Anda di halaman 1dari 8

Home / Blog / Data Flow Diagram(DFD): Pengertian, Jenis, Fungsi & Contoh

Data Flow Diagram(DFD): Pengertian,


Jenis, Fungsi & Contoh
! Muhammad Robith Adani
" June 22, 2021
! Blog, Programming

Data Flow Diagram(DFD) adalah diagram yang menggambarkan aliran data dari
sebuah proses atau sistem informasi. Pada DFD, terdapat informasi terkait input
dan output dari setiap proses tersebut. DFD juga memiliki berbagai fungsi, seperti
menyampaikan rancangan sistem, menggambarkan sistem, dan perancangan model.
Diagram © Unsplash

Penggunaan DFD atau (Data Flow Diagram) banyak digunakan untuk membantu
para pengembang aplikasi, khususnya dalam proses pembuatan sebuah sistem
informasi. DFD ini pertama kali dipopulerkan oleh Larry Constantine dan Ed
Yourdon pada tahun 1970.

Diagram tersebut juga pertama kali ditulis dalam teks klasik mengenai SADT
(Structured Analysis and Design Technique). Notasi di dalam data ;ow diagram
juga mengacu pada teori graVk yang pada awalnya digunakan untuk memodelkan
alur kerja sebuah organisasi.

Pada artikel kali ini, kami akan membahas lebih dalam berkaitan dengan DFD,
mulai dari deVnisi umum, fungsi, notasi, jenis, hingga contoh implementasinya.

Pengertian DFD
Proses aliran data © Unsplash

DFD adalah suatu diagram yang menggambarkan aliran data dari sebuah proses
yang sering disebut dengan sistem informasi. Di dalam data ;ow diagram juga
menyediakan informasi mengenai input dan output dari tiap entitas dan proses
itu sendiri.

Dalam diagram alir data juga tidak mempunyai kontrol terhadap ;ow-nya,
sehingga tidak adanya aturan terkait keputusan atau pengulangan. Bentuk
penggambaran berupa data ;owchart dengan skema yang lebih spesiVk. Menurut
Kenneth Kozar, tujuan dari adanya DFD sendiri adalah sebagai penyedia atau
menjembatani antara pengguna dengan sistem.

Data ;ow diagram berbeda dengan UML (Uni?ed Modelling Language), dimana hal
mendasar yang menjadi pembeda antara kedua skema tersebut terletak pada
;ow dan objective penyampaian informasi di dalamnya.

Fungsi Data Flow Diagram

Secara fundamental, terdapat tiga fungsi dari pembuatan diagram alir data untuk
kebutuhan software development. Berikut ini merupakan penjelasan dari masing-
masing fungsi di bawah ini.
masing fungsi di bawah ini.

1. Menyampaikan Rancangan Sistem

Dengan pembuatan DFD, maka proses penyampaian informasi menjadi lebih


mudah dengan tampilan visual yang simple dan dapat dimengerti oleh tiap
stakeholder. Dimana, data yang disajikan mampu menggambarkan alur data
secara terstruktur dengan pendekatan yang lebih eVsien.

2. Menggambarkan Suatu Sistem

Fungsi yang kedua, DFD dapat membantu proses penggambaran sistem sebagai
jaringan fungsional. Maksudnya adalah, di dalam jaringan terdapat berbagai
komponen yang saling terhubung menggunakan alur data.

3. Perancangan Model

Fungsi yang terakhir, diagram ini juga dapat membuat rancangan model baru
dengan menekankan pada fungsi sistem tertentu. Hal tersebut dapat
dimanfaatkan untuk melihat bagian yang lebih detail dari diagram alir data
tersebut.

Simbol dalam DFD

Terdapat beberapa simbol utama untuk menyusun sebuah rangkaian DFD yang
tepat, diantaranya adalah sebagai berikut.
Simbol utama rangkaian DFD ©

Wikipedia

1. Data Store

Data store adalah ?le untuk menyimpan data yang digunakan untuk proses
selanjutnya. Dapat dikatakan juga, sama seperti basis data (database). Pada
umumnya, data store berupa tabel yang dapat diolah, serta mampu terhubung
dengan setidaknya satu masukan dan satu keluaran. Penggambaran atau simbol
data store berupa dua garis sejajar.

2. Data Flow

Data ;ow merupakan arus data yang mengalir antara terminator, proses, dan data
store. Data ;ow digambarkan dengan simbol tanda panah, dan fungsi utamanya
adalah untuk mengalirkan informasi dari satu sistem ke sistem yang lain.

