Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN


SUMBER DAYA MANUSIA
Alamat : Jl. Dr. Soetomo No. 1 Slawi Kode Pos 52418
Telp(0283)491116 Fax. (0283) 491289

Slawi, 03 Januari 2023

Nomor : 800/26/007/2023 Kepada Yth. :


Sifat : Biasa (Daftar penerima terlampir)
Lampiran : 2 (dua) set
di -
Perihal : Penataan Tenaga Non ASN
TEMPAT

Dalam rangka penataan tenaga non ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tegal
tahun 2023, bersama ini kami sampaikan dengan hormat hal-hal sebagai berikut:

1. Instruksi Bupati Tegal tentang Penataan Tenaga Non ASN di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Tegal Tahun 2023.
2. Rancangan Surat Perintah Kerja (SPK).

Sehubungan hal tersebut di atas, kami mohon kepada semua Kepala Perangkat Daerah
untuk mempelajari dan memahami Instruksi Bupati Tegal dan Rancangan SPK dimaksud serta
melaksanakan sosialisasi di unit kerja masing-masing. Instruksi Bupati Tegal dan file
Rancangan SPK dapat diunduh pada laman https://bit.ly/PENATAANNONASN. Terkait
dengan mekanisme pengadaan jasa lainnya dalam proses kontrak tenaga non ASN, Kepala
Perangkat Daerah dapat berkonsultasi ke Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Kab. Tegal.

Demikian untuk menjadikan maklum. Atas perhatian Bapak/Ibu, kami menyampaikan


terima kasih.

KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAN


PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

MUJAHIDIN, SH, MH
Pembina Tk.I
NIP.196906191990031003

Tembusan :
1. Bupati Tegal (sebagai laporan);
2. Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal.

Sesuai dengan ketentuan Perundang-undangan yang berlaku, dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan
sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), dan dapat
diperiksa validitas-nya menggunakan aplikasi android BeSign.
Daftar Penerima Surat

1 Fakihurrokhim, S.Sos, MM ( Asisten Administrasi Umum, Setda Kab. Tegal )


2 Untung Subagio, S.Sos ( Sekretaris DPRD, Sekretariat DPRD Kab. Tegal )
3 Saidno, AP, M.Si ( Inspektur, Inspektorat )
4 Supriyadi, S.Sos., M.Si ( Kepala Satuan Polisi Pamong Praja )
5 Ir Hery Suhartono, MM ( Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang )
6 dr Ruszaeni, S.H., M.M. ( Kepala Dinas Kesehatan )
7 Moh. Soleh, S.Sos, SH, M.Si, M.Kn ( Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu )
8 Drs M. Berlian Adjie, MM ( Kepala Dinas Perikanan )
9 Tri Guntoro, SH, MM ( Kepala Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil )
10 Akhmad Was' Ari, S.Pd., MM. ( Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan )
11 Drs Dadang Darusman, MM ( Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian )
12 Fakihurrokhim, S.Sos, MM ( Plt. Kepala Dinas Perindustrian, Transmigrasi Dan Tenaga Kerja )
13 Muhammad Budi Eko Setiawan, ST,MM ( Kepala Dinas Perhubungan )
14 Drs Akhmad Uwes Qoroni, MT ( Kepala Dinas Kepemudaan, Olah Raga Dan Pariwisata )
15 Dra Suspriyanti, MM ( Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah Dan Perdagangan )
16 Ir Khofifah, MM ( Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Serta Pengendalian Penduduk Dan
Keluarga Berencana )
17 Dessy Arifianto, S.Sos, MT ( Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa )
18 Jaenal Dasmin, BE, S.Sos, MM ( Kepala Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman Serta Pertanahan )
19 Muchtar Mawardi, SKM. MKes ( Kepala Dinas Lingkungan Hidup )
20 Dra Nurhayati, MM ( Plt. Kepala Dinas Sosial )
21 Drs Eko Jati Suntoro, M.Si. ( Kepala Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan )
22 Dra Nurhayati, MM ( Kepala Dinas Komunikasi Dan Informatika )
23 Drs Abasari, M.Hum ( Kepala Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik )
24 Elliya Hidayah, S.IP, MM ( Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah, BPBD )
25 Muhammad Faried Wajdy, S.Sos, M.Si ( Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian Dan
Pengembangan )
26 Mujahidin, SH, MH ( Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia )
27 Amir Makhmud, SE, M.Si ( Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah )
28 Suharinto, S.Sos, MSi ( Kepala Badan Pendapatan Daerah )
29 dr Guntur Muhammad Taqwin, M.Sc.SP.An. ( Direktur RSUD dr. Soeselo Slawi, RSUD dr. Soeselo Slawi )
30 dr Abdul Hofur, M.Kes. ( Direktur RSUD Suradadi, RSUD Suradadi )
31 Barik Muharman, S.IP,MM ( Camat Margasari, Kecamatan Margasari )
32 Drs Giyarto ( Camat Bumijawa, Kecamatan Bumijawa )
33 Cahyono, S.IP ( Camat Bojong, Kecamatan Bojong )
34 Ahmad Susiyanto, BA ( Camat Balapulang, Kecamatan Balapulang )
35 Pambudiono, BA ( Camat Pagerbarang, Kecamatan Pagerbarang )
36 Endro Nor Susilo, S.Sos, MM ( Camat Lebaksiu, Kecamatan Lebaksiu )
37 Abdul Hopir, S.IP ( Camat Jatinegara, Kecamatan Jatinegara )

