Anda di halaman 1dari 36

KIMIA

FISIKA
JUDUL PERCOBAAN : KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI
SUHU

NAMA PRAKTIKAN : MOCH. FAJAR SYARIF H.


NIM : 2032010017
KELAS/GRUP : TK-3A / IV
TANGGAL PRAKTIKUM : 02 NOVEMBER 2021
ASISTEN : AYU NINDIA KUSUMAWATI

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA


UNIVERSITAS INTERNASIONAL SEMENINDONESIA
TAHUN AJARAN 2021/2022
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU ii

KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU


Fajar, Moch, Hidayatullah, Syarif, Kusumawati, Ayu Nindia
Departemen Teknik Kimia, Universita Internasional Semen Indonesia
Jl. Veteran, Kompleks PT. Semen Indonesia, Gresik, 61122, Indonesia
e-mail : ayu.kusumawati19@student.uisi.ac.id

ABSTRAK

Larutan merupakan campuran homogen yang terdiri dari berbagai jenis zat dan dapat
dikelompokkan sesuai dengan jenis larutannya. Pada percobaan kali ini digunakan
larutan jenuh yang merupakan larutan dengan kandungan zat terlarut atau endapan
berjumlah maksimum. Kemampuan suatu zat untuk bisa larut dalam suatu pelarut
menjadi larutan jenuh disebut dengan kelarutan. Kelarutan dapat dipengaruhi oleh
suhu yang mana pada percobaan digunakan suhu air es mencair, suhu air dingin, dan
suhu air dalam ruangan. Prinsip yang digunakan adalah Le-Chateliers yang
menjelaskan bahwa semakin tinggi suhu maka semakin besar pula kelarutan dan
konsentrasi suatu larutan. Dari hasil percobaan ketika kondisi suhu 0oC kelarutan
sebesar 0,4 mol/L, ketika suhu 5oC kelarutan sebesar 0,5 mol/L, dan ketika suhu 27oC
kelarutan sebesar 0,6 mol/L sehingga dapat disimpulkan bahwa apabila suhu dinaikkan
maka kelarutan akan bertambah diikuti dengan kesetimbangannya.

Kata kunci : Larutan, Kelarutan, Suhu.


JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU iii

ABSTRACT

A solution is a homogeneous mixture consisting of various types of substances and can


be grouped according to the type of solution. In this experiment, a saturated solution is
used which is a solution with a maximum amount of solute or precipitate content. The
ability of a substance to dissolve in a solvent into a saturated solution is called
solubility. Solubility can be affected by the temperature at which the temperature of the
ice water melts, the temperature of the cold water, and the temperature of the water in
the room is used. The principle used is Le-Chateliers which explains that the higher the
temperature, the greater the solubility and concentration of a solution. From the
experimental results when the temperature conditions are 0oC the solubility is 0.4
mol/L, when the temperature is 5oC the solubility is 0.5 mol/L, and when the
temperature is 27oC the solubility is 0.6 mol/L so it can be concluded that if the
temperature is increased, the solubility will increase. increases with equilibrium.

Keywords: Solution, Solubility, Temperature.


JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU 1

I. PENDAHULUAN mengetahui cara menguji konsentrasi


larutan baking soda pada ketiga variabel
D alam kehidupan sehari-hari
manusia pastinya akan selalu
membutuhkan air untuk diminum
yang diberikan.
Asam asetat atau yang biasa
ataupun dimanfaatkan sebagai media dikenal dengan asam cuka merupakan
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Air salah satu jenis senyawa organik.
akan selalu dihubungkan dengan larutan Rumus kimia dari asam asetat adalah
yang merupakan campuran homogen C2H4O2. Asam asetat ketika larut dalam
dari zat-zat yang dilarutkan. Setiap jenis air akan menjadi asam lemah. Hal ini
larutan pastinya memiliki tingkat menunjukkan bahwa asam asetat
kelarutan, konsentrasi, maupun berubah menjadi ion H+ dan CH3COO-.
kesetimbangannya masing-masing. Asam asetat biasa digunakan dalam
Larutan memang cukup mudah industri polimer dan makanan. Seperti
ditemukan dalam kehidupan manusia. dalam rumah tangga, asam asetat yang
Contohnya sederhananya adalah ketika dikenal sebagai asam cuka digunakan
manusia melarutkan bubuk kopi ke sebagai pengatur keasaman pada
dalam air mendidih yang nantinya akan makanan [3].
dihasilkan sebuah larutan kopi [1]. Asam cuka (CH3COOH) memiliki
Dalam larutan terdapat kemampuan material safety data sheet. Senyawa
suatu zat untuk bisa larut dengan yang bernama Asam asetat ini
pelarutnya. Hal tersebut biasa dikenal merupakan senyawa asam lemah
dengan istilah kelarutan atau solubility berbentuk cairan tidak berwarna dan
[1]. Seperti halnya ketika melarutkan berbau menyengat. Memiliki pH 2,4 di
kopi, bubuk kopi akan larut ketika 60,05 g/l, titik lebur 16,2oC, titik didih
banyak bubuk setimbang dengan 117-118oC, dan kepadatan relatif 1,049
pelarut, diaduk menggunakan g/cm3 di suhu 25oC. Senyawa ini
pengaduk, dan dalam temperatur pelarut berbahaya dan mudah terbakar. Untuk
yang tinggi. Hal ini sesuai dengan penangannannya harus menggunakan
prinsip Le-Chateliers yang mana sarung tangan, pakaian, dan pelindung
menyebutkan bahwa kandungan panas mata yang lengkap. Jika terhirup maka
dari sistem suatu larutan akan segera mencari udara segar. Jika terjadi
meningkat sesuai dengan jumlah energi kontak dengan kulit harus segera dibilas
termalnya. Hal ini menunjukkan bahwa dan dicuci menggunakan sabun. Jika
semakin tinggin suhu maka akan terkena mata, basuh dengan air yang
semakin besar pula kelarutan dari suatu mengalir paling sebentar 15 menit. Jika
larutan [2]. tertelan jangan dimuntahkan, cukup
Pada praktikum kelarutan sebagai basuh mulut dengan air sebanyak
fungsi suhu ini, dapat dipertanyakan mungkin dan segera konsultasikan ke
rumusan masalah dari praktikum yaitu dokter [3].
bagaimana cara membuat larutan asam Tirasi adalah prosedur untuk
asetat dan bagaimana cara menguji menentukan konsentrasi suatu larutan
konsentrasi larutan baking soda pada dengan membiarkan volume larutan
variabel es batu setengah mencair, air bereaksi dengan larutan lain. Zat atau
dingin, dan pada suhu ruangan. Dari larutan standar untuk titrasi harus
pernyataan di atas, dapat diketahui diketahui konsentrasinya. Dengan
tujuan dari praktikum kelarutan sebagai mengetahui volume larutan standar
fungsi suhu yakni mengetahui cara yang bereaksi dengan volume terukur
membuat larutan asam asetat dan
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU 2

