Revisi Ceritera Menarik - Taenmetan-reviewFika
Revisi Ceritera Menarik - Taenmetan-reviewFika
Pertanian merupakan kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk
menghasilkan bahan dan untuk mengelola lingkungan hidup. Pemanfaatan sumber daya hayati yang
termasuk dalam pertanian biasa
dipahami orang sebagai budidaya
tanaman atau bercocok tanam
Pekerjaan seorang petani yaitu
menanam padi, jagung, sayur-
sayuran, umbi-umbian dan buah-
buahan. Namun pekerjaan petani
tidak hanya menanam melainkan
juga membajak, menyiangi,
memupuk, mengendalikan hama
tanaman dengan baik dan benar.
Mereka bisa menghasilkan hasil
tanaman yang baik pula. Hasil panen dari petani ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan di dalam
rumah tangganya sendiri dan bisa di jual kepada orang lain untuk mendapat uang.
Caritas Keuskupan Atambua dalam kerjasamanya dengan Caritas Indonesia melalui program
pendampingan (Livelihood) pada Kelompok Tani Taenmetan di Desa Ainiut Kecamatan Insana,
Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tengga Timur, yang mana para anggota kelompoknya
terdiri dari para keluarga purna TKI, keluarga TKI yang masih di tanah rantau dan orang dengan
disabilitas.
Selama proses pendampingan para anggota kelompok di bekali dengan : Teknologi pertanian,
pelatihan penguatan kapasitas terkait pupuk organik yang ramah lingkungan oleh pendamping yang
tinggal bersama masyarakat dampingan (Live in)
selama 20 hari. Sebagai pendamping yang selalu
tinggal bersama mereka (masyarakat dampingan)
saya merasa terhibur melihat para anggota
kelompok tani yang saling bersaing untuk belajar
dan mengadopsi teknologi pertanian yang telah
dipraktekan dan diterapkan dikebun DemPlot
sebagai bukti kerja sama dalam bentuk gotong
royong dan terlebih sabagai tempat belajar individu
kelompok itu sendiri. Tidak menutup kemungkinan
bagi masyarakat yang bukan anggota kelompok dimungkinkan untuk bisa dapat belajar bersama dan
diharapkan bisa menerapkannya dikebun sebagai penerima manfaat tidak langsung.
Kelompok Tani Taenmetan dapat mengimplementasikan Teknologi pertanian, pupuk dan pestisida
yang ramah lingkungan dalam satu lahan bersama yang diberi nama “Demo Plot (Dem Plot) sebagai
tempat belajar bersama. Dari DemPlot’lah para anggota kelompok dapat mengadopsinya dan
menerapkannya di kebun pribadi mereka sendiri. Luas DemPlot Taenmetan 25m x 40m dengan
teknologi pertanian yang diterapkan disana adalah sistim pembedengan timbun sebanyak 12 bedeng
dengan sistim pemupukan menggunaan pupuk bokasi
melalui pembenaman pupuk hijau dari daun gamal dan
daun bunga putih sebagai pupuk dasar, selain itu sebagai
pupuk susulan petani menggunakan pupuk Eco Enzim
yang juga berbasis organik.
Dalam proses perawatan tanaman pada lahan DemPlot seperti pengairan, pemupukan,
pengendalian hama tanaman dan penyiangan gulma selalu bekerja secara bergotong royong.
Untuk mempermudah petani dalam perawatan lahan, Caritas menssuport bantuan mesin sedot air
sehingga dapat meringankan proses pekerjaan, dikarenakan lahan DemPlot berlokasi di daerah
aliran sungai yang airnya mengalir sepanjang tahun namun sulit untuk dialirkan kedalam lahan
DemPlot.
Para petani biasanya memiliki kepercayaan yang kuat (mengorbankan tenaga, waktu) untuk
mengolah dan menanam, harapan mereka adalah; apa yang mereka lakukan harus sukses panen
bukan gagal panen, walaupun hasil yang dipanen nanti tidak semaksimal apa yang diharapkan,
namun bisa mencukupi kebutuhan dapur mereka. Ibarat “bersusah-susah dahulu bersenang-senang
kemudian”
Demplot Taenmetan mulai dikelolah dan ditanami dengan tanaman kacang, tanaman paria dan
tanaman terung pada bulan Agustus tahun 2022 dan hasilnya dipanen pada awal bulan November
2022 sampai dengan akhir Februari
tahun 2023. Hasil dari DemPlot tidak
semata-mata di jual untuk
mendapatkan uang tetapi junga
untuk konsumsi dalam rumah tangga
sehingga mengurangi biaya untuk
membeli sayur pada penjual sayur
keliling. Sementara hasil dari
penjualan uangnya disimpan
sebagian untuk pengadaan benih
sayur dan sebagian digunakan dalam rumah tangga mereka.
Dalam pertemuan bulanan kelompok bersama pendamping desa, Yasinta Sako mewakili para
anggota kelompok mengungkapkan selama pendampingan yang sudah berjalan hampir 1,5 tahun,
kami para anggota kelompok merasakan bahwa banyak manfaat dan keuntungan yang kami petik
dan kami peroleh baik teori, pelatihan-pelatihan maupun praktek positif yang diperoleh langsung
dikebun Demlplot mengenai teknologi pertanian maupun bagaimana membuat dan mengaplikasikan
pupuk dan pestisida organik pada tanaman.
Hal senada disampaikan juga oleh Yohanes Bate bahwa melalui pendampingan Caritas dapat
mengajarkan kembali kepada kami bagaimana menumbuhkan cara hidup bergotong royong yang
sebenarnya karena itu adalah suatu tradisi positif yang sudah lama terkubur. Kami sadar bahwa
dengan adanya pendampingan dari Caritas telah mengajar dan menanamkan nilai positif bagaimana
mencintai kampung halaman sendiri dengan cara hidup bersama, berpikir bersama bekerja bersama
dalam kelompok yang terkontrol dan ini merupakan inti dari pendampingan yang kami rasakan.
Bekerja bersama dalam suatu komunitas pasti juga memiliki banyak hal yang memunculkan banyak
pikiran positif ataupun pikiran negatif, namun karena sudah saling mengenal dan saling memahani
antara satu anggota dengan yang lain maka pikiran yang berbeda dapat dipersatukan oleh satu
ikatan yaitu berkelompok untuk meraih satu tujuan bersama.
Inilah kelompok kami Taenmetan bersama para anggota sangat berterima kasih, dan kami
minta caritas tetap hadir bersama kami, ibarat “anak kecil baru merangkak perlu ditopang
untuk berdiri dan tuntun agar bisa berjalan, sehingga suatu saat nanti kami bisa menjadi
contoh bagi kelompok lain di Keuskupan ini.
Penulis, Editor,