Sesuai dengan ketentuan Perundang-undangan yang berlaku, dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan
sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), dan dapat
diperiksa validitas-nya menggunakan aplikasi android BeSign.
38 Harto Prabowo, S.Sos ( Camat Kedungbanteng, Kecamatan Kedungbanteng )
39 Drs Mochamad Dhomiri ( Camat Pangkah, Kecamatan Pangkah )
40 Mokhammad Natsir, S.Sos ( Camat Slawi, Kecamatan Slawi )
41 Priharyono, S.STP, MPSSp ( Camat Dukuhwaru, Kecamatan Dukuhwaru )
42 Sularko Bekti Raharjo, S.STP, M.Si ( Camat Adiwerna, Kecamatan Adiwerna )
43 Drs Bambang Sekti Prayitno, M.M ( Plt. Camat Dukuhturi, Kecamatan Dukuhturi )
44 Dra Sumiyati, MM. ( Camat Talang, Kecamatan Talang )
45 Drs Agung Budi Waluyo, M.M ( Camat Tarub, Kecamatan Tarub )
46 Edy Prayitno, S.IP ( Plt. Camat Kramat, Kecamatan Kramat )
47 Komsari, S.IP ( Camat Suradadi, Kecamatan Suradadi )
48 Dany Setyawan, S.STP ( Camat Warureja, Kecamatan Warureja )

Sesuai dengan ketentuan Perundang-undangan yang berlaku, dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan
sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), dan dapat
diperiksa validitas-nya menggunakan aplikasi android BeSign.
-1-

RANCANGAN SURAT PERINTAH KERJA (SPK)

[kop surat satuan kerja Pejabat Penandatangan Kontrak]

SATUAN KERJA : ________________


SURAT PERINTAH KERJA (SPK) NOMOR DAN TANGGAL SPK :
__________________________
Nama Pejabat Penandatangan _____________
Kontrak:

Nama Penyedia: _____________

NOMOR SURAT UNDANGAN PENGADAAN LANGSUNG:


____________________

PAKET PENGADAAN : TANGGAL SURAT UNDANGAN PENGADAAN LANGSUNG:


__________________________ _________________
__________________________
__________________________ NOMOR BERITA ACARA HASIL PENGADAAN LANGSUNG:
__________________________ ____________________
TANGGAL BERITA ACARA HASIL PENGADAAN LANGSUNG:
_________________
SUMBER DANA: [sebagai contoh, cantumkan ”dibebankan atas DIPA/DPA __________ Tahun
Anggaran ____ untuk mata anggaran kegiatan __________
Nilai Kontrak adalah sebesar Rp__________ (_______________________ rupiah).
Jenis Kontrak Harga Satuan ( Perorangan)

WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN: 12 ( Dua Belas) Bulan

Untuk dan atas nama __________ Untuk dan atas nama Penyedia Perorangan
Pejabat Penandatangan Kontrak __________
[tanda tangan dan cap (jika salinan
asli ini untuk Penyedia maka rekatkan
meterai Rp10.000,- )] [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk
proyek/satuan kerja Pejabat Penandatangan
Kontrak maka rekatkan meterai
[nama lengkap] Rp10.000,)]
[jabatan]
[nama lengkap]
[jabatan]
-2-

SYARAT UMUM
SURAT PERINTAH KERJA (SPK)

1. LINGKUP PEKERJAAN
Penyedia Perorangan yang ditunjuk berkewajiban untuk melaksanakan tugas pekerjaan
yang diberikan Pejabat Penandatangan Kontrak dengan sebaik-baiknya dan rasa
tanggung jawab.
2. HUKUM YANG BERLAKU
Keabsahan, interpretasi, dan pelaksanaan SPK ini didasarkan kepada hukum Republik
Indonesia.
3. HARGA SPK
a. Pejabat Penandatangan Kontrak membayar kepada penyedia perorangan sebesar
harga SPK.
b. Rincian harga SPK sesuai dengan rincian yang tercantum dalam daftar kuantitas dan
harga.

4. HAK DAN KEWAJIBAN PEJABAT PENANDATANGAN KONTRAK


a. Hak
1) Mendapatkan laporan hasil pelaksanaan pekerjaan.
2) Memotong pembayaran upah bagi Penyedia Perorangan yang tidak masuk kerja
sesuai dengan ketentuan pemotongan upah.
3) Memberikan sanksi kepada Penyedia Perorangan sesuai dengan ketentuan kontrak.
4) Memutus Perikatan sebelum masa perikatan selesai sesuai dengan ketentuan
pemutusan perikatan.
b. Kewajiban
1) Membayarkan upah kepada Penyedia Perorangan;
2) Memverifikasi dan memvalidasi data Penyedia Perorangan; dan
3) Menyimpan seluruh laporan hasil penilaian prestasi kerja.
4) Memberikan penilaian kinerja Penyedia Perorangan.

5. HAK, KEWAJIBAN, LARANGAN PENYEDIA PERORANGAN


a. Hak
1. Menerima pembayaran/honorarium sebagai penghasilan sesuai dengan pekerjaan
dan tanggung jawabnya serta ketentuan yang berlaku;
2. Mendapatkan cuti sesuai ketentuan yang berlaku;
3. Mendapatkan jaminan kesehatan; dan
4. Mendapatkan jaminan sosial ketenagakerjaan.
b. Kewajiban
1. setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah;
2. mengutamakan kepentingan Negara di atas kepentingan golongan atau
diri sendiri;
3. menjunjung tinggi kehormatan atau martabat Negara dan Pemerintah;
4. menyimpan rahasia Negara dan rahasia jabatan dengan sebaik-baiknya;
5. memperhatikan dan melaksanakan segala ketentuan baik langsung yang
menyangkut tugas kedinasannya maupun yang berlaku secara umum;
6. melaksanakan tugas kedinasan dengan sebaik-baiknya dengan penuh
pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab;
7. bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan semangat untuk kepentingan
Negara;
8. menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan;
9. menaati ketentuan jam kerja yang berlaku di lingkungan Perangkat Daerah/UPTD;
10. menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik;
11. menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan
sebaik-baiknya; dan
12. memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat.

c. Larangan
1. menyalahgunakan wewenang;
2. menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau
orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain;
3. tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain dan/atau
lembaga atau organisasi internasional;
4. bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya
masyarakat asing;
-3-

5. memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewa atau meminjamkan


barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat
berharga milik negara secara tidak sah;
6. melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang
lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk
keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain yang secara langsung atau tidak
langsung merugikan negara;
7. menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga
yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya;
8. menghalangi berjalannya tugas kedinasan;
9. melakukan suatu tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme;
10. Melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang
dapat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani
sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani;
11. Terlibat atau menjadi anggota organisasi terlarang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
12. Menyampaikan pendapat baik lisan maupun tertulis lewat media sosial yang
bermuatan ujaran kebencian terhadap Pancasila, Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan Pemerintah;
13. Menyampaikan pendapat baik lisan maupun tertulis lewat media sosial yang
mengandung ujaran kebencian terhadap salah satu suku, agama, ras, dan antar
golongan;
14. Menyebarluaskan pendapat yang bermuatan ujaran kebencian sebagaimana
dimaksud pada angka 12 dan 13 melalui media sosial (share, broadcast, upload,
retweet, repost Instagram dan sejenisnya);
15. Menanggapi atau mendukung sebagai tanda setuju pendapat sebagaimana
dimaksud pada angka 12 dan 13 dengan memberikan like, dislike, love, retweet,
atau comment di media sosial;
16. Mengadakan kegiatan yang mengarah pada perbuatan menghina, menghasut,
memprovokasi, dan membenci Pancasila, Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan Pemerintah; dan
17. Mengikuti atau menghadiri kegiatan yang mengarah pada perbuatan menghina,
menghasut, dan memprovokasi, dan membenci Pancasila, Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan Pemerintah.
6. CUTI
Penyedia Perorangan dapat diberikan cuti sebagai
berikut :
a. lamanya cuti dalam masa perikatan adalah 12 (dua belas) hari kerja;
b. ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf a dikecualikan bagi Penyedia
Perorangan yang membutuhkan cuti karena persalinan atau kecelakaan kerja;
c. cuti karena persalinan atau kecelakaan kerja sebagaimana maksud pada huruf b
diberikan untuk paling lama 3 (tiga) bulan yang dinyatakan dengan Surat Keterangan
Dokter.

7. JAM KERJA
a. Sesuai jam kerja yang berlaku di Perangkat Daerah;
b. Penyedia Perorangan bekerja lebih dari jam kerja yang telah ditetapkan maka
kelebihan jam kerja dimaksud tidak diperhitungkan sebagai kelebihan jam
kerja dan/atau lembur.
8. PAKAIAN SERAGAM
Pakaian seragam Penyedia Perorangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
9. PEMUTUSAN SPK
a. Keadaan kahar (force majeure);
b. Pemutusan SPK dapat dilakukan apabila penyedia jasa terbukti:
1) Tidak menaati kewajiban dan larangan bagi Penyedia Perorangan;
2) Penilaian kinerja selama 1 (satu) bulan masuk dalam kategori buruk;
3) Tidak masuk kerja lebih dari 5 (lima) hari kerja tanpa keterangan yang jelas
selama masa perikatan;
4) Cuti lebih dari 12 (dua belas) hari kerja selama masa perikatan;
5) Tidak masuk kerja melebihi batas waktu cuti selama 3 (tiga) bulan bagi Penyedia
Perorangan yang mengalami kecelakaan kerja dan/atau persalinan;
6) Terlambat masuk kerja, pulang cepat dan/atau meninggalkan tugas/kantor pada
jam kerja yang perhitungannya sama dengan tidak masuk kerja 5 (lima) hari
tanpa alasan;
7) Melakukan penipuan, pencurian, atau penggelapan barang dan/atau barang
milik Daerah;
-4-

8) Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehimgga merugikan


Pemerintah Daerah;
9) Mabuk karena minuman beralkohol, memakai dan/atau mengedarkan narkotika,
psikotropika dan zat adiktif lainnya, selama di dalam ataupun di luar lingkungan
kerja;
10) Melakukan perbuatan asusila atau perjudian di dalam maupun di luar
lingkungan kerja;
11) Menyerang, menganiaya, mengancam atau mengintimidasi teman sekerja atau
atasan di dalam maupun di luar lingkungan kerja;
12) Membujuk teman sekerja atau atasan untuk melakukan perbuatan yang
bertentangan dengan peraturan;
13) Dengan ceroboh atau sengaja merusak atau membiarkan dalam keadaan bahaya
barang milik Pemerintah Daerah yang menimbulkan kerugian bagi Pemerintah
Daerah;
14) Membongkar atau membocorkan rahasia Pemerintah Daerah yang seharusnya
dirahasiakan kecuali atau kepentingan Pemerintah Daerah;
15) Melakukan tindak pidana dan berstatus sebagai tersangka;
16) Menerima gratifikasi; dan/atau
17) Melakukan praktik kolusi, korupsi dan nepotisme.
10. TATA CARA PEMUTUSAN PERIKATAN
a. Penyedia Perorangan yang diduga melakukan pelanggaran dipanggil secara tertulis
untuk dilakukan pemeriksaan oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) yang
bersangkutan;
b. Pemanggilan terhadap Penyedia Perorangan yang diduga melakukan pelanggaran
paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah laporan/aduan pelanggaran dilakukan;
c. Apabila pada tanggal pemeriksaan Penyedia Perorangan tidak hadir maka dilakukan
pemanggilan kedua paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah pemanggilan pertama;
d. Apabila pemanggilan kedua yang bersangkutan tidak hadir maka Penyedia
Perorangan tersebut dapat diputus kontraknya oleh Pejabat Penandatangan Kontrak
walaupun masa kontraknya belum selesai berdasarkan bukti-bukti yang ada tanpa
dilakukan pemeriksaan;
e. Hasil pemeriksaan wajib dituangkan ke dalam Berita Acara Pemeriksaan dan
dilaporkan secara berjenjang kepada Kepala Perangkat Daerah/UPTD melalui Pejabat
Penandatangan Kontrak;
f. Pejabat Penandatangan Kontrak dapat menetapkan pemutusan kontrak Penyedia
Perorangan yang melakukan pelanggaran berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan dan
Rekomendasi dari PPTK Penyedia Jasa Lainnya tersebut;

11. KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE)


a. Yang dimaksud dengan keadaan kahar (force majeure) adalah suatu kejadian yang
terjadi di luar kehendak para pihak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya,
sehingga kewajiban yang ditentukan dalam surat perjanjian ini menjadi menjadi tidak
terpenuhi;
b. Yang termasuk keadaan kahar (force majeure) meliputi bencana alam, keadaan
perang, huru hara, kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi, keuangan dan
kepegawaian yang secara langsung mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;
c. Apabila terjadi keadaan kahar (force majeure) yang mengakibatkan Penyedia
Perorangan tidak dapat melaksanakan tugasnya maka dibebaskan dari tugas dan
kewajibannya serta tidak dikenakan sanksi;
d. Penyedia Perorangan wajib memberitahukan keadaan kahar (force majeure) kepada
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK).
12. PERPAJAKAN
Penyedia Perorangan berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan
pungutan lain yang sah yang dibebankan oleh hukum yang berlaku atas pelaksanaan
SPK. Semua pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam harga SPK.
13. PENGALIHAN DAN/ATAU SUBKONTRAK
Penyedia Perorangan dilarang untuk mengalihkan dan/atau mensubkontrakkan
sebagian atau seluruh pekerjaan. Pengalihan seluruh pekerjaan hanya diperbolehkan
dalam hal pergantian nama penyedia, baik sebagai akibat peleburan (merger) atau akibat
lainnya.
14. JADWAL
a. SPK ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan oleh para pihak atau pada
tanggal yang ditetapkan dalam Surat Perintah Mulai Kerja.
b. Waktu pelaksanaan SPK adalah sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam Surat
Perintah Mulai Kerja.
-5-

c. Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sebagaimana tercantum pada angka 7.


