Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KERJA PRAKTEK TEKNIK MESIN DI KAROSERI

Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala nikmat dan
karunia-Nya sehingga Kerja Praktek dapat terlaksana dengan lancar serta penulis dapat
menyelesaikan penulisan laporan yang berjudul “Proses Produksi dan Perakitan di PT.
Rahayu Santosa”. Laporan kerja praktek ini disusun untuk melengkapi kerja praktek yang
telah dilaksanakan di PT. Rahayu Santosa.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam pelaksanaan kerja praktek maupun dalam penulisan laporan sehingga dapat
terselesaikan dengan baik, antara lain kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa
2. PT. Rahayu Santosa beserta seluruh staf dan karyawan atas kesempatan, pengarahan dan
bimbingan yang telah diberikan.
3. Bapak Umar Dani, S.T., selaku pembimbing Kerja Praktek di PT. Rahayu Santosa
4. Bapak Ir. P.K. Purwadi, M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, secara langsung maupun tidak
langsung telah memberikan dukungan moral kepada penulis
Laporan Kerja Praktek ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu saran dan kritik dari
pembaca sangat diharapkan. Akhir kata semoga laporan Kerja Prakek ini dapat bermanfaat.

Bogor, 22 Juli 2013

Suparno
Bab 1. Pendahuluan

1. Latar belakang Kerja Praktek

Melihat semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, dimana
tuntutan terhadap dunia pengajaran dan pendidikan semakin tinggi sehingga materi yang
diterapkan semakin kompleks, Universitas Sanata Dharma sebagai lembaga akademis yang
berorientasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi diharapkan mampu menerapkan kurikulum
yang fleksibel dan mengakomodasi perkembangan yang ada.
Kerja praktek merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh mahasiswa
prodi Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Kuliah kerja praktek sangat berarti dan penting bagi mahasiswa karena dengan demikian
mahasiswa akan mendapat gambaran secara langsung tentang dunia kerja, sehingga akan
menjadi terbiasa dan terampil saat memasuki dunia kerja. Pelaksanaan kerja praktek ini tidak
terlepas dari peran penting pihak perusahaan, khususnya kalangan industri untuk
memfasilitasi kegiatan ini demi kemajuan dunia pendidikan dan bisnis. Dengan adanya kerja
praktek ini diharapkan mahasiswa dapat menerapkan teori–teori yang didapat dari bangku
perkuliahan untuk belajar memecahkan masalah-masalah yang timbul di lapangan sehingga
akan dapat meningkatkan daya pikir dan kreativitas mahasiswa dengan mendapatkan
gambaran langsung dari dunia kerja yang pada akhirnya lebih siap dalam menghadapi
tantangan dunia kerja di lapangan.

2. Tujuan Kerja Praktek

Kerja praktek merupakan salah satu mata kuliah di perguruan tinggi yang wajib ditempuh
mahasiswa. Kerja Praktek ini secara umum bertujuan agar mahasiswa mampu belajar dari
suatu lingkungan tempat kerja, sehingga nantinya mahasiswa dapat mengetahui kondisi
tempat kerja yang sesuai dengan bidang keahliannya. Melalui kerja praktek mahasiswa dapat
memahami dunia industri secara umum dan dapat menganalisa melalui tugas-tugas khusus
yang diberikan , melalui tugas tersebut mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang telah
didapatkan selama dibangku perkuliahan sehingga mahasiwa dapat mengaplikasiskan ilmu
yang didapat saat menjalankan kerja praktek pada dunia industri, melalui kerja
praktek mahasiswa dapat lebih mengenal serta memahami keilmuan teknik mesin yang dapat
diterapkan di dalam dunia industri dan teknologi. Secara khusus Kerja Praktek ini bertujuan
untuk memenuhi salah satu matakuliah semester VII yaitu Kuliah Kerja Praktek Program
Studi Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Waktu dan Tempat pelaksaan Kerja Praktek


Waktu / tanggal : 20 Juni 2013 s.d. 20 Agustus 2013
Tempat : PT. Rahayu Santosa
Jl. Raya Bogor Km. 48, Nanggewer, Bogor 16192
Jawa Barat – Indonesia.
4. Tahapan pelaksanaan Kerja Praktek

1. Pengenalan Perusahaan
Waktu pelaksanaan : Minggu I
Pengenalan perusahaan terdiri dari tata letak pabrik, pengenalan sejarah perusahaan,
pengenalan visi dan misi perusahaan, pengenalan struktur organisasi perusahaan, dan
pengenalan proses – proses yang ada di perusahaan.

2. Kerja Praktek Lapangan ( Tugas Khusus dari Perusahaan )


Waktu pelaksanaan : Minggu II - VII
Pada tahap ini, mahasiswa melaksanakan kerja praktek dengan cara mengerjakan tugas
khusus yang diberikan oleh perusahaan sesuai dengan bidang ilmu yang sesuai.

