Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH TES INTELEGENSI DAN BAKAT

MATA KULIAH TES INTELEGENSI DAN BAKAT

Disusun oleh:

Kelompok 4

Cindy Cecilia Hafizah 21732010015

Erik Piranda 21732010025

Jafan Ash-Shidiq 18030009

Maulidya Khairani 21732010011

Nayanda Syahmalia 21732010061

Dosen Pengampu : Setriani, M.Psi., Psikolog

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMPUNG

2022/ 2023
A. LATAR BELAKANG

Masalah kesehatan mental sangat membutuhkan perhatian, baik di tingkat lokal,


nasional maupun global. Secara global sekitar 450 juta orang mengalami
gangguan mental, sekitar 1 juta diantaranya meninggal karena bunuh diri setiap
tahunnya. Angka ini terlihat kecil jika dibandingkan dengan upaya bunuh diri
penderita masalah kejiwaan yang mencapai 20 juta orang/tahun.

Gangguan mental yang dipelajari dalam psikologi abnormal sangat ragam mulai
dari gangguan kecemasan hingga sebuah gangguan disosiatif. Beberapa
gangguan mental yang sering terjadi adalah gejala somatik dan gangguan
disosiatif. Somatic Symptom and Related Disorder merupakan kelompok
gangguan yang memiliki gejala menonjol tanpa penjelasan medis yang adekuat.
Gejala fisik tersebut sering berulang dan cukup serius untuk menyebabkan
penderitaan bermakna pada pasien.

Gangguan identitas disosiatif (dissosiative identity disorder) atau yang lebih


dikenal sebagai “kepribadian ganda”, gangguan yang mungkin membingungkan
dan menarik diantara gangguan-gangguan lainnya.

Maramis (2009) mengatakan Somatic Symptom and Related Disorder


adalah gangguan yang menunjukkan keluhan somatis yang tidak dapat dijelaskan
dengan adanya gangguan depresi dan ansietas. Dahulu, Somatic Symptom and
Related Disorder disebut sebagai gangguan somatoform. Namun, sejak
tahun 2013 gangguan somatoform tersebut disebut sebagai Somatic Symptom and
Related Disorder.

Somatic Symptom merupakan gangguan psikologis yang melibatkan keluhan


akan simtom-simtom fisik, dan mengartikan secara berlebihan makna simtom
fisiknya itu, yang diyakini sebagai suatu “penyakit” yang serius namun tidak
dibernarkan oleh dokter.

Dissociative disorder atau gangguan disosiatif merupakan sebuah tipe gangguan


psikologis yang mengganggung fungsi self-identitas, memori, atau kesadaran
yang kemudian membentuk sebuah kepribadian yang utuh. Orang yang
mengalami gangguan disosiatif tidak mengenal dirinya secara eksistens
atau filosofis, individu ini hanya tahu siapa namanya, dimana ia tinggal, apa
yang ia lakukan sehari-hari, dan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dalam
hidupnya, tetapi individu ini tidak mampu menceritakan secara jelas.

Pada versi-versi awal DSM, simtom disosiatif, somatis, dan gangguan terkait
diklasifikasikan ke dalam gangguan kecemasan yang berada dibawah kategori
umum “neurosis”.

Dari pengetahuan kedua gangguan di atas, penulis mencoba untuk sedikit


menjelaskan secara rinci apa itu gangguan disosiatif dan apa itu simtom
somatis, karakteristik utama dari jenis-jenis gangguan disosiatif utama dan
simtom somatis, serta metode yang digunakan untuk menangani gangguan
simtom somatis agar penulis dan pembaca dapat mengetahui akan gangguan
tersebut beserta cara penanggulangannya.

B. TUJUAN KEGIATAN
Penelitian ini dilakukan di sekolah MA Al-Hikmah Way Halim Bandar
Lampung pada pukul 07:30 sampai dengan selesai. Penelitian ini bertujuan
untuk :
1. Memenuhi tugas ujian akhir semester ganjil mata kuliah psikologi
abnormal.
2. Memberikan wawasan mengenai gangguan yang sering terjadi pada usia
remaja.
3. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang gangguan disosiatif
dan simtom somatic.
4. Menghimbau anak usia remaja agar tidak memiliki rasa cemas berlebihan.