15. PENANGGUNGAN DAN RISIKO
a. Penyedia Perorangan berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan
menanggung tanpa batas Pejabat Penandatangan Kontrak beserta instansinya
terhadap semua bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian,
denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang
dikenakan terhadap Pejabat Penandatangan Kontrak beserta instansinya (kecuali
kerugian yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian berat
Pejabat Penandatangan Kontrak) sehubungan dengan klaim yang timbul dari hal-hal
berikut terhitung sejak tanggal mulai kerja sampai dengan tanggal penandatanganan
berita acara penyerahan akhir:
1) kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda Penyedia Perorangan;
2) cidera tubuh, sakit atau kematian Penyedia Perorangan; dan/atau
3) kehilangan atau kerusakan harta benda, cidera tubuh, sakit atau kematian pihak
lain.
b. Terhitung sejak tanggal mulai kerja sampai dengan tanggal penandatanganan berita
acara serah terima, semua risiko kehilangan atau kerusakan hasil pekerjaan ini
merupakan risiko Penyedia Perorangan, kecuali kerugian atau kerusakan tersebut
diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian Pejabat Penandatangan Kontrak.
c. Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh Penyedia Perorangan tidak membatasi
kewajiban penanggungan dalam syarat ini.
16. PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN
Pejabat Penandatangan Kontrak berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan
terhadap pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia Perorangan. Pejabat
Penandatangan Kontrak dapat memerintahkan kepada pihak lain untuk melakukan
pengawasan dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh
penyedia.
17. LAPORAN HASIL PEKERJAAN
Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan Kontrak terhadap pelaksanaan
pekerjaan dalam rangka pengawasan kualitas dan waktu pelaksanaan pekerjaan. Hasil
pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam laporan pelaksanaan hasil pekerjaan.
18. PERUBAHAN SPK
a. SPK hanya dapat diubah melalui adendum SPK.
b. Perubahan SPK dapat dilaksanakan dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi
lapangan pada saat pelaksanaan dengan SPK dan disetujui oleh para pihak, meliputi:
1) menambah atau mengurangi masa pelaksanaan yang tercantum dalam SPK;
2) menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan;
3) mengubah spesifikasi teknis sesuai dengan kondisi lapangan; dan/atau
4) mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan.
c. Untuk kepentingan perubahan SPK, Pejabat Penandatangan Kontrak dapat dibantu
Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak.
19. PEMBAYARAN
Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh Pejabat
Penandatangan Kontrak, dengan ketentuan:
1) pembayaran dilakukan dengan sistem bulanan dan dibayarkan awal bulan berikutnya;
2) pembayaran berdasarkan tingkat kehadiran.
3) dalam hal Penyedia Perorangan tidak masuk kerja tanpa keterangan, maka dikenakan
potongan honorarium sebesar:
jumlah hari tidak masuk
x besaran honor bulan tersebut
jumlah hari kerja
4) dalam hal Penyedia Perorangan cuti sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka
tidak dikenakan pemotongan atas honorarium pada bulan tersebut.
20. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Pejabat Penandatangan Kontrak dan penyedia berkewajiban untuk berupaya sungguh-
sungguh menyelesaikan secara damai semua perselisihan yang timbul dari atau
berhubungan dengan SPK ini atau interpretasinya selama atau setelah pelaksanaan
pekerjaan. Jika perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka
perselisihan akan diselesaikan melalui LPS LKPP.
21. LARANGAN PEMBERIAN KOMISI
Penyedia Perorangan menjamin bahwa tidak satu pun personel satuan kerja Pejabat
Penandatangan Kontrak telah atau akan menerima komisi atau keuntungan tidak sah
lainnya baik langsung maupun tidak langsung dari SPK ini. Penyedia Perorangan
-6-

menyetujui bahwa pelanggaran syarat ini merupakan pelanggaran yang mendasar


terhadap SPK ini.
Untuk dan atas nama Penyedia Perorangan
Untuk dan atas nama __________ __________
Pejabat Penandatangan Kontrak
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini
untuk Penyedia maka rekatkan meterai [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini
Rp10.000,- )] untuk proyek/satuan kerja Pejabat
Penandatangan Kontrak maka rekatkan
meterai Rp10.000,)]
[nama lengkap]
[jabatan]
[nama lengkap]
[jabatan]

Anda mungkin juga menyukai