Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGELOLAAN PENDIDIKAN DAN KEPEMIMPINAN


TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEPALA SEKOLAH SEBAGAI
PEMIMPIN PENDIDIKAN
DOSEN PENGAMPU : Eni Desfitri,S.Pd, MPd

Kelompok 3:

Restia Ningsih
(2110013121001)
Zuratun Naimah
(2110013121005)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS BUNG HATTA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun sebagai
salah satu tugas mata kuliah Pengelolaan Pendidikan dan Kepemimpinan di Program Studi
Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

Makalah ini membahas tentang Pengelolaan Kesiswaan seperti konsep dasar, fungsi, prinsip-
prinsip dan tujuan. Kami ucapkan terima kasih kepada ibu Eni Desfitri,S.Pd, MPd selaku dosen
pembimbing mata kuliah ini. Kami berharap makalah ini dapat memberikan informasi dan
pengetahuan yang bermanfaat bagi pembaca, khususnya mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris.

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca untuk
perbaikan di masa mendatang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Padang, 01 Maret 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
BAB 1...........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
1. Latar Belakang masalah...................................................................................................................4
2. Rumusan Masalah...........................................................................................................................4
3. Tujuan..............................................................................................................................................4
BAB 2...........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5
A. Tugas Pokok Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin..............................................................................5
1. Fungsi dan Tujuan Pengelolaan Kesiswaan..................................................................................5
2. Prinsip-prinsip Pengelolaan Kesiswaan........................................................................................7
3. Kegiatan Manajemen Kesiswaan.................................................................................................7
4. Evaluasi Kegiatan Kesiswaan........................................................................................................8
A. Tugas Pokok Dan Fungsi Kepala Sekolah Menurut Permendikbud..................................................8
B. Tupoksi Kepala Sekolah...................................................................................................................9
A. Merencanakan Program..................................................................................................................9
B. Melaksanakan Program...................................................................................................................9
C. Melaksanakan Pengawasan...........................................................................................................10
D. Melaksanakan Kepemimpinan Sekolah.........................................................................................10
E. Menerapkan Sistem Informasi Sekolah..........................................................................................11
C. Tugas Pokok Dan Fungsi Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin Dan Manajer Sekolah......................12
A. Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin............................................................................................12
B. Kepala Sekolah Sebagai Manajer...................................................................................................12
BAB 3.........................................................................................................................................................14
KESIMPULAN.............................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................15

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang masalah

Kepala Sekolah adalah suatu komponen pendidik yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas
pendidikan. Kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi
Sekolah, pembinaan kependidikan lainya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana.
Keberhasilan sekolah menujukan bahwa kepala sekolah adalah mereka yang banyak mengetahui tugas-
tugas mereka dan mereka yang menetukan irama bagi sekolah mereka. Kepala sekolah adalah mengelola
penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Seterusnya juga harus mampu
mengembangkan konsep pelaksanaan tugas tersebut secara baik, agar dinamika tugas yang dilakukan
berlangsung secara variatif dan didasarkan pada situasi dan kondisinya.

Keberhasilan kepala sekolah adalah keberhasilan kepala sekolah yang berhasil apabila memahami
keberadaan sekolah sebagai organisasi yang kompleks, dan mampu mengembangkan kemampunan
menejernya secara baik. Kepala sekolah harus memampuan strategis yang tepat untuk mendayagunakan
tenaga kependidikan melalui kerjasama atau koperatif, meningkatkan profesinya, dan mendorong
keterlibatan seluruh tenaga kependidikan dalam berbagai kegiatan yang menjunjung program sekolah.

2. Rumusan Masalah

1. Apa konsep dasar pengelolaan kesiswaan?


2. Apa tujuan, fungsi, prinsip pengelolaan kesiswaan?
3. Bagaimana ruang lingkup pengelolaan kesiswaan?

3. Tujuan

1. Untuk mengetahui konsep dasar pengelolaan kesiswaan.


2. Untuk mengetahui tujuan, fungsi, prinsip pengelolaan kesiswaan.
3. Untuk mengetahui ruang lingkup pengelolaan kesiswaan.

