Anda di halaman 1dari 26

RANGKUMAN INJIL YOHANES

Injil Yohanes adalah unik di antara keempat Injil. Injil ini mencatat banyak hal tentang pelayanan Yesus di
daerah Yudea dan Yerusalem yang tidak ditulis oleh ketiga Injil yang lain, dan menyatakan dengan lebih
sempurna rahasia tentang kepribadian Yesus. Penulis diidentifikasikan secara tidak langsung sebagai
"murid yang dikasihi-Nya" (Yoh 13:23; Yoh 19:26; Yoh 20:2; Yoh 21:7,20). Kesaksian tradisi Kekristenan
serta bukti yang terkandung dalam Injil ini sendiri menunjukkan bahwa penulisnya adalah Yohanes anak
Zebedeus, salah satu di antara dua belas murid dan anggota kelompok inti Kristus (Petrus, Yohanes, dan
Yakobus).

Menurut beberapa sumber kuno, Yohanes, rasul yang sudah lanjut usianya, sementara tinggal di Efesus,
diminta oleh para penatua di Asia untuk menulis "Injil yang rohani" ini untuk menyangkal suatu ajaran
sesat mengenai sifat, kepribadian dan keilahian Yesus yang dipimpin oleh seorang Yahudi berpengaruh
bernama Cerinthus. Injil Yohanes tetap melayani gereja sebagai suatu pernyataan teologis yang sangat
dalam tentang "kebenaran" yang menjelma di dalam diri Yesus Kristus.

Yohanes menyatakan tujuannya untuk tulisannya dalam Yoh 20:31, yaitu "supaya kamu percaya bahwa
Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya."
Naskah kuno Yunani dari Yohanes memakai satu dari dua bentuk waktu untuk kata Yunani yang
diterjemahkan "percaya" (Yoh 20:31): yaitu _aorist subjunctive_ ("sehingga kamu dapat mulai
mempercayai") dan _present subjunctive_ ("sehingga kamu dapat terus percaya"). Jikalau Yohanes
bermaksud yang pertama, ia menulis untuk meyakinkan orang yang tidak percaya untuk percaya kepada
Tuhan Yesus Kristus dan diselamatkan. Kalau yang kedua, Yohanes menulis untuk menguatkan dasar
iman supaya orang percaya dapat terus percaya kendatipun ada ajaran palsu, dan dengan demikian
masuk dalam persekutuan penuh dengan Bapa dan Anak (bd. Yoh 17:3). Walaupun kedua tujuan ini
didukung dalam kitab Yohanes, isi dari Injil ini pada umumnya mendukung yang kedua sebagai tujuan
utama.

Injil keempat ini menyajikan bukti-bukti yang terpilih dengan cermat bahwa Yesus adalah Mesias Israel
dan Putra Allah yang menjelma dan bukan anak angkat. Bukti-bukti yang mendukung termasuk :

(1) tujuh tanda/mujizat, yaitu :

 Yoh 2:1-11    : Mengubah air menjadi anggur terbaik


 Yoh 4:46-54  : Menyembuhkan sakit demam seorang anak pegawai istana
 Yoh 5:2-18    : Penyembuhan di kolam Bethesda
 Yoh 6:1-15    : Penggandaan roti
 Yoh 6:16-21  : Berjalan di atas air
 Yoh 9:1-41    : Menyembuhkan orang yang buta sejak lahir
 Yoh 11:1-46  : Membangkitkan Lazarus
dan tujuh ajaran sebagai penyingkapan Yesus tentang identitas-Nya yang sebenarnya, yaitu :

 Yoh 3:1-21   : tentang Kelahiran baru dan tentang Karunia Allah


 Yoh 4:4-42   : tentang Mendapatkan Air Hidup
 Yoh 5:19-47 : tentang Bapa dan Putera
 Yoh 6:22-59 : tentang Roti Hidup
 Yoh 7:37-44 : tentang Haus akan Air Hidup
 Yoh 8:12-30 : tentang Penghakiman
 Yoh 10:1-21 :  tentang Gembala dan domba-domba

(2) tujuh pernyataan "Aku adalah"

 Roti Hidup (Yoh 6:35)


 Terang Dunia (Yoh 8:12)
 Pintu menuju domba-domba (Yoh 10:7)
 Gembala Yang Baik (Yoh 10:11)
 Kebangkitan dan Hidup (Yoh 11:25)
 Jalan dan Kebenaran dan Hidup (Yoh 14:6)
 Pokok Anggur yang benar (Yoh 15:1).
Dengan pernyataan ini Yesus menyatakan secara kiasan peranan-Nya dalam penebusan umat manusia.
(3) Kebangkitan tubuh-Nya dari antara orang mati sebagai tanda terakhir dan puncak pembuktian bahwa
Dia memang "Kristus, Anak Allah" (Yoh 20:31).

Injil Yohanes mempunyai dua bagian besar.

1. Pasal 1-12 (Yoh 1:1-12:50) yang menyajikan kisah penjelmaan dan pelayanan umum Yesus.
Sekalipun tujuh tanda yang meyakinkan, tujuh ajaran yang berbobot, dan tujuh pernyataan "Aku adalah"
yang menakjubkan, orang-orang Yahudi menolak Yesus sebagai Mesias mereka.
2. Setelah ditolak oleh umat perjanjian yang lama yaitu Israel, Yesus (pasal 13-21; Yoh 13:1-21:25)
memusatkan perhatian pada murid-murid-Nya sebagai inti dari umat perjanjian yang baru (yaitu: gereja
yang didirikan oleh-Nya). Pasal-pasal ini mencantumkan perjamuan terakhir (pasal 13; Yoh 13:1-20),
ajaran terakhir (pasal 14-16; Yoh 14:1-16:33), dan doa-Nya yang terakhir (pasal 17; Yoh 17:1-25) untuk
murid-murid-Nya dan semua orang percaya. Kemudian perjanjian baru diresmikan dan ditegakkan oleh
kematian (pasal 18-19; Yoh 18:1-19:42) dan kebangkitan-Nya (pasal 20-21; Yoh 20:1-21:25).

Delapan penekanan utama menandai Injil ini.

1. Keilahian Yesus sebagai "Anak Allah" ditekankan. Dari prolog Yohanes dengan pernyataan yang
luar biasa, "kita telah melihat kemuliaan-Nya" (Yoh 1:14) sampai akhirnya dengan pengakuan Tomas,
"Ya Tuhanku dan Allahku" (Yoh 20:28), Yesus adalah Putra Allah yang menjadi manusia.
2. Kata "percaya" yang dipakai sebanyak 98 kali adalah sama dengan menerima Kristus (Yoh 1:12)
dan meliputi tanggapan hati (bukan saja mental) yang menghasilkan suatu komitmen dari seluruh
kehidupan kepada Dia.
3. "Hidup kekal" adalah konsep kunci dari Yohanes. Konsep ini bukan hanya menunjuk kepada
suatu keberadaan tanpa akhir, tetapi lebih mengarah kepada perubahan mutu kehidupan yang datang
melalui persatuan dengan Kristus. Hal ini mengakibatkan baik kebebasan dari perbudakan dosa dan
setan-setan maupun pengenalan dan persekutuan yang makin bertumbuh dengan Allah.
4. Pertemuan pribadi dengan Yesus diutamakan dalam Injil ini (tidak kurang dari 27).
5. Pelayanan Roh Kudus memungkinkan orang percaya mengalami kehidupan dan kuasa Yesus
secara terus-menerus setelah kematian dan kebangkitan Kristus.
6. Injil ini menekankan "kebenaran" -- Yesus adalah kebenaran, Roh Kudus adalah Roh Kebenaran,
dan Firman Allah adalah kebenaran. Kebenaran membebaskan orang (Yoh 8:32), menyucikan mereka
(Yoh 15:3) serta berlawanan dengan kegiatan dan sifat Iblis (Yoh 8:44-47,51).
7. Angka tujuh sangat menonjol: tujuh tanda, tujuh ajaran, dan tujuh pernyataan "Aku adalah"
menegaskan siapa Yesus itu (bd. menonjolnya angka tujuh di dalam kitab Wahyu oleh penulis yang
sama).
8. Kata-kata dan konsep lainnya yang utama dari Yohanes adalah: "firman", "terang", "daging",
"kasih", "kesaksian", "tahu", "kegelapan", dan "dunia". 

