Syawal
Syawal
Maka mari kita miliki karakter orang bertaqwa ini. Jangan menunggu kaya baru sedekah, sedekahlah! Insya Allah kita akan dijadikan
kaya oleh Allah.
2. Menahan marah
Karakter orang bertaqwa yang kedua adalah menahan marah, yang mampu mengendalikan emosi .
َاظ ِمينَ ْال َغ ْيظ
ِ َو ْال َك
dan orang-orang yang menahan amarahnya
Puasa Ramadhan telah mendidik kita untuk mampu mengelola emosi dengan baik. Puasa Ramadhan telah mendidik kita untuk bersabar,
menahan diri dan tidak marah. Bahkan sekalipun ada orang-orang yang memprovokasi atau mengajak kita berkelahi.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
َ َوِإ ِن ا ْم ُرٌؤ قَاتَلَهُ َأوْ َشاتَ َمهُ فَ ْليَقُلْ ِإنِّى، ْث َوالَ يَجْ هَل
م4ٌ صاِئ ْ ُ فَالَ يَرْ ف، ٌالصِّ يَا ُم ُجنَّة
“Puasa adalah perisai, maka barang siapa sedang berpuasa janganlah berkata keji dan mengumpat. Jika seseorang mencela atau
mengajaknya bertengkar hendaklah dia mengatakan: aku sedang berpuasa” (Muttafaq ’alaih).
Marah sering kali membuat orang hilang akal sehat, kata-kata tidak terkontrol, keputusan tidak bijak dan emosi tak terkendali. Puasa
Ramadhan telah melatih kita untuk bisa menahan marah dan hendaknya itu terus menjadi karakter kita.
Dan ternyata Secara medis, banyak penyakit yang muncul akibat dipicu oleh kemarahan. Mulai dari darah tinggi, kolestreol, hingga
diabet. Sebab marah memicu hormon kortisol.
Hormon kortisol itu berfungsi mengendalikan stres yang dapat dipengaruhi oleh kondisi infeksi, cedera, aktivitas berat, serta
stres fisik dan emosional. Tidak hanya itu, hormon kortisol juga membantu mempertahankan tekanan darah normal, sekaligus
mengendalikan kadar gula darah dengan melepaskan insulin
Rasulullah menyebutkan bahwa orang-orang yang mampu mengelola emosinya, mampu menahan marah, itulah orang-orang yang
sejatinya benar-benar kuat.
ب َ ك نَ ْف َسهُ ِع ْن َد ْالغ
ِ َض ُ ِ ِإنَّ َما ال َّش ِدي ُد الَّ ِذى يَ ْمل، ْس ال َّش ِدي ُد بِالصُّ َر َع ِة
َ لَي
“Orang yang kuat bukanlah orang (menang dalam) gulat, tetapi orang kuat (yang sebenarnya) adalah yang mampu mengendalikan
dirinya ketika marah” (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Memafkan manusia
Karakter orang bertaqwa yang ketiga adalah adalah suka memaafkan .
Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan dalam Tafsir Al Munir bahwa muhsinin adalah orang yang membalas kejelekan dengan
kebaikan. Orang mencela kita, kita tidak marah, justru memaafkannya dan menyambung silaturahim dengannya, ini adalah contoh
muhsinin. Ada orang menyakiti kita, kita justru memaafkan dan menolongya saat membutuhkan, itulah contoh muhsinin.
Ramadhan telah mendidik kita untuk berbuat baik kepada siapa pun. Dan sudah seharusnya karakter itu kita teruskan
sepanjang tahun karena itulah karakter orang bertaqwa.
5. Segera bertaubat
Karakter kelima dari orang bertaqwa adalah segera ingat Allah dan bertaubat kepada-Nya ketika melakukan dosa dan kemaksiatan.
Demikianlah khutbah singkat ini saya sampaikan, semoga kita masuk kedalam golangan orang-orang bertaqwa
و انت خير الراحمين4وقل رب اغفر وارحم
Khutbah kedua
Lima karakter orang bertaqwa ini harus kita miliki; suka berinfaq, menahan marah, memaafkan manusia, suka berbuat baik dan
bersegera bertaubat.
Jika kita memilikinya, maka insya Allah kita memiliki karakter orang bertaqwa sekaligus menjadi harapan kita termasuk orang yang
bertaqwa. Menjadi orang yang bertaqwa bukan hanya menunjukkan bahwa puasa kita berhasil namun juga akan membawa kita menjadi
orang yang sukses sebagaimana firman-Nya:
ا ِإ َّن لِ ْل ُمتَّقِينَ َمفَا ًز
Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan, memperoleh kesuksesan (QS. An Naba’:
31)
Sukses di dunia, sukses di akhirat. Berlimpah kebaikan dan keberkahan di dunia, dan insya Allah di akhirat dimasukkan Allah ke
dalam surgaNya.
صلُّوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموا تَ ْسلِي ًما َ ُص ُّلونَ َعلَى النَّبِ ِّي يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ َآ َمنُوا َ ِإ َّن هَّللا َ َو َماَل ِئ َكتَهُ ي
آل
ِ َلى ُم َح َّم ٍد َوعَل َىَ آل ِإ ْب َرا ِه ْي َم ِإنـَّكَ َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد اَللَّهُ َّم با َ ِر ْك ع ِ َلى َ َلى ِإ ْب َرا ِه ْي َم َوع َ صلَّيْتَ ع َ َ ص ِّل عَل َى ُم َح َّم ٍد َوعَل َى آ ِل ُم َح َّم ٍد َكما َ اَللَّهُ َّم
ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد ِ ُم َح َّم ٍد َكما َ با َ َر ْكتَ عَل َى ِإب َْرا ِه ْي َم َوعَل َى
َ َّ آل ِإ ْب َرا ِه ْي َم ِإنـ
ِإنَّكَ َس ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال ُّدعَا ِء،ت ِ اَألحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َواَأل ْم َوا،ت ِ َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما،ت ِ اللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُمْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَا
وف اًّل
ٌ ان َواَل تَجْ َعلْ فِي قُلُوبِنَا ِغ لِلَّ ِذينَ َآ َمنُوا َربَّنَا ِإنَّكَ َر ُء ِ َربَّنَا ا ْغفِرْ لَنَا َوِإِل ْخ َوانِنَا الَّ ِذينَ َسبَقُونَا بِاِإْل ي َم
َر َو ْالبَ ْغ ِي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُوْ ن4ِ ع َِن ْالفَحْ َشا ِء َو ْال ُم ْن َك4ِإ َّن هللاَ يَْأ ُم ُر بِ ْال َع ْد ِل َواِإل حْ َسا ِن َوِإ ْيتَا ِء ِذي القُرْ بَى َويَ ْنهَى: ِِعبَا َد هللا