4
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Tugas Pokok Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin

Pemimpin (leader) adalah seorang yang mempunyai sifat-sifat kepemimpinan personality atau
authority (berwibawa). Ia disegani dan memiliki wibawa terhadap bawahannya karena
kecakapan dan kemampuan serta didukung oleh perilakunya yang baik. Pemimpin juga harus
bisa memimpin organisasi formal dan informal, serta menjadi panutan bagi para bawahannya.
Biasanya kepemimpinannya adalah bertipe partisipatif leader dan berfalsafah pimpinan untuk
bawahan.

Kepemimpinan dalam bidang pendidikan lebih mengarah kepada pendayagunaan seluruh potensi
organisasi serta memposisikan bawahan sebagai penentu keberhasilan pencapaian organisasi,
maka sentuhan terhadap faktor-faktor yang dapat meningkatkan moral kerja dan semangat untuk
berprestasi menjadi fokus utama. Sehingga pimpinan memiliki fungsi dasar mengarahkan dan
menggerakkan seluruh bawahannya untuk bergerak pada arah atau tujuan yang sama.

Tugas pokok kepala sekolah sebagai pemimpin adalah mengatur situasi, mengendalikan kegiatan
kelompok / organisasi / lembaga, dan dapat menjadi juru bicara kelompok. Dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya, terutama untuk mendayagunakan masyarakat dan lingkungan sekitar,
kepala sekolah dituntut untuk berperan ganda, baik sebagai catalyst, solution givers, process
helpers, dan resource linker.

Sebagai Catalyst, maksudnya adalah kepala sekolah mampu meyakinkan pihak lain akan
perlunya perubahan kepada kondisi yang lebih baik. Solution giver, artinya kepala sekolah
mengingatkan tentang tujuan akhir dari perubahan. Process helper, artinya kepala sekolah ikut
terlibat membantu kelancaran proses perubahan, menyelesaikan masalah dan membina hubungan
antar pihak terkait. Sedangkan Resource linker, artinya kepala sekolah dapat menghubungkan
orang dengan sumber dana yang dibutuhkan.

4. Fungsi dan Tujuan Pengelolaan Kesiswaan

 Fungsi pengelolaan kesiswaan:

Secara umum, fungsi manajemen kesiswaan adalah sebagai sarana bagi peserta didik untuk
mengembangkan diri sebaik mungkin baik dari segi kepribadian, aspek sosial, aspirasi,

5
kebutuhan, serta segi potensi peserta didik yang lain. Mengacu pada penjelasan tersebut dapat
dilihat bahwa fungsi manajemen kesiswaan dalam lingkup yang lebih terperinci adalah sebagai
berikut :

a. Fungsi yang berhubungan dengan pengembangan individualitas peserta didik.

Dengan fungsi ini peserta didik diharapkan dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya
tanpa hambatan, adapun potensi-potensi tersebut meliputi kemampuan umum yaitu kecerdasan,
dan kemampuan khusus yaitu bakat, serta kemampuan lainnya.

b. Fungsi yang berhubungan dengan pengembangan segi sosial peserta didik.

Fungsi ini berkaitan erat dengan hakikat peserta didik mampu bersosialisasi dengan teman
sebayanya, dengan orang tuanya, dengan keluarganya dengan lingkungan sekolahnya.

c. Fungsi yang berhubungan dengan penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik.

Dengan fungsi ini diharapkan peserta didik dapat menyalurkan hobi sera minat mereka, karena
hal ini dapat mendukung pengembangan diri siswa secara keseluruhan.

d. Fungsi yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik.

Fungsi ini membuat peserta didik sejahtera dalam menajalani hidupnya, sebab jika hidup seorang
peserta didik sejahtera maka ia akan memikirkan kesejahteraan sebayanya.

 Tujuan pengelolaan kesiswaan

Sedangkan, tujuan manajemen kesiswaan adalah untuk mengatur


kegiatan siswa di sekolah agar kegiatan-kegiatan yang dilakukan dapat menunjang proses
pembelajaran di lembaga pendidikan secara optimal, sehingga kegiatan pembelajaran dapat
berjalan lancar, tertib dan teratur. Selain itu, manajemen kesiswaan juga bertujuan untuk
menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang baik. Adapun tujuan manajemen kesiswaan secara
khusus adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan psikomotorik siswa
b. Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan),
bakat, dan minat siswa
c. Menyalurkan aspirasi, harapan, dan memenuhi harapan siswa.

