Anda di halaman 1dari 37

RANCANGAN AKTUALISASI

“PENGAMATAN EPIDEMIOLOGI DALAM ANALISIS FAKTOR RESIKO


PEYEBARAN PENYAKIT DM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
JAGONG KECAMATAN JAGONG KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN
2022”

Nama : KHAERA SITI ASNI. SKM


NDH : 14
Angkatan : I
NIP : 199010152022032004
Jabatan : calon ahli pertama-epidemiologi
Instansi : Puskesmas Jagong kec jagong Kab. Aceh Tengah

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN I TAHUN 2022


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ACEH
POLA KEMITRAAN DENGAN
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KABUPATEN ACEH TENGAH
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN EVALUASI AKTUALISASI ...............................iii
KATA PENGANTAR ..........................................................................................iv
DAFTAR ISI......................................................................................................... v
BAB I PROFIL ORGANISASI DAN PESERTA...............................................1
A. Profil Organisasi.........................................................................................1
1. Gagasan Organisasi.....................................................................................1
2. Visi dan Misi Organisasi.............................................................................4
3. Struktur Organisasi......................................................................................5
4. Nilai Dasar ASN.........................................................................................5
5. Tugas dan fungsi.........................................................................................8
B. Profil Peserta..............................................................................................10
1. Profil peserta.......................................................................................10
2. Tugas Peserta......................................................................................10
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI............................................................11
A. . Identifikasi Core Issue....................................................................11
B. Gagasan dan Rancangan Kegiatan...................................................13
C. Gagasan pemecahan Isu dan rancangan Kegiatan...............................1
D. Matriks Gagasan dan Kegiatan Rancangan Aktualisasi....................21
E. Jadwal Kegiatan...............................................................................31
DAFTAR PUSTAKA
3
4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Profil Organisasi

1. Gambaran Organisasi
Puskesmas Jagong merupakan salah satu puskesmas yang terletak di Desa jeget
Ayu kecamatan jagong Jeget Puskesmas Jagong Provinsi Aceh dengan luas 105,04
km.

Adapun batas-batas wilayah Puskesmas Jagong adalah:

 Utara : Kecamatan Atu Lintang

 Selatan : Nagan Raya dan Kabupaten Aceh Selatan

 Timur : kecamatan Linge

 Barat : Nagan Raya

 Puskesmas Jagong memiliki topografi wilayah berbukit sampai


bergunung dengan kemiringan permukaan tanah muali dari landau
sampai curam.

5
1) Jumlah Sarana Kesehatan menurut kepemilikan/pengelola

Jumlah Sarana Kesehatan di Kecamatan Jagong Puskesmas Jagong Tahun 2021


sebagai berikut :

Pemilikan / Pengelola
No Fasilitas Kesehatan Pemkab TNI / BUMN Swasta Jumlah
Polri
1. Rumah Sakit Umum 0 0

2. Puskesmas
a. Rawat Inap 1 1
b. Non Rawat Inap

3. Puskesmas Keliling 0 0

4. Puskesmas Pembantu 3 3

5. Polindes 6 6

6. Polkesdes 2 2

7. Praktek Dokter Umum 2 2


Perorangan

2). Tenaga Kesehatan

Jumlah tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas berjumlah 43 orang yang


terdiri atas dokter umum, perawat dan bidan.

Tabel Jumlah tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Jagong:


No Tenaga Jumlah

1 Dokter Umum 3
2 Dokter Gigi 1
3 Bidan 20
4 Perawat 7

6
5 Promkes 2
6 Kesling 1
7 Tenaga Farmasi 2
8 Tenaga laboratorium 1

9 Gizi 2
10 Tenaga Fisiotrapi 1
10 Administrasi 1
11 CS 1

TOTAL 43

Tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Jagong berjumlah orang yang


berstatus PNS, NS, Tenaga Kontrak dan Tenaga BOK daerah Kabupaten Aceh Tengah
pada tahun 2021.

3) Daftar 10 penyakit terbanyak di Puskesmas jagong

10 PENYAKIT TERBANYAK SELAMA TAHUN 2021

No Nama Penyakit Jumlah Pasien

1 HT 914

2 Dyspepsia 513

3 CC 744

4 DM 247

5 Myalgia 138

6 Gea 75

7 Cephalgia 55

8 Bronchitis 26

9 Urtikaria 82

10 Scabies 54

TOTAL 2848

7
2. Visi dan Misi Organisasi
2.1 Tabel Visi Misi Aceh Tengah periede 2017-2022
VISI MISI
“TERWUJUDNYA 1. Mewujudkan perekonomian
MASYARAKAT DAMAI, masyarakat yang mandiri dan
SEHAT, CERDAS, RELIGIUS berdayasaing;
DAN BERMARTABAT MENUJU 2. Mewujudkan sumberdaya manusia
MASYARAKAT ACEH TENGAH yang berkualitas dan berkarakter;
ADIL DAN SEJAHTERA”. 3. Mewujudkan percepatan
pembangunan kampung yang
mandiri;
4. Mewujudkan infrastruktur dasar
yang terintegrasi dan berkelanjutan;
5. Mewujudkan pelestarian adat
istiadat dan lingkungan hidup;
6. Mewujudkan tata kelola pemerintah
yang baik dan bersih;
7. Mewujudkan kecerdasan spiritual
dan keshalehan masyarakat;
8. Mewujudkan ketahanan pangan.