C. PELAKSANAAN
1. PERSIAPAN
Kami mempersiapkan kegiatan sosialisasi ini sejak 06 Januari 2023.
Dimulai dengan berdiskusi untuk mempersiapkan materi mengenai
gangguan disosiatif dan simtom somatis. Selanjutnya kami mencari
sekolah yang akan menjadi acuan kami untuk bersosialisasi. Setelah itu
kami mengurus surat izin dari kampus untuk sekolah yang akan kami tuju.
Alhamdulillah kami mendapatkan izin untuk bersosialisasi di MA Al-
Hikmah. Selanjutnya kami berdiskusi mengenai snack box yang akan
kami bagikan kepada peserta didik yang bersedia mendengarkan kami
dalam menyampaikan sosialisasi mengenai gangguan disosiatif dan
simtom somatis. Ketika semua sudah kami persiapkan secara matang,
kami menentukan tanggal untuk pelaksanaan sosialisasi ke sekolah
tersebut.

Hasil dari diskusi kami menentukan bahwa tanggal sosialisasi yang akan
dilakukan yaitu Kamis 19 Januari 2023 pada pukul 07:30 sampai dengan
selesai di sekolah MA Al-Hikmah.

2. PELAKSANAAN
Kami berangkat dari rumah masing-masing dan kumpul ditempat pada
pukul 07:00. Sebelum dilakukannya sosialisasi kami melakukan briefing
terlebih dahulu mengenai persiapan yang sudah kami rancang jauh-jauh
hari. Ketika media dan segala persiapan sudah siap, kami kelompok 4
memasuki ruangan kelas yang akan dilakukan sosialisasi.

Diawali dengan mengucapkan salam saat memasuki ruangan. Kami


menyapa adik-adik dan melakukan ice brieaking terlebih dahulu agar
suasana tidak terlalu kaku, sehingga memudahkan kita untuk
menyampaikan sosialisasi. Sebelum sosialisasi dimulai, kami
membagikan snack box yang kami bawa kepada adik-adik.

Pada saat pelaksanaan sosialisasi, moderator membuka sosialisasi dan


memperkenalkan anggota kelompok 4 serta menjelaskan maksud dan
tujuan kami. Anggota kami memberikan edukasi mengenai gangguan
disosiatif dan simtom somatis agar menambah wawasan kepada adik-adik
tentang “Gangguan Disosiatif dan Simtom Somatis” yang kami harapkan
adik-adik memahami apa yang telah kita sampaikan.

Kami menjelaskan dari awal materi hingga akhir dan Alhamdulillah adik-
adik menyimak dan mengerti apa yang kita sampaikan. Setelah semua
materi telah kami jelaskan, kami melakukan tanya jawab kepada adik-
adik guna menggali pengetahuan yang mereka pahami dari apa yang kami
sosialisasikan. Ketika kami melakukan tanya jawab, adik-adik sangat
antusias. Ada 3 adik-adik yang dapat menjelaskan kembali apa yang telah
kami sampaikan. Maka dari itu, kami memberikan reward kepada 3 adik-
adik tersebut.

3. PENUTUP
Setelah melakukan sosialisasi kami melakukan sesi foto dengan 3 adik-
adik yang telah mendapatkan reward. Selanjutnya kami berpamitan
kepada adik-adik dan berterima kasih.

Kemudian, kami melakukan foto bersama dengan guru-guru MA Al-


Hikmah. Sekaligus memberikan gift dari Universitas Muhammadiyah
Lampung untuk MA Al-Hikmah sebagai tanda terima kasih kami karena
sudah diizinkan bersosialisasi di MA Al-Hikmah. Selain memberikan gift
dari Universitas Muhammadiyah Lampung, kelompok 4 memberikan kue
secara pribadi sebagai tanda terima kasih.

D. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai