Anda di halaman 1dari 23

JULI 2022

Pengantar Ekonomi Makro


dan Kebijakan Fiskal
Pengantar Manajemen Keuangan Negara

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN


Daftar Isi
Halaman
Tujuan Keuangan Negara Halaman
03 Pengantar Ekonomi Makro
Empat Sektor dalam 05
Pengantar Ekonomi Makro
Pendapatan Nasional
Tujuan Keuangan
Perekonomian Inflasi
Pengantar Ekonomi
Pengangguran
Negara Pengantar Kebijakan Fiskal dan
Makro dan Kebijakan
Asumsi Makro Ekonomi dan

Moneter
Pengantar Neraca Pembayaran Pemerintah Target Pembangunan

Halaman Halaman

08 Sektor Rumah Tangga


Sektor Perusahaan
11 Kebijakan Fiskal
Kebijakan Moneter
Sektor-Sektor dalam
Sektor Pemerintah Pengantar Kebijakan
Perekonomian Sektor Luar Negeri Fiskal dan Moneter

Halaman

20 Pengertian
Komponen Neraca Pembayaran
Pengantar Neraca Cadangan Devisa
Pembayaran Kebijakan Perdagangan Internasional

Susunan Redaktur
Media Sosial Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan

SEARA
SEri leARning mAterial AP
Penanggung Jawab
Pemimpin Redaksi
Kapusdiklat AP
Kabid Renbangjar
@PUSDIKLATAP

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN - OFFICIAL


Penyusun Learning Material Parluhutan H./Agung Y.

Editor Ririn Risnawati PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN

@PUSDIKLATAP

bit.ly/SWIPe-AP
PENGANTAR EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN FISKAL

TUJUAN KEUANGAN NEGARA

Tujuan Bernegara

Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pengelolaan Keuangan Negara Dengan terbitnya UU No. 6 Tahun 2009
berdasarkan UU No. 17 Tahun 2003 tentang tentang Bank Indonesia, maka
Keuangan Negara antara lain pengelolaan moneter dilakukan BI
Pengelolaan fiskal sebagai lembaga independen
Pengelolaan moneter
Pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN 03


PENGANTAR EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN FISKAL

TUJUAN KEUANGAN NEGARA

Pengertian
APBN menurut UUD 1945 Pasal 23 ayat 1
Wujud dari Pengelolaan Keuangan Negara
Ditetapkan setiap tahun dengan Undang-Undang
Dilaksanakan dengan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat

Pengertian

Keuangan

Negara

Menurut

UU Nomor

17 Tahun

2003

Pengertian Keuangan Negara


Pendekatan Sisi Obyek
Pendekatan Sisi Subyek Pendekatan Sisi Proses Pendekatan Sisi Tujuan
semua hak & kewajiban

negara yang dapat dinilai


seluruh obyek
seluruh rangkaian kegiatan
seluruh kebijakan, kegiatan

dengan uang, termasuk


sebagaimana tersebut di
yang berkaitan dengan
& hubungan hukum yang

kebijakan & kegiatan dalam


atas yang dimiliki negara,
pengelolaan obyek
berkaitan dengan pemilikan

bidang fiskal, moneter &


dan/atau dikuasai oleh
sebagaimana tersebut di
dan/atau penguasaan

pengel. KN yang
Pemerintah Pusat, PEMDA,
atas mulai dari perumusan
obyek sebagaimana

dipisahkan, serta segala


Perusahaan
kebijakan & pengambilan
tersebut di atas dalam

sesuatu baik berupa uang,


Negara/Daerah, & badan
keputusan s.d.
rangka penyelenggaraan
maupun berupa barang
lain yang ada kaitannya
pertanggungjawaban. pemerintahan negara
berhubungan dengan
dengan keuangan negara.
pelaksanaan hak &

kewajiban tersebut.

