Laporan Kelarutan Sebagai Fungsi Suhu - Moch. Fajar Syarif Hidayatullah - 2032010017
Laporan Kelarutan Sebagai Fungsi Suhu - Moch. Fajar Syarif Hidayatullah - 2032010017
FISIKA
JUDUL PERCOBAAN : KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI
SUHU
ABSTRAK
Larutan merupakan campuran homogen yang terdiri dari berbagai jenis zat dan dapat
dikelompokkan sesuai dengan jenis larutannya. Pada percobaan kali ini digunakan
larutan jenuh yang merupakan larutan dengan kandungan zat terlarut atau endapan
berjumlah maksimum. Kemampuan suatu zat untuk bisa larut dalam suatu pelarut
menjadi larutan jenuh disebut dengan kelarutan. Kelarutan dapat dipengaruhi oleh
suhu yang mana pada percobaan digunakan suhu air es mencair, suhu air dingin, dan
suhu air dalam ruangan. Prinsip yang digunakan adalah Le-Chateliers yang
menjelaskan bahwa semakin tinggi suhu maka semakin besar pula kelarutan dan
konsentrasi suatu larutan. Dari hasil percobaan ketika kondisi suhu 0oC kelarutan
sebesar 0,4 mol/L, ketika suhu 5oC kelarutan sebesar 0,5 mol/L, dan ketika suhu 27oC
kelarutan sebesar 0,6 mol/L sehingga dapat disimpulkan bahwa apabila suhu dinaikkan
maka kelarutan akan bertambah diikuti dengan kesetimbangannya.
ABSTRACT
larutan kedua, konsentrasi larutan basa, baik dalam lingkungan air maupun
pertama dapat dihitung [4]. dalam lingkungan bebas air (Titrasi
Untuk melihat cara kerja titrasi, Bebas Air/TBA) [5].
misalkan terdapat larutan HCl (asam) Dalam kehidupan sehari-hari
yang konsentrasinya tidak diketahui banyak peristiwa yang menunjukkan
direaksikan dengan NaOH (basa) proses kesetimbangan. Contohnya saja
dengan hasil persamaan reaksi NaCl reaksi kesetimbangan dalam tubuh
dan H2O. Dapat dilakukan titrasi ataupun reaksi kesetimbangan
dengan mengukur volume larutan HCl perubahan zat cair. Kesetimbangan
yang tidak diketahui dengan yang biasa disebut dengan chemical
menambahkan sedikit indikator. equilibrium menjelaskan bahwa ketika
Misalkan senyawa fenolftalein yang laju reaksi maju dan reaksi balik dari zat
tidak berwarna dalam larutan asam sama besar dengan reaksi majunya.
tetapi berubah menjadi warna merah Kesetimbangan juga dapat diketahui
dalam larutan basa. Selanjutnya buret ketika konsentrasi zat yang bereaksi dan
dikalibrasi dengan larutan standar zat dari hasil reaksi tetap tidak berubah
NaOH yang telah diketahui seiring berjalannya waktu.
konsentrasinya. Perlahan-lahan Kesetimbangan kimia ini mencakup
tambahkan NaOH sampai terjadi pemahaman bahwa proses perubahan
perubahan warna menjadi merah jambu. molekul zat dipengaruhi oleh perubahan
Tutup kran buret dan lihat volume konsentrasi, tekanan dari molekul, dan
larutan standar NaOH yang telah perubahan suhu [2].
ditambahkan untuk bereaksi dengan Kelarutan atau solubilitas adalah
volume yang diketahui. Dengan begitu kemampuan suatu zat kimia (cair, padat,
dapat dihitung konsentrasi HCl [4]. gas) untuk larut dalam suatu pelarut.
Titrasi terdiri dari berbagai macam Kelarutan ini membentuk larutan yang
jenis. Pada percobaan kali ini dilakukan homogen dari zat terlarut. Kelarutan
perlakuan titrasi asidimetri dan dapat diklasifikasikan menjadi kelarutan
alkalimetri. Asidi alkalimetri secara kuantitatif dan kelarutan secara
merupakan salah satu golongan titrasi kualitatif. Kelarutan secara kuantitatif
berdasarkan reaksi kimia yang terjadi. merupakan konsentrasi zat terlarut
Reaksi asidi alkalimetri sering disebuat dalam larutan jenuh pada temperatur
sebagai reaksi asam basa karena tertentu, sedangkan kelarutan secara
prosesnya yang timbal balik antara kualitatif merupakan interaksi spontan
keduanya. Reaksi ini merupakan reaksi dari dua atau lebih zat untuk
netralisasi yaitu reaksi untuk membentuk dispersi molekuler
menghasilkan air yang bersifat netral, homogen. IUPAC mengartikan
dari asam yaitu ion hidrogen dengan kelarutan sebagai komposisi secara
basa yaitu ion hidroksida. Asidimetri analitik atau terukur dari larutan jenuh
ialah titrasi dengan menggunakan yang dinyatakan sebagai sejumlah
larutan asam untuk mengetahui tertentu solute di dalam sejumlah
kandungan basa. Sedangkan alkalimetri tertentu solvent. Kelarutan dapat
adalah titrasi yang menggunakan larutan dinyatakan dalam satuan molalitas,
standar basa untuk mengetahui fraksi mol, rasio mol, dan lainnya [1].