2.2 Tabel visi dan misi puskesmas

VISI MISI
1. Meningkatkan promosi kesehatan
Mewujudkan masyarakat dan partisipasi masyarakat untuk
sehat yang mandiri dan berkualitas hidup bersih dan sehat
menuju jagong jeget sehat 2. Meningkatkan kualitas kesehatan
lingkungan
3. Meningkatkan kwalitas pelayanan
kesehatan ibu dan anak
4. Meningkatkan upaya kesehatan
masyarakat secara menyeluruh
melalui upaya kesehatan

8
pengembangan
5. Meningkatkan upaya pelayanan
pencegahan dan penanggulangan
terhadap penyakit menular dan
tidak menular

3. STRUKTUR ORGANISASI

4. Nilai-Nilai Dasar ASN


Nilai-nilai dasar profesi ASN berupa BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif). Nilai-nilai dasar
tersebut perlu dimaknai terlebih dahulu agar penerapannya dapat dilakukan secara
tepat.

a. Berorientasi Pelayanan
Berorientasi pelayanan artinya memberikan atau menyediakan sesuatu baik
berupa barang atau jasa yang dibutuhkan oleh publik (masyarakat), Hardiyansyah
(2011:11) mendefinisikan pelayan adalah aktifitas yang diberikan untuk membantu,
menyiapkan, dan mengurus. Dalam hal ini, ASN sebagai pelayan publik atau orang

9
yang memberikan pelayanan kepada masyarakat harus memahami prinsip-prinsip
dalam memberikan pelayanan kepada publik, yaitu partisipatif, transparan,
responsif, tidak diskriminatif, mudah dan murah, efeksif dan efisien, aksesibel,
akuntabel, dan berkeadilan.

b. Akuntabel
Dalam banyak hal, akuntabel atau akuntabilitas sering disamakan dengan
responsibilitas atau tanggung jawab. Akan tetapi, kedua konsep tersebut memiliki
arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggungjawab,
sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggung jawaban yang harus dicapai
(Kusumari, dkk: 2015).

c. Kompeten
Dalam arti yang sederhana kompeten dapat diartikan sebagai kemampuan
seseorang untuk melakukan sesuatu sesuai dengan tupoksinya secara memadai
termasuk dalam hal mengambil keputusan dan membantu orang lain.

d. Harmonis
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan harmonis memiliki
arti keselarasan atau keserasian. Dalam bidang filsafat, harmoni adalah kerja sama
antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat
menghasilkan suatu kesatuan yang luhur (Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia, 2021: 22).

e. Loyal
Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang ASN ideal adalah sifat loyal
atau setia kepada bangsa dan negara. Sifat dan sikap loyal terhadap bangsa dan
negara dapat diwujudkan sengan sifat dan sikap ASN kepada pemerintahan yang
sah sejauh pemerintahan tersebut bekerja sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, karena ASN merupakan bagian atau komponen ddari
pemerintahan itu sendiri (Lembaga Republik Indonesia, 2021: 10).

10
f. Adaptif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan
hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul.
Dengan demikian, adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai dengan
keadaan (keinginan diri).

g. Kolaboratif
Ansell dan Gash A (2007:559), menyatakann Collaborative governance
mencakup kemitraan institusi pemerintah untuk pelayanan publik. Kolaborasi juga
sering dikatakan meliputi segala aspek pengambilan keputusan, implementasi
sampai evaluasi.

h. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Untuk menjalankan perannya degan baik, pegawai ASN memiliki fungsi sebagai:

1) Pelaksana kebijakan publik;

2) Pelayan publik;

3) Perekat dan pemersatu bangsa.

i. Smart ASN
Berdasarkan arahan Presiden pada poin pembangunan SDM dan persiapan
kebutuhan SDM talenta digital, literasi digital berperan penting untuk
meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya manusia di Indonesia agar
keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai. Kerangka kerja literasi
digital terdiri dari kurikulum digital skill, digital safety, digital culture, dan digital
ethics. Kerangka kurikulum literasi digital ini digunakan sebagai metode
pengukuran tingkat kompetensi kognitif dan afektif masyarakat dalam menguasai
teknologi digital.
a. Guna mendukung percepatan transformasi digital, ada 5 langkah yang
harus dijalankan, yaitu:

11
 Perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital.
 Persiapkan betul roadmap transportasi digital di sektor-sektor strategis,
baik di pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, sektor
pendidikan, sektor kesehatan, perdagangan, sektor industri, sektor
penyiaran.
 Percepat integrasi Pusat Data Nasional sebagaimana sudah dibicarakan.
 Persiapkan kebutuhan SDM talenta digital.
 Persiapan terkait dengan regulasi, skema-skema pendanaan dan
pembiayaan transformasi digital dilakukan secepat- cepatnya.
b. Menurut UNESCO, literasi digital adalah kemampuan untuk mengakses,
mengelola, memahami, mengintegrasikan, mengkomunikasikan,
mengevaluasi, dan menciptakan informasi secara aman dan tepat melalui
teknologi digital untuk pekerjaan, pekerjaan yang layak, dan
kewirausahaan..