3. Pembuatan Laporan
Waktu pelaksanaan : Minggu VIII
Mahasiswa menyusun laporan kerja praktek sebagai bukti pertanggung jawaban terhadap
segala tugas yang diberikan oleh perusahaan.

Bab 2. Profil Perusahaan

1. Sejarah Perusahaan
Sejarah singkat dan perkembangan perusahaan. PT Rahayu Santosa yang
berkedudukan di Jl. Raya Bogor KM 48 Nanggewer, Cibinong, Kabupaten Bogor. Berdiri
sejak tahun 1961 di Bogor, Indonesia. Rahayu Santosa merupakan perusahaan yang bergerak
di bidang karoseri, menitikberatkan pada penyediaan peralatan operasional yang terbaik bagi
para pelanggan. Perusahaan ini mendedikasikan sumber daya dan pelayanan yang terbaik
bagi pelanggannya yang telah memberikan kepercayaan kepada perusahaan. PT Rahayu
Santoso yang berlatar belakang job order atau memproduksi barang berdasarkan pesanan
sehingga sangat dipengaruhi oleh pengaturan inrentory perusahaan tersebut.
PT. RahayuSantosatiaptahunmengalamipeningkatan,
dibawahiniadalahurutandaritahunketahunperkembangan PT.RahayuSantosa.
1961 Established - Bus Operator , Located in Bogor
1972 Start Bus Manufacturing
1974 Stop Bus Operator
1982 Second Generation take Over
1984 Move to new location ( Main Factory
1993 PT. RestindoDayatama – Seats Manufacturer
1994 PT. SentrasVaritama – Fibreglass
1995 Start Component Division (MFG) - Modular Body Concept
1997 Start Implementing Modular Body Concept (12 m Bus)
1998 Economy Crisis
2001 Design Center
2003 Start Implementing Modular Body Concept (8 M Bus)
2004 Setup Holding Company – PT. Prima SentrisSantosa
..... Setup Distributor Company – PT. Duta Prima Santosa
2005 Move Design Center to Main Factory
2006 Start Monocoque Project
2007 Start Implementing Modular Body Concept (5 m Bus) – Commuter
& Truck
2008 Start Production Articulated Bus

Teknologi karoseri yang dimiliki oleh PT. Rahayu Santosa saat ini telah
menggunakan teknologi “JIG” dan “FIXTURE” yang mempunyai fungsi untuk
menggabungkan part-part komponen-komponen body sehingga menghasilkan produk yang
mempunyai tingkat“ PRESISI ” yang lebih tinggi dan delivery time yang lebih cepat. Selain
teknologi SPACE FRAME pada body bus yang telah dikembangkan dewasa ini, maka target
PT. Rahayu Santosa ke depannya akan mengembangkan teknologi MONOCOQUE pada bus
sehingga kenyamanan penumpang bus semakin tinggi performannya.
2. Organisasi dan Manajemen Perusahaan
Dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja, maka PT. Rahayu Santosa
membentuk suatu unit-unit kerja yang menangani bidang-bidang tertentu. Adapun bentuk
struktur organisasi PT. Rahayu Santosa adalah struktur organisasi fungsional
Diagram 1. Struktur Organisasi PT. Rahayu Santosa

Agar perusahan dapat berjalan optimal, maka PT Rahayu Santosa telah menetapkan uraian
tugas untuk masing-masing jabatan.
Jam kerja pekerja yang ditetapkan untuk melakukan pekerjaan yang lamanya 8
(delapan) jam sehari atau 40 (empat puluh) jam dalam seminggun atau 5 (lima) hari kerja
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan perusahaan. Tempat (area) yang berada dalam
lingkungan pabrik itu berupa kantor, pabrik dan lainnya yang lazim dipergunakan untuk
menjalankan aktivitas perusahaan. Penetapan jam kerja didasarkan pada kebutuhan
perusahaan yakni :
a) Hari Senin s/d Jumat : jam 08.00 – 17.00 WIB
b) Istirahat Senin s/d Kamis : jam 12.00 – 13.00 WIB
c) Istirahat Jumat : jam 11.30 – 13.00 WIB