1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah,
yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;

1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-
Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia
dan kebenaran.

3:3 Yesus menjawab, kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak
dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.”

3:5 Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan
Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.

3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya
yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup
yang kekal.

4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan
kebenaran.”

5:28 Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di
dalam kuburan akan mendengar suara-Nya,

5:29 dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi
mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.

6:48 Akulah roti hidup.

6:68 Jawab Simon Petrus kepada-Nya: “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu
adalah perkataan hidup yang kekal;

6:69 dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.”

7:38 Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya
akan mengalir aliran-aliran air hidup.”
8:12 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: “Akulah terang dunia; barangsiapa
mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang
hidup.”

8:36 Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka.”

8:51 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan


mengalami maut sampai selama-lamanya.”

10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-
dombanya;

10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut
Aku,

10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa
sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

11:25 Jawab Yesus: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan
hidup walaupun ia sudah mati,

11:26 dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.
Percayakah engkau akan hal ini?”

13:15 sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama
seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.

13:17 Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya.

13:34 Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama
seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.

14:2 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya
kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.

14:6 Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang
datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

14:27 Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa


yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar
hatimu.

15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan
Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
15:16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan
kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu
minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.

16:33 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku.
Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan
dunia.”

17:3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang
benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.

17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

18:37 Maka kata Pilatus kepada-Nya: “Jadi Engkau adalah raja?” Jawab Yesus:“Engkau
mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam
dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari
kebenaran mendengarkan suara-Ku.”

19:26 Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia
kepada ibu-Nya: “Ibu, inilah, anakmu!”

19:27 Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu
menerima dia di dalam rumahnya.

19:28 Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia — supaya
genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci –: “Aku haus!”

19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.” Lalu Ia
menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

KISAH PARA RASUL

Latar Belakang

Penulis : Lukas
Tema : Penyebaran Injil yang Penuh Keberhasilan Melalui Kuasa Roh Kudus
Tanggal Penulisan: Sekitar 63 T.M.

Kitab Kisah Para Rasul, seperti halnya Injil Lukas, dialamatkan kepada seorang yang bernama "Teofilus"
(Kis 1:1). Sekalipun nama pengarangnya tidak disebutkan dalam kedua kitab itu, kesaksian kekristenan
mula-mula dengan suara bulat, serta bukti intern yang mendukung dari kedua kitab ini menunjuk kepada
satu orang penulis yaitu Lukas "tabib ... yang kekasih" (Kol 4:14).

Roh Kudus mendorong Lukas untuk menulis kepada Teofilus supaya mengisi keperluan dalam gereja
orang Kristen bukan Yahudi, akan kisah yang lengkap mengenai awal kekristenan
1. "dalam bukuku yang pertama" ialah Injil tentang kehidupan Yesus, dan 
2. buku yang kemudian ialah laporannya dalam Kisah Para Rasul tentang pencurahan Roh Kudus
di Yerusalem serta perkembangan gereja yang berikutnya.

Jelas Lukas adalah seorang penulis yang unggul, sejarawan yang cermat dan seorang teolog yang
diilhami.

Kitab Kisah Para Rasul secara selektif meliput tiga puluh tahun pertama dalam sejarah gereja. Sebagai
sejarawan gereja, Lukas menelusuri penyebaran Injil dari Yerusalem hingga ke Roma sambil
menyebutkan sekitar 32 negara, 54 kota dan 9 pulau di Laut Tengah, 95 orang yang berbeda dengan
nama serta beberapa pejabat dan administrator pemerintah dengan gelar jabatan yang tepat. Ilmu
purbakala makin menguatkan ketepatan Lukas dalam semua detail. Selaku seorang teolog, Lukas
dengan cerdas melukiskan makna beberapa pengalaman dan peristiwa dalam tahun-tahun mula-mula
gereja.

Pada tahap awal, Alkitab PB terdiri atas dua kumpulan: keempat Injil dan Surat-surat Paulus.

Kisah Para Rasul memainkan peranan yang penting sebagai penghubung di antara kedua kumpulan itu
dan tempatnya benar dalam urutan kanonik adalah benar. Pasal 13 (Kis 13:1-28) memberikan latar
belakang sejarah yang diperlukan untuk memahami secara lebih mendalam pelayanan dan surat-surat
Paulus. Bagian ayat-ayat dalam kitab ini di mana Lukas menggunakan istilah "kami" (Kis 16:10-17; Kis
20:5-21:18; Kis 27:1-28:16) menunjukkan keikutsertaannya dalam perjalanan Paulus.

Tujuan Penulisan

Di dalam mengisahkan permulaan berdirinya gereja, Lukas setidak-tidaknya mempunyai dua tujuan.

1. Lukas menunjukkan bahwa Injil bergerak dengan kemenangan dari perbatasan Yudaisme yang
sempit ke dunia kafir kendatipun tentangan dan penganiayaan.
2. Dia mengungkapkan peranan Roh Kudus dalam kehidupan dan misi gereja, menekankan
baptisan Roh Kudus sebagai persediaan Allah dalam memperkuat gereja untuk memberitakan Injil dan
melanjutkan pelayanan Yesus.

Lukas secara eksplisit mengisahkan tiga kali bahwa baptisan dengan Roh Kudus disertai bahasa lidah
(Kis 2:4; Kis 10:45-46; Kis 19:1-7). Konteks dari bagian-bagian ini menunjukkan bahwa pengalaman ini
adalah normatif dalam kekristenan mula-mula dan merupakan pola Allah yang tetap bagi gereja.

Survei Biblis

Dalam Injil karangannya Lukas mencatat "segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus" (Kis 1:1),
tetapi kitab ini menerangkan apa yang selanjutnya diperbuat dan diajar oleh Yesus setelah naik ke sorga,
melalui kuasa Roh Kudus yang bekerja di dalam dan melalui murid-murid-Nya dan jemaat mula-mula.
Ketika Yesus naik ke sorga (Kis 1:9-11), instruksi terakhir kepada murid-murid-Nya ialah menunggu di
Yerusalem hingga mereka dibaptiskan dengan Roh Kudus (Kis 1:4-5). Ayat kunci kitab ini (Kis 1:8) berisi
ringkasan padat yang teologis dan geografis dari kitab ini: Yesus berjanji bahwa mereka akan menerima
kuasa ketika Roh Kudus dicurahkan atas mereka - kuasa untuk menjadi saksi-Nya

1. "di Yerusalem" (pasal 1-7; Kis 1:1-7:60),


2. "di seluruh Yudea dan Samaria" (pasal 8-12; Kis 8:1-12:25), dan
3. "sampai ke ujung bumi" (pasal 13-28; Kis 13:1-28:31).

Kisah Para Rasul mengisahkan perpaduan tindakan ilahi dengan tindakan manusia. Seluruh gereja,
bukan hanya para rasul, ikut "menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil" (Kis 8:4). Para
diaken seperti Stefanus dan Filipus (Kis 6:1-6) menjadi perkasa di dalam Roh Kudus dan iman,
"mengadakan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak" (Kis 6:8) bahkan sampai
menggoncangkan beberapa kota dengan Injil (lih. Kis 8:5-13). Umat yang saleh berdoa dengan tekun,
melihat malaikat-malaikat, mendapatkan penglihatan, menyaksikan tanda dan mukjizat yang ajaib,
mengusir setan-setan, menyembuhkan yang sakit serta memberitakan Injil dengan keberanian dan
kekuasaan. Sekalipun di dalam gereja ada persoalan, seperti ketegangan antara orang Yahudi dan
bukan Yahudi (pasal 15; Kis 15:1-41), dan kendatipun penganiayaan terus-menerus dari luar gereja oleh
pemimpin agama dan penguasa sipil, nama Tuhan Yesus Kristus dimuliakan dalam perkataan dan
tindakan dari kota yang satu ke kota yang lain.