3. External Entity

External entity atau lebih sering disebut dengan terminator merupakan pihak di
luar sistem, dapat berupa individu, divisi, perusahaan, atau sistem yang lainnya.
Terminator dapat memberikan masukan atau keluaran terhadap sistem. Simbol
dari external entity dilambangkan dengan persegi panjang atau kotak.
4. Process

Process dilakukan oleh mesin dengan mengubah input menjadi output dengan
format yang berbeda. Simbol proses digambarkan dalam bentuk lingkaran, oval,
format yang berbeda. Simbol proses digambarkan dalam bentuk lingkaran, oval,
atau persegi panjang dengan tambahan sudut bundar.

Jenis-jenis DFD

Data ;ow diagram terbagi menjadi tiga jenis, dimana setiap bagian memiliki peran
dan fungsinya masing-masing. Untuk pembuatannya sendiri dapat menyesuaikan
kebutuhan proyek dari manajemen tim-nya.

1. Diagram Level 0 (Diagram Konteks)

Diagram konteks atau level 0 merupakan diagram dengan tingkatan paling


rendah, dimana menggambarkan sistem berinteraksi dengan entitas eksternal.
Pada diagram konteks akan diberi nomor untuk setiap proses yang berjalan,
dimulai dari angka 0 terlebih dahulu.

Jadi, untuk setiap aliran data akan langsung diarahkan menuju sistem. Ciri dari
diagram level 0 terletak pada tidak adanya informasi yang terkait data yang
tersimpan pada data store.

2. Diagram Level 1

DFD level 1 merupakan lanjutan dari diagram konteks karena setiap proses yang
berjalan akan diperinci pada tingkatan ini sehingga proses utama akan dipecah
menjadi sub-sub proses yang lebih kecil lagi.

3. Diagram Level 2

DFD level 2 merupakan tingkat lanjutan dari level yang sebelumnya, dimana pada
fase ini akan dijelaskan lebih detail terkait tiap prosesnya. Namun, untuk
tingkatan ini jarang sekali dikerjakan dan lebih banyak hanya menerapkan dua
level di bawahnya saja.

Baca Juga:
Lakukan Data Cleaning, Langkah Pengolahan Data Agar Lebih Rapi
Pengenalan Big Data: Pengertian Fungsi, Manfaat, dan Tools
Pengenalan Big Data: Pengertian Fungsi, Manfaat, dan Tools
Pengertian Data Warehouse dan Fungsinya untuk Perkembangan Bisnis

Cara Membuat Data Flow Diagram (DFD)

Setelah mengetahui jenis dan notasi diagram alir data, selanjutnya masuk pada
pembahasan mengenai bagaimana cara membuat data ;ow diagram yang baik
dan benar.

1. Data Store Harus Diproses

Pertama, yang perlu anda perhatikan adalah setiap data yang tersimpan di dalam
data store harus diproses lebih lanjut untuk dijadikan sebagai keluaran (output).

2. Menentukan Jumlah Input dan Output

Kedua, pada setiap DFD setidaknya mempunyai satu inputan dan satu keluaran
karena diagram alir data harus mencerminkan alur sistem dari tahap awal hingga
akhir.

3. Hubungan pada Data Store

Daftar Isi "


Ketiga, setiap data store harus saling terhubung dengan setidaknya satu input
dan satu output agar dapat menyimpan data yang masuk menuju sistem.

4. Letak Posisi Proses

Aturan terakhir, setiap proses yang telah terjadi pada diagram alir data harus
melalui proses untuk menghasilkan output yang sesuai.

Simak beberapa produk dan solusi Sekawan Media untuk membantu proses
pembuatan aplikasi berbasis website dan mobile secara profesional, modern, dan
tepat guna.
Contoh Penerapan DFD

Apabila anda masih bingung dengan penjelasan yang telah disampaikan, kami
mempunyai beberapa contoh yang berhubungan dengan data ;ow diagram.

Sistem Aplikasi Ojek Online © AnakTik.com

Ilustrasi di atas merupakan bentuk gambaran contoh DFD level 1 yang


menjelaskan terkait sistem aplikasi ojek online dengan empat data store yang
dibuat.

Nah, setelah membaca artikel ini, kita jadi tahu bahwa untuk membuat diagram
alir data yang baik, perlu menambahkan data store dan mendeVnisikan jumlah
input dan output secara eksplisit dengan proses relasi yang sesuai dengan
kebutuhan produk. Untuk informasi menarik lainnya, nantikan artikel kami
selanjutnya!

Web App Development Service

Anda mungkin juga menyukai