3. Visi dan Misi Perusahaan


a) Visi
PT. Rahayu Santoso berkomitmen untuk memimpin dalam memproduksi produk transportasi
dan jasa terkait, yang memberikan nilai tertinggi untuk ‘stakeholders’ (pelanggan, pemasok,
pemegang saham, karyawan dan masyarakat)
b) Misi
Standar masa depan, ‘hari ini’. Bekerjasama dalam kemitraan jangka panjang dengan
‘stakeholders’. Kita adalah pemimpin dalam produk transportasi dan layanan terkait dengan
menetapkan dan mengiplementasikan standar masa depan ‘hari ini’.
4. Kebijakan Mutu dan Motto Perusahaan
a) Kebijakan Mutu
1) Menerapkan system manajemen mutu iso 9001:2008 agar menjadi perusahaan yang
berorientasi mutu dan perbaikan yang berkesinambungan.
2) Memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh pelanggan
3) Menciptakan produk berkulitas dengan harga yang sesuai
4) Meningkatkan kompetensi karyawan di semua tingkatan
5) Mengutamakan kerjasama untuk mencapai visi dan misi perusahaan.
b) Motto
1. Safety
Dengan menggunakan ‘jig& fixture’ yang dimiliki, sehingg bisa menghasilkan product yang
benar-benar berkualitas yang selalu mengutamakan segi keselamatan penumpang. Setiap
product selalu dilengkapi secara optional safety belt, emergency exit (doors & exhoust),
martil pemecah kaca serta tabung pemadam kebakaran.
2. Style
Product yang diciptakan selalu mengutamakan trend design dan sentuhan otomotif technologi
serta mempunyai ‘line time’ product yang telah dirisetkan sehingga selaluterdepan dalam
design di market
3. Comfort
Penataan ruang dalam bus yang sempurna, serta didukung dengan material dan accesoris
pilihan dan import, sehingga product yang dihasilkan dapat menciptakan kenyamanan bagi
penumpang bus.
5. Produk dari PT. Rahayu Santosa
Produk kendaraan yang dibuat di PT Rahayu Santosa dibagi menjadi 2 type yaitu
produk dengan type Standart Product dan Special Design.Untuk produk standart product
dibagi menjadi beberapa type bus yaitu :
1) Big Bus
Celcius 810 dan Evo C
Celcius 810 menjawab kebutuhan akan sarana transportasi umum, pariwisata, karyawan dan
lain-lain yang cukup handal, Celcius 810 dengan design dan konsep futuristk
mempertimbangkan dari segi ke amanan, kenyamanan dan design interior yang memberikan
kemewahan dengan penempatan dan pemasangan assesories yang tepat, ini menjadikan
Celcius 810 menjadi sarana transfortasi yang cukup handal.
2) Medium Bus
Untuk ukuran medium hanya memproduksi jenis Virago.Kendaraan diciptakan untuk
menjadi sarana transportasi yang handal dengan model yang futuristic, interior yang elegan,
aman dan nyaman.
3) Small Bus
Untuk ukuran small bus juga hanya memproduksi Vania-G. untuk menjawab kebutuhan
transfortasi yang handal dan ekonomis, Vania - G generasi terbaru dengan kapasitas
penumpang yang dapat di setting sesuai dengan kebutuhan sampai dengan 25 penumpang,
cocok untuk keperluan bisnis anda (Tour & Travel, Shuttle Bus, AKAP & Antar Jemput
karyawan).
4) Mini Bus
Untuk kendaraan ukuran mini atau commuter ini terdiri dari beberapa macam. Kehadiran
commuter merupakan sebuah solusi akan kebutuhan transportasi berkapasitas penumpang
yang maksimum dengan tetap menitik beratkan pada faktor “keamanan, penampilan dan
kenyamanan”, menjadikan commuter kendaraan yang pantas untuk perjalannan anda. Jenis
commuter :Foton, Hino, Isuzu, Mitsubishi, Toyota
Sedangkan untuk special design adalah produk kendaraan dimana model atau design
produk tersebut sesuai dengan order dan permintaan khusus dari konsumen. berikut ini
beberapa type product Special Design : Ambulance,busway,mobil toilet, mobil patroli, mobil
Gegana POLRI,Mobil Samsat Keliling dll.

Bab 3 Proses Produksi Bus


1. Deng (Design Engenering)

Untuk memulai proses produksi atau menghasilkan barang perlu membuat gambar
atau design yang akan dibuat. Sehingga gambar sangat dibutuhkan untuk mengetahui bentuk
dan ukuran sebuah barang. Selain itu gambar juga untuk bahasa komunikasi antar bagian
produksi dalam proses pengerjaan barang tersebut. Di PT. Rahayu Santosa, tugas design dan
gambar diserahkan di bagian Deng (Design Engenering).

