Anda di halaman 1dari 4

Nomor 1

Ya, bukti transaksi yang ada di perusahaan seperti faktur pembelian, invoice, nota penjualan, kartu
presensi, dan sejenisnya dapat diubah menjadi data di komputer. Proses perubahannya melibatkan
beberapa langkah, seperti berikut:

1. Pindai atau foto dokumen: Pertama, dokumen fisik seperti faktur pembelian, invoice, atau
nota penjualan perlu dipindai atau difoto menggunakan perangkat pemindai atau kamera.
Tujuan dari langkah ini adalah mengonversi dokumen fisik menjadi format digital yang dapat
diproses oleh komputer.

2. Optical Character Recognition (OCR): Setelah dokumen difoto atau dipindai, langkah
selanjutnya adalah menggunakan teknologi Optical Character Recognition (OCR) untuk
mengenali dan mengekstrak teks dari gambar atau dokumen tersebut. OCR adalah teknologi
yang memungkinkan komputer untuk membaca dan mengonversi teks yang tercetak pada
gambar atau dokumen menjadi teks yang dapat diedit di komputer.

3. Verifikasi dan koreksi: Setelah teks diekstrak menggunakan OCR, langkah selanjutnya adalah
melakukan verifikasi dan koreksi untuk memastikan keakuratan dan integritas data. Proses ini
melibatkan pengecekan manual terhadap hasil OCR dan perbaikan jika ada kesalahan atau
kekurangan.

4. Pengolahan data: Setelah dokumen dikonversi menjadi teks yang dapat diedit, data tersebut
dapat diolah menggunakan perangkat lunak atau aplikasi komputer. Data dapat disimpan
dalam format spreadsheet atau basis data, yang memungkinkan analisis lebih lanjut atau
penggunaan dalam sistem informasi perusahaan.

5. Pengaturan dan penyimpanan: Data yang dihasilkan dari dokumen transaksi dapat diatur
dalam format yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Misalnya, data dapat diorganisir
dalam basis data, diimpor ke perangkat lunak akuntansi, atau disimpan dalam sistem
manajemen dokumen.

Proses di atas memungkinkan dokumen transaksi fisik untuk diubah menjadi data yang dapat
diproses oleh komputer. Hal ini memberikan kemampuan perusahaan untuk melakukan analisis,
pelacakan, dan pengelolaan lebih efisien terhadap transaksi bisnis yang terjadi.

Nomor 2

Struktur data dapat disusun dalam hierarki berdasarkan ukuran dan kompleksitasnya, dari yang
paling kecil hingga yang paling besar. Berikut adalah deskripsi struktur data dalam urutan tersebut:

1. Bit: Bit adalah unit terkecil dalam komputasi. Itu dapat berupa angka 0 atau 1 yang mewakili
kondisi mati atau hidup dalam sistem biner. Bit digunakan untuk menyimpan dan
mengoperasikan informasi dalam bentuk digital.

2. Byte: Byte terdiri dari 8 bit dan merupakan unit dasar penyimpanan dalam komputer. Byte
dapat merepresentasikan sebuah karakter, seperti huruf atau angka. Lebih lanjut, byte
digunakan untuk menyimpan data dalam berbagai format seperti angka, teks, atau instruksi
mesin.
3. Field: Field merupakan kumpulan byte yang menyimpan informasi tentang atribut spesifik
dalam suatu rekaman atau entitas data. Sebagai contoh, dalam sebuah database pelanggan,
field mungkin mencakup informasi seperti nama, alamat, nomor telepon, dan sebagainya.

4. Record: Record adalah kumpulan field yang terkait yang membentuk entitas data tunggal.
Misalnya, dalam konteks database pelanggan, setiap record akan berisi field-field yang
berbeda, tetapi terkait dengan satu pelanggan tertentu. Record dapat dianggap sebagai
entitas utama dalam struktur data.

5. File: File adalah kumpulan record yang terorganisir dalam satu kesatuan. File dapat berisi
data yang berhubungan dengan suatu topik atau tujuan tertentu. Misalnya, file pelanggan
dapat berisi semua record yang berhubungan dengan pelanggan dalam database
perusahaan.

6. Database: Database adalah kumpulan file yang terkait dan diorganisir dengan baik. Ini
mencakup berbagai tabel atau entitas data yang saling terkait. Database menyediakan
kerangka kerja untuk menyimpan, mengelola, dan mengakses data dengan cara yang
terstruktur dan efisien.

7. Sistem Informasi: Sistem Informasi adalah struktur data yang paling besar, yang mencakup
semua database dan komponen terkait lainnya seperti perangkat lunak, perangkat keras, dan
proses bisnis. Sistem Informasi digunakan untuk mengumpulkan, mengatur, mengelola, dan
menyediakan informasi kepada pengguna dalam lingkungan organisasi.

Secara singkat, struktur data dimulai dari bit sebagai unit terkecil dan berkembang menjadi hierarki
yang lebih kompleks seperti byte, field, record, file, database, dan akhirnya menjadi sistem informasi
yang melibatkan komponen yang lebih luas dan kompleks.

Nomor 3

Struktur database dapat dijelaskan dalam hierarki dari yang paling besar ke yang paling kecil, mulai
dari level tertinggi hingga level terendah. Berikut adalah deskripsi struktur database dari paling besar
ke yang paling kecil:

1. Sistem Database: Sistem Database adalah level teratas dalam struktur database. Ini
mencakup semua komponen dan perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan
mengakses data dalam database. Sistem Database menyediakan kerangka kerja untuk
mengorganisir dan mengelola semua aspek database.

2. Database: Database adalah kumpulan file dan tabel yang terkait dan saling terkait dalam
suatu sistem. Ini adalah unit penyimpanan data yang utuh. Database menyimpan informasi
yang berkaitan dengan suatu organisasi atau tujuan tertentu. Database dapat terdiri dari satu
atau lebih tabel atau entitas data yang berhubungan.

3. Tabel: Tabel adalah struktur data dalam database yang terdiri dari baris dan kolom. Setiap
tabel mewakili entitas atau konsep yang spesifik dalam organisasi atau sistem. Misalnya,
dalam sistem manajemen inventaris, ada tabel khusus untuk menyimpan informasi tentang
produk, tabel untuk menyimpan informasi pemasok, dan sebagainya.

4. Kolom: Kolom dalam tabel database merepresentasikan atribut atau karakteristik khusus dari
entitas yang disimpan dalam tabel. Misalnya, dalam tabel pelanggan, kolom-kolom dapat
mencakup nama pelanggan, alamat, nomor telepon, dan sebagainya. Setiap kolom memiliki
tipe data yang spesifik, seperti teks, angka, tanggal, atau boolean.

5. Baris: Baris dalam tabel, juga dikenal sebagai catatan atau tupel, merepresentasikan entitas
individu atau instansi dalam konteks tertentu. Setiap baris dalam tabel berisi nilai-nilai
spesifik yang sesuai dengan atribut-atribut yang didefinisikan oleh kolom-kolom tabel.
Misalnya, dalam tabel pelanggan, setiap baris akan mewakili satu pelanggan dengan nilai-
nilai yang berbeda untuk atribut-atribut seperti nama, alamat, dan nomor telepon.

6. Field: Field dalam konteks tabel database merujuk pada elemen data terkecil dalam struktur
database. Setiap field mewakili nilai spesifik untuk atribut yang didefinisikan oleh kolom
tabel. Misalnya, jika ada kolom "nama pelanggan", setiap field dalam kolom tersebut akan
berisi nama pelanggan individu.

Jadi, struktur database dimulai dengan sistem database sebagai level tertinggi, kemudian turun ke
tingkat database, tabel, kolom, baris, dan akhirnya ke field sebagai elemen data terkecil dalam
struktur database.

Nomor 4

Data model relasional lebih sering dipilih untuk mendefinisikan sebuah database dibandingkan
dengan data model berorientasi objek karena beberapa alasan berikut:

1. Kesederhanaan dan kejelasan: Model data relasional memiliki struktur yang lebih sederhana
dan mudah dipahami. Konsep tabel, baris, dan kolom dengan keterkaitan antara tabel
melalui kunci asing (foreign key) memberikan representasi yang intuitif dan jelas tentang
hubungan data. Ini membuat model data relasional lebih mudah dipelajari, diterapkan, dan
dipelihara.