- Komponen tujuan, yaitu komponen kurikulum yang menjadi target atau sasaran yang harus
dicapai dari melaksanakan kurikulum. Tujuan kurikulum dapat dispesifikasikan ke dalam tujuan
pembelajaran umum atau tujuan pembelajaran khusus.
- Komponen isi, yaitu komponen kurikulum yang berisi materi atau substansi pembelajaran yang
relevan dengan tujuan kurikulum. Isi kurikulum dapat berupa fakta, konsep, prinsip, teori, atau
nilai.

6
- Komponen strategi, yaitu komponen kurikulum yang berisi cara atau metode yang digunakan
dalam proses pembelajaran. Strategi kurikulum dapat berupa pendekatan, model, metode, teknik,
atau media pembelajaran.
- Komponen pengukuran, yaitu komponen kurikulum yang berisi alat atau prosedur yang
digunakan untuk menilai ketercapaian tujuan kurikulum. Pengukuran kurikulum dapat berupa
tes, observasi, portofolio, atau rubrik.
- Komponen sumber belajar, yaitu komponen kurikulum yang berisi bahan atau sumber
informasi yang mendukung proses pembelajaran. Sumber belajar kurikulum dapat berupa buku
teks, buku referensi, jurnal ilmiah, internet, atau lingkungan sekitar.

5. Prinsip-prinsip Pengelolaan Kesiswaan

 Prinsip-prinsip pengelolaan kesiswaan:

Pada dasarnya kegiatan dalam manajemen kesiswaan merupakan proses pembinaan dan
pengembangan potensi siswa secara optimal. Untuk mencapai tujuan dan fungsi manajemen
kesiswaan terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam proses pelaksanaannya.
Adapun prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut :
a. Dalam pengembangan program manajemen kesiswaan, penyelenggara harus mengacu pada
peraturan yang berlaku pada saat program dilaksanakan
b. Manajemen kesiswaan dipandang sebagai bagian keseluruhan manajemen sekolah.
c. Segala bentuk kegiatan manajemen kesiswaan haruslah mengemban misi pendidikan dan
dalam rangka mendidik siswa.
d. Kegiatan-kegiatan manajemen kesiswaan haruslah diupayakan untuk mempersatukan siswa
yang mempunyai keragaman latar belakang dan meiliki banyak perbedaan.
e. Kegiatan manajemen kesiswaan haruslah dipandang sebagai pengaturan terhadap
pembimbingan siswa.
f. Kegiatan manajemen kesiswaan haruslah dipandang mendorong dan memacu kemandirian
siswa.
g. Kegiatan manajemen kesiswaan haruslah fungsional bagi kehidupan siswa, baik di sekolah
lebih-lebih dimasa depan.Langkah-langkah pengembangan kurikulum adalah:

6. Kegiatan Manajemen Kesiswaan

 Penerimaan Peserta Didik Baru


Penerimaan peserta didik baru adalah salah satu kegiatan paling awal di sebuah lembaga,
biasanya dilaksanakan dengan melakukan proses seleksi para calon peserta didik dan siswa yang
telah memenuhi syarat tertentu untuk memperoleh pendidikan pada bentuk satuan pendidikan,
mengikuti suatu jenjang pendidikan atau jenjang pendidikan lebih tinggi. Tujuan penerimaan
peserta didik baru adalah untuk menghimpun, menyeleksi, dan menempatkan calon peserta didik
menjadi peserta didik pada jenjang dan jalur pendidikan tertentu.

 Pengelompokan Peserta Didik


Pengelompokan atau Grouping adalah pengelompokan peserta didik berdasarkan karakteristik-
karakteristiknya. Peserta didik baru dikelompokkan dengan hasil tes NUN atau tes dan rasio pria-

7
wanita. Menurut hindyat sutopo dalam suruni dasar-dasar pengelompokan peserta didik yaitu
berdasarkan atas kemampuan peserta didik diantaranya: Friendship Grouping, Achievment
Grouping, Aptitude Grouping, Attention or Interest Grouping, Intelligence Grouping.
Pengelompokan peserta didik berdasarkan atas perhatian atau minat yang didasari kesenangan.
Pengelompokan peserta didik berdasarkan atas perhatian atau minat yang didasari kesenangan.

 Pembinaan Kesiswaan
Pembinaan kesiswaan adalah bagian dari manajemen kesiswaan yang bertujuan untuk mencetak
lulusan berkualitas dari setiap lembaga pendidikan yang ada.