Design Engenering dalam mengerjakan tugasnya, ada 5 tahapan antara lain :


1) Skets
2) Much up & Molding
3) Prototype
4) Alat Bantu
5) Data

a) Skets
Langkah pertama yaitu membuat gambar skets bus, dilakukan dengan tangan atau
komputer. Biasanya membuat 3 (tiga) gambar skets dengan berbagai perbedaan dan
perubahan. Setelah mencapai sedikit sempurna, gambar skets yang ke-3 (tiga) ini akan dibuat
model bus. Model bus ini akan dipamerkan ke pelanggan untuk dipilih, sebelumnya harus
mendapat persetujuan dari pihak pemasaran sendiri apakah model tersebut bisa laku di
pasaran atau tidak.

b) Much up & Molding


Apabila model bus ada yang memesan akan dilakukan much up dan molding
yaitu pencetakan. Sebelumnya akan membuat alat cetak terlebih dahulu.
1) Mock up : Pembuatan fisik dari design yang sudah final.
Dengan proses : pembentukan, finishing, setting, koreksi/revisi, verifikasi
2) Molding : Proses pembuatan cetakan fiber
Dengan proses : Cek & finishing muck up, pasang kupingan, waxing, geal coat, lapis mat
(ply), Reiforce kayu/besi, buka dan finishing cetakan, revisi
c) Prototype
Pembuatan unit sample bus bagian eksterior/interior dengan panduan dari skets dan gambar
yang diterapkan pada chassis tertentu dengan dibatasi analisa dan perhitungan untuk chassis
yang lainnya.
Ada 2 (dua) macam prototype :
1) Prototype Eksterior : Model bagian luar tampak depan, belakang, samping, termasuk body
assy dan metal finish
2) Prototype Interior : Model bagian dalam, dinding, plafond, door, trim, dashboard dll.
d) Alat Bantu
Seperti dijelaskan pada sejarah perusahaan, bahwa PT. Rahayu Santosa menggunakan
teknologi “JIG” dan “FIXTURE” yang mempunyai fungsi untuk menggabungkan part-part
komponen body sehingga menghasilkan produk yang mempunyai tingkat “PRESISI” lebih
tinggi dan delivery time yang lebih cepat. Dalam hal ini divisi Design Engenering yang
bertugas membuat jig dan fixture yang digunakan dalam proses produksi. Selain membuat
alat bantu Design Engenering juga melakukan perawatan yang dilakukan 2 – 3 bulan sekali.

e) Data
1) CAD/ Gambar teknik mulai dari gambar komponen sampai gambar assy.
a) Proses BDC (Break Down Comp)
Bagan yang menggambarkan identitas dan kebutuhan dari assy, sub assy dan komponen pada
type dan model tertentu.
b) Gambar Teknik
Gambar dari type dan model untuk chassis tertentu yang terdiri dari gambar assy, gambar sub
assy dan komponen

c) Part List
Tabel yang memuat spesifikasi material dan jumlah dari assy, sub assy dan komponen setiap
chassis.

2) Non CAD, Sebagian dari gambar teknik yang dibuat petunjuk dalam mewujudkan
gambar menjadi barang

a) BOM (Bill of Material)


Daftar kebutuhan material yang mencakup sketch, jumlah, supplier, dan harganya
b) AM (Assembly Manual)
Petunjuk cara-cara membuat suatu assy dari material dan toolsnya.
c) AI (Assembly Instruction)
Petunjuk yang harus dilakukan selama proses pembuatan assy/sub assy.
d) TI (Technical Information)
Informasi perubahan atau penggantian material cara proses sampai informasi tersebut
dibakukan ke dalam gambar/assy manual.
2. Manufacture
Proses produksi bus di PT. Rahayu Santosa dimulai dari divisi Manufacture. Bisa
dianggap demikian karena pengerjaan awal dari bahan mentah menjadi komponen-
komponen. Kemudian akan dikerjaan pada divisi-divisi selanjutnya.PT. Rahayu Santosa
merupakan karoseri yang sebagian memproduksi bus, sehingga sebagian besar bahan yang
digunakan adalah plat dan pipa kotak. Pada divisi manufacture ini terdiri dari 2 bagian yaitu
pembuatan komponen (Machine Work) dan penggabungan komponen (Sub Assy).
1. Machine Work
Dalam pembuatan komponen-komponen ini sebagian besar menggunakan mesin. Pada
pengerjaannya dibagi 2 bagian, yaitu mengerjakan plate dan mengerjakan pipa kotak
a) Section plate
Komponen-komponen yang dihasilkan : Inner-inner (komponen bagasi), floor dan tangga,
flap bagasi, flap spark board, flap pintu
Pekerjaan yang dilakukan dan mesin yang digunakan :
1) Pemotongan
Pemotongan plat ini menggunakan machine shearing LVD (otomatis) dan Machine shearing
manual
2) Marking (penandaan)
Setelah proses penandaan, pekerjaan selanjutnya bisa langsung ke beberapa mesin yang
digunakan sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan. Misalnya berpindah ke mesin
Trumph (komponen yang akan dilubang) dan ke mesin Notching (mesin potong sebagian
sisinya dengan maksud untuk membantu proses penekukan)
3) Bending (Tekuk)
Mesin ini digunakan untuk membentuk/menekuk plat sesuai yang diinginkan. Untuk
komponen panjang dan besar menggunakan mesin banding PB 110, sedangkan untuk
komponen yang kecil menggunakan mesin banding PB 50.
4) Machine muller
Mesin ini digunakan untuk proses pengerjaan roof
5) Bumping
Ada berbagai pekerjaan yang dlilakukan diantaranya adalah melubangi, menggerinda, dan
mengerol. Pekerjaan ini dilakukan untuk mengerjakan cover-cover.
6) Sortir
Proses terakhir yang dilakukan adalah sortir. Yaitu pemisahan komponen-komponen yang
akan dikirim. Biasanya dibagi dua bagian, komponen yang digabung dan pisah-pisah.