kandungan asam. Untuk penetapan Aplikasi kelarutan dalam industri
kadarnya didasarkan pada perpindahan banyak dijumpai dalam proses
proton dari zat yang bersifat asam atau produksinya. Salah satu contoh
perpindahan OH dari zat yang bersifat pengaplikasiannya adalah pada industri
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU 3
buah naga sebanyak 4 tetes. Indikator larutan baking soda sebesar 0,8215 M
adalah suatu alat penguji dari suatu dapat diketahui konsentrasi dari asam
percobaan yang mana alat tersebut cuka senilai 0,57505 M.
dapat digunakan sebagai penanda sifat Percobaan selanjutnya yakni
suatu benda yang diuji. Indikator alami pengujian konsentrasi larutan baking
adalah indikator yang terbuat dari bahan soda jenuh menggunakan variabel
alam yang biasanya diperoleh dengan pertama yaitu suhu ruangan.
cara mengekstrak bahan tersebut [9]. Termometer didiamkan di dalam
Percobaan kali ini menggunakan buah ruangan selama 15 menit dengan
naga sebagai bahannya karena buah diamati perubahan suhu pada
naga memiliki zat warna antosianin termometer. Dari percobaan diketahui
yang dapat bereaksi dengan sifat larutan suhu air pada suhu ruangan sebesar
pada pH tertentu yang nantinya akan 27oC. Setelah itu, larutan baking soda
merubah warna larutan di setiap jenuh dimasukkan ke dalam gelas
sifatnya. Buah naga memiliki pH asam sebanyak 10 ml lalu ditambahkan 4
dengan trayek pH 11-14. Larutan akan tetes indikator alami dari buah naga
berubah warna menjadi ungu ketika yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
bereaksi dengan larutan basa, berubah Kemudian larutan dihomogenkan dan
warna menjadi merah muda ketika dapat diamati perubahan warna menjadi
bereaksi dengan larutan asam, dan akan ungu. Ini disebabkan karena larutan
berubah warna menjadi merah ketika indikator buah naga akan merubah
bereaksi dengan larutan netral [9]. warna larutan basa menjadi ungu [9].
Setelah ditetesi, larutan dihomogenkan Setelah itu larutan dititrasi
dan didapatkan hasil cairan berwarna menggunakan larutan asam asetat yang
merah pekat. Setelah itu larutan dititrasi sudah diketahui konsentrasinya yakni
menggunakan larutan baking soda jenuh 0,57505 M. Asam asetat berperan
dengan konsentrasi yang sudah sebagai titran dan larutan baking soda
diketahui yakni 0,8215 M. Titrasi berperan sebagai titrat. Titrasi
adalah salah satu teknik analisis kimia dihentikan ketika sudah mencapai titik
kuantitatif yang dipergunakan untuk akhir ditandai dengan hilangnya
menentukan konsentrasi suatu larutan, gelembung dan perubahan warna
dimana penentuannya menggunakan larutan menjadi pink. Reaksi yang
larutan standar yang sudah diketahui terjadi pada pengujian kali ini adalah :
konsentrasinya. Dalam percobaan kali NaHCO3 (aq) + CH3 COOH(aq) →
ini, larutan asam asetat merupakan titrat CH3 COONa(aq) + CO2 (g) + H2 O(l)
dan larutan baking soda berperan Dari hasil percobaan, untuk
sebagai titran [4]. Titrasi dihentikan mencapai titik akhir dari titrasi
ketika sudah mencapai titik akhir titrasi dibutuhkan 12 ml larutan asam asetat.
ditandai dengan hilangnya gelembung Sehingga dapat diketahui konsentrasi
dan terjadi perubahan warna menjadi larutan baking soda jenuh dengan
pink. Reaksi yang terjadi pada variabel suhu ruangan adalah 0,69006
percobaan pertama sebagai berikut : M serta didapatkan juga kelarutan
NaHCO3 (aq) + CH3 COOH(aq) → larutan baking soda jenuh senilai 0,6
CH3 COONa(aq) + CO2 (g) + H2 O(l) mol l/L.