Dalam pasal 1-12 (Kis 1:1-12:25) pusat utama dari penjangkauan gereja adalah Yerusalem. Di situlah
Petrus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil. Dalam pasal 13-28 (Kis
13:1-28:31) pusat utama penjangkauan gereja adalah Antiokhia di Siria; di situlah Paulus menjadi orang
terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil kepada orang yang bukan Yahudi. Kitab Kisah
Para Rasul berakhir tiba-tiba dengan Paulus di Roma, sedang menunggu pengadilannya di depan Kaisar.
Walaupun hasil pengadilan tertangguh, kitab ini diakhiri dengan nada kemenangan. Paulus masih
tertawan, namun ia tetap memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus dengan
berani tanpa rintangan (Kis 28:31).

Ciri-ciri Khas Kisah Para Rasul

Sembilan ciri utama menandai surat ini.

1. Gereja: kitab ini menyatakan sumber kuasa dan sifat sejati dari misi gereja, bersama beberapa
prinsip yang harus menguasai gereja pada setiap angkatan.
2. Roh Kudus: oknum ketiga dari Trinitas disebut secara khusus lima puluh kali; baptisan dalam dan
pelayanan Roh Kudus memberikan kuasa ilahi (Kis 1:8), keberanian (Kis 4:31), ketakutan yang kudus
akan Allah (Kis 5:3,5,11), kebijaksanaan (Kis 6:3,10), bimbingan (Kis 16:6-10) dan karunia-karunia Roh
(Kis 19:6).
3. Amanat gereja mula-mula: Lukas dengan cermat mencatat khotbah-khotbah yang diilhamkan
yang disampaikan oleh Petrus, Stefanus, Paulus, Yakobus dan orang lain yang memberikan
pengetahuan tentang gereja mula-mula yang tidak terdapat dalam kitab-kitab PB lainnya.
4. Doa: Gereja mula-mula mengabdikan diri kepada doa yang tetap dan sungguh-sungguh; kadang-
kadang sepanjang malam sehingga hasilnya luar biasa.
5. Tanda-tanda, keajaiban-keajaiban dan mukjizat-mukjizat: penyataan ini menyertai pekabaran Injil
di dalam kuasa Roh Kudus.
6. Penganiayaan: pekabaran Injil dengan kuasa terus-menerus membangkitkan pertentangan dan
penganiayaan, baik dari pihak agama maupun yang sekular.
7. Urutan Yahudi -- bukan Yahudi: sepanjang kitab ini Injil pertama-tama disampaikan kepada orang
Yahudi, baru kepada bangsa-bangsa lainnya.
8. Wanita: keterlibatan wanita disebutkan secara khusus dalam pelaksanaan pelayanan gerejani.
9. Kemenangan: tembok pemisah (nasional, keagamaan, budaya, atau suku) dan pertentangan
serta penganiayaan tidak dapat menahan meluasnya Injil.

2:38 Jawab Petrus kepada mereka: “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi
dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan
menerima karunia Roh Kudus.
4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah
kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat
diselamatkan.”

5:29 Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: “Kita harus lebih taat kepada Allah dari
pada kepada manusia.

7:60 Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini
kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.

10:34 Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: “Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah
tidak membedakan orang.

10:35 Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran
berkenan kepada-Nya.

16:31 Jawab mereka: “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau
dan seisi rumahmu.”

18:10 Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorang pun yang akan menjamah dan
menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini.”

20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh
Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah
Anak-Nya sendiri.

24:16 Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan
Allah dan manusia.

26:23 yaitu, bahwa Mesias harus menderita sengsara dan bahwa Ia adalah yang pertama yang
akan bangkit dari antara orang mati, dan bahwa Ia akan memberitakan terang kepada bangsa ini
dan kepada bangsa-bangsa lain.”

28:28 Sebab itu kamu harus tahu, bahwa keselamatan yang dari pada Allah ini disampaikan kepada
bangsa-bangsa lain dan mereka akan mendengarnya.”

 
Roma

Penulis : Paulus

Tema : Kebenaran Allah telah Dinyatakan

tanggal Penulisan: Sekitar tahun 57

Latar Belakang

Surat Roma ini merupakan surat Paulus yang paling panjang, paling teologis, dan paling berpengaruh. Mungkin

karena alasan-alasan itulah surat ini diletakkan di depan ketiga belas suratnya yang lain. Paulus menulis surat ini

dalam rangka pelayanan rasulinya kepada dunia bukan Yahudi. Bertentangan dengan tradisi gereja Katolik-Roma,

jemaat di Roma tidak didirikan oleh Petrus atau rasul yang lain. Jemaat di Roma ini mungkin didirikan oleh orang

dari Makedonia dan Asia yang bertobat di bawah pelayanan Paulus, mungkin juga oleh orang-orang Yahudi yang

bertobat pada hari Pentakosta (Kis 2:10). Paulus tidak memandang Roma sebagai wilayah khusus dari rasul lain

(Rom 15:20).

Di surat Roma Paulus meyakinkan orang percaya di Roma bahwa dia sudah berkali-kali merencanakan untuk

memberitakan Injil kepada mereka, namun hingga saat itu kedatangannya masih dihalangi (Rom 1:13-15; Rom

15:22). Dia menegaskan kerinduan yang sungguh untuk mengunjungi mereka sehingga menyatakan rencananya

untuk datang dengan segera (Rom 15:23-32).

Ketika menulis surat ini, menjelang akhir perjalanan misioner yang ketiga (bd. Rom 15:25-26; Kis 20:2-3; 1Kor

16:5-6), Paulus berada di Korintus di rumah Gayus (Rom 16:23; 1Kor 1:14). Sementara menulis surat ini melalui

pembantunya Tertius (Rom 16:22), dia sedang merencanakan kembali keYerusalem untuk hari Pentakosta (Kis

20:16; sekitar musim semi tahun 57 atau 58) untuk menyampaikan secara pribadi persembahan dari gereja-

gereja non-Yahudi kepada orang-orang kudus yang miskin di Yerusalem (Rom 15:25-27). Segera setelah itu,

Paulus mengharapkan dapat pergi ke Spanyol untuk menginjil dan mengunjungi gereja di Roma pada

perjalanannya untuk memperoleh bantuan dari mereka bila makin ke barat (Rom 15:24,28).

Tujuan

Paulus menulis surat ini untuk mempersiapkan jalan bagi pelayanannya di Roma serta rencana pelayanan ke

Spanyol. Tujuannya lipat dua.

1. Karena jemaat Roma rupanya mendengar kabar angin yang diputarbalikkan mengenai berita dan ajaran

Paulus (mis. Rom 3:8; Rom 6:1-2,15), Paulus merasa perlu untuk menulis Injil yang telah diberitakannya

selama dua puluh lima tahun.

2. Dia berusaha untuk memperbaiki beberapa persoalan yang terjadi di dalam gereja karena sikap salah orang

Yahudi terhadap mereka yang bukan Yahudi (mis. Rom 2:1-29; Rom 3:1,9) dan orang bukan Yahudi

terhadap orang Yahudi (mis. Rom 11:11-36).

Survai

Tema Surat Roma diketengahkan dalam Rom 1:16-17, yaitu bahwa di dalam Tuhan Yesus dinyatakan kebenaran
Allah sebagai jawaban terhadap murka-Nya kepada dosa. Kemudian Paulus menguraikan kebenaran-kebenaran

dasar dari Injil. Pertama, Paulus menekankan bahwa persoalan dosa dan kebutuhan manusia akan kebenaran

adalah umum (Rom 1:18--3:20). Karena baik orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi berada di bawah dosa

dan karena itu di bawah murka Allah, tidak ada seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah terlepas dari

karunia kebenaran melalui iman kepada Yesus Kristus (Rom 3:21--4:25).