b) Section Frame
Komponen – komponen yang dihasilkan : Front Cowl Frame, Rear cowl, Cross Member,
Floor Frame, Side Frame, Roof Frame.
Mesin yang digunakan dan pekerjakan yang dilakukan :
1) Mesin bandsaw
Mesin yang digunakan untuk memotong
2) Mesin Hidrolik
Mesin yang digunakan untuk menekuk frame
3) Machine Power press
Mesin yang digunakan untuk berbagai pekerjaan, menekuk, melubang dengan proses pres
dan dengan alat bantu / dies
4) Machine Puch
Mesin yang digunakan untuk melubangi yang kecil-kecil.
2. Sub Assy
Bagian ini yang akan melakukan penggabungan dari komponen-komponen yang telah
dihasilkan dari Machine Work. Penggabungan ini menggunakan alat bantu yaitu jig. Dengan
cara kerja, komponen dipasang dan disusun di jig, kemudian disambung menggunakan las.
Setelah selesai dalam penggabungan ada beberapa komponen yang harus diepoxsi untuk
menghindari terjadinya karat. Sebelum dikirim ke divisi selanjutnya akan dilakukan
pengecekan oleh Quality Gate. Komponen yang dihasilkan adalah komponen utama dalam
perakitan bus yaitu : Floor Frame (lantai), Side Frame (body samping), Side Bagasi Frame
(komponen bagasi) , Front Cowl Frame (bagian depan), Roof Frame (atap). Selain komponen
utama, Manufactur juga memproduksi komponen-komponen pendukung lainnya, diantaranya
: Pintu depan, Pintu darurat, Tool box, Side bagage samping, Bagage Joint, Bracket AC, Inlet
AC, Bulkhead Assy.

3. Pra Produksi
Sebelum produksi dimulai, ada divisi yang mempersiapkan salah satu bahan yaitu
chassis. Chassis yang dibeli langsung dari pabriknya belum bisa dipakai sehingga harus
dilakukan beberapa modifikasi. sehingga tugas utama dari Pra Produksi yaitu memasang
bracket/dudukan untuk penggabungan antara chassis dengan Body bus. Selain memasang
bracket, ada beberapa pekerjaan yang dilakukan yaitu modifikasi-modifikasi untuk
pemasangan komponen-komponen sesuai kebutuhan karoseri serta modifikasi chassis. Dari
beberapa pekerjaan yang dilakukan kualitas chasis harus tetap sama, sehingga karoseri harus
bertanggung jawab kepada pelanggan bus apabila terjadi kerusakan chassis yang diakibatkan
oleh karoseri.Divisi Pra Produksi terdiri dari 2 bagian yaitu : Regular dan Space Frame.
Bagian Regular mengerjakan beberapa pekerjaan yaitu pemasangan bracket, modifikasi-
modifikasi untuk pemasangan komponen serta modifikasi chassis. Sedangkan bagian space
frame mengerjakan space frame, yaitu konstruksi chasis yang terbuat dari pipa-pipa kotak, di
pasang di tengah tengah chasis.Tujuan chasis space frame adalah agar volume
bagasimenjadi luas

Tahapan pemasangan bracket :


a) Pelepasan suku cadang yang terpasang di chassis dengan tujuan untuk mempermudah
pemasangan bracket serta menghindari timbulnya kerusakan akibat las. Yang dilepas adalah
accu, lampu-lampu, dashboard, spedometer, steer, driver seat, ban serep dll
b) Pengukuran letak chasis sesuai model/jenis bus
c) Pemasangan bracket dan dilanjutkan dengan prose las
d) Pengeboran untuk memasang baut agar bracket lebih kuat
e) Memasang baut dan mur
f) Epoxi dibagian las serta baut dan mur untuk mencegah karat
g) Memasang kembali komponen-komponen yang dilepas, ada beberapa komponen yang
tidak perlu dipasang lagi, sesuai kebutuhan karoseri.
Modifikasi untuk pemasangan komponen-komponen baru :
a) Pemasangan Extension chasis.
b) Pemasangan chasis space frame.
c) Pemasangan bracket accu.
d) Pemasangan kain pelindung selang.
e) Pemasangan deck sopir.
f) Protector socket electric dll
Modifikasi chassis untuk kebutuhan karoseri/sesuai pesanan pelanggan
a) Modifikasi cross member chasis
b) Modifikasi sambung chassis
c) Modifikasi posisi tangki solar
d) Modifikasi posisi Accu
e) Modifikasi posisi ban serep
f) Modifikasi pipa kenalpot
g) Modifikasi posisi air intake
h) Modifikasi posisi oil filter

