Anda di halaman 1dari 9

Laporan mingguan

FISIKA DASAR
Disusun Oleh :
Nama : T.irvandra Alfarisi
Nim : 2105903030019
Fakultas : Teknik
Jurusan : Teknik Industri
Kelompok : 3 ( Tiga )
Asisten : Irna Monica Hutagalung
Pratikum : ke - 4 ( Empat )

LABORATORIUM TERPADU
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
ALUE PENYARENG - ACEH BARAT
2022-2023

ACC Nilai
I. Judul Pratikum : Hukum Hooke
II. Tanggal Pratikum : 28 maret 2022
III. Tujuan Pratikum :
a. Hukum pertambahan panjang pegas  ∆x dengan beban.
b. Menentukan konstanta pegas.

IV. Dasar Teori


Menurut Marthen Kanginan, (2013). Pernyataan hukum hooke terseb
ut pertama kali di kemukakan oleh Robert Hooke, seorang arsitek yang
ditugaskan untuk membangun kem bali gedung gedung di London yang
mengalami kebakaran pada tahuhn 1666, Oleh karena itu, pernyataan diatas
dikenal sebagai hokum hooke.
Menurut bagus raharja, dkk. (2013). Selain bergantung pada besar
gaya berat beban yang digantungkan, pertambahan panjang pegas juga ber
gantung pada kekakuan pegas. Untuk gaya beban yang sama, pertambahan
panjang pegas yang lebih kaku akan lebih kecil daripada pertambahan panj
ang pegas yang kekakuan nya lebih kecil. Kekakuan sebuah pegas ditunjuk
kan dengan suatu nilai karakteristik yang disebut konstanta gaya pegas atau
disngkat konstanta pegas k Makin besar nilai k makin kaku pegas itu.
Menurut Tim Fisika, (2016). gaya secara sederhana berupa dorongan
dan tarikan. Gaya merupakan besaran vektor yang mempunyai besar (kuant
itas) dan arah. Satu cara untuk mengaplikasikan gaya adalah dengan mengg
antung massa, dan menentukan gaya berdasarkan asumsi bahwa tarikan grav
itasi terhadap massa kearah bawah menuju pusat bumi sebesar F = mg
dimana m adalah massa dan g adalah tetapan percepatan gravitasi (9,8
m/s2 ). Satuan g juga dapat dinyata kan dalam N/kg. cara lain untuk
mengaplikas ikan gaya adalah dengan tarik an pada pegas. Pegas akan
meregang ketika di tarik, dan jika kita menjumla hkan regangannya akan
berbanding lurus deng an gaya yang dikenakan, sehingga pegas dapat
dikalibrasi dengan mengukur gaya yang tidak diketahui. Pada eksperimen
ini anda akan menggunakan gaya yang diketahui dihubun gkan dengan
tarikan gravitasi pada massa terka librasi untuk menyelidikan sifat - sifat
skala pegas pada dinamo meter. Huku m Hooke menjelaskan hub ungan
antara besar gaya dan besar regangan pada pegas “ideal”. Hukum Hooke
menyatakan bahwa gaya (F) dan regangan (Δx) adalah berbanding lurus. F
= k.Δx Dengan kata lain, perbandingan gaya dibagi dengan regangan adalah
konstan, k. Konstanta ini disebut sebagai konstanta pegas.
Menurut surnayono, dkk. (2010). Adapun persamaan hukum hooke
adalah :
F = k . Δx
Keterangan:
F = gaya tarik (N)
K = konstanta pegas (N/m)
Δx = pertambahan pegas (m)

V. Alat Dan Bahan

Tabel 1.1 Alat Dan Bahan


No Alat/Bahan Jumlah
1 Pegas 1
2 Batang statis 1
3 Beban / benda dengan ukuran yang berbeda 1
( ex: 50 gr, 60 gr, dll )

VI. Langkah-Langkah Percobaan


1. Susun alat percobaan seperti gambar yang terlihat di bawah ini

Gambar 1.1 pegas


2. Gantung 1 beban keujung bawah pegas, nilai ini adalah beban berat awal
Fo untuk pegas
3. Untuk panjang pegas lo, catat Wo dan Io pada tabel hasil pengamatan
4. tambahkan beban pada beban awal dan ukur dan ukur panjang pegas L
seperti pada langkah percobaan yang kedua, catatlah berat total beban W
dan l pada tabel pengamatan
5. ulangi langkah percobaan setiap kali dengan penambahan satu beban
dan lengkapi dengan tabel pengamatan.

VII. . TABEL PENGAMATAN \ PENGUMPULAN DATA


Tabel 1.2 Data pengamatan
Beban F0 L0 LA F=m.g ∆F= ∆L=L K = F  ∆L
No (m) ( N) (m) (m) (N) F - F0 A-L0 ( N/m-1 )
(N) (N)
1 0,02 kg 0N 0,175 m 0,21 m 0,2 N 0,2 N 0,035 m 5,71 N/m-1
2 0,04 kg 0,2 N 0,21 m 0,24 m 0,4 N 0,2 N 0,03 m 13,33 N/m-1
3 0,090 kg 0,4 N 0,24 m 0,33 m 0,9 N 0,5 N 0,09 m 10 N/m-1
4 0,140 kg 0,9 N 0,33 m 0,42 m 1,4 N 0,5 N 0,09 m 15,55 N/m-1

