Anda di halaman 1dari 4

Carbon Capture Storage (CCS)

Merupakan proses di mana karbon dioksida dari pembakaran pembangkit listrik dan
sumber industri lainnya yang seharusnya dilepaskan ke atmosfer ditangkap,
dikompresi dan disuntikkan ke dalam formasi geologi bawah tanah untuk
penyimpanan yang aman, terjamin dan permanen. Seringkali disebut-sebut sebagai
“batubara bersih,” namun ini masih dalam perdebatan.
Teknologi ini merupakan kegiatan yang meliputi mereduksi emisi dari industri seperti
fasilitas pengolahan gas alam dan pembangkit listrik (source) dengan cara
menangkap CO2 (capture) dari sumber-sumber emisi CO2, kemudian
mentransportasikannya ke lokasi penyimpanan CO2 di geological storage yang
sesuai (sink) seperti sumur minyak yang telah kosong dan/ atau reservoir gas,
lapisan saline aquifers, lapisan batubara, dan formasi batuan lain yang sejenis.
Captured CO2 is expected to be injected into formations that are sufficiently deep that
the temperature and pressure will exceed the CO 2 critical point (T = 31.1°C, P = 7.38
MPa), making the CO2 supercritical. Supercritical CO2 has density in the subsurface
between about 250 and 800 kg/m 3. While these high densities allow for significant
mass to be stored per volume of pore space, the density is still significantly lower
than the density of formation water or brine. Because CO 2 is only slightly soluble in
brine, the injected CO2 will remain as a separate fluid phase for a significant period of
time, with a strong buoyant drive upward. Therefore, injection formations need to
have sufficiently high porosity for storage volume and high permeability to allow large
injection rates while being overlain by a low-permeability formation (aquitard or
“caprock”) that impedes upward migration by buoyancy. Many such formations have
been identified worldwide, with very large amounts of potential pore space available
for CO2 storage.
Lapisan Batu Bara sebagai penyimpanan CO2, injeksi CO2 ke dalam lapisan
batu bara di bawah permukaan dapat mendorong/menggantikan gas CH4 yang
terkandung di lapisan batu bara sehingga gas CH4 dapat direcover.
Terdapat kemungkinan bahwa sink belum siap digunakan pada saat atau sebelum
source dioperasikan, sehingga hal itu menjadi kendala perencanaan.
Perencanaan merupakan proses pencocokkan (matching) antara source dan sink.
Parameter pencocokkan tersebut seperti batas kapasitas, lokasi, laju alir injeksi, dan
waktu ketersediaan dari source dan sink yang tersedia.

PLTU
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) merupakan jenis pembangkit yang
menggunakan “uap panas” untuk memutar turbin. Uap panas yang digunakan dapat
berasal dari proses penguapan air melalui boiler, pembangkit ini menggunakan
bahan bakar batu bara maupun bahan bakar minyak untuk memanaskan air.
Tingginya jumlah persediaan batu bara baik secara global maupun di Indonesia
serta harga yang rendah menjadikan PLTU berbahan bakar batu bara masih
menjadi salah satu yang tertinggi produksinya. Dalam PLTU, batu bara digunakan
sebagai bahan bakar boiler untuk menghasilkan energy panas yang kemudian
berfungsi untuk mengubah fasa fluida kerja dari cair menjadi uap. Energi kinetik
yang terkandung dalam uap kemudian dimanfaatkan untuk memutar turbin yang
tersambung dengan generator. Salah satu permasalahan utama dari pemanfaatan
batu bara dalam pembangkitan listrik adalah tingginya emisi CO 2 yang merupakan
produk sampingan dari proses pembakaran batu bara. 
1. Boiler & alat bantunya
Boiler berfungsi untuk mengubah air (feed water) menjadi uap panas lanjut
(superheated steam) yang akan digunakan untuk memutar turbin. Disini
energi kimia bahan bakardiubah menjadi energi panas dari uap.
2. Turbin & alat bantunya
Turbin berfungsi untuk mengkonversi energi panas yang dikandung oleh uap
menjadi energi putar (energi mekanik). Poros turbin di-kopel dengan poros
generator sehingga ketika turbin berputar generator juga ikut berputar .
3. Kondensor & alat bantunya
Kondensor berfungsi untuk mengkondensasikan uap bekas dari turbin (uap
yang telah digunakan untuk memutar turbin).
4. Generator & alat bantunya
Generator berfungsi untuk mengubah energi putar dari turbin menjadi energi
listrik.

Anda mungkin juga menyukai