Strategi Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Noman
Strategi Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Noman
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perkembang ilmu pengetahuan dan teknologi berjalan sangat cepat yang
mewarnai seluruh aspek kehidupan manusia. Dalam rangka mengimbangi
perkembsngan IPTEK untuk meningkatkan mutu Pendidikan bagian anak didiknya
setiap guru mempunyai strategi masing masing.(Elina,2021).strategi adalah suatu
garis-garis besar Haluan untuk bertindak dalam usahan mencapai sasaran yang telah
di tentukan di hubungkan dengan belajar mengajar strategi bisa di artikan pola-pola
umum kegiatan guru dan peserta didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar
untuk mencapai tujuan yang telah di gariskan . streategi merupakan salah satu cara
yang sangat efektif di gunakan oleh seorang guru dalam meningkatkan motivasi atau
minat belajar siswa karna adanya strategi yang di gunukan oleh guru siswa di
harapkan rajin belajar dan tidak merasa bosan pada pelajaran ilmu Pendidikan agama
islam.
Mata Pendidikan agama islam termaksud mata pelajaran yang sangat pentig.
Di mana mata pelajaran Pendidikan agama islam adalah usaha yang berupa pengajran,
bimbingan usaha terhadap anak agara anak kelak selesai Pendidikannya dapat
memahami,menghayati, dan mengamalkan agam islam adalah usaha yang berupa
bimbingan, pengajaran, dan usaha terhadap anak agar kelak
selesaipendidikannyadapat memahami, menghayati, dan mengamalkan agama islam
serta sebagai jalan kehidupan bagi pribadi maupun kehidupan masyarakat (Syafaat,
2008) dalam Eliana, 2021.pendidikan agama islam iyalah usaha guru terhadap anak
didik agar kelak memahami dan mengamalkan ilmu Pendidikan agama islam sebagai
juga pandangan hidupnya Mata pelajaran PAI di SDN 2 NOMAN merupakan
pelajaran yang sangat penting untuk di terapkan di sekolah, karna harapan orang tua
peserta didik adalah supaya anak anaknya di bina dan di bekali mengenai agama
islam agar kelak menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa . memberikan pujian,
hadiah, ulangan, praktek lansung atau pemberian tugas rumah. Dengan adanya tugas
yeng menjadi tanggung jawabanya sehingga dapat mendorong motivasi belajar.
Motivasi belajar merupakan dorongan atau kemampuan atau kemampuan
untuk melakukan sesuatu kegiatan belajar agara tercapai tujuan yang di harapkan
sehingga fungi motivasi yang adalah sebagai pendorong, penggerak, dan pengarah
kegiaran peserta didik dalam belajar (Djamrah, 2006).motivasi belajar yang tinggi
tercermin dari ketekunan yang tidak mudah untuk mencapai sukses meskipun di
hadang oleh berbagai kesulitan. Berdasarkan hasil para penelitian, penelitian
mendapatkan hasil pengamatan pada pada mata pelajaran Pendidikan agama slam
karna guru Pendidikan agama islam jarang menggunakan strategi yang dapat
membangkitkan motivasi siswa. Selain itu siswa juga menggapa mata pelajaran agam
sulit karna kurang pehaman dalam membaca tulisan arab. Hal inilah yang membuat
siswa kurang termotivasi dan malas untuk belajar mata pelajran agama islam. Dari
beberapa uraian diatas, maka penelitian tertarik untuk mengadakan penelitian dengasn
judul “Strategi Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa kelas Kelas V SDN 2 NOMAN “
B. Batasan Penelitian
Untuk menjaga terjadinya pembahasan yang terlalu luas dan menyimpang dari rumusa
Strategi guru mata pelajaran Pendidikan agama islam dalam meningkatkan Belajar
siswa SDN 2Noman.
Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Noman Adapun yang menjadi objek penelitian
Adalah kepalak sekolah, Guru Wali Kelas V SDN Noman guru bidang studi dan
C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah tersebut, maka dapat ditarik beberapa rumusan
masalahh untuk membatasi penjabaran sebagai brikut
1. apa saja strategi yang di terapkan oleh guru Pendidikan agama islam dalam
Meningkatkan motivasi belajar siswa di SDN 2 Noman ?
