Evaluasi Akademik - Sony Widyawan - Kelompok 3 - NDH 23
Evaluasi Akademik - Sony Widyawan - Kelompok 3 - NDH 23
1. Soal : Mendeskripsikan rumusan kasus dan/ atau masalah pokok, aktor yang terlibat
dan persan setiap aktornya berdasarkan konteks deskripsi kasus.
Jawaban :
Rumusan Kasus
- Masih rendahnya nilai – nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) integritas kepala
daerah terkait korupsi sepanjang bulan Januari - Oktober 2019;
- Terjadinya Korupsi Transaktif (korupsi yang menunjukkan adanya kesepakatan
timbal balik antara pemberi dan penerima (Suap Menyuap) dan Gratifikasi.
Jawaban :
A. Bentuk penerapan dan pelanggaran terhadap nilai-nilai dasar PNS, dan
Pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dan NKRI oleh setiap aktor
yang terlibat berdasarkan konteks deskripsi kasus
1) KPK sebagai organisasi penindak penegakan hukum telah menerapkan nilai
Berorientsi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Loyal, Kolaboratif;
2) Bupati Mesuji periode 2017-2022, sebagai perencana, pelaksana dan
pengawasan penyelanggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan
nasional, pelaksana kebijakan dan pelayan publik yang profesional bebas dari
intervensi politik serta bebas KKN telah melanggar nilai Akuntabel, Loyal dan
Kompeten;
3) Bupati Kabupaten Talaud periode 2014-2019 Sri Wahyumi Maria Manalip.
sebagai perencana, pelaksana dan pengawasan penyelanggaraan tugas umum
pemerintahan dan pembangunan nasional, pelaksana kebijakan dan pelayan
publik yang profesional bebas dari intervensi politik serta bebas korupsi, kolusi
dan nepotisme (KKN) telah melanggar nilai Akuntabel, Loyal dan Kompeten;
4) Gubernur Kepulauan Riau periode 2016-2021 Nurdin Basirun, sebagai
perencana, pelaksana dan pengawasan penyelanggaraan tugas umum
pemerintahan dan pembangunan nasional, pelaksana kebijakan dan pelayan
publik yang profesional bebas dari intervensi politik serta bebas KKN telah
melanggar nilai Akuntabel, Loyal dan Kompeten;
5) Bupati Kudus Tamzil, sebagai perencana, pelaksana dan pengawasan
penyelanggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional,
pelaksana kebijakan dan pelayan publik yang profesional bebas dari intervensi
politik serta bebas KKN telah melanggar nilai Akuntabel, Loyal dan Kompeten;
6) Bupati Kabupaten Muara Enim, Ahmad Yani sebagai perencana, pelaksana dan
pengawasan penyelanggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan
nasional, pelaksana kebijakan dan pelayan publik yang profesional bebas dari
intervensi politik serta bebas KKN telah melanggar nilai Akuntabel, Loyal dan
Kompeten;
7) Bupati Kabupaten Bengkayang Suryadman Gidot sebagai perencana, pelaksana
dan pengawasan penyelanggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan
nasional, pelaksana kebijakan dan pelayan publik yang profesional bebas dari
intervensi politik serta bebas KKN telah melanggar nilai Akuntabel, Loyal dan
Kompeten;
8) Bupati Lampung Utara, Agung Ilmu Mangkunegara. sebagai perencana,
pelaksana dan pengawasan penyelanggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional, pelaksana kebijakan dan pelayan publik yang profesional
bebas dari intervensi politik serta bebas KKN telah melanggar nilai Akuntabel,
Loyal dan Kompeten;
9) Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan sebagai orang yang bekerja pada organisasi
penindak penegakan hukum telah menerapkan nilai Berorientsi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Loyal, Kolaboratif;
10)Syahbuddin menjadi Kepala Dinas PUPR Lampung Utara, sebagai perencana,
pelaksana dan pengawasan penyelanggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional, pelaksana kebijakan dan pelayan publik yang profesional
bebas dari intervensi politik serta bebas KKN telah melanggar nilai Akuntabel,
Loyal dan Kompeten;
11)Febri Diansyah sebagai orang yang bekerja pada organisasi penindak penegakan
hukum telah menerapkan nilai Berorientsi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Loyal, Kolaboratif.
Seharusnya kita sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menerapkan nilai-nilai
Anti korupsi yaitu penanaman nilai integritas yang berani dalam proses
perubahan sikap dan perilaku serta mengidentifikasi nilai dasar anti korupsi
seperti : Jujur, peduli, mandiri, displin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana,
berani, dan adil.
Kemudian menjalakan kedudukan dan peran ASN dalam NKRI sebagai pelaksana
kebijakan publik, Perekat pemersatu bangsa, dan pelayan publik.
B. Dampak tidak diterapkannya Nilai nilai dasar PNS dan pengetahuan dan peran
PNS dalam NKRI berdasarkan konteks deskripsi kasus. Masih rendahnya
INTEGRITAS kepala daerah yang tertangkap KPK terhadap nilai nilai dasar
- AKUNTABEL dengan terbukti tidak melaksanakan tugas dengan jujur,
bertanggung jawab dan integritas tinggi. menggunakan kekayaan dan barang
milik negara tidak secara bertanggung jawab;
- LOYAL, terbukti tidak menjaga nama baik sesama ASN, pemimpin, Instansi dan
negara;
- KOMPETEN, terbukti tidak melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik;
- Dapat mengakibatkan lemahnya nilai BerAKHLAK diantaranya yang paling
penting lemahnya nilai INTEGRITAS, LOYAL dan Kompeten;
- ASN / para pejabat negara TIDAK melaksanakan tugas pokok dan fungsi
(Tupoksi), salah satu fungsi ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik serta perekat dan pemersatu bangsa;
- Dalam melaksanakan pekerjaan dapat menyalahi kode etik;
- Dapat menyalahgunakan wewenang jabatan;
- Tidak melaksanakan hak dan kewajiban sesuai ketentuan.