Dari hasil percobaan, untuk Percobaan selanjutnya yakni
mencapai titik akhir dari titrasi pengujian konsentrasi larutan baking
dibutuhkan 7 ml larutan baking soda soda jenuh menggunakan variabel
jenuh. Sehingga dengan konsentrasi kedua yaitu air dingin. Termometer
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU 6
didiamkan di dalam baskom berisi air ditambahkan 4 tetes indikator alami dari
dingin selama 15 menit dengan diamati buah naga yang sudah dipersiapkan
perubahan suhu pada termometer. Dari sebelumnya. Kemudian larutan
percobaan diketahui suhu air dingin dihomogenkan dan dapat diamati
sebesar 5oC. Setelah itu, larutan baking perubahan warna menjadi ungu. Ini
soda jenuh dimasukkan ke dalam gelas disebabkan karena larutan indikator
sebanyak 10 ml lalu ditambahkan 4 buah naga akan merubah warna larutan
tetes indikator alami dari buah naga basa menjadi ungu [9]. Setelah itu
yang sudah dipersiapkan sebelumnya. larutan dititrasi menggunakan larutan
Kemudian larutan dihomogenkan dan asam asetat yang sudah diketahui
dapat diamati perubahan warna menjadi konsentrasinya yakni 0,57505 M. Asam
ungu. Ini disebabkan karena larutan asetat berperan sebagai titran dan
indikator buah naga akan merubah larutan baking soda berperan sebagai
warna larutan basa menjadi ungu [9]. titrat. Titrasi dihentikan ketika sudah
Setelah itu larutan dititrasi mencapai titik akhir ditandai dengan
menggunakan larutan asam asetat yang hilangnya gelembung dan perubahan
sudah diketahui konsentrasinya yakni warna larutan menjadi pink. Reaksi
0,57505 M. Asam asetat berperan yang terjadi pada pengujian kali ini
sebagai titran dan larutan baking soda adalah :
berperan sebagai titrat. Titrasi NaHCO3 (aq) + CH3 COOH(aq) →
dihentikan ketika sudah mencapai titik CH3 COONa(aq) + CO2 (g) + H2 O(l)
akhir ditandai dengan hilangnya Dari hasil percobaan, untuk
gelembung dan perubahan warna mencapai titik akhir dari titrasi
larutan menjadi pink. Reaksi yang dibutuhkan 7 ml larutan asam asetat.
terjadi pada pengujian kali ini adalah : Sehingga dapat diketahui konsentrasi
NaHCO3 (aq) + CH3 COOH(aq) → larutan baking soda jenuh dengan
CH3 COONa(aq) + CO2 (g) + H2 O(l) variabel suhu air es setengah mencair
Dari hasil percobaan, untuk adalah 0,402535 M serta didapatkan
mencapai titik akhir dari titrasi juga kelarutan larutan baking soda
dibutuhkan 9 ml larutan asam asetat. jenuh senilai 0,4 mol l/L.
Sehingga dapat diketahui konsentrasi Berdasarkan hasil dari percobaan
larutan baking soda jenuh dengan dan perhitungan dari apendiks
variabel suhu air dingin adalah didapatkan hasil sebagai berikut :
0,517545 M serta didapatkan juga
kelarutan larutan baking soda jenuh Tabel 3.1 Perhitungan Molaritas Asam
senilai 0,5 mol l/L. Cuka
Percobaan terakhir yakni pengujian M Baking
konsentrasi larutan baking soda jenuh Variabel Suhu V Asam Soda (M)
menggunakan variabel ketiga yaitu suhu (oC) Cuka
air es setengah mencair. Termometer (ml)
didiamkan di dalam baskom berisi air es Air + Es 0 7 0,402535
setangah mencair dengan perbandingan 1:1
1:1 selama 15 menit dengan diamati
perubahan suhu pada termometer. Dari Air 5 9 0,517545
percobaan diketahui suhu air pada suhu dingin
ruangan sebesar 0oC. Setelah itu, larutan Suhu 27 12 0,57505
baking soda jenuh dimasukkan ke ruangan
dalam gelas sebanyak 10 ml lalu
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU 7
Tabel 3.2 Kelarutan Baking Soda Jenuh Dengan itu, dapat disimpulkan bahwa
pada Suhu yang Berbeda suhu mempengaruhi kelarutan. Semakin
Suhu (oC) Kelarutan Baking Soda tinggi suhu (1/T) maka semakin kecil
(mol/L) kelarutan baking soda [1]. Hal ini sesuai
0 0,4 dengan grafik di atas yang konstan
5 0,5 turun. Dari hubungan antara 1/T dengan
27 0,6 Ln Ms diperoleh persamaan y = -920x –
4.363 yang mana memberikan hasil
Tabel 3.3 Perhitungan Ln Ms ∆HDs senilai 7648,88. Karena ∆HDs
Suhu 1/T Massa Ms Ln bernilai positif, maka percobaan kali ini
(oC) (K) Air (mol/g) Ms ddapat digolongkan ke dalam reaksi
(gram) endotermis [8].