2. bagai mana peningkatan motivasi belajar siswa di SDN 2Noman ?
D. Tujuan penelitian
1. untuk menjelaskan strategi guru Pendidikan agama islam yang di terapkan dalam
Dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di SDN 2 Noman
2. untuk menjelaskan peningkatan peningkatan motivasi belajar siswa di SDN 2
Noman
E. Manfaat penelitian
F. Penelitian Terdahulu
Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitianini akn di camtumkan beberapa
hasil penelitian terdahulu oleh beberapa penelitian yang pernah penulis baca;
penelitian ini dilakukan oleh Fitria Ulfa tahun 2014, dengan judul strategi Guru PAI
Dalam meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada mata pelajaran Akidah Ahlaq di
MAN Kota kendiri 3. Dalam penelitian tersebut di jelaskan bahwa strategi yang di
lakukan guru mata pelajaran akidah akhal dalam motivasi belajara siswa adalah
strategi skpossitori dan strategi inquiry. Dengan strategi tersebut guru dapat secara
efektif dalam meningkatkan motivasi belajaar siswa pada mata pelajaran PAI
khususnya Akidah ahklaq di man kota kendiri 3. Penelitian yang dilakukan oleh Elina
tahun 2021 dengan judul strategi Guru PAI Dalam meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa SMP N 1 Wih pesam,benar Meriah. Dalam penelitian tersebut menjelaskan
bahwa upaya guru PAI dalam meningkatkan Motivasi belajarsiswa SMP Negeri di
kac. Wih pesam. Dapat melakukan oleh dua pendekatan motivasi baik motivasi
intrinsik dan ekstrinsik.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam PAI. Dibangun oleh dua makna esensial yakni
Pendidikan dan agama islam. Salah satu pengertian Pendidikan menurut plato adalah
mengembangkan potensi siswa, sehingga moral dan intelektual mereka berkembang
sehingga menemukan kebenaran sejati, dan guru menepati posisi penting dalam
memotivasi dan menciptakan lingkungannya (Musyafa’fatohoni,2010) dalam etiknya
aris toteles Pendidikan diaertikan mendidik manusia untuk memiliki sikap yang
pantas dalam segalanya perbuatan (Bunyamin 2018). Pendidikan Agama Islam
Adalah dan proses penanaman sesuatu (Pendidikan) secara kuntinyu antara guru
dengan sisa, dengan akhlatul Karimah sebagai tujuan akhir. Penanaman nilai- nilai
islam dalam jiwa, rasa, dan piker, serta keserasian dan keseimbangan adalah
karekterristik utamanya (Rahman.2012) karekteristik utama itu dalam pandangan
muhamimin (2004) sudah menjadi way of life (pandangan dan sikap hidup
seseorang). Menurut peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 55 tahun 2007
tentang Pendidikan agama dan Pendidikan keagamaan Bab 1 pasal I dan 2 ditegaskan,
,” Pendidikan agama islam dan keagamaan itu merupakan Pendidikan di laksanakan
melalui mata pelajaran atau kulyah pada semua jenjang Pendidikan yang bertujuan
untuk memberikan pengetahuan sertah membentuk sikap, kepribadian manusia yang
beriman dan bertakwah kepada tuhan yang maha esah juga keterampilan dan
kemampuan pesertah didik menjadi manusia yang dapat menjalankan dan
mengamalkan ajarannya. ( kementrian hukum2015) Dalam regulasih lain di sebutkan
bahwa Pendidikan agama islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan
peserta didik untuk untuk mengenal, memahami, menghayatih, hingga mengimani,
bertaqwa dan berahlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama islam dari sumber
utamanya kitab suci alquran dan hadits (nasional 2006). Berkaitan dengan tujuan PAI
di sekolah drajat. (1993) mengemukakan beberapa tujuan sebagai berikut.
a. menumbuh suburkan dan mengembangkan sertah membentuk sikap siswa yang
positif dan disiplin sertah cintah terhadap agama dalam berbagai kehidupan
sebagai esensih takwa, taat kepadah printah Alllah dan Rosulnya.