larutan kedua, konsentrasi larutan basa, baik dalam lingkungan air maupun
pertama dapat dihitung [4]. dalam lingkungan bebas air (Titrasi
Untuk melihat cara kerja titrasi, Bebas Air/TBA) [5].
misalkan terdapat larutan HCl (asam) Dalam kehidupan sehari-hari
yang konsentrasinya tidak diketahui banyak peristiwa yang menunjukkan
direaksikan dengan NaOH (basa) proses kesetimbangan. Contohnya saja
dengan hasil persamaan reaksi NaCl reaksi kesetimbangan dalam tubuh
dan H2O. Dapat dilakukan titrasi ataupun reaksi kesetimbangan
dengan mengukur volume larutan HCl perubahan zat cair. Kesetimbangan
yang tidak diketahui dengan yang biasa disebut dengan chemical
menambahkan sedikit indikator. equilibrium menjelaskan bahwa ketika
Misalkan senyawa fenolftalein yang laju reaksi maju dan reaksi balik dari zat
tidak berwarna dalam larutan asam sama besar dengan reaksi majunya.
tetapi berubah menjadi warna merah Kesetimbangan juga dapat diketahui
dalam larutan basa. Selanjutnya buret ketika konsentrasi zat yang bereaksi dan
dikalibrasi dengan larutan standar zat dari hasil reaksi tetap tidak berubah
NaOH yang telah diketahui seiring berjalannya waktu.
konsentrasinya. Perlahan-lahan Kesetimbangan kimia ini mencakup
tambahkan NaOH sampai terjadi pemahaman bahwa proses perubahan
perubahan warna menjadi merah jambu. molekul zat dipengaruhi oleh perubahan
Tutup kran buret dan lihat volume konsentrasi, tekanan dari molekul, dan
larutan standar NaOH yang telah perubahan suhu [2].
ditambahkan untuk bereaksi dengan Kelarutan atau solubilitas adalah
volume yang diketahui. Dengan begitu kemampuan suatu zat kimia (cair, padat,
dapat dihitung konsentrasi HCl [4]. gas) untuk larut dalam suatu pelarut.
Titrasi terdiri dari berbagai macam Kelarutan ini membentuk larutan yang
jenis. Pada percobaan kali ini dilakukan homogen dari zat terlarut. Kelarutan
perlakuan titrasi asidimetri dan dapat diklasifikasikan menjadi kelarutan
alkalimetri. Asidi alkalimetri secara kuantitatif dan kelarutan secara
merupakan salah satu golongan titrasi kualitatif. Kelarutan secara kuantitatif
berdasarkan reaksi kimia yang terjadi. merupakan konsentrasi zat terlarut
Reaksi asidi alkalimetri sering disebuat dalam larutan jenuh pada temperatur
sebagai reaksi asam basa karena tertentu, sedangkan kelarutan secara
prosesnya yang timbal balik antara kualitatif merupakan interaksi spontan
keduanya. Reaksi ini merupakan reaksi dari dua atau lebih zat untuk
netralisasi yaitu reaksi untuk membentuk dispersi molekuler
menghasilkan air yang bersifat netral, homogen. IUPAC mengartikan
dari asam yaitu ion hidrogen dengan kelarutan sebagai komposisi secara
basa yaitu ion hidroksida. Asidimetri analitik atau terukur dari larutan jenuh
ialah titrasi dengan menggunakan yang dinyatakan sebagai sejumlah
larutan asam untuk mengetahui tertentu solute di dalam sejumlah
kandungan basa. Sedangkan alkalimetri tertentu solvent. Kelarutan dapat
adalah titrasi yang menggunakan larutan dinyatakan dalam satuan molalitas,
standar basa untuk mengetahui fraksi mol, rasio mol, dan lainnya [1].
kandungan asam. Untuk penetapan Aplikasi kelarutan dalam industri
kadarnya didasarkan pada perpindahan banyak dijumpai dalam proses
proton dari zat yang bersifat asam atau produksinya. Salah satu contoh
perpindahan OH dari zat yang bersifat pengaplikasiannya adalah pada industri
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU 3

