Pedoman Praktikum SMP
Pedoman Praktikum SMP
PENGURUSAN JENAZAH
(BAGI PRIA)
MATA PELAJARAN :
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN
BUDI PEKERTI
PENYUSUN :
JUWARSIH,S.Pd.I
PEDOMAN PRAKTIKUM
PENGURUSAN JENAZAH (BAGI PRIA)
Rasulullah bersabda:
“Tidak hak bagi seorang muslim yang memiliki sesuatu untuk diwasiatkan , melainkan setelah
tinggal dua malam dan wasiat itu telah tertulis disisinya”. (Muttafaqun ‘alaihi, dari hadits Ibnu
‘Umar) *
5) Disunnahkan bagi orang yang menjenguknya untuk memberikan motivasi agar bersabar dijalan
Allah, misalnya dengan mengatakan, “tidak mengapa bagimu, insya Allah suci” (Penyakit yang
diderita akan menghapuskan dosa-dosa). HR. Bukhari dari Ibnu Abbas
6) Jika orang yang sakit telah sekarat, maka orang yang membesuknya sangat dianjurkan untuk
mentalqinkndengan kalimat “Laa ilaaha illallaah”
Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“ Talqinkanlah orang yang akan meninggal diantara kalian dengan kalimat “Laa ilaaha illallaah”
(HR. Muslim dari Abu Hurairah)
ُع ِق ِب ُِه ُفِيَ ُي ُْ ِاخل ْفهُ ُفْ ُ َو، َارفَ ُْع ُدَ َر َجتَهُ ُفِي ْال َم ْهد ِِييْن ْ اَللَّهُ َُّم ُا ْغ ِف ُْر ُ ِلفالَنُ ُ( ِباس ِْم ُِه)ُ َو
يُقَب ِْرُِهُ َون َِو ُْرُلَهُُفِ ْي ُِه
ُْ ِسحُُْلَهُ ف َ ُ َوا ْف، َُ َوا ْغ ِف ُْرُلَنَاُ َو َلهُُيَاُ َربَُُّ ْالعَالَ ِميْن، َْالغَابِ ِريْن
ُ
“Ya Allah! Ampunilah si Fulan (hendaklah menyebut namanya), angkatlah derajatnya bersama orang-
orang yang mendapat petunjuk, berilah penggantinya bagi orang-orang yang ditinggalkan sesudahnya.
Dan ampunilah kami dan dia, wahai Tuhan, seru sekalian alam. Lebarkan kuburannya dan berilah
penerangan di dalamnya.”
1. Menutup aurat mayit dengan menggunakan kain sarung (kain yang bercorak)
2. Membersihkan Kotoran pada dubur dan Qubul Mayit (*prtk 1)
3. Berniat memandikan, membaca basmalah kemudian mewudukan mayit sebagaimana wudhu ketika
shalat. (*prtk 2)
4. Mencuci kepala dan jenggot dengan menggunakan air yang telah dicampur dengan daun bidara (sabun
jika tidak ada). (*prtk 3)
5. Memandikan seluruh badan dengan mendahulukan yang kanan kemudian yang kiri, sebanyak 3 kali
atau cukup sekali apabila sudah bersih atau lebih dari tiga apabila masih dirasakan kurang bersih, dan
pada siraman yang terakhir dengan menggunakan air yang telah dicampur kapur barus. (*prtk 4)
6. Mengeringkan sisa-sisa air pada mayit dengan menggunakan handuk.
7. menggunting kuku, serta mencukur bulu kemaluan, ketiak dan merapikan kumis mayit .(*prtk 5)
8. Membungkus jasad mayit dengan kain sarung sebelum pengkafanan agar aurat mayit tetap terjaga.
1. Tiga helai Kain kafan yang diambilkan dari harta mayit atau keluarga terdekat apabila si mayit tidak
memiliki harta yang cukup.Kain kafan yang digunakan hendaknya berwarna putih dan menutupi seluruh
badan.
2. Kapas
3. Wewangian (parfum)
Tatacara Pengkafanan :
1. Siapkan Kain kafan tiga helai yang disusun secara bertumpuk, dan telah diukur sesuai dengan besar
mayit. (*prtk 5)
2. Menyiapkan tali pengikat kafan dengan jumlah sesuai kebutuhan, yang di hamparkan dibawah
tumpukan kain.
3. Menyiapkan kain yang telah dibubuhi kapas (menyerupai popok bayi) yang telah diberi wewangian untuk
menutup aurat mayit yang diletakan di bokong mayit. (*prtk 6)
4. Meletakkan mayit diatas kain kafan, kemudian melilitkan popok pada mayit untuk menjaga agar kotoran
tidak keluar.
5. Sisa kapas yang telah diberi wewangian diletakkan pada kedua mata, lubang hidung, mulut, lubang
telinga, dan diatas anggota sujudnya, demikian pula dengan lipatan-lipatan tubuh; ketiak, bawah siku,
bawah lutut dan pusar.
6. Memberikan wewangian pada kain kafan (tumpukan teratas) dan kepala mayit.
7. Mengambil sisi kanan lembaran kain yang paling atas kemudian diikuti dengan sisi kiri untuk
membungkus mayit, sambil melepaskan kain sarung yang menutupinya.setelah itu diikuti dngan
lembaran kedua dan ketiga. (*prtk 7)
8. Mengikat kafan dengan tali yang telah disediakan. (*prtk 8)
9. Sisa kafan dibagian kepala diarhkan ke wajah, dan pada kaki diarahkan ke bagian depan kaki.
V. Menyolatkan Jenazah
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melaksanakan shalat jenazah:
1. Takbiratul Ihram (takbir yang pertama), diikuti dengan membaca Surat Al Fatihah
2. Takbir kedua yang diikuti dengan membaca shalawat kepada Nabi
3. Takbir ketiga, diikuti dengan mendoakan mayit
4. Takbir keempat kemudian diam sejenak atau berdoa dengan doa yang dikehendaki (menurut
pendapat beberapa ‘ulama)
5. Salam
Adapun doa untuk jenazah adalah sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, dengan lafadz :
*Ini merupakan doa apabila jenazahnya seorang laki-laki yang ditunjukkan oleh dhomirnya (huruf yang
dicetak merah) . Apabila jenazahnya selain dari seorang laki-laki, maka tinggal mengganti Dhomir sesuai
dengan kaidah bahasa Arab.
َ هللا ْال ُم ْست َ ْقدِّمِّ يْنَ مِّ نَّا َو ْال ُم ْست َأْخِّ ِّريْنَ ] أ َ ْسأ َ ُل
َهللا لَنَا َولَ ُك ُم ْالعَافِّيَة ُ َو ِّإنَّا ِّإ ْن شَا َء، َالدي َ ِّار مِّ نَ ْال ُمؤْ مِّ نِّيْنَ َو ْال ُم ْسلِّمِّ يْن
َ َهللا ِّب ُك ْم الحِّ قُ ْون
ُ [ويَ ْر َح ُم ِّ علَ ْيكُ ْم أ َ ْه َل
َ سال َ ُم
َّ ال
" Semoga kesejahteraan untukmu, wahai penduduk kampung (Barzakh) dari orang-orang mukmin dan
muslim. Sesungguhnya kami –insya Allah- akan menyusulkan, kami mohon kepada Allah untuk kami
dan kamu, agar diberi keselamatan (dari apa yang tidak diinginkan).