunjukkan tingkat konservasi (merah tua untuk daerah

yang sangat lestari - biru tua untuk daerah yang bervariasi) sekitar 90 %. Situs aktif adalah

wilayah dengan konservasi tertinggi yang diamati, mengandung sejumlah residu yang sangat

penting dalam mekanisme interaksi enzim-substrat (Lys210, Gln353, Glu357, Gln511, Lys518,

His388b). Lys518(His388) dan Glu357 Lys 518(His388) dan Glu357 adalah komponen utama

pembukaan cincin, sementara banyak residu lainnya dapat digunakan untuk stabilisasi dan

orientasi. Karakteristik lain dari fosfoglukosa isomerase adalah pengikatan substrat pada sisi

aktif menginduksi gerakan kecil dalam konformasi enzim.

Anda mungkin juga menyukai