0 0,0037 9,9984 0,0004 -7,82
5 0,0036 9,9965 0,0005 -7,6 IV. KESIMPULAN
27 0,0033 9,9651 0,0006 -7,41 Dari hasil percobaan yang telah
dilakukan, dapat diambil kesimpulan
Berdasarkan hasil tabel di atas, bahwa suhu mempengaruhi kelarutan
dapat diketahui bahwa kenaikan baking soda jenuh. Hal ini dapat
kelarutan terjadi pada setiap diketahui dari hasil percobaan bahwa
bertambahnya suhu. Hal ini dikarenakan ketika kondisi suhu 0 oC kelarutan
temperatur atau suhu mempengaruhi sebesar 0,4 mol/L, ketika suhu 5oC
kelarutan dari larutan baking soda jenuh kelarutan sebesar 0,5 mol/L, dan ketika
yang diuji [1]. suhu 27oC kelarutan sebesar 0,6 mol/L.
Dari percobaan, didapatkan pula Hal ini sesuai dengan literatur yang
grafik hasil dari hubungan antara Ln Ms mana menjelaskan bahwa suhu
dengan 1/T sebagai berikut : merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kelarutan.
Grafik 4.1 Perubahan Ln Ms Seiring
dengan Perubahan 1/T UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima
kasih kepada asisten laboratorium kak
Perbandingan ln Ms Terhadap 1/T Ayu Nindia Kusumawati atas
-7.3 bantuannya dalam praktikum kelarutan
Series1
-7.40.0032 0.0034 0.0036 0.0038 sebagai fungsi suhu. Terima kasih atas
-7.5
Linear bimbingan dan arahan selama
ln Ms
DAFTAR PUSTAKA
[1] Imtihani, Wahyuono, Permatasari.
(2020). Biopolimer Kitosan dan
Penggunaannya dalam Formulasi Obat.
Gresik : Graniti.
[2] Dewi, Erawati. (2009).
Pengembangan Media Pembelajaran
Reaksi Kesetimbangan Kimia. Jurnal
Undiksha Vol. 6, No. 2, Hal. 71-80.
[3] Smart Lab. (2017). Lembar Data
Keselamatan Bahan-Acetic Acid
Glacial. Tangerang.
[4] Murry, Fay. (2012) Chemistry Sixth
Edition. United States of America :
Pearson.
[5] Rohman, Martono, Sudjadi,
Mursyidi. (2021). Analisis Obat Secara
Volumetri. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.
[6] Koswara, Diniari. (2015).
Peningkatan Mutu dan Cara Produksi
pada Industri Minuman Jahe Merah
Instan di Desa Benteng, Ciampea,
Bogor. Jurnal Ilmiah Kampus IPB Vol 1
(2) : 149-161.
[7] Ridhuan, Angga. (2014). Pengaruh
Media Pendingin Air pada Kondensor
terhadap Kemampuan Kerja Mesin
Pendingin. Jurnal Universitas
Muhammadiyah Metro Vol. 3 No. 2.
[8] Widjajanti, Endang. (2004).
Pelatihan tentang Keterampilan
Mempersiapkan Praktikum bagi
Laboran Laboratorium Kimia.
Yogyakarta.
[9] Novitriani, Mardiana. (2016).
Penentuan Trayek pH Ekstrak Kubis
Ungu (Brassica oleracea L) Sebagai
Indikator Asam Basa Dengan Variasi
Konsentasi Pelarut Etanol.Jurnal
Kesehatan Bakti Tunas Husada
Halaman 94-100.