4. BIW (Body in White)


Setelah semua bahan dan komponen sudah siap dan tersedia, proses perakitan bus
dimulai di divisi ini. Divisi Body in White terbagi menjadi 2 bagian yaitu bagian body assy
dan metal finish. Di bagian body assy terdapat 3 station, sedangkan di metal finish ada 4
station.
Body assy :
a. Station 1
Proses pertama yaitu perakitan dengan cara penggabungan beberapa komponen utama
dalam konstruksi body bus antara lain : Floor frame assy, Side frame assy kanan dan kiri,
Roof assy (roof plate + roof frame assy), Front cowl (body depan bus). Proses ini
menggunakan beberapa alat bantu : katrol dan crame untuk mengangkat komponen, jig/stand
untuk meletakkan floor frame assy dan alat bantu lainnya. Untuk penggabungan ini
menggunakan alat las.
b. Station 2
Setelah semua komponen utama terpasang, proses selanjutnya yaitu penggabungan
antara body bus dengan chassis yang telah dipasang bracket. Proses ini dinamakan drop on.
Sebelum proses ini dilakukan ada beberapa komponen yang perlu dilepas bila dianggap
mengganggu proses drop on. Setelah terpasang kemudian dipasang baut sesuai bracket yang
terpasang, untuk memperkuat sambungan dilakukan proses las. Hasil las ini bisa berbentuk
huruf O, L, U sesuai dengan bentuk atau bagian yang tersambung. Untuk penyeimbang body
kendaraan dipasang stabilizer atau semacam pipa kotak pada bagian bawah frame. Biasanya
dipasang 6 buah tergantung tipe bus. Untuk type medium, small, mini bus tidak
menggunakan stabilizer.
c. Station 3
Proses yang terdapat pada station 3 adalah pemasangan side plate kanan dan kiri yang
disebut proses assy plate lambung tarik ,karena ukuran plate panjang pemasangan plate
ditarik menggunakan alat bantu penarik baik hidrolic maupan manual dengan menggunakan
tracker,hal ini bertujuan agar plat kencang, tidak bergelombang dan lurus ketika terpasang di
side frame. Selain pemasangan plate assy lambung di body assy 3 juga dilakukan proses
pemasangan rear cowl assy, plat-plat tangga, bulkhead dll.
Metal Finish :
Proses selanjutnya adalah Metal Finish, disebut metal finish karena dalam proses ini
kebanyakan adalah pengerjaan pemasangan plate-plate hingga seluruh rangka (frame) bus,
pemasangan mulai dari lantai (floor),side plate, plate bagasi, dll sehingga rangka terlapisi
oleh plate. Proses Metal Finish terbagi dalam 4 stasion dimana setiap stasion memasang
parts-parts komponen bus yang berbeda, prosesnya terbagi dalam 4 proses.
a. Station 1
Komponen yang dipasang di proses Metal Finish 1 adalah : Froont roof plate, Bagage inner
plate L/R(plate bagasi), Front cover wheel L/R (front Engine), Froont Step L/R, Plate
dashboard, Rear step, Rear cover wheel L/R (Front Engine), Floor radiator (untuk chasis
MERCEDEZ BENZ OH 1521, OH 1518), Selendang plate, Seting front floor plate, Seting
midle floor plate, Seting rear floor plate, Seting bracket ABS, Pasang cover bilkhead
b. Station 2
Komponen yang dipasang pada proses Metal Finish 2 adalah : Side bagage assy Lh/Rh, Side
sparkboard assy Lh/Rh, Bagage joint assy Lh/Rh, Cover sparkboard joint Lh/Rh,
Accumulator flap assy, Front door Lh, Rh + setting pintu, Rear door, Seting pintu,
Emergency door + setting pintu, Komponen seting side Rh, Slide steep – Gs/tangga sliding,
Bracket AC (air conditioner), Sinroof fiberglass, Kabel set non ducting elamp, Polyurathace
c. Station 3
Komponen yang dipasang pada Metal Finish 3 adalah : Kunci bagasi, Kunci pintu, Toilet
modular / fiberset, Smoking area, Seting joining deck supir dengan front cowl, Sambungan
tangki solar, Air intake (filter udara), Sealer sambungan 2 X plate, Repair plate, Pasang
ducting assy, Pasang front ducting non elamp, Pasang rear ducting non elamp, Kabel set
ducting elamp, Pasang alumunium foil, Pasang front rear cover whell fiber.
d. Station 4
Komponen yang diapsang pada metal finish 4 adalah : Komponen seting front cowl, Seting
dashboard fiberglass dan pasang dashboard, Finishing (finishing metal finish), Seting spoiler