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN 04


PENGANTAR EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN FISKAL

PENGANTAR EKONOMI MAKRO DAN

KEBIJAKAN PEMERINTAH
Pengantar Ekonomi Makro Permasalahan Dalam Makro

Ekonomi Makro adalah studi tentang ekonomi Ekonomi


yang mempelajari tentang perekonomian Permasalahan Utama yang Hendak Diselesaikan
sebuah negara secara komprehensif. Dalam dalam mempelajari Ekonomi Makro adalah:
ilmu ekonomi makro dijelaskan tentang Pertumbuhan Ekonomi (Peningkatan Produk
perubahan ekonomi sebuah negara yang Domestik Bruto atau Pendapatan Nasional);
berdampak pada masyarakat. Ekonomi makro Inflasi;
mencakup berbagai aspek, diantaranya: Pengangguran;
pendapatan nasional, kesempatan kerja, Neraca Pembayaran.
inflasi, investasi, dan neraca pembayaran Secara ringkas tujuan kebijakan di bidang Makro
ekonomi dapat disimpulkan bagaimana cara
mewujudkan Kemakmuran bagi seluruh
Masyarakat.

Pendapatan Nasional Pendekatan Pendapatan Nasional


Pendapatan nasional adalah jumlah
pendapatan yang diterima oleh seluruh
rumah tangga keluarga (RTK) di suatu
negara dari penyerahan faktor-faktor
produksi dalam satu periode, biasanya
selama satu tahun. Cara mengukur
Pendapatan Nasional yang paling sering
digunakan adalah dengan menghitung
Produk Domestik Bruto (PDB). Produk
Domestik Bruto adalah nilai keseluruhan
semua barang dan jasa yang diproduksi
di dalam suatu negara dalam jangka
waktu tertentu (biasanya per tahun).
Dalam ekonomi terdapat keseimbangan Catatan:
Karena keterbatasan data, BPS belum dapat menyajikan data PDB
antara Produksi dan Pendapatan. dengan pendekatan Pendapatan (Income Approach)

Pendapatan Nasional Sebagai Alat Ukur Kesejahteraan


Semakin besar tingkat Pendapatan Nasional atau Produk Domestik Bruto, maka semakin tinggi tingkat
kekayaan Suatu Negara. Pemerintah berkepentingan untuk terus meningkatkan Pendapatan Nasional
agar rakyat semakin sejahtera.

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN 05


PENGANTAR EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN FISKAL

PENGANTAR EKONOMI MAKRO DAN

KEBIJAKAN PEMERINTAH
Pengertian Inflasi Pengaruh Inflasi Terhadap
Tingkat Inflasi adalah persentase kenaikan
Perekonomian dan Kebijakan
tingkat harga barang-barang secara Pemerintah
umum. Inflasi dapat disebabkan karena: Peningkatan harga-harga barang secara umum
1. Peningkatan harga terjadi karena mengakibatkan menurunnya kesejahteraan masyarakat.
peningkatan permintaan yang tidak Karena Inflasi dapat mempengaruhi kesejahteraan
diikuti dengan peningkatan produksi masyarakat maka pemerintah ikut campur tangan
(demand pull inflation); mengatasi inflasi. Kebijakan Pemerintah untuk mengatasi
2. Peningkatan harga barang karena inflasi adalah antara lain dengan cara meningkatkan
meningkatnya biaya produksi (Cost produksi atau dengan mempengaruhi jumlah uang
Push Inflation). beredar.

Pengangguran
Pengangguran atau tuna karya atau unemployment adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama
sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang
berusaha mendapatkan pekerjaan dengan upah yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena
jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang
mampu menyerapnya.