minuman. Dalam industri produksi cenderung mengurangi pengaruh dari


minuman jahe merah instan di Desa aksi tersebut. Hal ini menjelaskan jika
Benteng, Bogor, diterapkan konsep sistem kesetimbangan itu dinamik dan
kelarutan pada percobaan mutunya. mendapatkan gangguan dari luar
Ketika dilakukan percobaan waktu sehingga meneyebabkan kesetimbangan
rehidrasi, formula akan terdispersi terganggu maka sistem pun akan
secara sempurna ketika ditambahkan air berubah sampai gangguan itu berkurang
panas. Penambahan gula pada minuman dan mungkin saja bisa kembali ke
juga mempengaruhi terdispersinya keadaan setimbang lagi. Jadi dapat
formula. Semakin banyak penambahan disimpulkan dari azas Le-CHatelier
gula, memberikan kecenderungan bahwa reaksi sama dengan minus aksi.
indeks kelarutan dalam air yang [2]
semakin meningkat. Kecepatan Entalpi merupakan energi yang
kelarutan memang sangatlah penting dikandung oleh suatu bahan sesuai
untuk dimiliki oleh sebuah produk dengan temperatur dan massa dari
minuman instan. Dan terbukti pada bahan tersebut. Dalam proses
percobaannya, minuman jahe merah pemindahan kalor pastinya akan
instan sangat cepat larut dalam air [6]. didapatkan perubahan entalpi.
Kelarutan zat biasa disebut juga Perubahan entalpi merupakan sejumlah
sebagai konsentrasi maksimum zat saat kalor yang diambil dalam setiap satuan
tercapai keadaan jenuh. Faktor-faktor massa melalui proses tekanan konstan.
yang mempengaruhi kelarutan dari Nilai entalpi dapat dihitung dengan
suatu zat adalah bergantung pada persamaan H = E+PV. Dimana H
pelarut, suhu, adukan, dan juga tekanan merupakan entalpi, E adalah energi
pada saat proses melarutkan. Volume internal, P merupakan tekanan, dan V
pelarut dengan volume besar akan lebih yang disebut volume [7].
mudah melarutkan zat terlarut. Suhu Dalam perubahan panas ataupun
yang lebih tinggi ketika melarutkan zat kalor ataupun energi yang dihasilkan
akan mempercepat larutnya zat terlarut. seuatu benda. Suatu reaksi kimia dapat
Dan dengan ukuran kecil akan dibedakan menjadi dua yakni reaksi
memudahkan pelarutan zat ditambah eksotermis dan reaksi endotermis.
lagi dengan metode pengadukan. Reaksi eksotermis adalah kondisi proses
Tingkat kelarutan dari suatu zat dalam reaksi yang menghasilkan panas atau
pelarut diukur sebagai konsentrasi kalor. Contoh reaski eksotermis adalah
jenuhnya (saturation) yang artinya reaksi pembakaran karbon, reaksi
penambahan suatu solute tidak akan penetralan, dan reaksi pelarutan.
membuat konsentrasi dalam larutan Sedangkan reaksi endotermis adalah
meningkat [1]. ketika suatu reaksi menyerap panas atau
Berbicara mengenai konsep kalor dari lingkungannya untuk
kesetimbangan, Henri ouis Le Chatelier kepentingan reaksi tersebut. Contoh
berhasil menyimpulkan pengaruh faktor reaksi endotermis adalah reaksi
lingkungan luar terhadap pelarutan urea [8].
kesetimbangan larutan dengan
diperkenalkannya azas Le-Chatelier. II. URAIAN PENELITIAN
Azas Le-Chatelier berbunyi bahwa bila Praktikum kelarutan sebagai fungsi
terhadap suatu kesetimbangan suhu dilaksanakan dengan pertama-
dilakukan suatu tindakan (aksi), maka tama mempersiapkan alat dan bahannya
sistem itu akan mengadakan reaksi yang terlebih dahulu. Alat dan bahan yang
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU 4

dibutuhkan antara lain termometer sebanyak 10 ml dengan ditambahkan 4


alami, 1 buah penggaris, 1 buah spuit, 1 tetes indikator alami buah naga. Lalu
buah bulpoin, 1 buah baskom, 1 buah dilakukan titrasi menggunakan larutan
kertas hvs, es batu secukupnya, asam asam asetat hingga gelembung habis
cuka 40 ml, air secukupnya, baking dan mengalami perubahan warna
soda secukupnya, dan larutan indikator menjadi merah muda.
alami buah naga. Percobaan keempat adalah
Langkah kerja pertamanya adalah pengujian konsentrasi larutan baking
pembuatan larutan asam asetat. soda variabel es batu setengah mencair.
Langkah awalnya adlah memasukkan Langkah pertama adalah mengukur
air sebanyak 120 ml dan asam cuka suhu es setengah mencair menggunakan
sebanyak 40 ml ke dalam satu gelas. termometer alami selama 15 menit.
Untuk memindahkan asam cuka, Kemudian mengambil baking soda
digunakan spuit. Setelah tercampur sebanyak 10 ml dengan ditambahkan 4
larutan diaduk sampai homogen. Lalu tetes indikator alami buah naga. Lalu
mencuci spuit yang telah digunakan dilakukan titrasi menggunakan larutan
sebelumnya. Selanjutnya melakukan asam asetat hingga gelembung habis
titrasi dengan mengambil larutan asam dan mengalami perubahan warna
cuka sebanyak 10 ml dengan menjadi merah muda.
dimasukkan ke dalam gelas yang
berbeda. Lalu gelas ditetesi dengan III. HASIL DAN PEMBAHASAN
indikator alami buah naga sebanyak 4 Pada praktikum kelarutan sebagai
tetes dan diaduk hingga larutan fungsi suhu ini dilakukan beberapa
homogen. Langkah akhirnya adalah percobaan yang bertujuan untuk
melakukan titrasi larutan asam asetat mengetahui cara menentukan
menggunakan larutan baking soda jenuh konsentrasi asam cuka dan mengetahui
yang telah dibuat sebelumnya hingga cara menguji konsentrasi larutan baking
tidak terdapat gelembung dan soda pada ketiga variabel yang
mengalami perubahan warna menjadi diberikan. Alat dan bahan yang
merah muda. dibutuhkan antara lain termometer
Percobaan kedua adalah pengujian alami, 1 buah penggaris, 1 buah spuit, 1
konsentrasi larutan baking soda variabel buah bulpoin, 1 buah baskom, 1 buah
suhu ruangan. Langkah pertama adalah kertas hvs, es batu secukupnya, asam
mengukur suhu ruangan menggunakan cuka 40 ml, air secukupnya, baking
termometer alami selama 15 menit. soda secukupnya, dan larutan indikator
Kemudian mengambil baking soda alami buah naga.
sebanyak 10 ml dengan ditambahkan 4 Percobaan pertama adalah
tetes indikator alami buah naga. Lalu pembuatan larutan asam asetat yang
dilakukan titrasi menggunakan larutan mana nantinya akan didapatkan
asam asetat hingga gelembung habis konsentrasi asam cuka tersebut. Diawali
dan mengalami perubahan warna dengan memasukkan 120 ml air ke
menjadi merah muda. dalam gelas dengan ditambahkan 40 ml
Percobaan ketiga adalah pengujian asam cuka menggunakan spuit. Larutan
konsentrasi larutan baking soda variabel dihomogenkan untuk kemudian diambil
air dingin. Langkah pertama adalah 10 ml saja larutan asam cuka yang telah
mengukur suhu air dingin menggunakan dibuat tadi ke dalam gelas untuk
termometer alami selama 15 menit. dilakukan titrasi. Setelah itu,
Kemudian mengambil baking soda ditambahkan larutan indikator alami
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU 5