c. Hasil survei Indeks Literasi Digital Kominfo 2020 menunjukkan bahwa


rata- rata skor indeks Literasi Digital masyarakat Indonesia masih ada
di kisaran 3,3. Sehingga literasi digital terkait Indonesia dari kajian,
laporan, dan survei harus diperkuat.
d. Roadmap Literasi Digital 2021-2024 yang disusun oleh Kominfo,
Siberkreasi, dan Deloitte pada tahun 2020 menjadi panduan fundamental
untuk mengatasi persoalan terkait percepatan transformasi digital, dalam
konteks literasi digital.

5. TUGAS DAN FUNGSI


Tugas dan fungsi tenaga Kesehatan

Kepala puskesmas
no Tugas dan fungsi
1. Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya Kecamatan sehat.
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala

12
Puskesmas mempunyai tugas
a. memimpin Puskesmas dalam rangka mendayagunakan sumber daya
kesehatan secara optimal untuk memenuhi standar nasional kesehatan;
b. merencanakan program dan kegiatan Puskesmas berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan sumber data yang tersedia sebagai
pedoman pelaksanaan kegiatan;
c. memberi petunjuk kepada Pejabat Fungsional/Pelaksana/ Bawahan
sesuai bidang tugas jabatannya dalam rangka analisis masalah
kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang
diperlukan;

Sub bagiab umum

no Tugas dan fungsi


1. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas menyiapkan bahan
pelaksanaan urusan administrasi umum meliputi ketatausahaan,
organisasi dan tata laksana, keuangan, kerjasama, hubungan
masyarakat, rumah tangga, perlengkapan, dokumentasi, perpustakaan
dan kearsipan serta pengelolaan administrasi kepegawaian Puskesmas.
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas:
a. merencanakan kegiatan dan anggaran dengan Kepala
Puskesmas dan berdasarkan ketentuan peraturan perundang- 10
undangan serta sumber data yang tersedia sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan;
b. memberi petunjuk kepada Pelaksana/Bawahan sesuai bidang
tugas jabatannya dalam rangka penyiapan bahan pelaksanaan
urusan administrasi umum meliputi ketatausahaan, organisasi
dan tatalaksana, kerjasama, hubungan masyarakat, rumah
tangga, perlengkapan, dokumentasi, perpustakaan dan
kearsipan;
c. memberi petunjuk kepada Pelaksana/Bawahan sesuai bidang
tugas jabatannya dalam rangka pengumpulan dan penyusunan

13
bahan pengelolaan administrasi kepegawaian;

B. PROFIL PESERTA
1. Profil Peserta
NAMA : KHAERA SITI ASNI. SKM
NIP : 19940104 202012 2 014
Tgl Lahir : Aceh Tengah, 15 Oktober
1990

Riwayat Pendidikan
SD : MIN JAGONG
SMP : SMP N 2 JAGONG
SMA : SMA N 1 TAKENGON
SI : FKM MUHAMMADIYAH
ACEH

MOTO : “Ada derajat yang harus ku


angkat,
ada hinaan yang harus ku
buktikan”

2. Tugas peserta
Tugas pokok dan fungsi menurut Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara NO 17/KEP/M.PAN/11/2000 Tentang Jabatan Fungsional Epidemiolog
tentang jabatan funsional Epidemiolog kesehatan yaitu:
a. Melaksanakan kegiatan pengamatan
b. Melaksanakan kegiatan penyelidikan Epidemiolog
c. Melaksanakan tindakan pengamanan
d. Melaksanakan penanggulangan penyebaran atau penularan penyakit
e. Melakukan pengumpulan data
f. Melakukan pengolahan data
g. Melakukan analisis data

14
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi isu

Melihat dari masih termasuk sepuluh terbesar penyakit yang ada di Puskesmas Jagong Kecamatan Jagong Kabupaten Aceh Tengah
sehingga penulis mengidentifikasi beberapa permasalahan terkait dengan pokok tugas dan fungsi epidemiologi Kesehatan yang perlu untuk
di lanjuti
No Tugas dan Kondisi saat ini Kondisi yang di Rumusan kasus Keterkaitan dengan Nilai ASN
fungsi yang harapkan
belum optimal
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Memberdayakan Masyarakat Semua masyarakat Kurang Berorientasi pelayanan
Masyarakat belum memehami di harapkan optimalnya Dalam memberikan pelayanan ASN harus memberikan
tentang penyakit mengarti tentang penyuluhan, pelayanan yang partisipatis yaitu merencanakan,
tidak menular resiko dan pencegahan malaksanakan dan mengevaluasi hasilnya dan memenuhi
pencegahan penyakit tidak tuntunan
penyakit tidak menular Kompeten
menular khusunya berorientasi pelayanan
DM Seorang ASN harus Memberikan contoh perilaku
pemahaman dan pemenuhan kebutuhan masyarakat,
ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan serta
melakukan perbaikan tiada henti.
2 Pengamatan Dalam kegiatan Masyarakat di Kurang Akuntabel