2. Konsistensi dan keintegrasian data: Model data relasional mempromosikan konsistensi dan
integritas data dengan menggunakan aturan relasi dan kunci referensial. Dalam model ini,
kunci asing memastikan bahwa hubungan antara tabel dijaga dengan baik. Hal ini membantu
mencegah duplikasi data yang tidak perlu dan memastikan integritas data yang konsisten.

3. Fleksibilitas dan skalabilitas: Model data relasional memungkinkan fleksibilitas dalam


mengambil dan menyimpan data. Dengan menggunakan pernyataan SQL (Structured Query
Language), pengguna dapat dengan mudah melakukan operasi seperti pencarian,
penyortiran, dan penggabungan data dari berbagai tabel. Model ini juga mendukung
penambahan, penghapusan, dan pembaruan data dengan mudah tanpa mengganggu
struktur keseluruhan database. Ini membuat model data relasional lebih mudah diperluas
dan diubah seiring berjalannya waktu.

4. Ketersediaan alat dan dukungan industri: Model data relasional telah ada dan digunakan
secara luas dalam industri selama beberapa dekade. Hal ini menyebabkan tersedianya
banyak alat, sistem manajemen basis data relasional (RDBMS), dan keahlian dalam
penggunaan model ini. Banyak perusahaan dan organisasi juga telah mengembangkan
infrastruktur dan aplikasi yang berbasis pada model data relasional. Dukungan industri yang
luas dan tersedianya alat dan sumber daya yang banyak ini membuat model data relasional
menjadi pilihan yang lebih umum dan nyaman.
5. Keterbatasan model berorientasi objek: Model berorientasi objek memiliki kemampuan yang
lebih kuat dalam menggambarkan objek kompleks dengan perilaku dan atribut yang lebih
kompleks. Namun, model ini memiliki keterbatasan dalam hal interoperabilitas dan
pertukaran data dengan sistem yang menggunakan model data yang berbeda, seperti sistem
yang menggunakan model data relasional. Model objek oriented cenderung lebih kompleks
untuk diimplementasikan dan memerlukan tingkat pemahaman yang lebih tinggi dalam
pemrograman objek.

Nomor 5

a. Sebagai konsumen Ojek Online seperti Gojek atau Grab, Anda tidak berada dalam posisi yang
berkaitan dengan level ANSI SPARK. ANSI SPARK sendiri adalah standar yang dikembangkan
oleh American National Standards Institute (ANSI) untuk mengukur keamanan sistem
pembayaran kartu kredit.
Sebagai konsumen Ojek Online, Anda berinteraksi dengan aplikasi atau platform
yang disediakan oleh perusahaan seperti Gojek atau Grab. Anda menggunakan aplikasi
tersebut untuk memesan layanan ojek dan melakukan pembayaran untuk layanan tersebut.
Dalam hal ini, perusahaan Ojek Online bertindak sebagai penyedia layanan dan
sistem pembayaran. Mereka yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa sistem
pembayaran yang mereka sediakan memenuhi standar keamanan yang ditetapkan, termasuk
standar yang berkaitan dengan keamanan pembayaran kartu kredit seperti ANSI SPARK.
Sebagai konsumen, Anda berperan sebagai pengguna akhir yang menggunakan
aplikasi atau platform tersebut untuk memesan dan membayar layanan ojek. Tugas Anda
adalah menggunakan aplikasi dengan benar, memberikan informasi yang diperlukan untuk
pembayaran, dan melakukan pembayaran sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh
aplikasi.
Anda tidak perlu terlibat dalam implementasi atau pemenuhan standar keamanan
seperti ANSI SPARK. Tanggung jawab untuk memastikan keamanan sistem pembayaran dan
perlindungan data kartu kredit biasanya ditangani oleh perusahaan Ojek Online dan mitra
pembayaran mereka.
Namun, sebagai konsumen, Anda perlu memastikan keamanan pribadi Anda dengan
menggunakan aplikasi yang sah, menghindari berbagi informasi pribadi atau keuangan
dengan pihak yang tidak terpercaya, dan memonitor transaksi dan akun Anda secara teratur
untuk deteksi dini terhadap aktivitas yang mencurigakan.

b.

Anda mungkin juga menyukai