Anda di halaman 1dari 15

PERATURAN DAERAH

KABUPATEN PEMALANG

NOMOR 13 TAHUN 2012

TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH


LATAR BELAKANG
A. bahwa dalam rangka mewujudkan pembangunan yang berwawasan
lingkungan dan berkelanjutan, perlu dilakukan pengembangan sistem
pengelolaan persampahan yang ramah lingkungan;
B. bahwa lingkungan yang sehat dan bersih sangat diperlukan untuk
peningkatan derajat kesehatan masyarakat agar masyarakat lebih produktif;
C. bahwa pertambahan penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat
menimbulkan bertambahnya volume, jenis dan karakteristik sampah yang
semakin beragam;
D. bahwa pengelolaan sampah perlu dilaksanakan sesuai dengan metode dan
teknik pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan sehingga tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan
lingkungan;
E. bahwa sesuai ketentuan dalam Pasal 44 Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 33 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Sampah menyebutkan
bahwa pengelolaan sampah diatur lebih lanjut dengan Peraturan Daerah;
F. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, huruf b,
huruf c, huruf d dan huruf e, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang
Pengelolaan Sampah.
ISI

20 BAB 60 PASAL
01 SAMPAH
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia
dan/atau proses alam yang berbentuk padat yang
terdiri atas sampah rumah tangga maupun sampah
sejenis sampah rumah tangga.

PENGERTIAN 02 PENGELOLAAN SAMPAH


Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang
sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan yang
meliputi pengurangan dan penanganan sampah.

03 REDUCE
Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang
sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan yang
meliputi pengurangan dan penanganan sampah.
05 REUSE (GUNA ULANG)
yaitu kegiatan penggunaan kembali sampah
yang masih dapat digunakan baik untuk fungsi
yang sama maupun fungsi lain, contohnya
berupa botol bekas minuman dirubah fungsi jadi
tempat minyak goreng, ban bekas, dimodifikasi

PENGERTIAN
jadi kursi, pot bunga.

06 PENGELOLAAN SAMPAH
yaitu mengolah sampah menjadi produk baru,
contohnya sampah kertas diolah menjadi kertas
daur ulang/kertas seni/campuran pabrik kertas,
sampah plastik kresek diolah menjadi kantong
kresek, sampah organik diolah menjadi kompos.
PENANGANAN PENGELOLAAN SAMPAH
OLEH PEMERINTAH DAERAH
● Pemilahan;
● Pengumpulan;
● Pengangkutan;
● Pengolahan;
● Pemrosesan akhir sampah.
LEMBAGA PENGELOLA SAMPAH

Pemerintah Daerah dalam melakukan pengurangan dan


penanganan sampah membentuk lembaga pengelola
sampah di tingkat RT, RW, Desa/Kelurahan, Kawasan
Komersial, Kawasan Industri, Fasilitas Umum, Fasilitas Sosial,
dan Fasilitas lainnya, sesuai dengan kebutuhan.
HAK DAN KEWAJIBAN SETIAP ORANG
HAK
PASAL 23

 Mendapatkan pelayanan dalam pengelolaan sampah secara baik dan berwawasan lingku
dari Pemerintah Daerah dan/ atau pihak lain yang diberi tanggungjawab untuk itu;
 Berpartisipasi dalam proses pembambilan keputusan, penyelenggaraan dan pengaw
dibidang pengelolaan sampah;
 Memperoleh informasi yang benar, akurat dan tepat waktu mengenai penyelengga
pengelolaan sampah;
 Mendapatkan perlindungan dan kompensasi karena dampak negatif dari kegiatan te
pemrosesan akhir sampah; dan
 Memperoleh pembinaan agar dapat melaksanakan pengelolaan sampah secara baik
berwawasan lingkungan.
HAK DAN KEWAJIBAN SETIAP ORANG

KEWAJIBAN
PASAL 24

 Sampah sejenis sampah rumah tangga dan sampah spesifik wajib


mengurangi dan menangani sampah dengan cara yang berwawasan
lingkungan
 Wajib mengetahui dan memahami tentang pengelolaan sampah dengan
prinsip 3R ( Reduce, Reuse, Recycle) dan jenis sampah kategori B3 (Bahan
berbahaya dan Beracun)
 Wajib mengurangi, memilah dan menangani sampah dengan menerapkan
3R ( Reduce, Reuse, Recycle)
PERIZINAN

Setiap orang yang melakukan usaha pengelolaan sampah wajib


memiliki izin dari Bupati atau pejabat yang ditunjuk.

Jenis Izin Pengelolaan Sampah :


 Izin Usaha angkutan sampah;
 Izin Usaha Pemilahan dan/atau pengelolaan sampah di TPST
(Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu);
 Izin Usaha Pemilihan dan/atau pengolahan sampah di TPA
(Tempat Pemrosesan Akhir ).
LARANGAN
1. membuang sampah tidak pada
tempat yang telah ditentukan dan
disediakan
2. melakukan penanganan sampah
dengan pembuangan terbuka di TPA
3. membakar sampah yang tidak sesuai
dengan persyaratan teknis
pengelolaan akhir
PENYELESAIAN SENGKETA PENGELOLAAN SAMPAH
1. Sengketa yang dapat timbul dari pengelolaan sampah
terdiri atas :
a. Sengketa antara Pemerintah Daerah dan Pengelola
Sampah
b. Sengketa antara Pengelola Sampah dan Masyarakat
2. Setiap orang berhak mengadukan kepada Pemerintah
Daerah apabila terjadi dampak negatif yang
ditimbulkan dari pengelolaan sampah
3. Pengaduan diajukan secara tertulis dengan dilengkapi
identitas yang jelas kepada Bupati
SANKSI
ADMINISTRATIF
1. Bupati dapat menerapkan sanksi
administratif kepada pengelola
sampah yang melanggar
ketentuan persyaratan yang
ditetapkan dalam perizinan
2. Sanksi administratif berupa :
a. paksaan Pemerintahan
b. uang paksa
c. pencabutan izin
KETENTUAN PIDANA
PASAL 57
Setiap orang yang melanggar ketentuan dalam
Pasal 24, Pasal 25 ayat (1), Pasal 26, Pasal 27,
Pasal 28 ayat (1) dan Pasal 35 dipidana dengan
pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau
denda paling banyak Rp 50.000.000,00 (Lima
puluh juta rupiah)

Anda mungkin juga menyukai