15
Epidemiolog pengamat harapkan lebih optimalnya Seorang ASN dalam dalam memberikan contoh perilaku
epidemiologi di mengerti factor analisis faktor dengan melaksanakan tugas dengan jujur , bertanggung
harapkan resiko penyakit risiko penyebab jawab, cermat, disiplin dan berintegrasi tinggi,
masyarakat lebih DM penyakit DM menggunakan
tau factor resiko Adaftif
penyakit DM Seorang ASN di harapkan mampu melakukan perbaikan
mengikuti perkembanagn teknologi.
3 Pencegahan dan Masih kurangya Diharapkan surveilans Harmoni
Pemberantasan/ pengetahuan masyarahat lebih penyakit tidak Seorang ASN harus bisa menganalisis kasus atau menilai
Pengendalian tentang mengetahui menular penerapan harmoni secara tepat.
Penyakit pencegahan DM penyakit DM berpotensi KLB Loyal
belum bisa ASN memberikan contoh perilaku dengan memegang
memberikan teguh ideologi Pancasila. Undang-undang dasar daerah
informasi secara negara republic Indonesia serta pemerintah yang sah .
cepat dan
tepatuntuk
menentukan
sebaran penyakit

16
B. Penetapan Core Isu.
salah satu penyakit degeneratif yang menjadi masalah kesehatan pada saat ini
adalah Diabetes Melitus (DM). Diabetes melitus merupakan penyakit gangguan
metabolic menahun akibat pankreas tidak dapat memproduksi cukup insulin atau tubuh
tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Insulin adalah hormon
yang mengatur keseimbangan kadar gula darah. Akibatnya terjadi peningkatan consent
rasi glukosa di dalam darah (Kementerian Kesehatan RI,

Transisi epidemiologi penyakit diabetes mellitus (DM) adalah keadaan yang


mengalami perubahan ditandai dengan adanya perubahan angka kesakitan dan angka
kematian (Latifa, 2017). Hal tersebut terjadi akibat era globalisasi yang mengubah gaya
hidup degeneratif seperti DM (Malini, Copnell, &Moss, 2017). 2013).
Pola hidup merupakan salah satu faktor risiko yang cukup berperan
sebagai penyebab penyakit DM . Perbaikan pola hidup yang kurang baik seperti pola
makan yang tidak teratur, konsumsi alkohol, merokok dan jarang beraktivitas (olahraga)
sebenarnya dapat dijadikan sebagai upaya untuk pencegahan timbulnya penyakit DM t
(Kementrian Kesehatan RI, 2014).

Puskesmas jagong memiliki visi Mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri


dan berkualitas menuju jagong jeget sehat penulis yang berofesi sebagai penyuluh
epidemilogi kesehatan Tugas pokok dan fungsi menurut Keputusan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara NO 17/KEP/M.PAN/11/2000 Tentang Jabatan
Fungsional Epidemiolog tentang jabatan , puskesmas penulis menemukan beberapa
permasalahan. Permasalahan yang ditemukan itu diangkat menjadi isu-isu yang terjadi
di Puskesmas .Rencana kegiatan aktualisasi dan habituasi dibuat berdasarkan isu-isu
permasalahan yang terjadi di tempat penulis bekerja yaitu di UPT Puskesmas Jagong.
Berdasarkan isu-isu yang sudah penulis pilih dan menganalisis menggunakan metode
AKPL dan USG, isu yang terpilih akan dilakukan aktualisasi. Rancangan aktualisasi
terdiri dari identifikasi isu, pengajuan gagasan pemecahan isu/masalah dengan
menyusun daftar rencana kegiatan, tahapan kegiatan dan output kegiatan,
mendeskripsikan keterkaitan antara rencana kegiatan yang diusulkan dengan substansi
mata pelatihan nilai-nilai dasar ASN yang terdiri dari BERAHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Humanis, Loyal, Adaptiv, Kolaboratif).

17
Sesuai pengamatan dan observasi penulis sebagai epidemiologi-ahli pertam di UPT
Puskesmas Jagong diperoleh beberapa temuan isu sebagai berikut :

1. upaya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan dan faktor


risiko penyakit dm pada uptd puskesmas jagong kabupaten aceh tengah”
2. pengamatan epidemiologi dalam analisis faktor resiko peyebaran penyakit dm
di wilayah kerja puskesmas jagong kecamatan jagong kabupaten aceh tengah t
3. masih kurangnya pemahaman ibu tentang penyakit diare di wilayah kerja
puskesmas jagong kecamatan jagong kab. Aceh tengah
4. kurangnya partisipasi masyarakat tentang pentingya vaksi boster di pudkesmas
jagong kecamatan jagong kabupaten Aceh tengah.