Setelah dibenarkan secara cuma-cuma oleh kasih karunia melalui iman dan setelah mendapatkan keyakinan akan

keselamatan kita (pasal 5; Rom 5:1-21), karunia kebenaran Allah itu dinyatakan dalam kematian kita bagi dosa

dengan Kristus (pasal 6; Rom 6:1-23), pembebasan kita dari pergumulan untuk mencapai kebenaran menurut

hukum Taurat (pasal 7; Rom 7:1-26), pengangkatan kita sebagai anak-anak Allah dan hidup baru kita "melalui

Roh" yang menuntun kita kepada kemuliaan (pasal 8; Rom 8:1-39). Allah sedang mengerjakan rencana

penebusan-Nya kendatipun ketidakpercayaan Israel (pasal 9-11; Rom 9:1--11:36).

Akhirnya, Paulus menyatakan bahwa kehidupan yang diubah dalam Kristus mengakibatkan penerapan kebenaran

dan kasih pada semua bidang kelakuan -- sosial, sipil, dan moral (pasal 12-14; Rom 12:1--14:23). Paulus

mengakhiri Surat Roma dengan keterangan tentang rencananya pribadi (pasal 15; Rom 15:1-33) dan ucapan

salam pribadi yang panjang, nasihat terakhir, dan sebuah kidung pujian (pasal 16; Rom 16:1-27).

Ciri-ciri Khas

Tujuh ciri utama menandai surat ini.

1. Surat Roma merupakan surat Paulus yang paling sistematis, surat teologis yang paling hebat dalam PB.

2. Paulus menulis dengan gaya tanya-jawab atau gaya diskusi (mis. Rom 3:1,4-6,9,31).

3. Paulus memakai PL secara luas sebagai kekuasaan alkitabiah dalam menyampaikan sifat sesungguhnya dari

Injil.

4. Paulus menyampaikan "kebenaran Allah" sebagai inti penyataan Injil (Rom 1:16-17): Allah membereskan

segala sesuatu di dalam dan melalui Yesus Kristus.

5. Paulus memusatkan perhatian kepada sifat rangkap dari dosa bersama dengan persediaan Allah di dalam

Kristus untuk masing-masing aspek:

1. dosa sebagai pelanggaran pribadi (Rom 1:1--5:11), dan

2. prinsip "dosa" (Yun. he hamartia), yaitu kecenderungan bawaan yang alami untuk berbuat dosa yang

tinggal dalam hati setiap orang sejak kejatuhan Adam (Rom 5:12--8:39).

6. Roma 8 (Rom 8:1-39) adalah uraian yang paling luas dalam Alkitab mengenai peranan Roh Kudus dalam

kehidupan orang percaya.

7. Surat Roma berisi pembahasan yang paling berbobot mengenai penolakan Kristus oleh orang Yahudi

(terkecuali suatu golongan sisa), dan tentang rencana penebusan Allah yang bermula dari Israel dan

akhirnya menuju kembali kepada Israel (pasal 9-11; Rom 9:1--11:36).

2:38 Jawab Petrus kepada mereka: “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi
dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan
menerima karunia Roh Kudus.
4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah
kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat
diselamatkan.”

5:29 Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: “Kita harus lebih taat kepada Allah dari
pada kepada manusia.

7:60 Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini
kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.

10:34 Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: “Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah
tidak membedakan orang.

10:35 Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran
berkenan kepada-Nya.

16:31 Jawab mereka: “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau
dan seisi rumahmu.”

18:10 Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorang pun yang akan menjamah dan
menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini.”

20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh
Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah
Anak-Nya sendiri.

24:16 Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan
Allah dan manusia.

26:23 yaitu, bahwa Mesias harus menderita sengsara dan bahwa Ia adalah yang pertama yang
akan bangkit dari antara orang mati, dan bahwa Ia akan memberitakan terang kepada bangsa ini
dan kepada bangsa-bangsa lain.”

28:28 Sebab itu kamu harus tahu, bahwa keselamatan yang dari pada Allah ini disampaikan kepada
bangsa-bangsa lain dan mereka akan mendengarnya.”

 
1 Korintus
Penulis : Paulus
Tema : Masalah-Masalah Jemaat dan Pemecahannya
Tanggal Penulisan: Tahun 55/56

Latar Belakang

Korintus, sebuah kota kuno di Yunani, dalam banyak hal merupakan kota metropolitan Yunani yang
terkemuka pada zaman Paulus. Seperti halnya banyak kota yang makmur pada masa kini, Korintus
menjadi kota yang angkuh secara intelek, kaya secara materi, dan bejat secara moral. Segala macam
dosa merajalela di kota ini yang terkenal karena perbuatan cabul dan hawa nafsu.

Bersama dengan Priskila dan Akwila (1Kor 16:19) dan rombongan rasulinya sendiri (Kis 18:5), Paulus
mendirikan jemaat Korintus itu selama delapan belas bulan pelayanannya di Korintus pada masa
perjalanan misinya yang kedua (Kis 18:1-17). Jemaat di Korintus terdiri dari beberapa orang Yahudi tetapi
kebanyakan adalah orang bukan Yahudi yang dahulu menyembah berhala.
Setelah Paulus meninggalkan Korintus, berbagai macam masalah timbul dalam gereja yang masih muda
itu, yang memerlukan wewenang dan pengajaran rasulinya melalui surat-menyurat dan kunjungan
pribadi.

Surat 1 Korintus ditulis selama tiga tahun pelayanannya di Efesus (Kis 20:31) pada waktu perjalanan
misinya yang ketiga (Kis 18:23-21:16). Berita mengenai masalah-masalah jemaat di Korintus terdengar
oleh Paulus di Efesus (1Kor 1:11); setelah itu utusan dari jemaat Korintus (1Kor 16:17) menyampaikan
sepucuk surat kepada Paulus yang memohon petunjuknya atas berbagai persoalan (1Kor 7:1; bd. 1Kor
8:1; 1Kor 12:1; 1Kor 16:1). Sebagai tanggapan atas berita dan surat yang diterimanya dari Korintus,
Paulus menulis surat ini.

Tujuan Penulisan

Paulus memiliki dua alasan pokok dalam pikirannya ketika ia menulis surat ini:

1. Untuk membetulkan masalah yang serius dalam jemaat di Korintus yang telah diberitahukan
kepadanya. Hal-hal ini meliputi pelanggaran yang dianggap remeh oleh orang Korintus, tetapi dianggap
oleh Paulus sebagai dosa serius.
2. Untuk memberikan bimbingan dan instruksi atas berbagai pertanyaan yang telah ditulis oleh
orang Korintus. Hal-hal ini meliputi soal doktrin dan juga perilaku dan kemurnian sebagai perorangan dan
sebagai jemaat.

Tinjauan Biblis

Surat kiriman ini menangani macam persoalan yang dialami oleh gereja yang para anggotanya tetap
hidup "duniawi" (1Kor 3:1-3) dan tidak secara tegas memisahkan diri dari masyarakat di sekelilingnya
yang menyembah berhala (2Kor 6:17) - masalah seperti sifat memecah belah (1Kor 1:10-13; 1Kor 11:17-
22), toleransi terhadap dosa seperti perzinaan (1Kor 5:1-13), kebejatan seksual pada umumnya (1Kor
6:12-20), perkara hukum sekular antara orang Kristen (1Kor 6:1-11), pikiran manusiawi tentang
kebenaran rasuli (pasal 15; 1Kor 15:1-58) dan perselisihan mengenai "kemerdekaan Kristen" (pasal 8,
10; 1Kor 8:1-13; 1Kor 10:1-33). Paulus juga menasihati orang Korintus tentang perkara yang berkaitan
dengan hal membujang dan perkawinan (pasal 7; 1Kor 7:1-40), ibadah bersama, termasuk Perjamuan
Kudus (pasal 11-14; 1Kor 11:1-14:40), dan pengumpulan uang bagi orang-orang kudus di Yerusalem
(1Kor 16:1-4).