buah naga sebanyak 4 tetes. Indikator larutan baking soda sebesar 0,8215 M
adalah suatu alat penguji dari suatu dapat diketahui konsentrasi dari asam
percobaan yang mana alat tersebut cuka senilai 0,57505 M.
dapat digunakan sebagai penanda sifat Percobaan selanjutnya yakni
suatu benda yang diuji. Indikator alami pengujian konsentrasi larutan baking
adalah indikator yang terbuat dari bahan soda jenuh menggunakan variabel
alam yang biasanya diperoleh dengan pertama yaitu suhu ruangan.
cara mengekstrak bahan tersebut [9]. Termometer didiamkan di dalam
Percobaan kali ini menggunakan buah ruangan selama 15 menit dengan
naga sebagai bahannya karena buah diamati perubahan suhu pada
naga memiliki zat warna antosianin termometer. Dari percobaan diketahui
yang dapat bereaksi dengan sifat larutan suhu air pada suhu ruangan sebesar
pada pH tertentu yang nantinya akan 27oC. Setelah itu, larutan baking soda
merubah warna larutan di setiap jenuh dimasukkan ke dalam gelas
sifatnya. Buah naga memiliki pH asam sebanyak 10 ml lalu ditambahkan 4
dengan trayek pH 11-14. Larutan akan tetes indikator alami dari buah naga
berubah warna menjadi ungu ketika yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
bereaksi dengan larutan basa, berubah Kemudian larutan dihomogenkan dan
warna menjadi merah muda ketika dapat diamati perubahan warna menjadi
bereaksi dengan larutan asam, dan akan ungu. Ini disebabkan karena larutan
berubah warna menjadi merah ketika indikator buah naga akan merubah
bereaksi dengan larutan netral [9]. warna larutan basa menjadi ungu [9].
Setelah ditetesi, larutan dihomogenkan Setelah itu larutan dititrasi
dan didapatkan hasil cairan berwarna menggunakan larutan asam asetat yang
merah pekat. Setelah itu larutan dititrasi sudah diketahui konsentrasinya yakni
menggunakan larutan baking soda jenuh 0,57505 M. Asam asetat berperan
dengan konsentrasi yang sudah sebagai titran dan larutan baking soda
diketahui yakni 0,8215 M. Titrasi berperan sebagai titrat. Titrasi
adalah salah satu teknik analisis kimia dihentikan ketika sudah mencapai titik
kuantitatif yang dipergunakan untuk akhir ditandai dengan hilangnya
menentukan konsentrasi suatu larutan, gelembung dan perubahan warna
dimana penentuannya menggunakan larutan menjadi pink. Reaksi yang
larutan standar yang sudah diketahui terjadi pada pengujian kali ini adalah :
konsentrasinya. Dalam percobaan kali NaHCO3 (aq) + CH3 COOH(aq) →
ini, larutan asam asetat merupakan titrat CH3 COONa(aq) + CO2 (g) + H2 O(l)
dan larutan baking soda berperan Dari hasil percobaan, untuk
sebagai titran [4]. Titrasi dihentikan mencapai titik akhir dari titrasi
ketika sudah mencapai titik akhir titrasi dibutuhkan 12 ml larutan asam asetat.
ditandai dengan hilangnya gelembung Sehingga dapat diketahui konsentrasi
dan terjadi perubahan warna menjadi larutan baking soda jenuh dengan
pink. Reaksi yang terjadi pada variabel suhu ruangan adalah 0,69006
percobaan pertama sebagai berikut : M serta didapatkan juga kelarutan
NaHCO3 (aq) + CH3 COOH(aq) → larutan baking soda jenuh senilai 0,6
CH3 COONa(aq) + CO2 (g) + H2 O(l) mol l/L.
Dari hasil percobaan, untuk Percobaan selanjutnya yakni
mencapai titik akhir dari titrasi pengujian konsentrasi larutan baking
dibutuhkan 7 ml larutan baking soda soda jenuh menggunakan variabel
jenuh. Sehingga dengan konsentrasi kedua yaitu air dingin. Termometer
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU 6

didiamkan di dalam baskom berisi air ditambahkan 4 tetes indikator alami dari
dingin selama 15 menit dengan diamati buah naga yang sudah dipersiapkan
perubahan suhu pada termometer. Dari sebelumnya. Kemudian larutan
percobaan diketahui suhu air dingin dihomogenkan dan dapat diamati
sebesar 5oC. Setelah itu, larutan baking perubahan warna menjadi ungu. Ini
soda jenuh dimasukkan ke dalam gelas disebabkan karena larutan indikator
sebanyak 10 ml lalu ditambahkan 4 buah naga akan merubah warna larutan
tetes indikator alami dari buah naga basa menjadi ungu [9]. Setelah itu
yang sudah dipersiapkan sebelumnya. larutan dititrasi menggunakan larutan
Kemudian larutan dihomogenkan dan asam asetat yang sudah diketahui
dapat diamati perubahan warna menjadi konsentrasinya yakni 0,57505 M. Asam
ungu. Ini disebabkan karena larutan asetat berperan sebagai titran dan
indikator buah naga akan merubah larutan baking soda berperan sebagai
warna larutan basa menjadi ungu [9]. titrat. Titrasi dihentikan ketika sudah
Setelah itu larutan dititrasi mencapai titik akhir ditandai dengan
menggunakan larutan asam asetat yang hilangnya gelembung dan perubahan
sudah diketahui konsentrasinya yakni warna larutan menjadi pink. Reaksi
0,57505 M. Asam asetat berperan yang terjadi pada pengujian kali ini
sebagai titran dan larutan baking soda adalah :
berperan sebagai titrat. Titrasi NaHCO3 (aq) + CH3 COOH(aq) →
dihentikan ketika sudah mencapai titik CH3 COONa(aq) + CO2 (g) + H2 O(l)
akhir ditandai dengan hilangnya Dari hasil percobaan, untuk
gelembung dan perubahan warna mencapai titik akhir dari titrasi
larutan menjadi pink. Reaksi yang dibutuhkan 7 ml larutan asam asetat.
terjadi pada pengujian kali ini adalah : Sehingga dapat diketahui konsentrasi
NaHCO3 (aq) + CH3 COOH(aq) → larutan baking soda jenuh dengan
CH3 COONa(aq) + CO2 (g) + H2 O(l) variabel suhu air es setengah mencair
Dari hasil percobaan, untuk adalah 0,402535 M serta didapatkan
mencapai titik akhir dari titrasi juga kelarutan larutan baking soda
dibutuhkan 9 ml larutan asam asetat. jenuh senilai 0,4 mol l/L.
Sehingga dapat diketahui konsentrasi Berdasarkan hasil dari percobaan
larutan baking soda jenuh dengan dan perhitungan dari apendiks
variabel suhu air dingin adalah didapatkan hasil sebagai berikut :
0,517545 M serta didapatkan juga
kelarutan larutan baking soda jenuh Tabel 3.1 Perhitungan Molaritas Asam
senilai 0,5 mol l/L. Cuka
Percobaan terakhir yakni pengujian M Baking
konsentrasi larutan baking soda jenuh Variabel Suhu V Asam Soda (M)
menggunakan variabel ketiga yaitu suhu (oC) Cuka
air es setengah mencair. Termometer (ml)
didiamkan di dalam baskom berisi air es Air + Es 0 7 0,402535
setangah mencair dengan perbandingan 1:1
1:1 selama 15 menit dengan diamati
perubahan suhu pada termometer. Dari Air 5 9 0,517545
percobaan diketahui suhu air pada suhu dingin
ruangan sebesar 0oC. Setelah itu, larutan Suhu 27 12 0,57505
baking soda jenuh dimasukkan ke ruangan
dalam gelas sebanyak 10 ml lalu
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU 7