VIII. PENGOLAHAN DATA


a. Percobaan 1
Dik : F0 = 0 N L0 = 0,175 m
M = 0,02 kg LA = 0,21 m
Dit : a. F
b. ∆ F
c.∆ L
d. K
Jawab :
a. F = m . g
= 0,02 x 10 m/s
= 0,2 N
b. ∆ F=¿ F - F0
= 0,2 – 0 N
= 0,2 m
c. ∆ L = LA – L0
= 0,21 m – 0,175 m
= 0,035 m
d. K = F  ∆L
= 0 N  0,035 m
= 5,71 m/s
b. Percobaan 2
Dik : F0 = 0 N L0 = 0,175 m
M = 0,02 kg LA = 0,21 m
Dit : a. F
b. ∆ F
c.∆ L
d. K
Jawab :
a. F =m.g
= 0,02 x 10 m/s
= 0,2 N
b. ∆ F=¿ F - F0
= 0,4 – 0,2 N
= 0,2 m
c. ∆ L = LA – L0
= 0,24 m – 0,21 m
= 0,03 m
d. K = F  ∆L
= 0,4 N  0,03 m
= 13,33 m/s
c. Percobaan 3
Dik : F0 = 0,4 N L0 = 0,24 m
M = 0,090 kg LA = 0,33 m
Dit : a. F
b. ∆ F
c.∆ L
d. K
Jawab :
a. F =m.g
= 0,090 x 10 m/s
= 0,9 N
b. ∆ F=¿ F - F0
= 0,9 – 0,4 N
= 0,5 m
c. ∆ L = LA – L0
= 0,33 m – 0,24 m
= 0,09 m
d. K = F  ∆L
= 0,9 N  0,09 m
= 10 m/s
d. Percobaan 4
Dik : F0 = 0,4 N L0 = 0,24 m
M = 0,090 kg LA = 0,33 m
Dit : a. F
b. ∆ F
c.∆ L
d. K
Jawab :
a. F =m.g
= 0,140 x 10 m/s
= 1,4 N
b. ∆ F=¿ F - F0
= 0,42 – 0,33 N
= 0,05 m
c. ∆ L = LA – L0
= 0,33 m – 0,24 m
= 0,09 m
d. K = F  ∆L
= 1,4 N  0,09 m
= 15,55 m/s

IX. PEMBAHASAN
Hukum Hooke adalah hukum atau ketentuan mengenai gaya dalam bida
ng ilmu fisika yang terjadi karena sifat elastisitas dari sebuah per atau pegas.
Sedangkan pegas adalah suatu benda yang memiliki sifat elastis atau lentur.
Menurut Robert Hooke, ilmuan yang menentukan hukum hooke ben da
dibedakan menjadi dua jenis yaitu, benda bersifat plastis dan elastis. Benda
yang bersifat plastis yaitu benda yang mengalami perubahan saat di kenai
gaya dan benda tersebut tidak dapat kembali ke posisi semula setelah gaya
yang di berikan di hilangkan. Sedangkan benda elastis merupakan benda
yang mengalami perubahan saat di kenai gaya dan benda tersebut dapat
kembali seperti keadaan awal setelah gaya di hilangkan, contohnya seperti
per, karet gelang, busur panah dan ketapel.
Besarnya gaya hukum ini proporsionalitas akan berbanding lurus den
gan jarak pertambahan pegas dari posisi awalnya, atau lewat rumus matem
atis dapat digambarkan sebagai berikut :
F = -K∆x
Keterangan :
F = Besar gaya pemulihan pegas (N)
K = Konstanta pegas (N/m)
∆x = Pertambahan panjang pegas (m)

Kemampuan sebuah benda untuk kembali ke bentuk awalnya ketika


gaya luar yang diberikan pada benda tersebut di hilangkan. Jika sebuah gaya
di berikan pada sebuah benda yang elastis, maka benda tersebut berubah. Un
tuk pegas dan karet dalam perubahan bentuknya adalah pertambahan panja
ng. Benda-benda elastis juga memiliki batas elastisitas.
X. KESIMPULAN
Setelah melakukan beberapa pengamatan tentang hukum hooke yaitu
dengan menentukan hukum pertambahan panjang pegas dengan beban dan
menentukan konstanta pegas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Pada percobaan 1 dengan menentukan hukum pertambahan panjang
pegas mendapatkan hasil 0,21 m, dan dengan konstanta pegas 5,71 N/
m-1.
2. Pada percobaan 2 dengan menentukan hukum pertambahan panjang
pegas mendapatkan hasil 0,24 m, dan dengan konstanta pegas 13,33 N/
m-1.
3. Pada percobaan 3 dengan menentukan hukum pertambahan panjang
pegas mendapatkan hasil 0,33 m, dan dengan konstanta pegas 10 N/m-1.
4. Pada percobaan 4 dengan menentukan hukum pertambahan panjang
pegas mendapatkan hasil 0,42 m, dan dengan konstanta pegas 15,55
N/m-1.

XI. DAFTAR PUSAKA


Marthen kanginan. 2013. fisika untuk sma/ma kelas x. Jakarta: Erlangga.
Bagus raharja dkk. 2013. panduan belajar fisika 1sma kelas x. Jakarta : Yu
dhistira.
Tim Fisika. 2016. Penuntun Praktikum Fisika Dasar: yogyakarta: Erlang ga
Surnayono, dkk. 2010. Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai