Cara Membibitkan Benih Sawit
Cara Membibitkan Benih Sawit
Terkadang ada kalanya supaya tidak repot dan tidak melalui proses pengecambahan benih
sawit, petani langsung membeli bibit sawit diatas 12 bulan. Padahal pembelian bibit sawit
semacam itu rentan dengan penipuan bibit palsu.
Namun bila membeli benih sawit unggul yang masih berupa kecambah, terbilang lebih aman
dari penipuan, tetapi memang petani mesti paham dengan proses pembibitan supaya didapat
bibit sawit yang unggul.
Menurut buku Petunjuk Teknis Penanganan Kecambah dan Pembibitan Kelapa Sawit yang
diterbitkan oleh PT Socfin Indonesia mencatat, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan
saat benih sawit itu didistribusikan serta disemaikan.
Semisal dikala proses distribusi, disarankan menggunakan transportasi yang aman dan ber
AC (Air Conditioner) dalam melakukan pengiriman. Cara ini guna menghindari terjadinya
pemalsuan selama diperjalanan serta mengurangi terjadinya resiko rusak. Maka itu tidak
disarankan menggunakan truk terbuka.
Lantas, petani atau konsumen jangan menunda-nunda waktu tanam, lantas saat kecambah
diterima, sebaiknya diletakkan diruangan yang teduh atau ber AC lembab dan tidak dibiarkan
terbuka dalam ruangan yang panas dan kering.
Nah, dalam proses penyemaian pun perlu diingat, kecambah tidak boleh mendapat
penyinaran langsung dari matahari. Pastikan penyemaian kecambah dilakukan dibawah
naungan yang telah disediakan. Hindarilah penanaman dalam kondisi cuaca yang panas dan
terik matahari, sebaiknya penyemaian selesai sebelum jam 10:00 siang.
Kemudian kecambah yang belum jelas bakal batang dan akarnya, sebaiknya ditunda
penanamannya. Lantas bagi kecambah yang terlalu panjang akarnya dapat dipotong hingga
tinggal kurang lebih 5 cm dari pangkalnya.
Terus proses penanaman sebaiknya diletakkan pada tengah kantong dalam lobang yang
dibuat dengan jari sedalam 2 cm dari atas permukaan tanah. Penanaman yang terlalu dangkal
bakal mengakibatkan pertumbuhan bibit dipengaruhi tinggi rendahnya temperatur dan
kelembapan permukaan. Sebaliknya, bila penanaman dilakukan terlalu dalam bakal membuat
bibit tidak sehat lantaran bibit bisa terjepit oleh tanah.
Kendati pembibitan satu tahap tercatat lebih simpel lantaran tidak ada proses pre
nursery (pra pembibitan) dan main nursery (pembibitan utama), namun bakal membutuhkan
banyak tenaga supervisi dalam menangani kecambah. Lantas apabila terdapat banyak
seleksi bakal mengakibatkan banyaknya polybag besar yang kosong, padahal polybag dan
biaya isi tanah cukup mahal.
Sementara untuk pembibitan dua tahap, proses pembibitan bakal dilakukan secara dua
tahap, pertama adalah proses pre nursery yang bisa mengurangi pemakaian luas areal
bibitan polybag, kebutuhan air pun tercatat lebih hemat.
Biaya perawatan bakal lebih hemat, naungan pre nursery bisa dibuat secara permanen, jika
dibutuhkan. Lantas penanganan kecambah dan supervisi bakal lebih baik. Dengan
pembibitan cara dua tahap pula bisa mempermudah melakukan seleksi awal dengan tenaga
kerja yang relatif sedikit.
Dengan demikian, jumlah kematian pun lebih sedikit karena menggunakan naungan dan
penggunaan air yang mencukupi serta lebih merata. Kendati terdapat dua pilihan proses
pembibitan, namun disarankan menggunakan pembibitan dua tahap.
