Anda di halaman 1dari 10

PELATIHAN GURU PENDAMPING MUDA PAUD

TERINTEGRASI MENTORING KAB. Branjarnegara


didukung IPAI

BUKU SAKU
MENTORING

TUJUAN
PROGRAM
MENTORING

Program mentoring ini mengarahkan mentee agar dapat


mencapai 3 tujuan:
1.Membantu guru mewujudkan kesejahteraan emosi anak.
2.Membantu guru memfasilitasi anak belajar melalui bermain.
3.Mendukung guru mempraktekkan kesehatan dan kebersihan pada
anak.

1
B. JADWAL KEGIATAN

1. Kegiatan Pelatihan Penguatan Mentor (PPM)

Tanggal Waktu

Group 1 Group 2 Group 3 PK 14.00 - 15.00 Pk 10.30 – 12.00

Okt 2022 26 26 27
Penguatan Pelaporan
Nov 2022 24 25 26 keterampilan kegiatan
mentoring mentoring
Des 2022 20 22 23

Catatan:

Pelatihan dilakukan dalam kelompok kecil @ 20 orang. Jumlah 40


mentor dan 20 supervisor akan terbagi dalam 3 kelompok kecil,
masing-masing 20 orang.

2. Kegiatan Pelatihan Penguatan Guru (PPG)

Bulan Tanggal
Sesi I Sesi 2
Pk. 10.00 – 12.15 Pk. 13.00-15.15

oktober 2022 4 Tim Tim


HIMPAUDI HIMPAUDI
Desember 2022 2 PW Jateng PW Jateng

2
C. TUGAS MENTOR
Tugas utama mentor mendampingi/
menolong para guru dapat menerapkan
materi diklat GPM di satuan PAUD.

1.Melakukan kunjungan (observasi dan


pendampingan) saat guru mengajar
anak secara langsung, home visit atau
daring di antara minggu ke 1- 3.

2.Mencatat hasil observasi dan proses


pendampingan kepada guru.

3.Mengisi lembar observasimonitoring


dan evaluasi proses pada setiap
pendampingan.

4.Menyampaikan hasil mentoring


kepada pihak-pihak yang membutuhkan
yaitu ke panitia dan supervisor.

D. PENGEMBANGAN
DIRI MENTOR
1.Mentor melakukan latihan berupa peer-mentoring
sebanyak 9 sesi @ 1,5 - 2 jam. Dilakukan selama 2 minggu
sekali, dalam kelompok 3-4 orang (1orang sebagai
pengamat). Laporan berupa foto screenshoot bukti
terjadinya pertemuan.

2.Mentor memilih salah satu kunjungan dalam 5 bulan


untuk direkam (kurang lebih selama 30 menit) dan
menyerahkan hasil rekaman pada akhir program kepada
untuk mendapatkan penilaian kemampuan mentoring.

3.Mentor akan mendapatkan piagam penghargaan


(sertifikat) atas kompetensi melakukan mentoring yang
dilakukannya berdasarkan penilaian dari fasilitator
3
mentoring program.
E. PERTANYAAN BANTUAN
DALAM MENTORING
Berikut adalah contoh pertanyaan di masing-masing
tahap mentoring model GROW. Pertanyaan-pertanyaan
ini tidak untuk dipakai semuanya, melainkan untuk
dipakai sesuai konteks percakapan, serta sebagai inspirasi
untuk memunculkan pertanyaan-pertanyaan lain.

1.Goal (Target) 2. Reality (Realita)


Apa yang ingin Bunda / Yanda Apa saja yang sudah Bunda /
capai dalam waktu dekat? Yanda coba lakukan terkait hal
Apa yang ingin Bunda / Yanda itu?
ubah terkait situasi yang tadi Sepengetahuan Bunda / Yanda,
diceritakan? siapa saja yang sosok yang
Apa yang membuat hal terse- sudah mampu mencapai hal
but penting bagi Bunda / Yanda itu?
untuk dicapai? Menurut Bunda / Yanda, apa
saja yang sosok tersebut laku-
kan sehingga berhasil untuk
3. Option (Pilihan) itu?
Berdasarkan percakapan kita
sejauh ini, menurut Bunda / 4. Way Forward
Yanda, apa yang dapat menjadi (Jalan Maju)
langkah pertama untuk sema-
Apa yang dapat menghambat ter-
kin mendekati tujuan di awal
laksananya langkah tersebut?
tadi?
Apa saja yang dapat dilakukan
Apa lagi yang dapat Bunda /
untuk mencegah / mengatasi
Yanda lakukan untuk semakin
hambatan itu?
mendekati tujuan tadi?
Dukungan apa / siapa yang Bunda
Dari beberapa pilihan langkah
/ Yanda butuhkan agar langkah
tadi, mana yang Bunda / Yanda
tersebut dapat terlaksana?
akan pilih untuk coba dilaku-
kan?
4
F. INSTRUMEN MENTORING
Instrumen observasi mentoring terdiri dari 3 komponen
yang mencakup 10 butir pertanyaan, yaitu :
1.Perkembangan anak
1. Kesejahteraan diri anak.
Indikator utama :penyaluran emosi anak, baik yang positif
ataupun negatif.