Dari beberapa isu diatas, langkah selanjutnya adalah mempertimbangkan isu yang
akan menjadi prioritas utama yang dapat dicari solusi berdasarkan Tupoksi.
Selanjutnya penulis menganalisis isu tersebut menggunakan Metodel AKPL yaitu A
(Aktual), K (Kekhalayakan), P (Problematik), L (Kelayakan) untuk mengetahui isu
yang lebih dominan nilai AKP

18
Tabel Seleksi Isu Menggunakan Metode AKPL
No Isu A K P L Total
1 Belum pengamatan epidemiologi dalam 4 3 5 5 17
analisis faktor resiko peyebaran penyakit dm
di wilayah kerja puskesmas jagong kecamatan
jagong kabupaten aceh tengah
2 Kurangnya Pengetahuan Peserta Prolanis 3 4 3 3 13
Tentang Pencegahan Dan Faktor Risiko
Penyakit Hipertensi Dan DM
3 kurangnya partisipasi masyarakat tentang 3 3 4 4 14
pentingya vaksi boster di pudkesmas jagong
kecamatan jagong kabupaten Aceh tengah.

4 masih kurangnya pemahaman ibu tentang 3 4 4 4 15


penyakit diare di wilayah kerja puskesmas
jagong kecamatan jagong kab. Aceh tengah

Adapun kriteria penetapan Indikator AKPL, Yaitu :


Aktual :
1. Pernah benar-benar terjadi
2. Benar-benar sering terjadi
3. Benar-benar terjadi dan bukan menjadi bahan pembicaraan
4. Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaraan
5. Benar-benar terjadi dan hangat dibicarakan
Kekhalayakan
1. Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2. Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak

19
3. Cukup menyangkut hajat hidup orang bnyak
4. Menyangkut hajat hidup orang banyak
5. Sangat menyangkut hajat hidup sudah di kembalikan
Problematik
1. Masalah sederhana
2. Masalah kurang kompleks
3. Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4. Masalah kompleks
5. Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
Kelayakan
1. Masuk akal
2. Realitas
3. Cukup masuk akal dan realistis
4. Masuk akal dan realistis
5. Masih sangat kompleks sehingga perlu dicarikan solusinya
Berdasarkan penetapan isu dengan menggunakan teknik AKPL, dapat dikerucutkan
menjadi tiga isu. Dengan menggunakan metode Urgency (U), Seriousnes (S), dan
Growth (G)

20
Tabel 3.2 seleksi isu menggukan metode USG
No Isu U S G skor Nilai Dasar ASN MA/SA
Kurangnya Pengetahuan Peserta Prolanis 3 4 3 10 Nilai yang terkandung MA
Tentang Pencegahan Dan Faktor Risiko Penyakit  Berorientasi
Hipertensi Dan DM pelayanan
 Akuntabel
 Kompeten
 Loyal
 Kolaborasi
Belum adanya pengamatan epidemiologi dalam 4 5 5 14 Smart ASN SA
analisis faktor resiko peyebaran penyakit dm di  Kompeten
wilayah kerja puskesmas jagong kecamatan  Pelayanan
jagong kabupaten aceh tengah  Loyal
 Akuntabel
kurangnya partisipasi masyarakat tentang 3 4 5 12 Nilai yang terkandung MA
pentingya vaksi boster di pudkesmas jagong  Akuntabel
kecamatan jagong kabupaten Aceh tengah.  Kompeten

21
 Loyal
 Pelayanan
 Kolaboratif

Adapun kriteria penetapan USG, Yaitu


URGENCY : SERIOUSNESS : GROWTH :
1. Tidak penting 1. Akibat yang ditimbulkan 1. Tidak berkembang
2. Kurang penting tidak serius 2. Kurang berkembang
3. Cukup penting 2. Akibat yang ditimbulkan 3. Cukup berkembang
4. Penting kurang serius 4. Berkembang
5. Sangat penting 3. Akibat yang ditimbulkan 5. Sangat berkembang
cukup serius
4. Akibat yang ditimbulkan
serius
5. Akibat yang ditimbulkan
sangat serius

22
Berdasarkan pendekatan analisis teknik AKPL dan USG tersebut, maka kesimpulan yang
diperoleh mengarah pada isu : “Belum adanya pengamatan epidemiologi dalam analisis faktor
resiko peyebaran penyakit dm di wilayah kerja puskesmas jagong kecamatan jagong kabupaten
Aceh Tengah”
c. penyebaran ISU

Berdasarkan hasil tapisan isu menggunakan USG, maka isu yang


terpilih adalah “Kurang Optimalnya Analisis Faktor Risiko
Penyebab Penyakit DM”

ICU FAKTOR PENYEBAB


kurangnya upaya pencegahan dan 1. Minimnya tenaga epidemiolog dalam
pengendalian penyakit DM yang tepat melakukan kegiatan pengamatan
penyakit
2. Belum optimalnya pendekatan secara
berkelanjutan dalam mengontrol
kesehatan masyarakat.
3. Belum ada pendekatan secara
berkelanjutan dalam melakukan
kegiatan pengamatan
4. Minimnya konsistensi tenaga kesehatan
dalam tahap pencegahan dan
mengutamakan tahap pengobatan

C. Gagasan pemecahan isu dan rencangan kegiatan


Adapun yang menjadi gagasan pemecahan isu adalah “ mengoptimalkan pengamatan
epidemiologi dalam analisis faktor resiko peyebaran penyakit dm di wilayah kerja
puskesmas jagong kecamatan jagong kabupaten aceh tengah tahun 2022” damapak jika
isu ini tidak segera diselesaikan