Keterkaitan Pengangguran
dengan Kebijakan Pemerintah
Tingkat Pengangguran yang tinggi akan mengakibatkan Produk
Domestik Bruto menjadi rendah dan kemakmuran rakyat menjadi
tidak optimal. Tingkat Pengangguran yang tinggi selain
mencerminkan rendahnya kesejahteraan rakyat juga dapat
menimbulkan permasalahan sosial. Karena pengangguran sangat
terkait dengan kesejahteraan rakyat sehingga pemerintah perlu
intervensi untuk mengatasi pengangguran

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN 06


PENGANTAR EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN FISKAL

PENGANTAR EKONOMI MAKRO DAN

KEBIJAKAN PEMERINTAH
Asumsi Makroekonomi dan Target Pembangunan

Kerangka Makroekonomi Pada Akhirnya Bermuara Pada

Sektor Riil Yang Tergambar Dalam PDB

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN 07


PENGANTAR EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN FISKAL

SEKTOR-SEKTOR DALAM

PEREKONOMIAN

Sektor Rumah

Rumah Tangga sebagai pemilik faktor-faktor produksi


mendapatkan balas jasa berupa upah, sewa dan bunga. Rumah

Tangga Tangga sebagai konsumen memenuhi kebutuhan sehari-hari


dengan cara membeli barang dan jasa dengan membelanjakan
pendapatannya atas faktor-faktor produksi

Teori Produktivitas

Rumah Tangga
Insentif bekerja rumah tangga bergantung pada
Perbandingan utilitas yang diperoleh dari upah
(bekerja) dengan utilitas dari home time (tidak
bekerja)

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN 08


PENGANTAR EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN FISKAL

SEKTOR-SEKTOR DALAM

PEREKONOMIAN
Sektor Perusahaan
Sektor perusahaan merupakan sektor ekonomi yang
menghasilkan output berupa barang dan jasa

Terdapat interaksi antara sektor perusahaan


(produsen) dan konsumen dalam pasar barang dan
jasaserta pasar tenaga kerja

Sektor Pemerintah Sektor Luar Negeri Sektor Luar Negeri:

Neraca Pembayaran

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN 09


PENGANTAR EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN FISKAL

SEKTOR-SEKTOR DALAM

PEREKONOMIAN
Alur Dalam Perekonomian Terbuka

Hubungan Akuntasi
Hubungan Antar Sektor
Serta Ekonomi Keterkaitan erat antar sektor terlihat dari arus dana
yang saling terkait, sehingga terjadi keseimbangan.
Adanya shock pada satu sektor, akan menimbulkan
ketidakseimbangan sehingga harus direspon oleh
kebijakan lain
Suatu kebijakan yang ditujukan untuk
memperbaiki kebijakan di salah satu sektor, dapat
berdampak buruk ke sektor lain
Untuk mencapai tujuan pembangunan
makroekonomi, harus ada koordinasi dan sinergi
antar sektor.

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN 10


PENGANTAR EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN FISKAL

PENGANTAR KEBIJAKAN FISKAL

DAN MONETER
Pengertian dan Prioritas Kebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal Prioritas Kebijakan Fiskal
Suatu kebijakan yang dilaksanakan pemerintah Mengatasi defisit APBN dan masalah-masalah
dengan jalan menambah atau mengurangi APBN dan mengatasi stabilitas ekonomi makro
konsumsi pemerintah, jumlah pajak, jumlah - pertumbuhan ekonomi
transfer pemerintah,atau melaksanakan - tingkat inflasi
kombinasi dari ketiga-tiganya. - kesempatan kerja
- neraca pembayaran

Tujuan Kebijakan Fiskal


Tujuan utama dari kebijakan fiskal adalah untuk mencapai tujuan
ekonomi makro:
1. Mendorong pertumbuhan
2. Mencapai keseimbangan internal
- Aggregate demand = supply
- Stabilitas harga
- Penciptaan lapangan kerja
3. Keseimbangan eksternal
- Neraca perdagangan yang berkelanjutan

Kaitan Kebijakan Fiskal dan Ekonomi Makro

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN 11


PENGANTAR EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN FISKAL

PENGANTAR KEBIJAKAN FISKAL

DAN MONETER
Konsep Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal yang optimal adalah
yang mendukung pencapaian tujuan
pembangunan nasional dalam koridor
fiscal sustainability

APBN dan Belanja Pemerintah

“Penggunaan pajak, transfer Pemerintah, dan belanja


Pemerintah untuk barang dan jasa guna menggeser
kurva permintaan agregat (aggregate demand curve)”.