Antara berbagai kebenaran yang paling penting dari surat 1 Korintus terdapat pengajaran Paulus
mengenai manifestasi karunia Roh Kudus dalam konteks ibadah bersama (pasal 12-14; 1Kor 12:1-
14:40). Lebih dari lain tempat dalam PB, pasal-pasal ini memberikan pemahaman terhadap sifat dan
unsur-unsur ibadah dalam gereja mula-mula (bd. 1Kor 14:26-33). Paulus menunjukkan bahwa maksud
Allah bagi Gereja meliputi berbagai manifestasi Roh yang terjadi melalui orang percaya yang setia (1Kor
12:4-10) dan orang-orang yang dipanggil untuk pelayanan-pelayanan tertentu (1Kor 12:28-30) --
keanekaragaman dalam kesatuan yang disamakan dengan banyaknya fungsi dari tubuh manusia (1Kor
12:12-27). Ketika memberikan pedoman bagi fungsi bersama karunia rohani, Paulus membuat suatu
perbedaan yang penting antara hal membangun pribadi dan hal membangun segenap anggota (1Kor
14:2-6,12,16-19,26), dengan menegaskan bahwa semua manifestasi dan karunia yang bersifat umum
harus mengalir keluar dari kasih (pasal 13; 1Kor 13:1-13) dan berada demi pembangunan orang percaya
yang sedang berhimpun (1Kor 12:7; 1Kor 14:4-6,26).

Ciri-ciri Khas

Lima ciri utama menandai surat ini:

1. Surat ini paling berpusat pada persoalan dibandingkan dengan kitab lain dalam PB. Dalam
menangani berbagai masalah dan perkara di Korintus, Paulus memberikan prinsip rohani yang jelas dan
kekal, di mana setiap prinsip itu dapat diterapkan secara menyeluruh dalam seluruh jemaat (mis. 1Kor
1:10; 1Kor 6:17,20; 1Kor 7:7; 1Kor 9:24-27; 1Kor 10:31-32; 1Kor 14:1-10; 1Kor 15:22-23).
2. Secara menyeluruh ditekankan kesatuan jemaat lokal sebagai tubuh Kristus, suatu fokus yang
ada dalam pembahasan tentang perpecahan, Perjamuan Kudus, dan karunia-karunia rohani.
3. Surat ini berisi pengajaran PB yang paling luas mengenai berbagai pokok penting seperti
pembujangan, perkawinan dan nikah ulang (pasal 7; 1Kor 7:1-40); Perjamuan Kudus (1Kor 10:16-21;
1Kor 11:17-34); berkata-kata dengan bahasa Roh, nubuat, dan karunia rohani dalam perhimpunan
bersama (pasal 12, 14; 1Kor 12:1-31; 1Kor 14:1-40); kasih agape (pasal 13; 1Kor 13:1-13); dan
kebangkitan tubuh (pasal 15; 1Kor 15:1-58).
4. Surat ini memberikan hikmat yang tak ternilai untuk pengawasan para gembala sidang
berhubungan dengan disiplin gereja (pasal 5; 1Kor 5:1-13).
5. Surat ini menekankan adanya kemungkinan untuk undur dari iman oleh mereka yang berkanjang
dalam perilaku yang tidak benar dan tidak berpegang kepada Kristus dengan sungguh-sungguh (1Kor
6:9-10; 1Kor 9:24-27; 1Kor 10:5-12,20-21; 1Kor 15:1-2).

1:9 Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita,
adalah setia.

1:18 Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa,
tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.

1:30 Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi
kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita.

2:9 Tetapi seperti ada tertulis: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar
oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah
untuk mereka yang mengasihi Dia.”
2:10 Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala
sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah.

3:11 Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah
diletakkan, yaitu Yesus Kristus.

4:20 Sebab Kerajaan Allah bukan terdiri dari perkataan, tetapi dari kuasa.

6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah
dengan tubuhmu!

8:6 namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala
sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya
segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.

10:13 Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak
melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu
dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke
luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan
sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.

11:23 Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan
Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti

11:24 dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: “Inilah
tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!”

11:25 Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: “Cawan ini adalah
perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya,
menjadi peringatan akan Aku!”

 
12:4 Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh.

12:5 Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan.

12:6 Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya
dalam semua orang.

13:13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar
di antaranya ialah kasih.

15:20 Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai
yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.

15:42 Demikianlah pula halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan,
dibangkitkan dalam ketidakbinasaan.

15:43 Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan,
dibangkitkan dalam kekuatan.

15:54 Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat
mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: “Maut
telah ditelan dalam kemenangan.

15:55 Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?”

15:57 Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus
Kristus, Tuhan kita.

16:13 Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap
kuat!

II Korintus
Surat Paulus yang Kedua kepada Jemaat di Korintus merupakan salah satu dari ketiga surat
(1 & 2 Korintus serta Roma) yang menempati posisi sentral dalam bagian Perjanjian
Baru di Alkitab Kristen.[1] Adalah lanjutan dari surat pertama yang juga ditujukan untuk jemaat di
kota Korintus, Yunani. Surat ini langsung ditulis oleh rasul Paulus.[2] Melalui surat ini Paulus ingin
menerangkan mengapa ia melakukan perubahan rencana perjalanan ke Korintus. [2] Ia juga
menyampaikan pujiannya kepada jemaat Korintus karena telah menaati pesan yang
disampaikannya pada suratnya yang pertama. [2] Titus adalah orang yang ditunjuk Paulus untuk
mengantarkan surat ini, dengan harapan agar surat yang kedua juga disambut dengan baik oleh
jemaat di Korintus.[2]
Ayat-ayat terkenal

 2 Korintus 3:17: Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada
kemerdekaan.
 2 Korintus 4:6: Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!", Ia juga
yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari
pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang tampak pada wajah Kristus.
Konteks Surat
Surat ini berusaha menjawab permasalahan yang terjadi di Korintus. [3] Ketika itu terjadi pertikaian
antara Paulus dan golongan orang yang memfitnahnya. [3] Mereka adalah rasul-rasul palsu yang
memberitakan Yesus yang lain.[4] Akan tetapi, lawannya justru mengklaim Paulus sebagai rasul palsu
sehingga kewenangannya sebagai rasul patut diragukan. [3] Tindakan Paulus meninggalkan mereka
dengan terburu-buru akhirnya menjadi hal yang disesalinya dikemudian hari, karena tindakannya itu
seolah-olah membuktikan kebenaran tuduhan yang dikenakan kepadanya. [3] Akhirnya orang-orang
Kristen di Korintus ditinggalkan dalam keadaan yang kacau, di tengah-tengah pertikaian yang belum
usai.[3]
Tempat Penulisan
Surat ini dikirim setelah Paulus bertemu dengan Titus di Makedonia.[1] Titus kemudian diutus kembali
ke Korintus untuk mengantarkan surat dari Paulus bagi jemaat di Korintus. [4]
Waktu Penulisan
Berdasarkan waktu pertemuan dengan Titus, besar kemungkinan surat ini ditulis di Makedonia pada
akhir tahun 56 M.[5] Robinson meyakini penulisannya pada awal tahun 56 M. [6] Pendapat lain memberi
perkiraan tahun 53,[7] atau tahun 53-56.[8]
Maksud Penulisan
Maksud penulisan surat ini terkait erat dengan pertikaian yang pernah terjadi sebelumnya.
[4]
 Berdasarkan hal itu ia ingin membenarkan dirinya dari tuduhan yang sudah dikenakan pada
dirinya, sekaligus menjelaskan bahwa ia adalah rasul yang sebenarnya dan bukan rasul palsu
seperti yang mereka tuduhkan.[4] Surat ini juga mencatat ungkapan syukur Paulus karena segala
sesuatu yang sudah dibenarkan, dan bahwa Tuhan selalu menghiburnya ketika mengalami masa-
masa sulit, hal ini disampaikan untuk menghibur jemaat Korintus yang juga sedang mengalami
masa-masa sulit (pasal 1-7).[2] Dalam surat ini Paulus juga menasehati mereka memenuhi janjinya
untuk mengumpulkan uang yang nantinya akan diberikan kepada orang-orang kudus yang miskin di
Yerusalem.[2] Surat ini juga menceritakan kesedihan Paulus karena tidak bisa datang ke Korintus
untuk mengunjungi mereka, dengan ini Paulus berharap kalau mereka tahu kesedihan Paulus
karena sangat mengasihi mereka.[5]
Struktur dan Isi
Struktur dan isi Surat Paulus yang Kedua kepada Jemaat di Korintus, dapat dijabarkan sebagai
berikut:[9]