23
Analisis Dampak Isu :
Apabila tidak melakukan analisis faktor risiko penyebab penyakit DM .
a. maka tenaga kesehatan maupun masyarakat tidak mengetahui
faktor risiko yang bisa menjadi penyebab penyakit DM di wilayah kerja
Puskesmas Jagong Kecamatan Jagong sehingga tidak dapat melakukan upaya
preventif dan kemungkinan kasus penyakit DM akan meningkat dan visi misi
puskesmas Mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkualitas
menuju jagong jeget sehat tidak tercapai
b. Apabila tidak dilakukan analisis faktor risiko penyebab penyakit DM maka
bentuk pengendalian yang tepat untuk penyakit DM tidak diketahui.
2. Solusi :
Melakukan pengamatan epidemiologi “Analisis faktor risiko penyebab penyakit DM di
wilayah kerja Puskesmas Jagong instrument penelitian berupa Kuesioner.
3. Alternatif :
Melakukan penelitian secara door to door ke setiap rumah penderita penyakit DM
dengan pendekatan keluarga

24
D. Matrik Gagasan Pemecahan Isu dan Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Unit Kerja : puskesmas Jagong Kecamatan Jagong Kabupaten Aceh Tengah


Identifikasi ISU : Kurang optimalnya analisis epidemiologi faktor risiko penyebab penyakit DM
Isu yang diangkat : Pengamatan Epidemiologi Dalam Analisis Faktor Resiko Peyebaran Penyakit Dm Di Wilayah Kerja Puskesmas
Jagong Kecamatan Jagong Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2022”
Gagasan pemecahan isu : Optimalisasi Pengamatan Epidemiologi dalam Pemecahan Isu analisis faktor risiko penyebab penyakit
Tujuan gagasan pemecahan Isu : ntuk mengoptimalkan kegiatan pengamatan epidemiologi dalam Analisis faktor risiko penyebab penyakit
TB di wilayah kerja Puskesmas Tosiba Kecamatan Samaturu sehingga dapat melakukan upaya pencegahan dan
pengendalian yang tepat Kegiatan kreatif pemecahan isu :
1. Menyediakan media pendukung untuk melakukan pengamatan
2. Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang tahap pengamatan
yang dilakukan.
3. Melakukan pengamatan dengan metode door to door rumah penderita
DM dan bukan penderita DM.
4. . Melakukan pendekatan keluarga secara berkelanjutan
5. Melakukan pengolahan, analisis faktor risiko penyakit DM ,dan pembuatan laporan hasil

25
TABEL Rancangan Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Out put Kegiatan/ Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan Nilai
Hasil Pelatihan Terhadap Visi Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan Kedudukam dan peran ASN Kegiatan Dengan
konsultasi Manajemen ASN konsultasi mengaktualisasikan
kepada Kepala Memberi informasi secara benar ini nilai dasar pada
Puskesmas Adanya konsultasi dengan mentor berkaitandengan kegiatan maka
(mentor) terkait dan meminta izin untuk Misi: menguatkan nilai
program yang menghasilkan prgawai ASN yang “Mewujudkan organisasi yaitu
akan Profesional, mandiri, bertanggung masyarakat Berakhlak
dilaksanakan jawab dan terampil dibidangnya sehat yang Berorientasi
mandiri dan pelayanan.
berkualitas Akuntabel.
menuju jagong Kompeten
jeget sehat Harmonis
Loyal
Adaftif
1. Menjumpai mentor Bertemu tatap Nilai dasar BerAKHLAK Kolaborasi
di Ruangan dengan muka dengan harmoni : Kesopanan (Memberi
Memberi salam atasan langsung salam)
akuntabel: melaporkan rencana
kegiatan yang akan dilakukan
kepada mentor dengan jelas

26
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Out put Kegiatan/ Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan Nilai
Hasil Pelatihan Terhadap Visi Organisasi
Misi Organisasi
2. Memmaparkan Mencapai suatu Kompeten : menjelaskan Secara
dan berdiskusi mufakat : WA . foto. jelas dan professional
terkait masalah Video Akuntabel : Konsultasi dilakukan
dan gagsan dengan penuh tanggung jawab
pemecahan isu sebagai wujud kejelasan wewenang
antara pimpinan dan bawahan,
dalam melakukan rencana, dan
tujuan serta alasan yang benar dan
tepat.
Loyal : Dalam konsultasi dengan
atasan dilakukan dengan
menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar

Berorientasi
peleyanan .:Konsultasi dilakukan
dengan bahasa sopan, santun dan
ramah berpakaian rapi.

27
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Out put Kegiatan/ Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan Nilai
Hasil Pelatihan Terhadap Visi Organisasi
Misi Organisasi
3. Meminta saran dan Persetujun dari coach Akuntabel : Dengan adanya
masukan serta dan bukti koordinasi kepada pimpinan
persetujuan dari Dokumentasi kegiatan dibutuhkan kejujuran berkata sesuai
mentor mengenai foto, video dengan kebenaran
rancangan
aktualisasi ini

2. Melakukan 1. Menyiapkan bahan a. Tersedianya Akuntabel: Memberikan Kegiatan Dengan


konsultasi konsultasi yang bahan penjelasan denga transparan, konsultasi mengaktualisasikan
dengan berkaitan dengan konsultasi kejelasan dan konsistens dan penuh ini yang berkaitan nilai dasar pada
pimpinan/mentor pengamatan b. Foto rasa integritas dengan kegiatan maka
terkait isu yang kegiatan Berorientasi pelayanan: Berusaha pengamatan menguatkan nilai
akan untuk saling menghormati, Misi: organisasi yaitu
diselesaikan menghargai saran yang diberikan, “Mewujudkan Berakhlak
melakukan diskusi dan masyarakat Berorientasi
musyawarah serta konsultasi terkait sehat yang pelayanan.
apa yang ingin dilakukan mandiri dan Akuntabel.
kompeten : melakukan tugas sesuai berkualitas Kompeten
dengan ketentuan . menuju jagong Harmonis
jeget sehat Loyal
Memberikan Adanya arahan Kompeten : Mendapatkan izin Adaftif
penjelasan mengenai pimpinan/ pelaksanaan kegiatan Kolaborasi
tahapan kegiatan mento mencerminkan sifat kepemimpinan,
yang akan dilakukan tanggung jawab kepercayaan,

28
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Out put Kegiatan/ Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan Nilai
Hasil Pelatihan Terhadap Visi Organisasi
Misi Organisasi
kejelasan dan konsistensi terhadap
tugas
harmoni : adanya surat
persetujuan bentuk kerja sama
terkait tugas pengamatan
loyal .:kode etik ASN, Nilai dasar
ASN, sopan, santun, dan taat
aturan dalam meminta persetujuan

2. Meminta Adanya disposisi Akuntabel: Mendapatkan izin


persetujuan Hasil : Berkas pelaksanaan kegiatan
pimpinan/ mentor mencerminkan
sifat kepemimpinan, tanggung
jawab kepercayaan, kejelasan dan
konsistensi terhadap tugas
Harmonis : adanya surat
persetujuan bentuk kerja sama
terkait
tugas pengamatan
Etika Publik:kode etik ASN, Nilai
dasar ASN, sopan, santun, dan taat
aturan dalam meminta persetujuan

29
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Out put Kegiatan/ Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan Nilai
Hasil Pelatihan Terhadap Visi Organisasi
Misi Organisasi
3 Menyiapkan 1. Membuat dan Kuesioner Smart ASN: Mempersiapkan Kegiatan Dengan
alat dan bahan mencetak kuesione penelitian kuesioner untuk pengamatan penyiapan alat mengaktualisasikan
untuk melakukan dengan penuh tanggung jawab, dan bahan nilai dasar pada
pengamatan integritas,keseimbangan, kejelasan, kegiatan ini kegiatan maka
analisis faktor dan konsistensi serta keadilan. berkontribusi menguatkan nilai
risiko penyakit kompeten : kuesioner yang dibuat terhadap organisasi yaitu
DM berdasarkan kepentingan Bersama Misi: Berakhlak
dan adil “Mewujudkan Berorientasi
loyal : membuat kuesioner masyarakat pelayanan.
dengan memperhatikan kode etik sehat yang Akuntabel.
Komitmen Mutu : Menyiapkan mandiri dan Kompeten
kuesioner penelitian yang mudah berkualitas Harmonis
dipahami, efektif, efisien, kreatif, menuju jagong Loyal
inovatif dan bermutu. jeget sehat

2. Mempersiapkan Tersedianya Akuntabel :Mempersiapkan alat


alat alat ukur DM ukur untuk pengamatan dengan
ukur DM penuh tanggung jawab,.
Adaftif: etos kerja dengan terus
menerus melakukan perbaikan
berorientasi pelayanan :
Menyiapkan alat ukur yang mudah
digunakan, mutu yang baik

30
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Out put Kegiatan/ Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan Nilai
Hasil Pelatihan Terhadap Visi Organisasi
Misi Organisasi

3. Melakukan Mengetahui Adafti : mencari kejelasan tentang


koordinasi sekaligus responden yang akan responden
survei responden di wawancara kolaborasitif : berkonsultasi dan
dengan bekerja sama dengan programmer/
programmer/bidan/p perawat/bidan desa terkait
erawat Desa terkait karakteristik responden dan
pengamatan yang berdiskusi, musyawarah
akan dilakukan Akuntabel : efektif, survei
sebelum melakukan kegiatan
pengamatan
kompeten: kerja keras, peduli dan
totalitas dalam menjalankan tugas
4. Melaksanakan 1. Menyiapkan alat Kuesioner dan alat Akuntabilitas: menyediakan media Kegiatan Dengan
pengamatan dan lengkap pengamatan dengan penuh konsultasi mengaktualisasikan
analisis factor bahan pengamatan tanggung jawab, konsistensi, ini nilai dasar pada
risiko integritas. berkaitandengan kegiatan maka
penyebab kompeten : kuesioner yang Misi: menguatkan nilai
penyakit DM dibuat berdasarkan kepentingan “Mewujudkan organisasi yaitu
bersama, bukan sekedar kebutuhan masyarakat Berakhlak
pribadi sehat yang Berorientasi
berorientasi pelayanan: mandiri dan pelayanan.
professional dalam menyiapkan berkualitas Akuntabel.