7. Evaluasi Kegiatan Kesiswaan

Evaluasi merupakan sebuah tindakan atau sebuah proses guna menentukan nilai dari sesuatu.
Evaluasi kegiatan kesiswaan berarti sebuah kegiatan menilai proses dan hasil belajar siswa baik
berupa kegiatan kurikuler, ko-kurikuler, ataupun ekstrakurikuler. Kegiatan evaluasi bertujuan
untuk melihat kemajuan belajar peserta didik dalam hal penguasaan materi yang telah
dipelajarinya sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Adapun tujuan dari evaluasi
kegiatan kesiswaan adalah sebagai berikut :

1) Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan peserta didik dalam mencapai
tujuan yang diharapkan
2) Memungkinkan seorang pendidik menilai aktivitas atau pengalaman yang di dapat
3) Menilai metode mengajar yang digunakan
4) Merangsang kegiatan peserta didik
5) Menenukan sebab-sebab kemajuan atau kegagalan belajar peserta didik
6) Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan, perkembangan serta bakat siswa yang
bersangkutan
7) Untuk memperbaiki mutu pelajaran atau cara belajar dan metode mengajar.

A. Tugas Pokok Dan Fungsi Kepala Sekolah Menurut Permendikbud

Menurut Permendiknas No 28 Tahun 2010 Pasal 12 tentang penugasan guru sebagai


kepala sekolah, kepala sekolah adalah seorang guru yang mendapat tugas tambahan sebagai
kepala sekolah/madrasah yang kinerjanya dinilai secara kumulatif selama 4 tahun dan menjadi
dasar promosi maupun demosi. Dengan penerapan 8 standar nasional itulah mengharuskan
kepala sekolah bekerja secara profesional agar berdampak pada peningkatan mutu pendidikan itu
sendiri. Oleh karena itu, penting untuk diketahui tentang rincian tugas kepala sekolah menurut
Permendikbud.
 
Ciri Kepala Sekolah Profesional
Seorang kepala sekolah profesional memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. jujur dan berintegritas tinggi
2. kompetensi tinggi

8
3. harapan yang tinggi (high expectation)
4. tingginya kualitas kerja
5. motivasi yang kuat untuk mencapai tujuan
6. kuatnya komitmen
7. menjadi teladan bagi yang lain
8. kecintaan terhadap profesi
9. mampu berpikir strategis
10. visioner
11. memiliki kode etik
12. memiliki lembaga profesi
13. menjadi agen perubahan

B. Tupoksi Kepala Sekolah

Masih menurut Permendiknas No 28 Tahun 2010, pada pasal 12 ayat 4 disebutkan penilaian
kinerja kepala sekolah meliputi 3 aspek:
1. usaha pengembangan sekolah/madrasah dilakukan selama menjabat sebagai kepala
sekolah/madrasah
2. peningkatan kualitas sekolah/madrasah berdasarkan 8 standar nasional pendidikan di
bawah kepemimpinan kepala sekolah yang bersangkutan
3. usaha pengembangan profesionalisme sebagai kepala sekolah/madrasah

Dengan memperhatikan Peraturan Menteri tersebut, maka penjabaran tupoksi kepala sekolah
mengacu pada ketiga poin di atas. Selain itu tupoksi kepala sekolah juga harus mengacu pada
Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang standar pengelolaan sekolah, meliputi (1)
perencanaan program, (2) pelaksanaan rencana kerja, (3) pengawasan dan evaluasi, (4)
kepemimpinan sekolah, (5) sistem informasi sekolah. Berikut ini tugas pokok kepala sekolah:

A. Merencanakan Program
1. Merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan visi sekolah.
2. Merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan misi sekolah.
3. Merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan tujuan sekolah.
4. Membuat Rencana Kerja Sekolah (RKS) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
(RKAS).
5. Membuat perencanaan program induksi.