2. Komunikasi guru dan anak


Indikator utama :komunikasi interaktif, di mana celoteh anak
direspon secara positif oleh guru.

3. Penilaian perkembangan anak


Indikator utama : adanya penilaian perkembangan anak yang
didukung data memadai (seperti catatan anekdot atau doku-
mentasi secara berkala)

2. Pembelajaran
1. Rencana pembelajaran.
Indikator utama :adanya R P P yang dibuat berdasarkan evaluasi
pembelajaran sebelumnya.

2. Belajar melalui bermain


Indikator utama :bermain sebagai menu utama belajar anak,
bukan sekedar penugasan.
3.Penggunaan media (loose parts) dalam pembelajaran
Indikator utama :tersedia loose parts yang digunakan anak
secara terbuka untuk memenuhi rasa ingin tahu anak.

4. Membangun berpikir STEAM


Indikator utama :stimulasi berpikir dengan kosa kata STEAM
melalui pertanyaan terbuka.

5. Pengaturan kelas pembelajaran


Indikator utama :memfasilitasi pembelajaran secara fleksibel.

3. Kesehatan dan Gizi


1. Kesehatan
Indikator utama :penyampaian pesan kesehatan terkait AKB
2. Gizi seimbang
Indikator utama :penyampaian pesan terkait gizi seimbang.

5
G. DAFTAR KOSA KATA
STEAM
Gunakan kosakata STEAM untuk menstimulasi kemam-
puan berpikir anak!

Selidiki …. !
Ukurlah … !
Bandingkan …!
Temukan ….!
Rencanakan …!
Gambarkan … !
Cobalah …!
Buatlah …!
Pecahkan masalahnya!

H. KOMUNIKASI ANAK
dan GURU
Guru perlu memberikan respon positif terhadap anak.
Respon positif adalah sikap mendengarkan aktif, yang
ditandai dengan :
Guru melakukan kontak mata kepada anak
Guru fokus pada anak (tidak sambil melakukan kegiatan lain
ketika bercakap-cakap dengan anak)
Guru memberikan pernyataan atau pertanyaan lanjutan yang
mendorong anak bercerita lebih jauh.
Guru memberikan kesempatan pada anak untuk menyam-
paikan pendapat dan perasaannya.

6
Contoh:

“Wauw.. menarik sekali yang kamu sampaikan …!”


“Boleh ceritakan lebih lanjut yang kamu sampaikan!”

Respon negatif berupa gaya komunikasi yang mengandung


unsur :

□ membandingkan
□ melabel
□ mengkritik
□ melarang
□ memerintah
□ mengancam
□ menyindir
□ meremehkan
□ membohongi

I.ADAPTASI
KEBIASAAN BARU
Pesan inti AKB yang wajib disampaikan kepada
anak :
1.Memakai masker
2.Mencuci tangan dengan sabun atau hand - sanitizer
3.Menjaga jarak
4. Olahraga teratur

7
Dukungan sarana prasarana sekolah terhadap AKB

1. Tersedianya air bersih yang mengalir


2. Kelengkapan cairan pembersih berupa
sabun cair, hand sanitizier, desinfektan
3. Alat pengukur suhu badan
(thermometer gun)
4. Ruang kelas yang bersih dengan aliran
udara yang memadai (tidak tertutup
rapat)
5. Lingkungan sekitar yang bersih dan aman
untuk anak bermain
6. Kamar mandi/toilet dengan kelengkapan
air bersih mengalir dan sabun
7. Alat pelindung diri (APD) berupa masker
untuk guru dan siswa
8. Melakukan disinfektan pada media
bermain anak yang sudah digunakan oleh
anak.
Hal yang perlu dilakukan orangtua sebelum anak
ke sekolah :

1. Cek suhu tubuh anak, jika di atas 37,5 C,


anak di rumah saja
2. Mengingatkan anak untuk :
▪ menggunakan masker dan atau face
shield saat bermain
▪ menggunakan masker sendiri (tidak
saling tukar atau memegang-megang
masker teman)
▪ menjaga jarak saat bermain
3. Membawakan :
▪ Cadangan masker dalam wadah/tempat
tertutup yang bersih
▪ Tempat/wadah untuk membuang
masker yang kotor
▪ Hand sanitizier, tisu kering dan tisu
basah
▪ Bekal makanan sehat dan peralatan
makan sendiri
▪ Air putih
▪ Cadangan baju ganti
Hal yang perlu dilakukan guru saat anak
berkegiatan di sekolah :

1. Mencuci tangan dengan air mengalir


selama 20 detik setiap 1-2 jam sekali,
terutama setelah bermain, sebelum dan
sesudah makan, serta setelah dari toilet
2. Makan bekal sendiri menggunakan alat
makan pribadi dari rumah
3. Tetap memakai masker dan atau face
shield saat bermain
4. Jaga jarak dengann teman saat bermain
5. Menggunakan perlengkapan milik sendiri
(tidak saling pinjam)
6. Langsung pulang ke rumah setelah KBM :
▪ melepas sepatu dan letakkan barang-
barang di luar
▪ langsung mandi dan berganti baju
bersih
▪ Baju yang dipakai ke sekolah langsung
dicuci.

Anda mungkin juga menyukai