Tabel 3.2 Kelarutan Baking Soda Jenuh Dengan itu, dapat disimpulkan bahwa
pada Suhu yang Berbeda suhu mempengaruhi kelarutan. Semakin
Suhu (oC) Kelarutan Baking Soda tinggi suhu (1/T) maka semakin kecil
(mol/L) kelarutan baking soda [1]. Hal ini sesuai
0 0,4 dengan grafik di atas yang konstan
5 0,5 turun. Dari hubungan antara 1/T dengan
27 0,6 Ln Ms diperoleh persamaan y = -920x –
4.363 yang mana memberikan hasil
Tabel 3.3 Perhitungan Ln Ms ∆HDs senilai 7648,88. Karena ∆HDs
Suhu 1/T Massa Ms Ln bernilai positif, maka percobaan kali ini
(oC) (K) Air (mol/g) Ms ddapat digolongkan ke dalam reaksi
(gram) endotermis [8].
0 0,0037 9,9984 0,0004 -7,82
5 0,0036 9,9965 0,0005 -7,6 IV. KESIMPULAN
27 0,0033 9,9651 0,0006 -7,41 Dari hasil percobaan yang telah
dilakukan, dapat diambil kesimpulan
Berdasarkan hasil tabel di atas, bahwa suhu mempengaruhi kelarutan
dapat diketahui bahwa kenaikan baking soda jenuh. Hal ini dapat
kelarutan terjadi pada setiap diketahui dari hasil percobaan bahwa
bertambahnya suhu. Hal ini dikarenakan ketika kondisi suhu 0 oC kelarutan
temperatur atau suhu mempengaruhi sebesar 0,4 mol/L, ketika suhu 5oC
kelarutan dari larutan baking soda jenuh kelarutan sebesar 0,5 mol/L, dan ketika
yang diuji [1]. suhu 27oC kelarutan sebesar 0,6 mol/L.
Dari percobaan, didapatkan pula Hal ini sesuai dengan literatur yang
grafik hasil dari hubungan antara Ln Ms mana menjelaskan bahwa suhu
dengan 1/T sebagai berikut : merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kelarutan.
Grafik 4.1 Perubahan Ln Ms Seiring
dengan Perubahan 1/T UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima
kasih kepada asisten laboratorium kak
Perbandingan ln Ms Terhadap 1/T Ayu Nindia Kusumawati atas
-7.3 bantuannya dalam praktikum kelarutan
Series1
-7.40.0032 0.0034 0.0036 0.0038 sebagai fungsi suhu. Terima kasih atas
-7.5
Linear bimbingan dan arahan selama
ln Ms

-7.6 (Series1) praktikum berlangsung.Terima kasih


-7.7 juga atas kesabarannya dalam proses
-7.8 y = -920x - 4.3639 praktikum, pembuatan jurnal, dan juga
R² = 0.8893
-7.9 pembuatan laporan pada praktikum ini.
1/T Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman kelompok 4 yang
sangat kompak dalam bekerja sama
Dari grafik di atas, diketahui ketika
selama praktikum. Semoga diberi
1/T sebesar 0,0037 K maka nilai Ln Ms
balasan yang terbaik bagi praktikan
sebesar -7,82405. Ketika 1/T sebesar
maupun asisten laboratorium.
0,0036 K maka nilai Ln Ms sebesar -
7,6009. Dan ketika 1/T sebesar 0,0033
maka nilai Ln Ms sebesar -7,41858.
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU 8

DAFTAR PUSTAKA
[1] Imtihani, Wahyuono, Permatasari.
(2020). Biopolimer Kitosan dan
Penggunaannya dalam Formulasi Obat.
Gresik : Graniti.
[2] Dewi, Erawati. (2009).
Pengembangan Media Pembelajaran
Reaksi Kesetimbangan Kimia. Jurnal
Undiksha Vol. 6, No. 2, Hal. 71-80.
[3] Smart Lab. (2017). Lembar Data
Keselamatan Bahan-Acetic Acid
Glacial. Tangerang.
[4] Murry, Fay. (2012) Chemistry Sixth
Edition. United States of America :
Pearson.
[5] Rohman, Martono, Sudjadi,
Mursyidi. (2021). Analisis Obat Secara
Volumetri. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.
[6] Koswara, Diniari. (2015).
Peningkatan Mutu dan Cara Produksi
pada Industri Minuman Jahe Merah
Instan di Desa Benteng, Ciampea,
Bogor. Jurnal Ilmiah Kampus IPB Vol 1
(2) : 149-161.
[7] Ridhuan, Angga. (2014). Pengaruh
Media Pendingin Air pada Kondensor
terhadap Kemampuan Kerja Mesin
Pendingin. Jurnal Universitas
Muhammadiyah Metro Vol. 3 No. 2.
[8] Widjajanti, Endang. (2004).
Pelatihan tentang Keterampilan
Mempersiapkan Praktikum bagi
Laboran Laboratorium Kimia.
Yogyakarta.
[9] Novitriani, Mardiana. (2016).
Penentuan Trayek pH Ekstrak Kubis
Ungu (Brassica oleracea L) Sebagai
Indikator Asam Basa Dengan Variasi
Konsentasi Pelarut Etanol.Jurnal
Kesehatan Bakti Tunas Husada
Halaman 94-100.
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU iv