Kebijakan Fiskal Ekspansif dan Kontraktif

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN 12


PENGANTAR EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN FISKAL

PENGANTAR KEBIJAKAN FISKAL

DAN MONETER
Stimulus Fiskal
Stimulus fiskal merupakan penggunaan kebijakan fiskal untuk meningkatkan produksi dan
kesempatan kerja. Jenis stimulus fiskal terdiri atas:
Automatic Fiscal Stimulus adalah kebijakan fiskal yang secara otomatis terjadi karena dipicu
kondisi ekonomi tanpa campur tangan Pemerintah.
Discretionary Fiscal Stimulus: terjadi akibat kebijakan yang diambil oleh Pemerintah.

Bank Sentral
Peran Bank Sentral
a. Menetapkan dan melaksanakan b. Mengatur dan menjaga kelancaran
kewajiban moneter. BI memiliki wewenang: sistem pembayaran.
1. Menetapkan sasaran-sasaran moneter c. Mengatur dan mengawasi bank umum.
dengan memperhatikan sasaran laju inflasi BI memiliki wewenang:
yang ditetapkannya. 1. Menetapkan peraturan, memberikan, dan
2. Melakukan pengendalian moneter dengan mencabut izin atas kelembagaan dan
menggunakan cara-cara yang termasuk kegiatan usaha tertentu dari bank.
tetapi tidak terbatas pada 2. Melaksanakan pengawasan bank dan
Operasi pasar terbuka dipasar uang baik mengenakan sanksi terhadap bank.
rupiah maupun valuta asing,
Penetapan tingkat diskonto (d atau k),
bukan bunga bank (i).
Penetapan cadangan wajib minimum,
dan
Pengaturan kredit dan pembiayaan.

Note: tingkat diskonto untuk produk keuangan jangka pendek


(treasury bill, seritifikat deposito, commercial paper), yang jatuh
tempo biasanya 30 hari. Kalau tingkat bunga untuk produk
keuangan jangka menengah dan panjang (termasuk saham dan
obligasi)

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN 13


PENGANTAR EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN FISKAL

PENGANTAR KEBIJAKAN FISKAL

DAN MONETER
Bank Sentral
Tingkat Operasi

Bank Sentral

Tanggung Jawab Bank Sentral


1.Bank Sentral sebagai Bank Pemerintah.
Mengurus dan mengelola pengeluaran dan pendapatan pemerintah
2.Bank sentral sebagai bank-nya bank.
Memberikan pinjaman kepada bank umum sebagai sumber pinjaman terakhir (Lender of the last
resort).
3.Bank sentral sebagai regulator pasar uang/valas.
Menjaga kestabilan nilai kurs mata uang.
Mengawasi jumlah uang yang beredar, untuk menghindari masalah ekonomi (inflasi).
4.Bank Sentral sebagai bank sirkulasi.
Menambah jumlah uang yang beredar sesuai dengan kebutuhan perekonomian.
Mengganti uang yang sudah rusak dengan uang baru.

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN 14


PENGANTAR EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN FISKAL

PENGANTAR KEBIJAKAN FISKAL

DAN MONETER
KEBIJAKAN MONETER
Kebijakan pemerintah untuk mengendalikan Open Market Operations
perekonomian melalui jumlah uang yang “Expansive Monetary Policy”
beredar yang dilakukan oleh Bank Sentral (BI) Meningkatkan jumlah uang beredar, dengan
1.Kebijakan Kuantitatif. membeli kembali SBI/obligasi pemerintah
Open market Operation (surat utang dari pemerintah kepada investor)
Menjual atau membeli surat berharga Uang beredar naik, maka suku bunga turun
Reserve Requirement Suku bunga turun, Investasi, Konsumsi, net
Penetapan cadangan ekspor naik.
The discount Rate Investasi naik, GDP riil naik, pengangguran
Mempengaruhi tingkat bunga diskonto turun
2.Kebijakan Kualitatif. Tetapi akhirnya tingkat harga-harga naik -->
Selective Credit Control (pengawasan inflasi naik; sehingga akan dilakukan
terhadap kredit) kebalikannya.
Moral Suasion (himbauan moral)