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU iv
LAMPIRAN
HASIL PERLAKUAN DAN PENGAMATAN
4. Larutan asam cuka ditetesi 4 tetes Larutan asam cuka berubah warna menjadi
indikator alami buah naga merah pekat
5. Larutan asam cuka dititrasi dengan Larutan berubah warna menjadi merah
larutan baking soda jenuh muda ketika sudah dititrasi dengan 7 ml
larutan baking soda jenuh
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU v
2. Larutan baking soda jenuh Larutan baking soda jenuh berada dalam
dimasukkan sebanyak 10 ml ke gelas uji
dalam gelas uji
3. Larutan baking soda ditambahkan Larutan baking soda jenuh berubah warna
sebanyak 4 tetes indikator alami menjadi ungu
buah naga
2. Larutan baking soda jenuh Larutan baking soda jenuh berada dalam
dimasukkan sebanyak 10 ml ke gelas uji
dalam gelas uji
3. Larutan baking soda ditambahkan Larutan baking soda jenuh berubah warna
sebanyak 4 tetes indikator alami menjadi ungu
buah naga
2. Larutan baking soda jenuh Larutan baking soda jenuh berada dalam
dimasukkan sebanyak 10 ml ke gelas uji
dalam gelas uji
3. Larutan baking soda ditambahkan Larutan baking soda jenuh berubah warna
sebanyak 4 tetes indikator alami menjadi ungu
buah naga
SKEMA KERJA
1. Skema Kerja Praktikum Pembuatan Larutan Asam Asetat
Asam Cuka
Hasil
Baking Soda
Hasil
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU ix
Baking Soda
Hasil
Baking Soda
Hasil
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU x
SKEMA ALAT
Tabel 1.1 Skema Alat Praktikum Pembuatan Larutan Asam Asetat
Tabel 1.2 Skema Alat Praktikum Pengujian Konsentrasi Larutan Baking Soda Variabel
Suhu Ruangan
Tabel 1.3 Skema Alat Praktikum Pengujian Konsentrasi Larutan Baking Soda Variabel
Air Dingin
Tabel 1.4 Skema Alat Praktikum Pengujian Konsentrasi Larutan Baking Soda Variabel
Es Batu Setengah Mencair
APENDIKS
e. Perhitungan In Ms
𝑚𝑜𝑙𝑏𝑎𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑜𝑑𝑎 𝑚𝑜𝑙
𝐼𝑛 𝑀𝑠 = 𝐼𝑛 ( )
𝑚𝑎𝑖𝑟 𝑔𝑟𝑎𝑚
0,006 𝑚𝑜𝑙
= 𝐼𝑛 ( )
9,9651 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑚𝑜𝑙
= In (0,0006) ( )
𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑚𝑜𝑙
= −7,41858 ( )
𝑔𝑟𝑎𝑚
g. Perhitungan 1/T
1
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 1 = (𝑘)
𝑇 + 273
1
= (𝑘 )
27+273
= 0,0033 k
e. Perhitungan In Ms
𝑚𝑜𝑙𝑏𝑎𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑜𝑑𝑎 𝑚𝑜𝑙
𝐼𝑛 𝑀𝑠 = 𝐼𝑛 ( )
𝑚𝑎𝑖𝑟 𝑔𝑟𝑎𝑚
0,005 𝑚𝑜𝑙
= 𝐼𝑛 ( )
9,9965 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑚𝑜𝑙
= In (0,0005) ( )
𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑚𝑜𝑙
= −7,6009 ( )
𝑔𝑟𝑎𝑚
g. Perhitungan 1/T
1
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 2 = (𝑘)
𝑇 + 273
1
= (𝑘 )
5+273
= 0,0036 k
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU xvii
e. Perhitungan In Ms
𝑚𝑜𝑙𝑏𝑎𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑜𝑑𝑎 𝑚𝑜𝑙
𝐼𝑛 𝑀𝑠 = 𝐼𝑛 ( )
𝑚𝑎𝑖𝑟 𝑔𝑟𝑎𝑚
0,004 𝑚𝑜𝑙
= 𝐼𝑛 ( )
9,9984 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑚𝑜𝑙
= In (0,0004) ( )
𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑚𝑜𝑙
= −7,82405 ( )
𝑔𝑟𝑎𝑚
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU xviii
g. Perhitungan 1/T
1
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 3 = (𝑘)
𝑇 + 273
1
= (𝑘 )
0+273
= 0,0037 k
1/T (k) In Ms
0,0037 -7,82405
0,0036 -7,6009
0,0033 -7,41858
-7.6 Series1
-7.65 Linear (Series1)
-7.7
-7.75
y = -920x - 4.3639
-7.8
R² = 0.8893
-7.85
1/T
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU xix
BUKTI LITERATUR
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU xxi
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU xxii
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU xxiii
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU xxiv
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU xxv
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU xxvi
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU xxvii
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU xxviii