B. Melaksanakan Program
1. Menyusun program kerja sekolah
2. Menyusun struktur organisasi
3. Menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan sekolah per semester maupun tahunan;
4. Menyusun manajemen kesiswaan yang meliputi:
1. melaksanakan penerimaan peserta didik baru (PPDB);
2. memberikan layanan konseling kepada peserta didik;
3. melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler dan kokurikuler untuk peserta didik;
4. melakukan pembinaan prestasi unggulan;

9
5. melakukan kegiatan pelacakan terhadap alumni;
5. Menyusun kurikulum, kalender pendidikan, dan kegiatan pembelajaran;
6. Manajemen pendidik dan tenaga kependidikan;
7. Manajemen sarana dan prasarana;
8. Membimbing guru pemula;
9. Mengelola keuangan sekolah dan pembiayaannya;
10. Mengelola lingkungan dan budaya sekolah;
11. Memberdayakan peran serta masyarakat dan kemitraan sekolah;
12. Melaksanakan program induksi

C. Melaksanakan Pengawasan
1. Melaksanakan program supervisi.
2. Melaksanakan Evaluasi Diri Sekolah (EDS)
3. Melaksanakan evaluasi dan pengembangan kurikulum
4. Mengevaluasi pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan (PTK)
5. Menyiapkan seluruh kelengkapan akreditasi sekolah

D. Melaksanakan Kepemimpinan Sekolah


1. menjabarkan visi ke dalam misi target mutu;
2. merumuskan tujuan dan target mutu yang akan dicapai;
3. menganalisis tantangan, peluang, kekuatan, dan kelemahan sekolah/madrasah;
4. membuat rencana kerja strategis dan rencana kerja tahunan untuk pelaksanaan
peningkatan mutu;
5. bertanggung jawab dalam membuat keputusan anggaran sekolah/madrasah;
6. melibatkan guru, komite sekolah dalam pengambilan keputusan penting
sekolah/madrasah. Dalam hal sekolah/madrasah swasta, pengambilan keputusan tersebut
harus melibatkan penyelenggara sekolah/madrasah;
7. berkomunikasi untuk menciptakan dukungan intensif dari orang tua peserta didik dan
masyarakat;
8. menjaga dan meningkatkan motivasi kerja pendidik dan tenaga kependidikan dengan
menggunakan sistem pemberian penghargaan atas prestasi dan sangsi atas pelanggaran
peraturan dan kode etik;
9. menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif bagi peserta didik;
10. bertanggung jawab atas perencanaan partisipatif mengenai pelaksanaan kurikulum;
11. melaksanakan dan merumuskan program supervisi, serta memanfaatkan hasil supervisi
untuk meningkatkan kinerja sekolah/madrasah;
12. memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan
kepercayaan yang diberikan kepadanya;
13. memfasilitasi pengembangan, penyebarluasan, dan pelaksanaan visi pembelajaran yang
dikomunikasikan dengan baik dan didukung oleh komunitas sekolah/madrasah;
14. membantu, membina, dan mempertahankan lingkungan sekolah/madrasah dan program
pembelajaran yang kondusif bagi proses belajar peserta didik dan pertumbuhan
profesional para guru dan tenaga kependidikan;
15. menjamin manajemen organisasi dan pengoperasian sumber daya sekolah/madrasah
untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat, efisien, dan efektif;

10
16. menjalin kerja sama dengan orang tua peserta didik dan masyarakat, dan komite
sekolah/madrasah menanggapi kepentingan dan kebutuhan komunitas yang beragam, dan
memobilisasi sumber daya masyarakat;
17. memberi contoh/teladan/tindakan yang bertanggung jawab;
18. mendelegasikan sebagian tugas dan kewenangan kepada wakil kepala sekolah sesuai
dengan bidangnya;
19. merencanakan pelaksanaan Program Induksi Guru Pemula (PIGP) di Sekolah/Madrasah;
20. menyiapkan Buku Pendoman Pelaksanaan Program Induksi di sekolah dan dokumen
terkait seperti KTSP, silabus, peraturan dan tata tertib sekolah baik bagi guru maupun
bagi siswa, prosedur-prosedur P3K, prosedur keamanan sekolah;
21. melakukan analisis kebutuhan guru pemula;
22. menunjuk pembimbing dari guru yang dianggap layak (profesional)
23. membuat surat keputusan pengangkatan guru menjadi pembimbing bagi guru pemula;
24. menjadi pembimbing, jika pada satuan pendidikan yang dipimpinnya tidak terdapat guru
yang memenuhi kriteria sebagai pembimbing;
25. mengajukan pembimbing dari satuan pendidikan lain kepada dinas pendidikan terkait jika
tidak memiliki pembimbing dan kepala sekolah/madrasah tidak dapat menjadi
pembimbing;
26. memantau secara reguler proses pembimbingan dan perkembangan guru pemula;
27. memantau kinerja guru pembimbing dalam melakukan pembimbingan;
28. melakukan observasi kegiatan mengajar yang dilakukan guru pemula dan memberikan
masukan untuk perbaikan;
29. memberi penilaian kinerja kepada guru pemula;
30. menyusun Laporan Hasil Penilaian Kinerja untuk disampaikan kepada Kepala Dinas
Pendidikan dengan mempertimbangkan masukan dan saran dari pembimbing, pengawas
sekolah/ madrasah, dan memberikan salinan laporan tersebut kepada guru pemula;
31. memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan
kepercayaan yang diberikan kepadanya;
32. memfasilitasi pengembangan, penyebarluasan, dan pelaksanaan visi pembelajaran yang
dikomunikasikan dengan baik dan didukung oleh komunitas sekolah/madrasah;
33. membantu, membina, dan mempertahankan lingkungan sekolah/madrasah dan program
pembelajaran yang kondusif bagi proses belajar peserta didik dan pertumbuhan
profesional para guru dan tenaga kependidikan;
34. menjamin manajemen organisasi dan pengoperasian sumber daya sekolah/madrasah
untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat, efisien, dan efektif;
35. menjalin kerja sama dengan orang tua peserta didik dan masyarakat, dan komite
sekolah/madrasah menanggapi kepentingan dan kebutuhan komunitas yang beragam, dan
memobilisasi sumber daya masyarakat;
36. memberi contoh/teladan/tindakan yang bertanggung jawab;
37. mendelegasikan sebagian tugas dan kewenangan kepada wakil kepala sekolah sesuai
dengan bidangnya
E. Menerapkan Sistem Informasi Sekolah
1. menciptakan atmosfer akademik yang kondusif dengan membangun budaya sekolah
untuk menciptakan suasana yang kompetitif bagi siswa, rasa tanggung jawab bagi guru
dan karyawan, menimbulkan rasa nyaman dalam bekerja dan belajar, menumbuhkan
kesadaran tentang arti penting kemajuan, dan menumbuhkan kedisiplinan tinggi;

11
2. melakukan penataan tugas dan tanggung jawab yang jelas bagi warga sekolah berbasis
kinerja;
3. menjalinan kerjasama dengan pihak lain;
4. didukung oleh penerapan TIK dalam manajemen sekolah;
5. didukung oleh kepemimpinan/manajerial yang kuat, dan memiliki tingkat sustainabilitas
tinggi;

C. Tugas Pokok Dan Fungsi Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin Dan Manajer
Sekolah

Salah satu tugas kepala sekolah yang paling krusial adalah perannya sebagai pemimpin dan
manajer. Memahami tugas dan fungsi kepala sekolah sebagai pemimpin dan manajer dapat
membantu meningkatkan kinerja kepala sekolah secara umum, yang dapat berdampak pada
peningkatan mutu pendidikan di sekolah.

A. Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin


Pemimpin (leader) adalah seorang yang mempunyai sifat-sifat kepemimpinan personality atau
authority (berwibawa). Ia disegani dan memiliki wibawa terhadap bawahannya karena
kecakapan dan kemampuan serta didukung oleh perilakunya yang baik. Pemimpin juga harus
bisa memimpin organisasi formal dan informal, serta menjadi panutan bagi para bawahannya.
Biasanya kepemimpinannya adalah bertipe partisipatif leader dan berfalsafah pimpinan untuk
bawahan.

Kepemimpinan dalam bidang pendidikan lebih mengarah kepada pendayagunaan seluruh potensi
organisasi serta memposisikan bawahan sebagai penentu keberhasilan pencapaian organisasi,
maka sentuhan terhadap faktor-faktor yang dapat meningkatkan moral kerja dan semangat untuk
berprestasi menjadi fokus utama. Sehingga pimpinan memiliki fungsi dasar mengarahkan dan
menggerakkan seluruh bawahannya untuk bergerak pada arah atau tujuan yang sama.

Tugas pokok kepala sekolah sebagai pemimpin adalah mengatur situasi, mengendalikan kegiatan
kelompok / organisasi / lembaga, dan dapat menjadi juru bicara kelompok. Dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya, terutama untuk mendayagunakan masyarakat dan lingkungan sekitar,
kepala sekolah dituntut untuk berperan ganda, baik sebagai catalyst, solution givers, process
helpers, dan resource linker.

Sebagai Catalyst, maksudnya adalah kepala sekolah mampu meyakinkan pihak lain akan
perlunya perubahan kepada kondisi yang lebih baik. Solution giver, artinya kepala sekolah
mengingatkan tentang tujuan akhir dari perubahan. Process helper, artinya kepala sekolah ikut
terlibat membantu kelancaran proses perubahan, menyelesaikan masalah dan membina hubungan
antar pihak terkait. Sedangkan Resource linker, artinya kepala sekolah dapat menghubungkan
orang dengan sumber dana yang dibutuhkan.

B. Kepala Sekolah Sebagai Manajer

12
Apa itu pengertian manajer? Gorton & Alston dalam bukunya yang berjudul School Leadership
& Administration: Important Concepts, Casestudies, & Simulations mengemukakan bahwa
manager are people who do things right, are leaders all people who do the right things and good
managers handle the routine daily jobs. yang artinya: manajer adalah orang-orang yang
melakukan hal-hal dengan benar, adalah pemimpin semua orang yang melakukan hal-hal yang
benar dan manajer yang baik menangani pekerjaan rutin sehari-hari.

Kepala sekolah sebagai manajer memiliki peranan vital terhadap keberhasilan sebuah sekolah.
Kepala sekolah adalah pemimpin sekolah yang bertanggung jawab mewujudkan tujuan sekolah.
Menurut Wahjosumidjo, fungsi manajerial kepala sekolah tidak lepas dari kegiatan
merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan usaha anggota organisasi
serta memberdayakan sumber daya pendidikan yang tersedia secara optimal untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan.

1. Perencanaan (planning)
Menurut Rohmat dalam bukunya Kepemimpinan Pendidikan, Konsep dan Aplikasi mengatakan
bahwa sebagai manajer, kepala sekolah harus menjalaknkan fungsi manajemen yang
berhubungan dengan aspek perencanaan seperti:
a. menentukan tujuan sekolah
b. merumuskan program pendidikan
c. menyusun strategi pengembangan
d. menentukan standarisasi pencapaian tujuan

2. Pengorganisasian (organizing)
Masih dalam buku Wahjosumidjo, menurut Stoner, ada delapan macam fungsi seorang manajer
dalam suatu organisasi:
a. bekerja dengan dan melalui orang lain
b. bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan
c. mampu menghadapi berbagai persoalan, meski waktu dan sumber daya terbatas
d. berpikir realistis dan konseptual
e. menjadi juru penengah
f. berpikir seperti seorang politisi
g. mampu menjadi diplomat
h. mampu mengambil keputusan sulit

3. Penggerakan (actuating)
Penggerakan adalah aktivitas seorang manajer dalam memerintah, menugaskan, menjuruskan,
mengarahkan serta menuntun bawahan dan personil organisasi untuk melaksanakan pekerjaan-
pekerjaan dalam mencapai tujuan.

4. Pengawasan (controlling)
Menurut Ralph Tyler yang dikutip Arikunto dalam bukunya Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan
bahwa evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk mengukur sejauh mana,
dalam hal apa, dan bagaimana tujuan pendidikan sudah tercapai.
 

13
BAB 3
KESIMPULAN

Manajemen kesiswaan adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan
peserta didik, mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah.
Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar
kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancar, tertib dan teratur, serta mencapai tujuan
pendidikan sekolah. Fungsi manajemen kesiswaan adalah fungsi yang berkenaan dengan
pengembangan individualitas, pengembangan sosial, penyaluran aspirasi dan harapan,
pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan.

Dalam manajemen kesiswaan terdapat beberapa prinsip dasar, antara lain; memacu kemandirian
siswa, manajemen kesiswaan harusmengemban misi pendidikan dan dalam rangka mendidik
siswa, dan mempersatukan siswa. Tugas manajemen kesiswaan adalah: penerimaan murid baru,
pengelompokan peserta didik, dan pembinaan kesiswaan.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/03/konsep-manajemen-sekolah/diakses%20tanggal
%2022/11/2011

https://www.silabus.web.id/manajemen-kesiswaan/

http://repository.uin-suska.ac.id/12686/7/7.%20BAB%20II_2018318KI.pdf

https://www.mysch.id/blog/detail/124/tugas-kepala-sekolah-menurut-permendikbud

https://www.mysch.id/blog/detail/126/tugas-dan-fungsi-kepala-sekolah-sebagai-pemimpin-
dan-manajer

15

Anda mungkin juga menyukai