Restrictive Monetary Policy:


Reserve Requirement:

“Tight Money Policy” Penetapan cadangan tunai dan

Menjual SBI/Obligasi di pasar, maka uang giro wajib minimum


yang beredar turun Bank komersial memiliki dua cadangan:
Uang turun, maka suku bunga naik Cadangan tunai--> uang tunai yang
Suku bunga naik, maka Investasi, Konsumsi, disimpan di bank untuk memenuhi
net ekspor turun. kewajiban bank kepada nasabah;
Invetasi turun, maka pengangguran Giro Wajib Minimum (GWM) -->
meningkat, yang pada akhirnya inflasi turun. merupakan rekening bank komersial di
bank sentral.
Catatan: kedua kebijakan di atas dilakukan untuk memanage inflasi
agar terkendali, dan dilaksanakan 1 s.d 2 tahun. GWM 5% berarti bank komersial wajib
menyimpan dana di dalam rekening di bank
sentral minimal 5% dari dana pihak ketiga
yang dikumpulkan bank tersebut.
Semakin tinggi cadangan, semakin sedikit
dana pihak ketiga (seperti deposito) yang
dapat disalurkan sebagai pinjaman dan
investasi. --> efek penggandaan menjadi
kecil.

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN 15


PENGANTAR EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN FISKAL

PENGANTAR KEBIJAKAN FISKAL

DAN MONETER

The Discount Rate: Mempengaruhi


Selective Credit Control
Tingkat Bunga Diskonto
Bank Sentral menetapkan tingkat bunga diskonto Pengawasan agar pemberian kredit diutamakan
pada bank umum/komersial. Dalam kondisi pada sektor-sektor produktif. Yang diawasi
perekonomian lesu bank sentral seharusnya adalah corak pinjaman dan dan bentuk investasi
menurunkan tingkat bunga diskonto. Tingkat yang dilakukan. Misal pemerintah ingin
diskonto juga merupakan tingkat pemotongan mendorong perkembangan industri kecil dan
nilai dari pinjaman terhadap nilai nominalnya. menengah --> kreditnya bersifat lunak, baik
Contoh: tingkat diskonto 5% untuk Sertifikat Bank bunganya maupun jangka waktu
Indonesia (SBI) 1 bulan berarti SBI dengan nilai pengembaliannya.
nominal tertentu (misal Rp 1 milyar), dijual dengan
hargaRp 950 juta (dipotong/didiskon 5%). Pada
saat jatuh tempo satu bulan kemudian, Bank
Sentral menebus SBI tersebut senilai Rp 1 milyar.

Moral Suasion
Bank Sentral melakukan ajakan/himbauan kepada bank
umum untuk membantu pemerintah dalam
melaksanakan program tertentu.
Contoh:
Bank umum diminta mengurangi pemberian
pinjaman pada saat bank sentral menghendaki
uang ketat.
Menghimbau melakukan ekspansi untuk
melonggarkan uang beredar.
Keberhasilan kebijakan moneter ini sangat
tergantung kepada kemauan bank umum untuk
menuruti himbauan tersebut.

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN 16


PENGANTAR EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN FISKAL

PENGANTAR KEBIJAKAN FISKAL

DAN MONETER

INTERAKSI ANTARA

PASAR BARANG

DAN PASAR UANG

PASAR BARANG: KURVA IS


Pasar Barang adalah pasar untuk barang - barang dan jasa-jasa. Kurva IS adalah Kurva yang
menggambarkan berbagai titik kombinasi antara tingkat bunga (i) dan tingkat pendapatan (Y), dimana
pasar barang berada dalam keseimbangan.

PASAR UANG: KURVA LM


Suatu pasar di mana uang atau dana jangka pendek Karena MS ditentukan oleh Bank Sentral maka
dipinjam atau dipinjamkan (diperdagangkan) atau tempat MS bersifat eksogen (otonom). sehingga
di mana akan terjadi interaksi antara penawaran uang dan dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut:
permintaan uang, yang pada akhirnya menentukan MS = MS
tingkat bunga.

Penawaran Uang (MS):

M1 = C + DD
M2 = M1 + TD atau
M2 = M1 + Qm

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN 17


PENGANTAR EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN FISKAL

PENGANTAR KEBIJAKAN FISKAL

DAN MONETER

KURVA LM

Definisi:
suatu kurva yang menggambarkan
berbagai titik kombinasi antara
tingkat bunga dan tingkat
pendapatan di mana permintaan
uang sama dengan penawaran
uang (MD = MS)

KESEIMBANGAN SIMULTAN

PASAR BARANG DAN UANG


Perpotongan kurva IS dan LM menunjukkan
ekuilibrium simultan dalam pasar barang dan
jasa dalam pasar keseimbangan uang riil untuk
nilai pengeluaran pemerintah, pajak, jumlah
uang beredar dan tingkat harga tertentu.

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN 18


PENGANTAR EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN FISKAL

PENGANTAR KEBIJAKAN FISKAL

DAN MONETER
FOKUS KEBIJAKAN FISKAL 2020
Mendorong pemanfaatan anggaran lebih produktif dan bermanfaat nyata bagi perekonomian dan
kesejahteraan

MEMPERBAIKI KUALITAS BELANJA


Spending Better: Efisien, Produktif, Efektif untuk Menstimulasi Perekonomian dan Mewujudkan
Kesejahteraan

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN 19


PENGANTAR EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN FISKAL

PENGANTAR NERACA PEMBAYARAN


PENGERTIAN KOMPONEN/STRUKTUR

Neraca Pembayaran (Balance of Payment/ BOP) NERACA PEMBAYARAN


adalah catatan sistematis dari semua transaksi
Transaksi Berjalan
ekonomi internasional yang terjadi antara
Neraca Barang
penduduk dalam negeri suatu negara dengan
Ekspor, fob:
penduduk luar negeri selama jangka waktu tertentu
Non Migas
(umumnya 1 tahun).
Migas
Transaksi ekonomi meliputi:
Impor, fob:
Perdagangan
Non Migas
Investasi
Migas
Pinjaman
Neraca Jasa
Nilai transaksi internasional dicatat dalam mata
Transportasi, bersih
uang US$. BOP menunjukkan:
Perjalanan, bersih
Struktur dan komposisi transaksi ekonomi
Jasa-jasa lainnya, bersih
internasional
Pendapatan, bersih
Posisi keuangan internasional
Transfer berjalan, bersih
Indikator lembaga/negara donor dalam
mempertimbangkan memberi pinjaman Neraca Modal
Salah satu indikator keberhasilan mengelola Transaksi modal/ sektorpublik
perekonomian Penerimaan pinjaman dan bantuan
Neraca Perdagangan (Balance of Trade): mencatat Bantuan program dan lainnya
transaksi barang. Transaksi Berjalan (Current Bantuan proyek dan lainnya
Account): mencatat transaksi barang dan jasa. Pelunasan pinjaman
Neraca Modal (Balance of Capital): mencatat Transaksi finansial/ sektor swasta
transaksi modal, finansial, dan pelunasan utang. Investasi langsung
Neraca Pembayaran (Balance of Payment): Investasi portofolio
mencatat transaksi barang, jasa, dan modal, serta Investasi lainnya
pinjaman TOTAL (I+II)
Selisih yang Belum Diperhitungkan
KOMPONEN NERACA
(Error and Omission)