Ac, Pra dashboard, view (peredam) yang berfungsi meredam panas dan suara sehingga
suasana di dalam bus tetap nyaman dan tenang.
5. Painting shop
Setelah proses perakitan dan pemasangan plat-plat di BIW, kemudian akan dicek oleh
Quality Gate. Apabila sudah sesuai dengan standar yang diterapkan akan berjalan ke tahap
selanjutnya yaitu pengecatan. Dalam pengecatan ini juga melalui beberapa proses yaitu :
a) Metal Preparation
Proses awal yaitu seluruh body bus yang akan dicat dibuat kasar dahulu dengan
gerinda.
b) Epoxy Primer
Epoxy primer adalah lapisan cat yang di gunakan sebagai cat dasar permukaan plate
yang berfungsi untuk memberikan ketahanan terhadap karat. Epoxy ini berfungsi untuk
menahan karat pada permukaan plate.Proses epoxy primer di lakukan di seluruh permukaan
luar body.Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum proses epoxy :
a. Epoxy yang di gunakan harus sesuai peruntukannya.Epoxy PU / ND
b. Permukaan yang akan di epoxy harus bersih dari oli, air, debu dan kotoran lain.
c. Proses epoxy sebaiknya di dalam spray booth.
d. Perhatikan kelembaban udara. Jangan mengepoxy di waktu malam hari / hari hujan.
e. Perbandingan Epoxy + Thinner + Hardenner adalah 2 : 1: 1
c) Dempul
Dempul adalah polymer yang berfungsi untuk mengisi celah , lubang dan membentuk
model suatu permukaan. Berfungsi agar penampilan permukaan body halus, rapih dan lebih
menarik, di samping itu juga, dempul berfungsi untuk pembentukan model yang tidak
sempurna.Di dalam karoseri tujuannya proses dempul adalah agar permukaan body
halus, sehingga hasil pengecatan body hasilnya baik, dengan kualitas yang maksimal.
Proses dempul di lakukan setelah proses epoxy.
Permukaan yang akan di dempul harus bebas dari minyak / air, oli/ debu dan kotoran
lain.Idealnya ketebalan proses dempul adalah maksimal 3mm.
Proses penggosokan / amplas proses dempul ada beberapa tahap :
Amplas 200,
Amplas 400
Amplas 600
Amplas 800
Lead time proses dempul umumnya 4 hari.
d) Epoxy filler
Definisi : Filler adalah epoxy yang berfungsi untuk mengisi lubang-lubang kecil hasil
pendempulan. Berfungsinya agar penampilan permukaan body halus, tidak berlubang, rapi
dan lebih menarik, hasil pengecatan juga lebih maksimal. Tujuannya agar pengecatan
body hasilnya baik, tidak berlubang pori-pori
e) Cat dasar
Proses selanjutnya adalah cat dasar. Untuk warna cat sesuai permintaan
pelanggan.Proses cat yang baik di lakukan di dalam oven dengan suhu 60 sd 80 derajat.Lama
waktu oven 30 menit. Ketebalan proses cat minimal 120 micron.
f) Striping
Proses stripping adalah proses pewarnaan body dengan cat yang bersifat untuk
keindahan dengan motif warna warni di permukaan cat dasar. Proses stripping di lakukan
setelah proses cat dasar.
g) Painting
Proses pengecatan body bus merupakan proses yang paling penting untuk penampilan
sebuah bus itu sendiri, jika proses pengecatan baik maka bus akan terlihat mewah atau mahal
karena dari pengecatan ini bentuk bus sudah mulai terlihat. Painting adalah proses
pengecatan body total, umumnya menggunakan satu warna sesuai cat dasar. Secara umum
berfungsi untuk keindahan / dekoratif dan juga untuk perlindungan body terhadap karat.
Selain painting, proses untuk merubah penampilan body bus dengan cara cutting
sticker. Yaitu sticker bergambar yang di tempel ke body yang sudah di lakukan cat dasar.
Berfungsi untuk keindahan/dekoratif dan juga berfungsi untuk menahan terjadinya karat
pada permukaan plate. Proses stiker di lakukan di atas cat dasar.Agar stiker tahan terhadap
panas dan goresan, di lapis dengan vernish / clear coat.Stiker umumnya di pakai untuk design
gambar yang unik dan sulit apabila di buat dengan cat / proses stripping . kelebihan cutting
sticker :
a) Waktu Proses pembuatan gambar cepat.
b) Hasil gambar lebih baik dibanding dengan proses stripping
c) Waktu proses pengerjaan lebih cepat.
d) Bisa di lakukan oleh tenaga bukan ahli