LAMPIRAN
HASIL PERLAKUAN DAN PENGAMATAN

1. Pembuatan Larutan Asam Asetat


Tabel 4.1 Perlakuan dan Pengamatan Pembuatan Larutan Asam Asetat
No Perlakuan Pengamatan
1. Alat dan bahan dipersiapkan Alat dan bahan telah siap digunakan

2. Air sebanyak 120 ml ditambahkan Larutan menjadi larutan asam cuka


dengan asam cuka sebanyak 40 ml
lalu dihomogenkan

3. Larutan asam cuka Diambil 10 ml Larutan asam cuka sebanyak 10 ml berada


dalam gelas uji

4. Larutan asam cuka ditetesi 4 tetes Larutan asam cuka berubah warna menjadi
indikator alami buah naga merah pekat

5. Larutan asam cuka dititrasi dengan Larutan berubah warna menjadi merah
larutan baking soda jenuh muda ketika sudah dititrasi dengan 7 ml
larutan baking soda jenuh
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU v

2. Pengujian Konsentrasi Larutan Baking Soda Jenuh Variabel Suhu Ruangan


Tabel 4.1 Perlakuan dan Pengamatan Pengujian Konsentrasi Larutan Baking Soda
Jenuh Variabel Suhu Ruangan
No Perlakuan Pengamatan
1. Termometer dibiarkan selama 15 Termometer mengalami perubahan tinggi
menit dalam suhu ruangan pada permukaan larutan sedotan

2. Larutan baking soda jenuh Larutan baking soda jenuh berada dalam
dimasukkan sebanyak 10 ml ke gelas uji
dalam gelas uji

3. Larutan baking soda ditambahkan Larutan baking soda jenuh berubah warna
sebanyak 4 tetes indikator alami menjadi ungu
buah naga

4. Larutan baking soda dititrasi Larutan berubah warna menjadi merah


dengan larutan asam asetat muda ketika sudah dititrasi dengan 12 ml
larutan asam asetat
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU vi

3. Pengujian Konsentrasi Larutan Baking Soda Jenuh Variabel Air Dingin


Tabel 4.1 Perlakuan dan Pengamatan Pengujian Konsentrasi Larutan Baking Soda
Jenuh Variabel Air Dingin
No Perlakuan Pengamatan
1. Termometer dibiarkan selama 15 Termometer mengalami perubahan tinggi
menit dalam baskom berisi air pada permukaan larutan sedotan
dingin

2. Larutan baking soda jenuh Larutan baking soda jenuh berada dalam
dimasukkan sebanyak 10 ml ke gelas uji
dalam gelas uji

3. Larutan baking soda ditambahkan Larutan baking soda jenuh berubah warna
sebanyak 4 tetes indikator alami menjadi ungu
buah naga

4. Larutan baking soda dititrasi Larutan berubah warna menjadi merah


dengan larutan asam asetat muda ketika sudah dititrasi dengan 9 ml
larutan asam asetat
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU vii

4. Pengujian Konsentrasi Larutan Baking Soda Jenuh Variabel Es Setengah Cair


Tabel 4.1 Perlakuan dan Pengamatan Pengujian Konsentrasi Larutan Baking Soda
Jenuh Variabel Es Setengah Mencair
No Perlakuan Pengamatan
1. Termometer dibiarkan selama 15 Termometer mengalami perubahan tinggi
menit dalam baskom berisi air es pada permukaan larutan sedotan
setengah mencair

2. Larutan baking soda jenuh Larutan baking soda jenuh berada dalam
dimasukkan sebanyak 10 ml ke gelas uji
dalam gelas uji

3. Larutan baking soda ditambahkan Larutan baking soda jenuh berubah warna
sebanyak 4 tetes indikator alami menjadi ungu
buah naga

4. Larutan baking soda dititrasi Larutan berubah warna menjadi merah


dengan larutan asam asetat muda ketika sudah dititrasi dengan 7 ml
larutan asam asetat
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU viii

SKEMA KERJA
1. Skema Kerja Praktikum Pembuatan Larutan Asam Asetat

Asam Cuka

Dimasukkan 120 ml air ke dalam gelas


Ditambahkan 40 ml asam cuka ke dalam gelas

Diambil 10 ml larutan asam cuka

Ditetesi 10 ml larutan asam cuka dengan 4 tetes indikator alami


Dititrasi menggunakan larutan baking soda jenuh

Dihentikan ketika tidak ada gelembung dan berubah warna pink

Hasil

2. Skema Kerja Praktikum Pengujian Konsentrasi Larutan Baking Soda Variabel


Suhu Ruangan

Baking Soda

Diukur suhu ruangan dengan termometer


zz
Dimasukkan larutan baking soda 10 ml

Ditetesi 4 tetes larutan indikator alami

Dititrasi menggunakan larutan asam asetat sampai gelembung habis


dan berubah warna menjadi pink

Hasil
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU ix

3. Skema Kerja Praktikum Pengujian Konsentrasi Larutan Baking Soda Variabel


Air Dingin

Baking Soda

Diukur suhu air dingin dengan termometer

Dimasukkan larutan baking soda 10 ml

Ditetesi 4 tetes larutan indikator alami

Dititrasi menggunakan larutan asam asetat sampai gelembung habis


dan berubah warna menjadi pink

Hasil

4. Skema Kerja Praktikum Pengujian Konsentrasi Larutan Baking Soda Variabel


Es Batu Setengah Mencair

Baking Soda

Diukur suhu es batu setengah mencair dengan termometer


Dimasukkan larutan baking soda 10 ml

Ditetesi 4 tetes larutan indikator alami

Dititrasi menggunakan larutan asam asetat sampai gelembung habis


dan berubah warna menjadi pink

Hasil
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU x

SKEMA ALAT
Tabel 1.1 Skema Alat Praktikum Pembuatan Larutan Asam Asetat

No Skema Alat Keterangan

1 Dicampurkan 120 ml air dengan 40 ml asam


cuka ke dalam gelas

2 Diambil 10 ml larutan asam cuka

3 Ditetesi 4 tetes larutan indikator alami buah


naga

4 Dititrasi menggunakan larutan baking soda


jenuh

5 Dihentikan ketika gelembung habis dan


berubah warna pink
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU xi

Tabel 1.2 Skema Alat Praktikum Pengujian Konsentrasi Larutan Baking Soda Variabel
Suhu Ruangan

