2 - Identitas Nasional
2 - Identitas Nasional
DISUSUN OLEH:
DOSEN PENGAMPU:
Pengertian
Istilah “identitas” berasal dari bahasa lnggris yaitu “identity” yang
memiliki arti “ciri-ciri, sifat-sifat khas, atau jati diri yang melekat pada seseorang
atau sesuatu yang membedakannya dengan hal-hal lainnya”. Identitas adalah sifat
khas yang menerangkan dan sesuai dengan kesadaran pribadi sendiri, golongan
sendiri, kelompok sendiri, komunitas sendiri, atau negara sendiri (Srijani dkk,
2008:41). Sedangkan kata “nasional” berasal dari kata “nation” yang memiliki arti
bangsa, menunjukkan kesatuan komunitas sosial kultural tertentu yang memiliki
semangat, cita-cita, tujuan, serta ideologi bersama. Nasional juga diartikan sebagai
identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar yang diikat
oleh kesamaan-kesamaan baik fisik seperti budaya, agama, dan bahasa; maupun
nonfisik seperti keinginan, cita-cita, dan tujuan. Dengan demikian, identitas
nasional adalah ciri atau sifat khas suatu bangsa yang membedakannya dengan
bangsa-bangsa lain di dunia. Adapun menurut Srijanti dkk (2008:41),
mendefinisikan identitas nasional sebagai manifestasi nilai-nilai budaya yang
tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa (nation) dengan
ciri-ciri khas, dan dengan ciri-ciri khas suatu bangsa berbeda dengan bangsa yang
lain dalam kehidupannya.
Karakteristik
Karakteristik identitas nasional mengacu pada kebiasaan atau pola hidup
yang menjadi ciri khusus masyarakat yang menempati wilayah tersebut. Adapun
karakteristik identitas nasional bangsa Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Kesatuan Indonesia. Indonesia merupakan negara kepulauan terluas di
dunia yang terdiri dari ribuan pulau dari Sabang sampai Merauke. Dimana,
setiap pulaunya memiliki adat istiadat, kebudayaan, serta bahasa yang
berbeda satu sama lainnya tetapi semuanya bersifat satu kesatuan.
2. Persamaan Nasib. Melalui sejarah, kita dapat mengetahui bahwa bangsa
Indonesia pernah dijajah oleh bangsa asing dalam kurun waktu yang cukup
lama di masa lalu. Pada masa itu seluruh rakyat Indonesia merasakan
pedihnya penjajahan yang memunculkan perasaan senasib dan keinginan
untuk sama-sama terlepas dari belenggu penjajahan.
3. Keinginan untuk Merdeka. Seperti disebutkan sebelumnya, akibat
adanya persamaan nasib munculah kesamaan keinginan untuk lepas dari
penjajahan. Hal ini mendorong seluruh penduduk Indonesia untuk sama-
sama berjuang untuk merebut kemerdekaan. Baik kemerdekaan dari
penjajahan secara fisik, maupun pencacahan secara mental.
Selain tiga hal di atas, terdapat karakteristik identitas nasional lainya seperti
memiliki bahasa umum, memiliki pandangan dan tujuan umum, memiliki
kebudayaan umum, dan penonjolan sifat-sifat tertentu.
Pembentukan
Menurut Robert de Vantos, kemunculan identitas nasional merupakan
hasil interaksi historis antara empat faktor penting, yaitu faktor primer (etnis,
teritorial, bahasa, agama, dan sejenisnya), faktor pendorong (pembangunan
komunikasi, teknologi, kekuatan militer, dan pembangunan dalam berbagai aspek
kehidupan), faktor penarik (kodifikasi bahasa yang resmi dan bagaimana sistem
pendidikannya), dan faktor reaktif (penindasan, dominasi, dan kolektivitas
rakyatnya). Selain itu, kemunculan identitas nasional tidaklah lepas dari berbagau
unsur pembentuknya. Adapun unsur-unsur pembentuk identitas nasional bangsa
Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Sejarah. Sejarah menjadi unsur pembentuk identitas nasional yang paling
signifikan. Sebab, perasaan senasib dalam menghadapi gejolak kehidupan
di masa lampau membuat bangsa Indonesia memiliki ikatan yang sama
yang pada akhirnya membentuk suatu perilaku tertentu yang sama pula.
2. Kebudayaan. Aspek kebudayaan yang menjadi unsur pembentuk identitas
nasional meliputi tiga unsur, yaitu akal budi, peradaban, dan pengetahuan.
a. Akal budi, merupakan sikap dan perilaku yang dimiliki bangsa
Indonesia dalam interaksi sosial.
b. Peradaban, meliputi aspek ideologi (Pancasila), politik (demokrasi
langsung dalam pemilu), ekonomi (UMKM dan koperasi), sosial
(gotong royong, ramah tamah, murah senyum, dan solidaritas), dan
hankam (siskamling, perang gerilya, penggunaan kentongan untuk
memberikan informasi bahaya, dll).
c. Pengetahuan, meliputi berbagai pencapaian di bidang akademik, non-
akademik, dan teknologi informasi.
