King of England Henry Ii
King of England Henry Ii
2) Kekaisaran Angevin
Kekaisaran Angevin adalah kumpulan negara yang dipimpin oleh keluarga Angevin dari bangsa
Plantagenet.
Dinasti Plantagenets menguasai wilayah yang terbentang dari Pyrenees ke Irlandia selama abad ke-12
dan awal abad ke-13, terletak di sebelah utara Kerajaan Navarra dan Aragon. Kekaisaran ini awalnya
didirikan oleh Henry II sebagai Raja Inggris, meluas hingga menguasai separuh Prancis, seluruh
Inggris, dan sebagian Irlandia.
Akan tetapi, meskipun pemerintahan Plantagenet terus berkuasa, putra Henry, John (Raja Inggris),
dikalahkan oleh Philip II dari Prancis dari dinasti Capet, yang membagi Kekaisaran Angevin terpecah
dua, kehilangan provinsi Normandia dan Anjou. Kekalahan ini, setelahnya Plantagent tetap
menguasai wilayah Inggris mereka dan provnsi Gascony di Prancis, ikut berperan dalam memicu
Perang Saintonge dan Perang Seratus Tahun.
5) Kutukan Angevin
- Keinginan Henry untuk mereformasi hubungan dengan Gereja menyebabkan konflik dengan Thomas
Becket.
- Perselisihan mereka tentang peran Gereja di Inggris.
- Becket berusaha meningkatkan kekuatan pengadilan gereja yang telah kehilangan kekuasaan ketika
Henry membuat perubahan besar pada sistem hukum.
- Kontroversi ini berlangsung selama sebagian besar tahun 1160-an.
- Ini mengakibatkan pembunuhan Becket pada tahun 1170.
- Empat ksatria membunuh Becket di Katedral Canterbury.
- Henry segera berkonflik dengan Raja Prancis Louis VII dari Prancis.
- Pada tahun 1172, dia menguasai Inggris, sebagian besar Wales, separuh timur Irlandia, dan separuh
barat Prancis, wilayah yang kemudian disebut Kekaisaran Angevin.
- Henry II terus-menerus tidak setia kepada istrinya yang sombong, dan dia memberikan gelar kepada
putra-putranya, yang sekarang tumbuh dewasa, tetapi tidak memiliki kekuasaan dan pendapatan
mandiri.
- Ini menyebabkan konflik antara Henry di satu sisi dan istri serta putranya di sisi lain. Ketika putra-
putranya tidak berkelahi satu sama lain, mereka melawan Henry.
- Henry meninggal di Prancis pada tahun 1189 dalam usia 56 tahun, dan digantikan oleh Richard.
Meski bukan akhir yang gemilang dari masa pemerintahannya, warisan Henry II tetap
menyenangkan. Bangunan kerajaannya meletakkan dasar bagi Inggris dan kemudian, kemampuan
Inggris untuk menjadi kekuatan global. Perubahan administratifnya tetap diwujudkan dalam gereja
dan negara hingga hari ini. Dia mungkin bukan raja paling populer di antara orang-orang sezamannya,
tetapi kontribusinya terhadap masyarakat dan pemerintahan Inggris di masa depan pantas diakui
secara lebih luas.