No Skema Alat Keterangan

1 Diukur suhu ruangan dengan termometer

2 Dimasukkan larutan baking soda 10 ml

3 Ditetesi 4 tetes larutan indikator alami dan


diaduk

4 Dititrasi menggunakan larutan asam asetat


sampai gelembung habis dan berubah warna
pink
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU xii

Tabel 1.3 Skema Alat Praktikum Pengujian Konsentrasi Larutan Baking Soda Variabel
Air Dingin

No Skema Alat Keterangan

1 Diukur suhu air dingin dengan termometer

2 Dimasukkan larutan baking soda 10 ml

3 Ditetesi 4 tetes larutan indikator alami dan


diaduk

4 Dititrasi menggunakan larutan asam asetat


sampai gelembung habis dan berubah warna
pink
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU xiii

Tabel 1.4 Skema Alat Praktikum Pengujian Konsentrasi Larutan Baking Soda Variabel
Es Batu Setengah Mencair

No Skema Alat Keterangan

1 Diukur suhu es batu setengah mencair dengan


termometer

2 Dimasukkan larutan baking soda 10 ml

3 Ditetesi 4 tetes larutan indikator alami dan


diaduk

4 Dititrasi menggunakan larutan asam asetat


sampai gelembung habis dan berubah warna
pink
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU xiv

APENDIKS

1. Perhitungan Konsentrasi Asam Cuka pada Awal Titrasi

𝑀𝑚𝑏𝑗 × 𝑉𝑚𝑏𝑗 𝑚𝑜𝑙


𝑀𝑎𝑠𝑎𝑚 𝑐𝑢𝑘𝑎 = ( )
𝑉𝑎𝑠𝑎𝑚 𝑐𝑢𝑘𝑎 𝑔
0,8215 ×0,007 𝑚𝑜𝑙
= ( )
0,01 𝑔
= 0,57505 M

2. Perhitungan Konsentrasi Baking Soda Variabel Suhu Ruangan

a. Perhitungan Molaritas Baking Soda


𝑀𝑎𝑠𝑎𝑚 𝑐𝑢𝑘𝑎 × 𝑉𝑎𝑠𝑎𝑚 𝑐𝑢𝑘𝑎 𝑚𝑜𝑙
𝑀𝑏𝑎𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑜𝑑𝑎 = ( )
𝑉𝑏𝑎𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑜𝑑𝑎 𝐿
0,57505 ×0,012 𝑚𝑜𝑙
= ( )
0,01 𝐿
= 0,69006 M

b. Perhitungan Massa Baking Soda yang Larut


𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎𝑏𝑎𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑜𝑑𝑎 × 1000
𝑚𝑜𝑙𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠𝑏𝑎𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑜𝑑𝑎 =
𝑀𝑟𝑏𝑎𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑜𝑑𝑎 × 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎𝑎𝑖𝑟
𝑚𝑜𝑙𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠𝑏𝑎𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑜𝑑𝑎 × 𝑀𝑟𝑏𝑎𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑜𝑑𝑎 × 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎𝑎𝑖𝑟
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎𝑏𝑠 =
1000
0,69006 ×84 ×9,9651
=
1000
= 0,577 gram

c. Perhitungan Mol Baking Soda


𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎𝑏𝑎𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑜𝑑𝑎
𝑚𝑜𝑙𝑏𝑎𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑜𝑑𝑎 =
𝑀𝑟𝑏𝑎𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑜𝑑𝑎
0,577
=
84
= 0,006 mol

d. Massa Air Sebanyak 10 mL


𝜌𝑎𝑖𝑟 𝑠𝑢ℎ𝑢 27𝑜 𝐶 = 0,99651 𝑔/𝑐𝑚3
𝑚𝑎𝑖𝑟 = 𝜌𝑎𝑖𝑟 × 𝑉𝑎𝑖𝑟 (𝑔𝑟𝑎𝑚)
= 0,99651 × 10 (𝑔𝑟𝑎𝑚)
= 9,9651 gram
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU xv

e. Perhitungan In Ms
𝑚𝑜𝑙𝑏𝑎𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑜𝑑𝑎 𝑚𝑜𝑙
𝐼𝑛 𝑀𝑠 = 𝐼𝑛 ( )
𝑚𝑎𝑖𝑟 𝑔𝑟𝑎𝑚
0,006 𝑚𝑜𝑙
= 𝐼𝑛 ( )
9,9651 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑚𝑜𝑙
= In (0,0006) ( )
𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑚𝑜𝑙
= −7,41858 ( )
𝑔𝑟𝑎𝑚

f. Perhitungan Kelarutan (S)


𝑚𝑜𝑙𝑏𝑎𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑜𝑑𝑎 𝑚𝑜𝑙
𝑆= ( )
𝑉𝑎𝑖𝑟 𝐿
0,006 𝑚𝑜𝑙
= ( )
0,01 𝐿
𝑚𝑜𝑙
= 0,6 ( )
𝐿

g. Perhitungan 1/T
1
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 1 = (𝑘)
𝑇 + 273
1
= (𝑘 )
27+273
= 0,0033 k

3. Perhitungan Konsentrasi Baking Soda Variabel Air Dingin

a. Perhitungan Molaritas Baking Soda


𝑀𝑎𝑠𝑎𝑚 𝑐𝑢𝑘𝑎 × 𝑉𝑎𝑠𝑎𝑚 𝑐𝑢𝑘𝑎 𝑚𝑜𝑙
𝑀𝑏𝑎𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑜𝑑𝑎 = ( )
𝑉𝑏𝑎𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑜𝑑𝑎 𝐿
0,57505 ×0,009 𝑚𝑜𝑙
= ( )
0,01 𝐿
= 0,517545 M

b. Perhitungan Massa Baking Soda yang Larut


𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎𝑏𝑎𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑜𝑑𝑎 × 1000
𝑚𝑜𝑙𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠𝑏𝑎𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑜𝑑𝑎 =
𝑀𝑟𝑏𝑎𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑜𝑑𝑎 × 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎𝑎𝑖𝑟
𝑚𝑜𝑙𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠𝑏𝑎𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑜𝑑𝑎 × 𝑀𝑟𝑏𝑎𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑜𝑑𝑎 × 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎𝑎𝑖𝑟
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎𝑏𝑠 =
1000
0,517545 × 84 ×9,9965
=
1000
= 0,434 gram
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU xvi