b. ketaatan kepada allah dan Roaul-Nya merupakan motivasi instrinsik siswa terhadap
pengembangan ilmu pengetahuan sehingga mereka sadarkan imam dan ilmu serta
pengembangannya untuk mencapai keridhoan Allah SWT.
c. menumbuhkan dan membinah siswa dalam memahamiagama secarah benar dan
dengannya pula di amalkan menjadi keterampilan beragam dalam berbagai
dimensih kehidupan. Ahmad Tafsir mengemukakan tujuan PAI yakni:
a. terciptanya insan kaffa memiliki tiga dimensi religious, budaya dan ilmia
b. terwujudnya penyadaran fungsi manusia sebagai hamba, khalifah allah, pewaris parah nabi
dan memberikan bekal yang memadai untuk menjalankan pungsih tersebut. (tafsir2017)
mengamati dan menelisik pengertian dan tujuan PAI, baik menurut ahli mauoun regulasih di
Indonesia, dapat di simpulkan beberapa .hal berikut:
b. PAI merupakan proses Pendidikan dengan ajaran islam sebagai konten yang di ajarakan.
d. PAI bertujuan untuk mendidik membimbing dan mengarahkan siswa menjadi pribadi islam
(yakni, taat, dan berahlak) dalam kerangka diri siswa sebagai individu, anggota keluarga,
Bahagia masyarakat, warga negara, dan warga dunia, dalam pola ini menegaskan bahwa
tujuan PAI bukanlah menjadikan siswa menjadi ilmu agama islam.
2. fungsi Pendidikan agama islam
Majid and andayani (2004) mengemukakan tujuh fungsih dalam PAI, ketujuh fungsih
itu adalah pengembangan, penanaman nilai penyesuaian mental,perbaikan, pencegahan,
pengajaran dan penyaluran. Fungsih pengembangan berkaitan dengan keimaman dan
ketakwaan siswa kepada allah swt, yang telah di tanamkan dalam lingkungan keluarga
pungsih penanaman nilai di artiakan sebagai pedoman hiup untuk mencari kebahagiaan hidup
di dunia dan akhirat. Prinsip penyesuaian mental. Maksudnya berkemampuan menyesuaikan
diri dengan lingkungan. Baik lingkungan fisik. Maupun lingkugan sosial, dan dapat
mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama islam. Fungsi perbaikan mengandung
maksud memperbaiki kesalahan siswa dankeyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran
agama islam dalam kehidupan sehari hari
Fungsih- fungsih dari beberapa penulis tersebut memberikan informasih kepada kita beberapa
hal penting yaitu:
a. PAI Memiliki untuk fungsi penanaman nilai-nilai islami melalui pembelajaran yang
bermutu.
b. PAI Memiliki fungsi keunggulan baik pembelajaran maupun output yang di hasilkan
yakni siswa dengan pribadi insan kamil.
c. PAI dengan fungsi rahmatanlia’ alami yang beraarti bahwa siswa baik dalam kehidupan
pribadi dan sosialnya maupun menebarkan kedamaian sebagai esensi ajaran agama islam.
C. Kajian Motivasi Belajar
a. memberi angka
b. memberi hadia
c. saingan/ kompotensi
d. ego – infolment
e. memberi ulangan
f. mengatahui hasil
g. pujian
h. hukuman
j. minat
BAB III
METODE PENELITIAN
Sesuai dengan permasalahan yang menjadi fokus dalam penelitian yang berjudul " Strategi
Guru Mata Pelajaran Agama Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Di SDN 2 noman
" ini, maka pendekatan penelitian yang dipakai adalah pendekatan kualitatif dengan memakai
studi kasus. Dalam hal ini penelitian dimaksudkan untuk mendeskripsikan bagaimana strategi
yang dipakai dan digunakan oleh guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa mata pelajaran agama SDN 2 noman , melalui pemaparan data-data
dan dokumen secara tertulis. Karena sebagaimana diketahui bahwa pada dasarnya penelitian
kualitatif sendiri memiliki pengertian sebagai penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan dan menganalisa fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan,
persepsi, pemikiran orang secara individu maupun kelompok.
Di dalam penelitian ini, peneliti berusaha untuk menggali data deskriptif selengkap
mungkin yang berupa ucapan hasil wawancara nantinya, ataupun dari data-data tertulis
lainnya yang mendukung terhadap kepentingan peneliti, terutama terkait dengan " Strategi
guru mata pelajaran agama dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di SDN 2 Noman.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDN 2 Noman. Yang terletak di Desa Batu Gajah,
Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara, Provinsi Sumatera Selatan.
C. Sumber Data
Menurut Suharsimi Arikunto. Sumber data adalah sumber dari mana data yang dapat
diperoleh. Apabila peneliti menggunakan questioner atau wawancara dalam pengumpulan
datanya, maka sumber data disebut responden yaitu orang yang merespon atau menjawab
pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis ataupun lisan.
Dalam penelitian ini akan digali dari kepala sekolah, guru wali kelas, guru bidang studi
mata pelajaran agama dan siswa. Untuk mendapatkan data-data tersebut peneliti
menggunakan sarana dan prasarana berupa alat tulis, buku catatan, alat perekam suara,
kamera dan lain lain.
Untuk mendapatkan data yang empiris digunakan teknik pengumpulan data, maksud dara
pengumpulan data adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti dalam rangka
melengkapi data yang diperlukan.
1. Teknik Observasi
Metode ini biasanya diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan yang sistematis tentang
fenomena-fenomena yang diselidiki. Dalam hal ini peneliti menggunakan metode observasi
sistematis yaitu pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan pedoman sebagai
instrumen pengamatan. Dalam hal ini, objek yang diamati oleh peneliti tentang Strategi Guru
Mata Pelajaran Agama Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Di SDN 2 Batu Gajah
sehingga siswa lebih semangat dalam mengikuti proses pembelajaran dan mudah memahami
materi yang disampaikan. Khususnya mata pelajaran agama. Hal ini dilakukan dengan tujuan
untuk memperoleh data tentang bagaimana strategi seorang guru dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa pada pelajaran agama.
2. Teknik Wawancara
Teknik wawancara adalah suatu percakapan yaitu tanya jawab secara lisan antara dua
orang atau lebih yang duduk berhadapan secara fisik dan di arahkan pada suatu masalah
tertentu. Wawancara merupakan proses interaksi antara pewawancara dan responden.
Walaupun bagi pewawancara proses tersebut adalah salah satu bagian dari langkah-langkah
dalam penelitian. Andai katapun Pewawancara dan responden menganggap bahwa
wawancara adalah bagian dari penelitian. Tetapi sukses tidaknya pelaksanaannya wawancara
bergantung sekali dari proses interaksi yang terjadi. Suatu elemen yang paling penting dari
interaksi yang terjadi adalah wawancara dan pengertiannya.
3. Teknik Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari dan mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen agenda dan sebaliknya.
E. Analisis Data
Analisis data merupakan proses penyusunan data agar dapat diarsifkan. Analisis data
adalah sebuah proses yang dilakukan melalui pencatatan, penyusun, pengelolaham dan
penafsiran serta menghubungkan makna data yang kaitannya dengan masalah penelitian.
Analisis dan penelitian dilakukan dengan tiga tahap yaitu: Pertama, analisis data selama
dilapangan. Dalam penelitian ini tidak dikerjakan setalah pengumpulan data selesai
melainkan selama pengumpulan data berlangsung dan dikerjakan terus menerus hingga
penyusunan laporan penelitian selesai. Kedua, analisis data setelah terkumpul atau data yang
baru diperoleh dianalisis dengan cara membandingkan dengan data terdahulu.
Ketiga, setelah proses pengumpulan data terkumpul maka peneliti membuat laporan
penelitian dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu jenis penelitian yang bertujuan
untuk membuat gambaran mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian.
Dalam penelitian kualitatif deskriptis, yang termasuk studi kasus pengecekan keabsahan
data dapat dilakukan dengan cara kreadibilitas. Kredibilitas data adalah upaya peneliti untuk
menjamin kesahihan data dengan mengkorfirmasikan data yang diperoleh pada saat
pengumpulan data, yaitu dengan cara sebagai berikut.
1. Teknik ini merupakan pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu dari luar
data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yang dikumpulkan.
Trianggulasi dilakukan dengan membanding hasil data dengan berbagai sumber dan teori.