 Pembukaan Surat (1:1-11).


o Salam (ay. 1, 2).
o Ungkapan syukur (ay. 3-11).
 Paulus membela diri di hadapan jemaat Korintus ( 1:12-7:16).
o Pertanyaan mengenai perjalanan Paulus ke Korintus (1:12-2:13).
o Paulus mempertahankan kerasulan (2:14-7:4).
 Kesetiaan Rasul (2:14-3:6).
 Keunggulan Rasul dalam Perjanjian Baru (3:7-4:6).
 Kelemahan dan penderitaan Rasul (4:7-5:10).
 Pengalamannya pada masa lalu dan masa sekarang (4:7-12).
 Harapannya (4:13-5:10).
 Rasul sebagai duta besar dan pelayan Allah (5:11-6:10).
 Kesimpulan ganda (6:11-7:4).
o Perjalanan Paulus berikutnya (7:5-16).
 Pengumpulan uang untuk Gereja Yerusalem (8:1-9:15).
o Rekomendasi untuk pengumpulan uang dan utusan-utusan (pasal 8).
o Rekomendasi kedua (pasal 9).
 Pertentangan pendapat dan pertahanan (10:1-13:10).
o Paulus mempertahankan diri an pekerjaannya melawan tuduhan pribadi (pasal 10).
o Sanjungan diri Paulus (11:1-12:18).
o Pemberitahuan akhir (12:19-13:10).
 Penutup Surat (13:11-13).
Tema-tema Teologis
Penghiburan di Tengah Penderitaan
Surat ini diawali dengan ucapan syukur kepada Allah karena telah membebaskan Paulus dari
kesedihan dan penderitaan. [10] Penderitaan yang Paulus alami dalam pelayanannya sangatlah berat,
sehingga ia merasa seperti dijatuhi hukuman mati.[10] Paulus memuji Allah karena penghiburan yang
diberikan oleh-Nya di tengah penderitaan. [10] Penghiburan yang ia rasakan akhirnya menguatkannya
dalam melakukan pelayanan, karena itulah ia pun akhirnya harus membagi penghiburan tersebut ke
orang lain agar merekapun dapat merasakan penghiburan dari Allah. [10]
Hidup di Tengah Kesedihan
Perubahan rencana Paulus untuk mengunjungi jemaat Korintus menimbulkan banyak tanggapan
negatif dari lawan-lawannya di Korintus.[10] Perubahan rencana tersebut memojokkan Paulus, Paulus
dituduh sebagai orang yang memiliki ketidakmampuan dan ketidakpedulian terhadap pelayanan di
jemaat Korintus.[10] Di satu sisi memang benar kalau Paulus mengadakan perubahan rencana
mengenai perjalanannya ke Korintus, tetapi di sisi lain tuduhan yang dikenakan padanya tidaklah
benar.[10] Itulah sebabnya ia menulis surat kepada mereka dan menceritakan kesedihan yang ia
rasakan supaya ketika ia datang lagi mereka akan bersukacita (2:3). [10] Surat ini justru ingin
mengungkapkan bahwa Paulus mengasihi mereka.[10]
Hidup di Tengah Ancaman Kematian
Bagian ini pun ingin menceritakan tentang penderitaan yang Paulus hadapi dalam melakukan
pelayanan.[10] Penderitaan yang ia alami, membuat hidupnya seperti terancam dengan kematian.
[10]
 Inilah hal yang membuat ia berserah penuh pada Allah sehingga ia dimampukan. [10]
Membantu yang Miskin sebagai Wujud Kasih Allah
Sukacita yang ia alami tidak membuatnya lupa dengan keadaan jemaat lain yang sedang
mengalami kesulitan.[10] Ia meminta agar jemaat Korintus mengumpulkan uang untuk membantu
saudara-saudara seiman yang miskin di Yerusalem. [10] Pemberian persembahan ini merupakan
wujud dari pembaharuan yang telah dilakukan Allah kepada mereka. [10] Tujuan lainnya adalah agar
tercipta keseimbangan di antara umat Allah.[10]
1:20 Sebab Kristus adalah “ya” bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan
“Amin” untuk memuliakan Allah.

3:17 Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.

4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang
melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang
kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

5:10 Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang
memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik
ataupun jahat.

5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu,
sesungguhnya yang baru sudah datang.

5:21 Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia
kita dibenarkan oleh Allah.

6:2 Sebab Allah berfirman:  “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau,  dan
pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau.”  Sesungguhnya, waktu ini adalah
waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu.

6:9 sebagai orang yang tidak dikenal, namun terkenal; sebagai orang yang nyaris mati, dan sungguh
kami hidup; sebagai orang yang dihajar, namun tidak mati;

6:10 sebagai orang berdukacita, namun senantiasa bersukacita; sebagai orang miskin, namun
memperkaya banyak orang; sebagai orang tak bermilik, sekalipun kami memiliki segala sesuatu.

7:10 Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa
keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan
kematian.

8:9 Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh
karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena
kemiskinan-Nya.

9:6 Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur
banyak, akan menuai banyak juga.

9:7 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati
atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.

10:17 “Tetapi barangsiapa bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan.”


13:13 Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai
kamu sekalian.

Info: GALATIA
KEPERCAYAAN DAN KEHIDUPAN KRISTEN

Buku "Kepercayaan dan Kehidupan Kristen" ini berisi topik-topik pelajaran Kristen yang dapat

menolong hamba-hamba Tuhan dalam pelayanan mereka. Setiap pelajaran penting dilengkapi dengan

ayat-ayat Alkitab yang menjadi dasar dari pelajaran tersebut.

Di dalam versi elektronik, Indeks buku ini dibagi menjadi "Indeks Bab" di mana kita bisa melihat

secara utuh setiap Bab yang akan dipilih. Sistem pengindeksan semacam ini merupakan standar kami

untuk materi yang berbentuk buku. Anda akan menemukannya dalam buku-buku yang lain.

- YLSA -

AJARAN-AJARAN UTAMA KITAB-KITAB DALAM PERJANJIAN BARU

9. KITAB GALATIA

Tujuan

Supaya orang-orang Kristen mengerti bahwa hidup sebagai orang Kristen bukanlah hidup yang di

bawah atau diperintah Hukum Taurat.

Pendahuluan Penulis  : Rasul Paulus.

Tahun  : Sekitar tahun 49 sesudah Masehi.

Penerima: Jemaat Kristen di kota Galatia. (Dan juga setiap orang Kristen/jemaat Kristen di seluruh

dunia). Keadaan mereka sedang dibingungkan oleh orang-orang yang menjelek-jelekkan dan

memfitnah Rasul Paulus; mereka juga mengajarkan Injil lain (ajaran sesat).

Isi Kitab: Kitab Galatia terbagi atas 6 pasal. Di dalamnya kita dapat melihat dengan jelas uraian Rasul

Paulus, bahwa orang-orang Kristen hidup oleh iman, bukan oleh hukum, serta buah kehidupan Kristen

timbul dari Roh, bukan dari daging.

I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Galatia

1. Pasal 1 (Gal 1:1-10).

Pengajaran tentang Injil yang benar


Dalam nats ini Rasul Paulus mengatakan bahwa hanya ada satu Injil di dunia ini, yaitu Injil Yesus

Kristus.

Pendalaman

1. Bacalah pasal Gal 1:8-9. Tanyakan: Apa akibatnya bagi orang yang memberitakan Injil

yang tidak benar?

2. Pasal 1-2 (Gal 1:11-2:21).

Pengajaran tentang riwayat hidup Rasul Paulus dan kerasulannya Dalam bagian ini,

Rasul Paulus menceritakan siapa dirinya sebelum menjadi Rasul dan sesudah menjadi Rasul.