c. Perhitungan Mol Baking Soda


𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎𝑏𝑎𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑜𝑑𝑎
𝑚𝑜𝑙𝑏𝑎𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑜𝑑𝑎 =
𝑀𝑟𝑏𝑎𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑜𝑑𝑎
0,434
=
84
= 0,005 mol

d. Massa Air Sebanyak 10 mL


𝜌𝑎𝑖𝑟 𝑠𝑢ℎ𝑢 5𝑜 𝐶 = 0,99965 𝑔/𝑐𝑚3
𝑚𝑎𝑖𝑟 = 𝜌𝑎𝑖𝑟 × 𝑉𝑎𝑖𝑟 (𝑔𝑟𝑎𝑚)
= 0,99965 × 10 (𝑔𝑟𝑎𝑚)
= 9,9965 gram

e. Perhitungan In Ms
𝑚𝑜𝑙𝑏𝑎𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑜𝑑𝑎 𝑚𝑜𝑙
𝐼𝑛 𝑀𝑠 = 𝐼𝑛 ( )
𝑚𝑎𝑖𝑟 𝑔𝑟𝑎𝑚
0,005 𝑚𝑜𝑙
= 𝐼𝑛 ( )
9,9965 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑚𝑜𝑙
= In (0,0005) ( )
𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑚𝑜𝑙
= −7,6009 ( )
𝑔𝑟𝑎𝑚

f. Perhitungan Kelarutan (S)


𝑚𝑜𝑙𝑏𝑎𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑜𝑑𝑎 𝑚𝑜𝑙
𝑆= ( )
𝑉𝑎𝑖𝑟 𝐿
0,005 𝑚𝑜𝑙
= ( )
0,01 𝐿
𝑚𝑜𝑙
= 0,5 ( )
𝐿

g. Perhitungan 1/T
1
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 2 = (𝑘)
𝑇 + 273
1
= (𝑘 )
5+273
= 0,0036 k
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU xvii

4. Perhitungan Konsentrasi Baking Soda Variabel Es Setengah Cair

a. Perhitungan Molaritas Baking Soda


𝑀𝑎𝑠𝑎𝑚 𝑐𝑢𝑘𝑎 × 𝑉𝑎𝑠𝑎𝑚 𝑐𝑢𝑘𝑎 𝑚𝑜𝑙
𝑀𝑏𝑎𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑜𝑑𝑎 = ( )
𝑉𝑏𝑎𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑜𝑑𝑎 𝐿
0,57505 ×0,007 𝑚𝑜𝑙
= ( )
0,01 𝐿
= 0,402535 M

b. Perhitungan Massa Baking Soda yang Larut


𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎𝑏𝑎𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑜𝑑𝑎 × 1000
𝑚𝑜𝑙𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠𝑏𝑎𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑜𝑑𝑎 =
𝑀𝑟𝑏𝑎𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑜𝑑𝑎 × 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎𝑎𝑖𝑟
𝑚𝑜𝑙𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠𝑏𝑎𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑜𝑑𝑎 × 𝑀𝑟𝑏𝑎𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑜𝑑𝑎 × 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎𝑎𝑖𝑟
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎𝑏𝑠 =
1000
0,402535 ×84 ×9,9984
=
1000
= 0,338 gram

c. Perhitungan Mol Baking Soda


𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎𝑏𝑎𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑜𝑑𝑎
𝑚𝑜𝑙𝑏𝑎𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑜𝑑𝑎 =
𝑀𝑟𝑏𝑎𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑜𝑑𝑎
0,338
=
84
= 0,004 mol

d. Massa Air Sebanyak 10 mL


𝜌𝑎𝑖𝑟 𝑠𝑢ℎ𝑢 0𝑜 𝐶 = 0,99984 𝑔/𝑐𝑚3
𝑚𝑎𝑖𝑟 = 𝜌𝑎𝑖𝑟 × 𝑉𝑎𝑖𝑟 (𝑔𝑟𝑎𝑚)
= 0,99984 × 10 (𝑔𝑟𝑎𝑚)
= 9,9984 gram

e. Perhitungan In Ms
𝑚𝑜𝑙𝑏𝑎𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑜𝑑𝑎 𝑚𝑜𝑙
𝐼𝑛 𝑀𝑠 = 𝐼𝑛 ( )
𝑚𝑎𝑖𝑟 𝑔𝑟𝑎𝑚
0,004 𝑚𝑜𝑙
= 𝐼𝑛 ( )
9,9984 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑚𝑜𝑙
= In (0,0004) ( )
𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑚𝑜𝑙
= −7,82405 ( )
𝑔𝑟𝑎𝑚
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU xviii

f. Perhitungan Kelarutan (S)


𝑚𝑜𝑙𝑏𝑎𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑜𝑑𝑎 𝑚𝑜𝑙
𝑆= ( )
𝑉𝑎𝑖𝑟 𝐿
0,004 𝑚𝑜𝑙
= ( )
0,01 𝐿
𝑚𝑜𝑙
= 0,4 ( )
𝐿

g. Perhitungan 1/T
1
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 3 = (𝑘)
𝑇 + 273
1
= (𝑘 )
0+273
= 0,0037 k

5. Hubungan antara 1/T (X) dengan In Ms (Y) Diperoleh Grafik


dengan Persamaan y = mx + c

1/T (k) In Ms
0,0037 -7,82405
0,0036 -7,6009
0,0033 -7,41858

Perbandingan ln Ms Terhadap 1/T


-7.35
-7.40.0032 0.0033 0.0034 0.0035 0.0036 0.0037 0.0038
-7.45
-7.5
-7.55
ln Ms

-7.6 Series1
-7.65 Linear (Series1)
-7.7
-7.75
y = -920x - 4.3639
-7.8
R² = 0.8893
-7.85
1/T
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU xix

6. Perhitungan Panas Kelarutan Diferensial


𝑎
𝐼𝑛 𝑀𝑠 = −∆𝐻𝐷𝑠 + 𝐶
𝑅𝑇
−∆𝐻𝐷𝑠
𝑚=
𝑅
−∆𝐻𝐷𝒔 = 𝑚 × 𝑅
= -920 × 8,314
∆𝐻𝐷𝑠 = 7648,88
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU xx

BUKTI LITERATUR
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU xxi
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU xxii
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU xxiii
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU xxiv
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU xxv
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU xxvi
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU xxvii
JURNAL KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU xxviii

Anda mungkin juga menyukai