h) Vernis
Proses terakhir atau untuk finishing dari painting adalah vernis. Vernis adalah lapisan
bening / clear coat. Berfungsi untuk :
a. Membuat cat mengkilap.
b. Pelindung warna cat agar tidak mudah buram.
c. Untuk melindungi sticker agar tidak rusak
d. Untuk menambah keindahan cat.
Proses vernish body di lakukan di dalam spry booth dan oven body. Sebelum proses vernish,
permukaan cat harus di gosok dengan amplas no 1000, agar hasil pengecatan dan vernish
lebih baik.
6. Triming
Langkah selanjutnya dalam proses produksi bus di PT Rahayu Santosa adalah
Triming yaitu pemasangan komponen-komponen interior maupun exterior. Pada proses ini
sangat penting karena pengerjaan interior bus membutuhkan kerapian dalam pengerjaan.
Dalam pekerjaannya terbagi menjadi 8 station. Setiap station dikerjakan oleh beberapa orang
yang mempunyai tugas tertentu.Bus bisa di katakan kelas ekonomi atau eksekutif tergantung
dari isi dari interior bus tersebut dan pastinya tingkat kerapian yang menjadi sorotan karena
penumpang berada di dalam bus pastinya melihat bagian - bagian dalam bus tersebut.Triming
interior bus antara lain:
 Plafon : terdiri dari ending plafon depan dan belakang, dan juga modul-modul plafon
nya.
 Dinding kanan dan kiri
 Bagasi penumpang
 Pilar – Pilar
 Pemasangan Kaca
 AC (Ducting dan Louvre)
 Lighting
 Dashboard
 Rel jok
 Karpet lantai
 Partisi penumpang
 Audio Video
 Door Trim ( handle, lock, karet, list alumunium)
 Seat (Jok)
7. PDI
PDI merupakan pengecekan akhir kendaraan yang sudah jadi. Kendaraan di cek kelengkapan
peralatannya, fungsi-fungsi operasional, kesesuaian dengan spesifikasi, pemolesan dan
pembersihan, serta persiapan administrasi dan dokumen untuk pengiriman. Pada proses ini
kendaraan diberi anti karat pda bagian bawah, kemudian masuk ke water test untuk
mengetahui kendaraan bocor atau tidak, dan selanjutnya masuk ke smoking. Selain
pengecekan di atas, kendaraan juga mengalami route test. Jika masih di temukan ketidak
sesuaian / kesalahan maka kendaraan akan dikembalikan lagi ke proses yang bersangkutan.
Dan jika sudah tidak ada masalah, kendaraan siap untuk diserahkan ke konsumen.

Bab 5 Penutup
1. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan di berbagai divisi dapat disimpulkan
bahwa :
a) Proses produksi pada PT. Rahayu Santosa yaitu proses produksi terus-menerus atau
disebut continuous processes, dimana suatu proses produksi yang mempunyai pola atau
urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan.
b) Tipe produksi yang diterapkan pada PT. Rahayu Santosa yaitu Make to order ( MTO )
dimana merupakan salah satu tipe industri dengan membuat produk untuk langsung
memenuhi pesanan dari kosumen.
c) Dalam pekerjaannya sebagian besar menggunakan sistem borong, yaitu penggajian
karyawan sesuai hasil yang dikerjakannya.
d) Pada proses produksinya masih menggunakan mesin manual dan sebagian besar
masih menggunakan tenaga manusia
2. Saran
Beberapa saran yang dapat saya sampaikan :
a) Pada tahap proses produksi terdapat berbagai devisi yang mengerjakan tugas yang
berbeda-beda, untuk itu Quality Gate lebih teliti dalam mengecek sebelum barang tersebut
berpindah divisi.
b) Apabila pada divisi tertentu menemukan barang yang reject/tidak sesuai ukuran
seharusnya menyisihkan agar tidak tercampur dengan barang yang bagus.
c) Karena masih menggunakan mesin-mesin manual, seharunya lebih mengutamakan
keselamatan pekerja dan benda kerja tersebut.
d) Penggunaan mesin yang tidak tepat, seperti gerinda tangan untuk mengasah bor.
Seharusnya dilakukan pengadaan mesin gerinda yang khusus untuk mengasah bor.
e) Pengadaan peralatan kerja yang lengkap seperti kunci-kunci agar tidak terjadi pinjam
meminjam kunci sehingga pekerjaan cepat terselesaikan.

Anda mungkin juga menyukai