2. Pasal 3-4 (Gal 3:1-4:31).

Pengajaran tentang arti Injil Kristus yang benar

Dalam pasal-pasal ini Rasul Paulus menjelaskan bahwa Yesus Kristus adalah penggenapan atas

janji Allah kepada Abraham sebagai Bapa orang beriman dalam arti menjadi anak-anak Allah

karena penebusan Tuhan Yesus.

Pendalaman

1. Bacalah pasal Gal 3:6. Tanyakan: Mengapa Abraham dibenarkan Allah?

2. Bacalah pasal Gal 3:26-27. Tanyakan: Apakah yang menjadikan orang-orang Kristen

anak-anak Allah?

3. Pasal 5-6 (Gal 5:1-6:18).

Pengajaran tentang orang-orang Kristen hidup dalam kemerdekaan dari hukum Taurat

Dalam bagian ini Rasul Paulus menjelaskan bahwa bila Yesus Kristus sudah membebaskan orang

percaya dari Hukum Taurat, mengapa harus memberikan diri hidup di dalam perhambaan Hukum

Taurat lagi.

Pendalaman

1. Bacalah pasal Gal 5:1-6,13-26.

Tanyakan: Apakah yang terpenting bagi seorang Kristen?

(lihat ayat 6; Gal 5:6).

Bagaimanakah orang Kristen mempergunakan kemerdekaannya?

(ayat 13-15; Gal 5:13-15).

Apakah yang dikatakan tentang buah-buah daging?

(Gal 5:19-21).

Apakah yang dikatakan tentang buah-buah Roh?

(Gal 5:22).

2. Bacalah pasal Gal 6:11.

Tanyakan: Apakah yang dihasilkan perbuatan manusia?


Bagaimanakah perintah Allah tentang sikap orang Kristen

terhadap sesamanya?

II. Kesimpulan

Melalui Kitab Galatia ini, jelaslah kita lihat bahwa orang Kristen tidak berada di bawah Hukum Taurat

lagi. Orang Kristen sudah merdeka dari perhambaan Hukum Taurat, sebab Injil Yesus Kristus lebih

berkuasa daripada Hukum Taurat. Tetapi walaupun demikian orang Kristen tidaklah boleh

mempergunakan kemerdekaannya itu dengan sembarangan.

Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab

1. Siapakah yang menulis Kitab Galatia?

2. Apakah isi pengajaran Kitab Galatia?

3. Apakah arti kemerdekaan bagi orang Kristen?

4. Mengapakah orang Kristen tidak berada di bawah perhambaan hukum Taurat?

2:20 namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di
dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam
Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.

3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena
kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!”

4:4 Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang
perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.

4:5 Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima
menjadi anak.

4:26 Tetapi Yerusalem sorgawi adalah perempuan yang merdeka, dan ialah ibu kita.

5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan,
kesetiaan,

5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

6:7 Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu
juga yang akan dituainya.

6:10 Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua
orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.

EFESUS
Latar Belakang

Paulus menulis Surat-suratnya , dari abad ke-16 (Blaffer Foundation Collection, Houston , Texas ).

Surat Efesus ini, ditulis oleh Paulus ketika dia berada di dalam penjara. Ketika Paulus mengirimkan
surat kepada jemaat Efesus, tentu saja dia mempunyai tujuan dan ada hal yang menjadi motifasi dia
untuk menulis surat tersebut. [2] Tujuan Paulus menulis surat kepada jemaat Efesus, didukung oleh
keadaan masyarakat Efesus Diarsipkan 18-01-2021 di Wayback Machine . pada saat itu. Keadaan
masyarakat Efesus pada saat itu masih melakukan penyembahan terhadap Dewa Yunani. Dewa
yang mereka sembah pada saat itu adalah mereka sebut dewi Artemis . Mereka memahami dengan
tidak percaya bahwa dewi Artemis ini adalah Dewa Kesuburan. Selain itu mereka juga melakukan
penyembahan dan tunduk kepadaKaisar . Melihat keadaan ini tergeraklah hati Paulus untuk
mengirimkan suratnya kepada jemaat di Efesus.
Surat ini berisikan nasihat, perintah, dan himbauan untuk hidup dalam Kristus . [3] Dalam surat ini
penulisnya menekan Rencana Tuhan agar "Seluruh alam, baik yang di surga maupun yang di bumi ,
menjadi satu dengan Kristus sebagai kepala" (1:10). [4] Surat ini juga merupakan seruan kepada
umat Tuhan supaya mereka menghayati makna rencana agung dari Tuhan itu untuk
mempersatukan seluruh umat manusia melalui Yesus Kristus . [4]
Di bagian pertama surat Efesus ini dikemukakan bagaimana penyatuan itu terjadi. Untuk
menjelaskan hal itu ia menceritakan bagaimana Tuhan telah memilih umat-Nya, bagaimana Tuhan
melalui Yesus Kristus, Anak-Nya,mengampuni dan membebaskan umat-Nya dari dosa, dan
bagaimana janji Tuhan itu dijamin oleh Roh Kudus . Di bagian kedua, diserukan kepada para
pembacanya agar mereka hidup rukun dalam kesatuan mereka sebagai umat yang percaya kepada
Kristus dapat terlaksana.
Untuk menunjukkan bahwa umat Tuhan sudah menjadi satu karena bersatu dengan Kristus, penulis
memakai beberapa kiasan. Jemaat adalah seperti tubuh dengan Kristus sebagai kepalanya, atau
seperti sebuah bangunan yang batu sendinya ialah Kristus, atau seperti
seorang isteri dengan Kristus sebagai suaminya. Penulis sangat terharu ketika mengingat akan
rahmat Tuhan melalui Kristus, sehingga ungkapan-ungkapan yang dipakainya dalam suratnya
menunjukkan bahwa hatinya semakin meluap dengan perasaan syukur dan pujian kepada
Tuhan. Segala sesuatu ditinjaunya dari segi Kristus, dari segi pengurbanan-Nya, pengampunan-
Nya, kebaikan hati-Nya dan kesucian-Nya.
Waktu penulisan
Surat ini diyakini ditulis pada akhir musim panas (sekitar Agustus - September ) tahun 58
M. [5] Pendapat lain memberi perkiraan tahun 57-59. [6]
Ayat-ayat terkenal