2. Ketekunan pengamatan
Teknik ini dilakukan dengan cara mencari secara konsisten interprestasi dengan berbagai
cara salah satunya observasi dan wawancara dalam kaitannya dengan proses analisis yang
konstan.
Tahap-Tahap Penelitian
2. Tahap penelitian
Memahami latar penelitian dan persiapan diri, memasuki lapangan dan berperan serta
sambil pengumpulan data. Dalam tahap ini peneliti memanfaatkan untuk focus yang bisa
disebut dengan pekerjaan Lapangan. Adapun yang harus dikerjakan tahap ini adalah
memahami fenomena secara mendalam, memasuki lapangan dan menggali data secara akurat.
Analisis data selama pengumpulan data dan setelah pengumpulan data. Tahap ketiga
merupakan analisis data, pada tahap ini peneliti lakukan dengan mengecek dan memeriksa
keabsahan data dengan fenomena atau subyek studi maupun dokumentasi untuk
membuktikan keabsahan yang peneliti kumpulkan. Dengan terkumpulnya data secara valid
maka selanjutnya diadakan analisis untuk menemukan hasil penelitian. Dan untuk terakhir
kalinya disusul laporan hasil penelitian.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
SDN 2 noman lama terletak di Desa noman, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas
Utara, Provinsi Sumatera Selatan.
Awal mula berdirinya SDN 2 noman di mulai dari satu SD yang ada di Desa noman
Baru. Karena banyaknya anak usia sekolah pada tahun 1982 dan berapa tahun kedepannya
sehingga tidak tertampung lagi jika di gabungkan hanya dalam satu sekolahan saja. Maka
kebijakan pemerintah Musi Rawas pada saat itu melakukan pemekaran SDN noman menjadi
dua Sekolah Dasar. Agar anak-anak jenjang usia yang sudah seharusnya sekolah bisa
mendapatkan kesempatan belajar yang sama dan nyaman. Sehingga pada tahun 1982
berdirilah SDN 2 noman yang terletak di Desa noman dari pemekaran SDN 1 yang terletak
di Desa noman Baru.
2. Identitas Sekolah
b. NPSN: 10602204
c. Jenjang Pendidikan: SD
g. Desa: noman
h. Kecamatan: Rupit
k. Negara: Indonesia
3. Visi Dan Misi
a. Visi
b.Misi
2. membantu siswa untuk mengenal fokusih dirinya sehungga dapat di Kembangan secrah
baik
Berdasarkan hasil interview, observasi dan dokumentasi yang telah penulis lakukan di
SDN 2 Noman , terlihat bahwa secara berkesinambungan SDN 2 Noman terus untuk
mengantarkan siswa atau peserta didik agar menjadi hasil pembelajaran yang maksimal dan
siswa dapat berprestasi dalam hidup, masyarakat, dalam mengemban tugas sebagai
khalifatullah di muka bumi.
Peneliti mempokuskan permasalahan pada mata pelajaran agama islam karena pelajaran
agama islam merupakan mata pelajaran pokok yang terkadang masih diabaikan oleh peserta
didik padahal pelajaran agama islam merupakan landasan ataupun pedoman membentuk
kepribadia diri yang berkarakter, guna mampu bermasyarakat dan bermanfaat bagi kehidupan
selanjutnya.
Menyadari bahwa pendidikan sangat penting bagi kehidupan, guru bidang studinya
senantiasa berupaya dalam meningkatkan hasil pembelajaran yang maksimal pada mata
pelajaran pendidikan agama Islam sehingga dalam belajar siswa akan berhasil, maka untuk
itu guru mata pelajaran agama Islam harus menyiapkan suatu strategi. Upaya yang dilakukan
adalah meningkatkan motivasi belajar siswa karena motivasi merupakan alat pendorong
untuk membangkitkan semangat belajar pada siswa.
1. Strategi Guru Dalam Memotivasi Belajar siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islam
Berdasarkan hasil interview dengan kepala sekolah ibu Rita s, S.Pd beliau menyatakan
bahwa:
"Keberadaan guru mata pelajaran agama Islam Di SdN 2 Noman sangat menentukan
proses keberhasilan siswa dalam belajar agama dengan strategi yang dipakai guru tersebut
dalam pembelajaran. Sehingga dari setiap apa yang disampaikan oleh guru mudah dipahami
dengan baik oleh siswa dengan tujuan dapat membantu motivasinya pada siswa dalam
kegiatan pembelajaran".