PEMBAYARAN Keseimbangan Umum


Pembiayaan/ Lalu lintas moneter
Transaksi Berjalan
Neraca Modal
TOTAL (A + B)
Selisih yang Belum Diperhitungkan (Error and
Omission)
Keseimbangan Umum
Pembiayaan

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN 20


PENGANTAR EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN FISKAL

PENGANTAR NERACA PEMBAYARAN

SELISIH YANG BELUM


KESEIMBANGAN UMUM
DIPERHITUNGKAN
Keseimbangan Umum adalah devisa yang
Selisih yang Belum Diperhitungkan adalah selisih tercatat masuk di Bank Indonesia pada tahun
(penyeimbang) antara TB (Transaksi Berjalan) + NM tertentu
(Neraca Modal) dengan Devisa yang diterima Jika Keseimbangan Umum bernilai positif
(tercatat) Bank Indonesia (Keseimbangan Umum). berarti terdapat tambahan cadangan devisa
Besarnya Selisih yang Belum Diperhitungkan
adalah perbedaan antara III dengan V.

CADANGAN DEVISA STRUKTUR NERACA

Cadangan devisa adalah aset yang dimiliki oleh


PERDAGANGAN
bank sentral dan otoritas moneter, biasanya dalam
mata uang cadangan yang berbeda, sebagian EKSPOR, meliputi:
besar dolar Amerika Serikat, Cadangan Devisa Migas
adalah seluruh devisa yang dimiliki Bank Indonesia Non-Migas
pada tahun tertentu Cadangan Devisa Semakin lama proporsi nilai ekspor migas,
dikategorikan aman bagi suatu negara jika cukup semakin mengecil
untuk membiayai 3 bulan impor negara tersebut

KEBIJAKAN PERDAGANGAN
Ekspor (Barang) Impor (Barang)
Meningkatkan daya saing ekspor Mempermudah arus masuk barang
Sertifikasi produk ekspor (ISO, Menurunkan tarif, membebaskan bea
Ecolabeling, HAKI) masuk (untuk komoditas tertentu
Promosi Dagang ke luar negeri (ITPC) dengan negara tertentu)
Membuka kantor perwakilan dagang di Menciptakan perdagangan yang
luar negeri semakin bebas antar negara dalam
Imbal beli wilayah tertentu (diantaranya AFTA,
Perluasan pasar ke negara-negara lain APEC)
Aktif dalam organisasi negara-negara
penghasil

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN 21


PENGANTAR EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN FISKAL

PENGANTAR NERACA PEMBAYARAN

KEBIJAKAN NERACA JASA


Ekspor
Meningkatkan kualitas jasa tenaga kerja Indonesia yang akan
mencari kerja ke luar negeri
Bahasa
Keterampilan
Para medis
Kebijakan penyederhanaan administrasi dan dokumen

Impor
Selektif, tergabung dalam organisasi profesi dalam negeri
Lawyer asing merupakan bagian dari organisasi yang ada

KEBIJAKAN NERACA MODAL


Ekspor
Mendorong investasi ke luar negeri yang dilakukan
oleh pemerintah atau swasta

Impor
Sektor publik
Mengurangi secara perlahan hutang luar negeri
(grand policy)
Sektor swasta
Diharapkan swasta asing melakukan investasi di
dalam negeri Indonesia

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN 22


SEARA
SEri leARning mAterial AP

TERIMA KASIH
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan

Dapatkan informasi terkait

pelatihan Pusdiklat Anggaran

@PUSDIKLATAP
dan Perbendaharaan dengan

scan QR code di bawah ini

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN - OFFICIAL

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN

@PUSDIKLATAP

bit.ly/SWIPe-AP
bit.ly/SWIPe-AP
Desain dan Gambar Ilustrasi:
https://www.canva.com/
https://id.pngtree.com/
https://id.lovepik.com/
https://www.istockphoto.com/
https://pixabay.com/i
https://blog.ecampuz.com/

Anda mungkin juga menyukai