 Efesus 2:8–9 : Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil
usahamu, tetapi mempersembahkan kepada Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada
orang yang memegahkan diri.
 Efesus 2:10 : Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Yesus Kristus untuk melakukan
pekerjaan yang baik, yang telah dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di
dalamnya.
 Efesus 2:19–20 : Begitulah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan
sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas
dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
 Efesus 6:11–12 : Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan
melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi
melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu
dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
 Efesus 6:14–18 : Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan
keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk meliput Injil damai sejahtera; dalam segala
keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan
semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu
firman Allah, dalam segala doa dan permohonan.
Isi Kitab
Surat Efesus dibagi menjadi 6 pasal. [7]
Pasal 1
Terdiri dari 23 ayat. Pasal pertama berisi salam Paulus bagi jemaat Efesus, menceritakan tentang
kekayaan orang-orang yang terpilih, dan untuk pengertian tentang kemuliaan Kristus
Pasal 2
Terdiri dari 22 ayat. Pasal kedua ini menceritakan bahwa semua orang percaya ada dalam kasih
karunia, dan dipersatukan dalam Kristus.
Pasal 3
Terdiri dari 21 ayat. Pasal ketiga ini berisi tentang rahasia panggilan bagi orang-orang bukan
Yahudi, dan doa Paulus bagi jemaat Efesus.
Pasal 4
Terdiri dari 32 ayat. Pasal ini berisi tentang persekutuan jemaat dan karunia yang berbeda-beda,
dan maksud dari manusia baru.
Pasal 5
Terdiri dari 33 ayat; berisikan tentang perilaku hidup sebagi anak-anak terang, dan kasih Kristus
adalah dasar hidup suami isteri.
Pasal 6
Terdiri dari 24 ayat. Berisikan tentang ketaatan dan kasih terhadap orang menjadi tuan kita di dunia,
sebagaimana kita taat dan mencintai Kristus, serta perlengkapan-perlengkapan rohani. Pada akhir
pasal 6 ini, Paulus menutupnya dengan salam kepada jemaat Efesus, yaitu "Kasih karunia
menyertai semua orang yang mencintai Tuhan kita Yesus Kristus dengan kasih yang tidak binasa".
Pendirian gereja di Efesus
Kedatangan Paulus yang pertama dan tergesa-gesa dalam periode 3 bulan ke Efesus dicatat
pada Kisah Para Rasul 18:19–21 . Pekerjaan yang dimulainya kemudian dilanjutkan
oleh Apolos bersama Akwila dan Priskila . [8] Pada kunjungan kedua di awal tahun berikutnya, Paulus
tinggal di Efesus selama "tiga tahun", karena dia melihat "di sini banyak kesempatan perlindungan
untuk mengerjakan pekerjaan yang besar dan penting, meski ada banyak penentang." [9] dan gereja
di sana dibangun dan diperkuat berkat kerja kerasnya di sana. [10] Dari Efesus, Injil menyebar ke luar
daerah "hampir di seluruh Asia (Kecil) ." [11]Firman Allah "bertumbuh dan berkuasa dengan kuat"
sekalipun ia mengalami banyak tentangan dan penganiayaan.
Pada perjalanan terakhirnya ke Yerusalem , kapal rasul Paulus berlabuh di Miletus , maka dia
mengutus orang untuk memanggil para penatua jemaat di Efesus untuk datang menemuinya dan
dia memberikan wejangan pengutusan perpisahannya karena tidak berharap dapat melihat mereka
lagi. [12]
Berikut adalah sejumlah kata paralel atau frase khusus yang dapat dirahasiakan antara surat ini dan
pesan pengutusannya kepada jemaat Efesus di Miletus :

1. Kisah Para Rasul 20:19 = Efesus 4:2 . ταπεινοφροσύνη tapeinophrosynē , kerendahan


hati, rendah hati.
2. Kisah Para Rasul 20:27 = Efesus 1:11 . βουλή boulé , maksud (Allah), rencana pasti (ilahi).
3. Kisah Para Rasul 20:32 = Efesus 3:20 . δύναμαι dinamis , kuasa, kemampuan,
kesanggupan untuk bertindak.
4. Kisah Para Rasul 20:32 = Efesus 2:20 : οἰκοδομέω oikodomeó , dibangun (di atas suatu
landasan/dasar).
5. Kisah Para Rasul 20:32 = Efesus 1:14,18 : κληρονομία klēronomia , artinya "warisan,
hadiah yang menjual" ( bahasa Inggris : warisan, warisan ) atau " bagian (yang ditentukan-
Nya bagi orang-orang kudus)."
Pengutipan
Surat Efesus ditemukan pada dua kanon paling tua, susunan Marcion (yang diberi judul “Surat
Laodikea”) dan Kanon Muratori . Juga dikutip oleh para bapa gereja seperti Klemens dari Roma,
Hermas, Barnabas, Ignatius, dan Polikarpus , demikian pula Tertullian , Klemens dari Aleksandria ,
dan Origenes . Naskah ini juga dijumpai di antara surat-surat Paulus pada Papirus 46 , salah satu
naskah tertua yang diperkirakan dibuat pada abad ke-2, meskipun ada yang berpendapat dibuat
pada tahun 70 M. [13]
Lihat pula
1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan
kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.

2:19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari
orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,

4:3 Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera:

4:4 satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang
terkandung dalam panggilanmu,

4:5 satu Tuhan, satu iman, satu baptisan,

4:6 satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.

4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam
kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.

6:10 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya.

6:16 dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat
memadamkan semua panah api dari si jahat,

6:17 dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,
FILIPI
KEPERCAYAAN DAN KEHIDUPAN KRISTEN

Buku "Kepercayaan dan Kehidupan Kristen" ini berisi topik-topik pelajaran Kristen yang dapat

menolong hamba-hamba Tuhan dalam pelayanan mereka. Setiap pelajaran penting dilengkapi dengan

ayat-ayat Alkitab yang menjadi dasar dari pelajaran tersebut.

Di dalam versi elektronik, Indeks buku ini dibagi menjadi "Indeks Bab" di mana kita bisa melihat

secara utuh setiap Bab yang akan dipilih. Sistem pengindeksan semacam ini merupakan standar kami

untuk materi yang berbentuk buku. Anda akan menemukannya dalam buku-buku yang lain.

- YLSA -

AJARAN-AJARAN UTAMA KITAB-KITAB DALAM PERJANJIAN BARU

11. KITAB FILIPI

Tujuan

Supaya orang Kristen mengerti pentingnya pemeliharaan terhadap persekutuan dan kesatuan dengan

Kristus sebagai Tuhan dan Rajanya, sehingga Injil dapat disebarluaskan.

Pendahuluan

Penulis  : Rasul Paulus.

Tahun  : Sekitar tahun 61 sesudah Masehi.

Penerima: Jemaat Kristen di kota Filipi. (Dan juga semua orang percaya di seluruh dunia).

Isi Kitab: Kitab Filipi terbagi atas 4 pasal. Di dalamnya kita dapat melihat dengan jelas ajaran Rasul

Paulus tentang kesukacitaan hidup di dalam Tuhan Yesus.

I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Filipi

1. Pasal 1 (Fili 1:1-30).

Pengajaran bahwa Kristus adalah hidup orang percaya

Dalam bagian ini, Rasul Paulus menyatakan bahwa seluruh hidupnya adalah untuk memberitakan

Injil, baik melalui perkataan maupun melalui perbuatan/sikap hidup.

Pendalaman

1. Bacalah pasal Fili 1:21-22.

Tanyakan: Apakah arti hidup bagi Rasul Paulus?

Dan bagaimanakah dengan saudara?


2. Bacalah pasal Fili 1:27.

Tanyakan: Apakah perintah Rasul Paulus untuk hidup berbuah?

2. Pasal 2 (Fili 2:1-30).

Pengajaran tentang kehidupan Kristus merupakan teladan bagi kehidupan orang

Kristen

Dalam bagian ini, Rasul Paulus mengajarkan bahwa kerendahan hati, kelemahlembutan, kasih,

kesabaran dsb. dari sikap hidup Tuhan Yesus, merupakan teladan bagi hidup segenap orang

Kristen.

Pendalaman

Bacalah pasal Fili 2:1-4,11.

Tanyakan: Apakah yang ada di dalam Tuhan Yesus?

Mengapakah Tuhan Yesus dipermuliakan?

3. Pasal 3 (Fili 3:1-21).

Pengajaran tentang pengenalan akan Kristus sebagai kebahagiaan bagi kehidupan

orang Kristen

Pendalaman

Bacalah pasal Fili 3:1-11. Tanyakan: Apakah yang dikehendaki oleh Rasul Paulus dalam ayat 10

(Fili 3:10)? Apakah yang diperoleh dari mengenal Kristus ayat 11 (Fili 3:11)?

4. Pasal 4 (Fili 4:1-23).

Pengajaran tentang Kristus sebagai pendamaian bagi kehidupan orang Kristen

Pendalaman

Bacalah ayat (Fili 4:1-4,8-9). Tanyakan: Apakah yang diperintahkan oleh Rasul Paulus dalam

ayat 2 (Fili 4:2)? Apakah yang harus dilakukan oleh orang Kristen menurut ayat 8-9 (Fili 4:8-9)?

II. Kesimpulan

Dalam Kitab Filipi, Rasul Paulus mengajarkan bahwa kehidupan yang bersukacita senantiasa ada di

dalam Tuhan Yesus, walaupun di dalam kesulitan dan kesusahan.

Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab

1. Siapakah penulis Kitab Filipi?

2. Apakah pokok pengajaran Kitab Filipi?

3. Kehidupan siapakah yang harus menjadi teladan bagi orang Kristen?

Anda mungkin juga menyukai