Perawatan Pembibitan
Lantaran bibit sawit pada masa pre nursery masih tercatat lemah dari panas dan sinar
matahari, maka guna melindungi pembibitan sawit maka diperlukan naungan, supaya proses
pembibitan aman dari sinar matahari langsung dan hujan deras.
Bila tidak menggunakan naungan seperti menggunakan paranet, dikhawatirkan disaat hujan
deras bakal menyebabkan rusaknya struktur tanah. Oleh sebab itu menurut Buku Panduan
Teknis yang diterbitkan PT Socfin Indonesia, paranet sebaiknya dibuat dengan kerapatan
lubang 30% sehingga matahari yang masuk diperkirakan hanya mencapai 60-70%. Bilamana
menggunakan paranet terlalu mahal, maka bisa pula membuat naungan secara konvensional,
semisal dari pelepah daun kelapa sawit atau alang-alang.
Pula yang tidak kalah penting ialah mengatur suplai air, supaya bibit sawit tidak kekurangan
air. Penyiraman air pada pre nursery, sebaiknya dilakukan dua kali sehari, yakni pagi hari dan
sore hari, bila mana terjadi hujan maka penyiraman bisa ditunda, dengan catatan minimal
curah hujan mencapai 10 mm/hari.
Sementara pada main nursery, kebutuhan per bibit atau polybag ialah mencapai 10 mm/hari,
jika curah hujan lebih dari 10 mm/harimaka penyiraman pada hari tersebut ditiadakan, bila
kurang maka perlu ada penyesuaian, supaya air per bibit atau polybag setara dengan 10
mm/hari bisa terpenuhi.
Persiapan Lahan Pembibitan
PRE NURSERY
Babybag yang digunakan
untuk pre nursery sebaiknya
mempunyai ukuran 15 cm x 20
cm, tebal 0,10 mm
denganlubang perforasi
Plastik Babybag sebanyak 18 buah untuk
mengatur drainase,
diameter +0,4 cm, jarak antar
lubang 7 cm.
MAIN NURSERY
Memindahkan Babybag ke Polybag
Bibit yang dipindahlan dari babybag ke polybag ialah bibit yang sehat dan normal
1. (setelah melalui proses seleksi). Pemindahan bibit dilakukan sewaktu bibit berdaun
3-4 helai atau berumur + 3 bulan
Setelah polybag yang masih kosong disiram, bibit yang masih berada di babybag
3.
diecer di dekat atau sisi polybag.
Bibit yang bertitik kembar dan sehat dapat digunakan, caranya dipisahkan pada
6.
saat di pre nursery, atau ½ bulan sebelum bibit di pindahkan ke main nursery.
Pembibitan harus sudah disiapkan 2 minggu sebelum kecambah datang ke lokasi. Yakni,
bedengan dimana ukuran 1,2 m x 8 m dapat memuat 1000 bibit. Dan Bagian dasar bedengan
dibuat lebih tinggi dari permukaan. Serta menggunakan naungan untuk mencegah masuknya
sinar matahari langsung dan menghindari terbongkarnya tanah akibat hujan.
Kecambah yang datang segera ditanam. karena jika terlambat plumula dan radikula memanjang
sehingga menyulitkan penanaman, kecambah rusak oleh jamur dan juga bisa menjadi
kering/mati. Sebaiknya ditanam maksimal 5 hari setelah penerimaan.
Gambar. Kecambah Sawit PPKS dalam Kemasan
Namun cocokan identitas di kantong benih dengan daftar persilangannya. Hal ini untuk
mengindentifikasi jika benih yang akan ditanam adalah legal.
Lakukan penanaman secara beregu. Ketika akan ditanam kantong kecambah dibuka dengan hati-
hati. Kecambah harus ditanam secara benar. Radikula menghadap ke bawah, dan plumula
tertutup oleh lapisan tanah. Jangan memadatkan tanah terlalu keras.