31
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Out put Kegiatan/ Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan Nilai
Hasil Pelatihan Terhadap Visi Organisasi
Misi Organisasi
bahan, peduli, taat aturan dan jujur, menuju jagong Kompeten
menjamin mutu jeget sehat Harmonis
bahan pengamatan dan inovasi Loyal

2. Menentukan Tersedianya jumlah kolaboratif: transparan dalam


responden yang responden yang akan menentukan responden dan
akan diamati keseimbangan
memberikan harmonis : adil dan tidak
informasi diskriminatif dalam memilih
responden, musyawarah dengan
programmer, kerja sama , diskusi
dan
menghargai saran yang diberikan

3. Melakukan Adanya data/ akuntabel: melaksanakan


pengamatan analisis informasi masyarakat pengamatan dengan penuh
faktor risiko mengenai tanggung jawab, integritas,
penyebab penyakit keadaan lingkungan kejelasan
DM dan pola hidup harmoni: Menerapkan nilai
disiplin waktu dan menumbuhkan
rasa peduli kepada masyarakat
untuk mencegah penyakit DM,
serta tidak melakukan deskriminasi

32
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Out put Kegiatan/ Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan Nilai
Hasil Pelatihan Terhadap Visi Organisasi
Misi Organisasi
setiap responden penelitian,
menghormati dan menghargai
pendapat responden.
kolaboratif : Melakukan
pengamatan dengan waktu yang
relative singkat agar masyarakat
tidak merasa terganggu.

5. Melakukan Melakukan a. Hasil analisis SPSS akuntebel : bertanggung jawab atas


pengolahan, pengolahan dan b. Mengetahui faktor hasil analisis, dapat dipercaya dan
analisis analisis data risiko penyebab ada kejelasan hasil ka public
faktor risiko berdasarkan faktor penyakit TB loyal : menjaga kerahasian data
penyakit risiko yang ditetapkan akuntabel : Menerapkan nilai
TB,dan dengan menggunakan efektif dan efisien dan berorientasi
pembuatan Software SPSS mutu dalam analisis data.
laporan hasil

33
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Out put Kegiatan/ Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan Nilai
Hasil Pelatihan Terhadap Visi Organisasi
Misi Organisasi
Menyusun hasil dan Adanya informasi dan akuntabel : laporan yang disusun
laporan kegiatan laporan hasil kegiata dapat dipercaya dan
dipertanggungjawabkan dan
kejelasan.
Kolaborasi : memberikan
informasi yang akurat Etika Publik.
Berorientasi pelayanan :
melakukan perbaikan terus-
menerus dalam pemberian
pelayanan

Mengadakan Terlaksananya Kompeten : membagi hasil


sosialisasi terkait hasil sosialisasi mengenai pengamatan yang dimiliki kepada
pengamatan analisis faktor risiko DM ke orang lain
Adaftif : terus menerus melakukan
faktor risiko penyabab Petugas kesehatan
perbaikan mengikuti perkembangan
penyakit dm dengan sehingga dapat
kepala puskesmas, mensosialisasi kan ke
staff, perawat/bidan masyarakat dan dapat
desa, penanggung dilakukan upaya

34
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Out put Kegiatan/ Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan Nilai
Hasil Pelatihan Terhadap Visi Organisasi
Misi Organisasi
jawab DM, petugas intervensi kedepannya
surveilans serta Foto kegiatan
petugas lain

JADWAL KEGIATAN
Pelaksanaan Aktualisasi ini dilaksanakan Pada Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Tengah mulai dari tanggal 04 Juli
2022 s/d 04 Agustus 2022 dengan melakukan 4 kegiatan yang didalamya terkandung nilai-nilai dasar profesi ASN (BerAKHLAK).

No Kegiatan Juli
Minggu Minggu Minggu Minggu
I II III IV
1 Melakukan konsultasi kepada Kepala Puskesmas (mentor) terkait
program yang akan dilaksanakan
2 Melakukan konsultasi dengan pimpinan/mentor terkait isu yang akan
diselesaikan
3 Menyiapkan alat dan bahan untuk melakukan pengamatan analisis
factor risiko penyakit DM
4 Melaksanakan pengamatan analisis factor risiko penyebab penyakit
DM
5 Melakukan pengolahan, analisis faktor risiko penyakit TB,dan
pembuatan laporan hasil

35
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Adaptif. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Akuntabel. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Berorientasi Pelayanan. Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Harmonis. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kolaboratif. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kompeten. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Loyal. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Smart ASN. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi ASN
Soekanto, S., 2009. Peranan Sosiologi Suatu Pengantar, EdisiBaru, Rajawali Pers,
Jakarta.
Surat Edaran (SE) Menteri PAN RB nomor 20 tahun 2021 tanggal 26 Agustus 2021
tentang Implementasi core value dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara
Surat Edaran Menpan-RB Nomor 3 Tahun 2021 tentang penyusunan SKP dan PKPNS
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publ

36
37

Anda mungkin juga menyukai