3. Suku Bangsa. Kemajemukan merupakan identitas lain bangsa Indonesia.
Meski demikian, lebih dari sekedar kemajemukan yang bersifat alamiah
tersebut, tradisi bangsa Indonesia untuk hidup bersama dalam
kemajemukan merupakan hal lain yang harus terus dikembangkan dan
dibudayakan.
4. Agama. Identitas nasional dalam aspek agama adalah masyarakat
Indonesia merupakan masyarakat agamis dan memiliki hubungan
antarumat seagama dan antarumat beragama yang rukun.
5. Bahasa. Identitas nasional dalam aspek bahasa adalah digunakannya
bahasa Indonesia sebagai bahasa penghubung (lingua franca) berbagai
etnis yang mendiami kepulauan Nusantara.
Paham-Paham
Identitas nasional suatu bangsa erat kaitannya dengan paham yang dianut
oleh bangsa itu sendiri. Paham adalah cara pandang atau ajaran yang mendasari
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Adapun beberapa paham
yang mengilhami idenitas nasional masing-masing bangsa di dunia, yakni:
1. Patriotisme. Patriotisme adalah semangat cinta tanah air atau sikap
seseorang yang rela mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan dan
kemakmuran tanah airnya (Suprapto dkk., 2007: 38). Patriotisme meliputi
sikap bangga akan pencapaian bangsa, bangga akan budaya bangsa, serta
adanya keinginan untuk memelihara ciri-ciri bangsa dan latar belakang
budaya bangsa. Rashid (2004:5) menyebutkan beberapa nilai patriotisme,
yaitu: kesetiaan, keberanian, rela berkorban, serta kecintaan pada bangsa
dan negara.
2. Nasionalisme. Nasionalisme dapat diartikan sebagai suatu paham yang
menganggap kesetiaan tertinggi atas setiap pribadi harus disertakan kepada
negara kebangsaan. Dengan kata lain, nasionalisme adalah sikap, mental,
dan tingkah laku individu maupun masyarakat yang menunjukkan adanya
loyalitas dan pengabdian yang tinggi terhadap bangsa dan negaranya.
Nasionlisme sangat diperlukan dalam kelangsungan suatu negara dengan
harapan dapat memunculkan rasa persatuan di dalam negara tersebut.
3. Paham Chauvinisme. Chauvinisme adalah suatu paham atau ideologi
yang menempatkan suatu bangsa/negara memandang rendah bangsa lain.
Adapun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), chauvinisme
diartikan sebagai rasa cinta terhadap tanah air secara berlebihan. Paham
chauvinisme ini banyak disebutkan menjadi penyebab terjadinya
penjajahan dari suatu bangsa ke bangsa lainnya. Paham chauvinisme tidak
hanya menunjukkan loyalitas atau ikatan dengan kelompok, namun juga
kebencian dan permusuhan terhadap kelompok lain yang menentang.
Kesimpulan
Suatu negara memerlukan identitas nasional atau jati diri sebagai pengenal
dan penjelas kepribadian dari satu negara ke negara lain. Suatu negara juga dapat
dikatakan sebagai negara jika ia memiliki suatu identitas nasional atau jati diri
negara karena adanya pengakuan oleh negara lain dalam interaksi yang telah
berlangsung. Identitas nasional pada hakikatnya adalah manifestasi nilai-nilai
budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa
dengan ciri khas yang berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya.
Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa setiap bangsa di dunia ini
memiliki identitas masing-masing sesuai dengan keunikan, sifat, ciri-ciri, serta
karakter dari bangsa tersebut. Adapun dalam konteks bangsa Indonesia, hakikat
identitas nasional adalah Pancasila yang aktualisasi penerapannya tercermin
dalam penataan kehidupan bangsa lndonesia dalam arti yang luas, termasuk
peraturan perundang-undangan, sistem pemerintahan, serta nilai-nilai etika dan
moral yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
n.n. t.t. Skenario Modul Identitas Nasional Pertemuan Ke-6. Dapat ditemukan di:
http://safaat.lecture.ub.ac.id/files/2016/09/IDENTITAS-NASIONAL-I.pdf
(diakses pada 28 Februari 2023)
Afifah, Tatu. 2018. Identitas Nasional Ditinjau dari Undang-Undang Dasar 1945
dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009. Ajudikasi: Jurnal Ilmu
Hukum. 2(2): 187―198. Dapat ditemukan di: https://e-
jurnal.lppmunsera.org/index.php/ajudikasi/article/download/903/pdf/
(diakses pada 28 Februari 2023)
Aulia, Lulu Rahma, dkk. 2021. Mengenal Identitas Nasional Indonesia sebagai
Jati Diri Bangsa untuk Menghadapi Tantangan di Era Globalisasi. Jurnal
Pendidikan Tambusai. 5(3): 8549―8557.