Dari hasil interview dengan kepala sekolah, dapat disimpulkan bahwa dalam penggunaan
strategi guru PAI untuk meningkatkan motivasi belajar siswa sudah terlaksanakan dengan
baik, hal ini dikarenakan guru agamanya menyampaikan materinya mudah dipahami oleh
siswanya. Dan ini sangat berpengaruh terhadap guru dalam melakukan tugasnya yaitu sebagai
pengajar dan pendidik dikelas.
Peneliti juga melakukan interview dengan guru Mata pelajaran agama Islam ibu Komariati,
S.Pd.I beliau menyatakan bahwa:
" Mata pelajaran agama Islam adalah suatu pelajaran yang sebetulnya memerlukan
bentuk-bentuk pengalaman nantinya ada beberapa metode dalam pembelajaran yang saya
berikan adalah metode diskusi, tanya jawab dan metode latihan. Itu yang selalu saya lakukan
sehingga siswa bisa memiliki tambahan wawasan terhadap materi Pelajaran agama Islam. Di
samping itu juga metode penugasan baik itu penugasan di sekolah maupun dirumah".
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa guru sangat berpengaruh dalam memberikan
motivasi yang bersifat ekstrinsik yang mana guru berusaha meningkatkan motivasi belajar
siswa dengan memakai strategi pengajaran agar siswa memiliki wawasan terhadap materi
mata pelajaran agama Islam yang mana hal ini di harapkan siswa tidak hanya ingin mencapai
prestasi yang berbentuk angka tapi lebih dari itu agar siswa dapat mengamalkan materi-
materi yang sudah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Peneliti juga melakukan wawancara dengan beberapa siswa kelas V Di SDN 2 Noman
"Strategi yang di gunakan ibu Komariati, S.Pd.I selaku guru mata pelajaran agama Islam
adalah strategi diskusi, tanya jawab, metode latihan dan pemberian tugas. Saya merasa
senang dengan strategi yang di gunakan karena dengan strateginya itu saya mudah
memahaminya".
Dari beberapa pernyataan diatas, dari beberapa metode pembelajaran yang dipakai oleh ibu
Komariati, S.Pd.I selaku guru mata pelajaran agama Islam peneliti dapat menyimpulkan ibu
komariyati, S.Pd.I menggunakan strategi pembelajaran ekspositori dan inkuiry untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V di SDN 2 Noman
Terlihat dari beberapa metode yang di gunakan oleh guru mata pelajaran agama Islam di
kelas adalah metode diskus, metode tanya jawab, metode latihan dan pemberian tugas. Yang
mana ke empat metode tersebut sangat berperan sekali dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa. Strategi yang sesuai dalam pembelajaran, cara guru menyampaikan materi belajar di
kelas yang disertai kehangatan guru terhadap anak didiknya hal ini akan meningkatkan
motivasi belajar dan keantuasiasan siswa dalam belajar. Peranan strategi akan nyata jika guru
memilih strategi yang sesuai dengan tingkat kemampuan yang hendak dicapai dalam tujuan
pembelajaran.
Peneliti juga melakukan interview dengan guru wali kelas, kelas V SDN 2 NOMAN,
bapak Tatang Irawan, S.i.pust yang mengatakan Bahwa
"Memang Dalam Belajar Mata Pelajaran Agama Islam sebagian besar siswa acuh tak acuh
terhadap mata pelajaran ini. Hal ini disebabkan oleh sikap siswa yg nakal dan jengkel. Tapi
ibu Komariyati, S.Pd.I mempunyai strategi agar siswa menjadi termotivasi, dia menggunakan
berbagai metode dan penggunaan sesuai dengan kemampuan belajar siswa, dia juga
memberikan hukuman pada siswa nakal dan jengkel. Dengan begitu mereka akan jera dan
berusaha tidak mengulangi perbuatannya lagi".
Pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa guru sangat berpengaruh dalam memberikan
motivasi ekstrinsik. Dalam belajar siswa memerlukan perhatian dan pengarahan yang khusus
dari guru. Sering kali jika mereka tidak menerima umpan balik yang baik berkenaan dengan
hasil pekerjaan mereka, maka kerja mereka akan menjadi lamban atau mereka menjadi malas
belajar. Siswa demikian sangat tergantung kepada keharusan-keharusan yang di tentukan oleh
guru untuk mendorong mereka dalam belajar. Namun tidak berarti bahwa motivasi ekstrinsik
itu jelek dan perlu dihindari tetapi antara motivasi ekstrinsik dan instrinsik saling
memperkuat bahkan motivasi ekstrinsik dapat membangkitkan motivasi intrinsik.
Dalam upaya memberikan motivasi guru harus menganalisis motif-motif yang melatar
belakangi anak didik malas belajar dan menurun prestasinya disekolah. Setiap saat guru
bertindak sebagai motivator, motivasi dapat efektif bila dilakukan dengan memperhatikan
anak didik, dengan memberi penguatan atau sebagainya.
Dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik instrinsik maupun ekstrinsik
sangat diperlukan dengan motivasi belajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif,
dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.
Berdasarkan hasil interview kepada dengan ibu komariati, S.Pd.I selaku guru pendidikan
agama Islam menyatakan bahwa:
" Dengan adanya strategi itu siswa menjadi termotivasi, misalnya dengan metode
penjelasan yang saya sampaikan secara pemaparan seluas luasnya karena nantinya terkait
dengan kehidupan mereka dalam bermasyarakat. Artinya memang belajar agama itu tidak
hanya belajar untuk mendapatkan nilai saya tapi lebih dari itu untuk bekal mereka dalam
menjalankan hidup dunia maupun akhirat. Selain itu juga anak-anak antusias. Contohnya saja
pada saat belajar mata pelajaran agama anak-anak semua aktif dan bersemangat sekali
belajarnya. Di Sergai tanya jawab bahkan saya merasa senang karena banyak anak-anak
bertanya".
Selanjutnya peneliti melakukan cross chek dengan mewawancarai 2 siswa kelas V SDN 2,
Noman guna mengetahui keabsahan informasi dan tingkat kepastian data yang diperoleh dari
informan yaitu faiqa alkarni Dan Zahra gaisah ivana.
" Saya merasa senang dengan cara mengajarnya ibu komariati karena orangnya tegas dan
penjelasan dari bapak Agus membuat saya termotivasi untuk selalu menjadi orang yang baik,
rajin belajar dengan cara banyak membaca dan tidak melakukan perbuatan yang jelek di
masyarakat.
""Saya sangat termotivasi dengan adanya strategi yang digunakan oleh ibu komar karena
dari penjelasannya itu saya bisa merubah dari perilaku yang jelek menjadi baik. Strategi yang
paling saya sukai adalah diskusi Karena dengan diskusi saya bisa bertukar pendapat dan
berbagi ilmu dengan teman-teman yang lain."
Berdasarkan hasil wawancara denga guru mata pelajaran agama ibu Komariyati, S.Pd.I yakni:
"Saya kira untuk peningkatan motivasi belajar siswa cukup baik. Usaha saya
membangkitkan semangat belajar siswa dengan berbagai cara lumayan berhasil. Siswa
banyak yang antusias dalam belajarnya, walaupuna ada beberapa siswa yang cuek kalau
diberi hukuman dan tugas".
Selanjutnya peneliti melakukan cross check dengan mewawancari kembali salah satu siswa
kelas V guna mengetahui keabsahan informasi dan dan tingkat kepastian data yang diperoleh
dari informan yaitu selin azzela yakni:
"Saya suka cara mengajar ibu komar memberikan materi santai tapi enak di mengerti.
Bapaknya bisa di ajak bercanda, dekat dengan siswa saya jadi suka mata pelajaran agama.
peningkatan motivasi belajar siswa cukup baik. Dalam kegiatan belajar mengajar dalam
memberikan motivasi yang bersifat ekstrinsik guru berperan dengan baik. Dan usahausaha
guru dalam peningkatan motivasi terhadap siswa cukup berhasil. Ini terbukti
dengan keaktifan siswa dikelas dalam pembelajaran agama. Pernyataan ini juga di kuatkan
ibu Komariyati, S.Pd.I selaku guru bidang studi Pendidikan agama Islam dalam wawancara
peneliti :
“Sebelum pembelajaran ditutup, saya selalu memberi dorongan atau motivasi, agar siswa
selalu bersemangat, dan teguh untuk menjadi seseorang ahli agama, agar menjadi orang yang
benar-benar terarah, jadi tidak cukup cerah saja, tapi juga terarah. Dengan belajar agama,
disamping mereka punya ilmu yang tinggi, juga diiringi dengan akhlak yang baik.”
Berdasarkan pernyataan tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa kepribadian dari guru
itu sendiri dapat menjadi motivasi, atau cerminan bagi peserta didik. Pada prinsipnya seorang
guru adalah figur dan titik sentral dalam proses pembelajaran baik hal itu dilakukan didalam
kelas, ataupun diluar kelas. oleh karena itu setiap guru harus memiliki kepribadian yang baik
sebagai suatu bekal dalam menghadapi siswanya, baik dalam hal kemampuan kognitif,
efektif, dan psikomotorik.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti paparkan pada bab sebelumnya, maka
dapat diambil kesimpulan :
1. Adapun strategi yang dilakukan guru mata pelajaran Akidah Akhlak dalam memotivasi
belajar siswa adalah:
a. Strategi Ekspositori
Strategi Ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses
penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan
maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal.
b. Strategi Inquiry
a. Metode diskusi
c. Metode penugasan/resitasi.
2. Dalam peningkatan motivasi siswa, guru menggunakan Strategi Ekspositori dan Inquiry.
Dengan tetap menggunakan metode ceramah dan hafalan. Akan tetapi selain dari kedua
metode tersebut, cara lain diantaranya berperan sebagai pembimbing , mediator, inspirator,
evaluator, informator, fasilitator, korektor dan berperan sebagai motivator. Selain itu, guru
juga didukung dengan adanya sarana dan pra sarana yang memadai sehingga siswa bisa lebih
semangat dalam belajar. Dengan menggunakan strategi Ekspositori dan Inquiry, guru dapat
meingkatkan motivasi belajar siswa secara efektif dan efisien.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Hendaknya guru aktif mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah maupun sekolah
seperti penataran, workshop yang terkait dengan Strategi Pembelajara. Hal ini dikarenakan
agar semua guru mengerti dan memahami secara mendalam bagaimana menerapkan metode-
metode yang ada, sehingga
peserta didik lebih bisa semangat dan termotivasi tinggi dalam mengikuti pelajaran.
2. Guru diharapkan ketika proses pembelajaran di dalam kelas lebih fokus dalam mendidik
peserta didik apapun metode yang dipergunakan. Tetap optimis menjadikan peserta didik
yang berbudi pekerti luhur dan berkarakter tanpa melupakan nilai spritual. Serta selalu
memotivasi peserta didik untuk menyukai dan mau belajar Agama khususnya pelajaran
Aqidah Akhlak
DAFTAR PUSTAKA
Bunyamin, B. (2018). Konsep Pendidikan Akhlak Menurut Ibn Miskawih dan Aritoteles
(Studi kompratif). Jurnal Pendidikan Islam.
Elina, 2021. "Strategi Guru PAI Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa SMP N I Wih
Pesam, bener meriah.
Firmansyah, M.I 2019 "Pendidikan Agama Islam". Jurnal ta'lim Vol. 17 No. 2:5-9
Musyafa' Fathoni, A.B (2010). Idealisme Pendidikan Plato Todris STAIN Pamekasan. 5. No.
I
Pupuh Fathurrahman dan M. Sobry Sutikno. "Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman
Konsep Umum dan Konsef Islami". (Bandung: PT. Refika Aditama 2009)
Rohman, T., dan Nugraha, D.S. 2020. "Strategi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Mata Pelajaran PAI Di Smk Di Ponegoro Salatiga". Jurnal
Tarbawi Vol 05 No. 02:165-171
Ulfa, Fitri. 2014. "Strategi Guru PAI Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Di MAN Kota Kediri 3". Skripsi. Malang :UIN Maulana
Malik Ibrahim.