Anda di halaman 1dari 10

INTEGRASI NASIONAL

Kajian Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Individu


Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

DISUSUN OLEH:

RULI SYAH RAMADHAN


1104620041

DOSEN PENGAMPU:

Drs. Ahmad Tijari, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2023
INTEGRASI NASIONAL

Integrasi nasional merupakan salah satu tolok ukur persatuan dan kesatuan
bangsa. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang tersebar
dari Sabang sampai Merauke. Pada tahun 2021, pemerintah mencatat jumlah
pulau di Indonesia mencapai 17.000 pulau, dengan Papua Barat sebagai provinsi
dengan jumlah pulau paling banyak (yakni 4.514 pulau)1. Realitas itu
menyebabkan penduduk Indonesia berbeda-beda dari segi sosial, kebudayaan,
suku, dan etnis. Menurut data BPS tahun 2010, Indonesia memiliki lebih dari 300
kelompok etnis dan 1.340 suku bangsa2. Di era reformasi ini, kemajemukan
masyarakat tersebut kerap menjadi beban bagi modal bangsa Indonesia. Dengan
kata lain, kemajemukan masyarakat tersebut kerap menjadi penyebab munculnya
berbagai masalah bangsa. Satu-satunya cara untuk mengatasi masalah yang
ditimbulkan dari kemajemukan masyarakat tersebut adalah penyadaran akan
pentingnya kerukunan antar agama, suku, ras, dan budaya yang diwujudkan
melalui pemahaman integrasi nasional.

Pengertian
Secara terminologi, istilah integrasi nasional berasal dari dua kata, yakni
“integrasi” dan “nasional”. Kata “integrasi” berasal dari bahasa Inggris, yakni
“integrate” yang artinya “menyatu padukan, mempersatukan, atau
menggabungkan”. Adapun menurut KBBI, integrasi memiliki arti pembauran
sehingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Sedangkan kata “nasional”
berasal dari bahasa Inggris, yakni “nation” yang artinya “sekumpulan orang yang
memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarah, serta memiliki
pemerintahan sendiri”. Jadi, secara singkat, integrasi nasional adalah penyatuan
bangsa-bangsa sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh.

Menurut KBBI, Integrasi nasional adalah suatu bentuk yang


mengintegrasikan berbagai kelompok sosial dan budaya secara regional dan

1
https://indonesiabaik.id/infografis/jumlah-pulau-di-indonesia-capai-17000#:~:text=Jumlah
%20Pulau%20di%20Indonesia%20Capai%2017.000! (diakses pada 7 Maret 2023)
2
https://indonesia.go.id/profil/suku-bangsa/kebudayaan/suku-bangsa (diakses pada 7 Maret 2023)
membentuk identitas nasional. Jika dilihat dari segi antropologi, integrasi nasional
adalah proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda
sehingga mencapai suatu kesatuan fungsi di dalam kehidupan masyarakat.
Adapun Pengertian integrasi nasional menurut beberapa ahli adalah sebagai
berikut:
1. Nazardin Shamsdin, menurutnya integrasi nasional adalah proses
pemersatuan suatu bangsa yang meliputi seluruh aspek kehidupannya,
yakni aspek politik, sosial, ekonomi, dan budaya.
2. Safari Bahar, menurutnya integrasi nasional adalah penyatuan atau
penyempurnaan berbagai unsur bangsa yang semula terpisah.
Dari berbagai pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa integrasi nasional
adalah usaha dan proses mempersatukan berbagai perbedaan yang ada pada suatu
negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional.

Integrasi nasional memiliki dua konsep dasar, yakni konsep secara vertikal
dan konsep secara horizontal. Konsep secara vertikal mencakup bagaimana
pemerintah pusat dan daerah dapat terintegrasi. Adapun konsep secara horizontal
mencakup bagaimana membangun identitas nasional yang sama meskipun
kelompok masyarakat, agama, suku, dan budaya berbeda-beda.

Pentingnya Integrasi Nasional


Integrasi nasional merupakan kondisi yang diperlukan bagi negara untuk
membangun kejayaan nasional demi mencapai tujuan yang diharapkan. Ketika
masyarakat suatu negara senantiasa diwarnai oleh pertentangan atau konflik, maka
akan banyak kerugian yang diderita, baik kerugian berupa fisik (seperti kerusakan
sarana dan prasarana umum) maupun kerugian mental (seperti perasaan khawatir,
cemas, ketakutan, bahkan tekanan mental yang berkepanjangan). Di sisi lain,
banyak pula potensi sumber daya yang dimiliki oleh negara yang semestinya
dapat digunakan untuk melaksanakan pembangunan bagi kesejahteraan
masyarakat, harus dikorbankan untuk menyelesaikan konflik tersebut. Dengan
demikian, negara yang senantiasa diwarnai konflik di dalamnya akan sulit untuk
mencapai kemajuan.
Integrasi nasional yang sepenuhnya memang suatu hal yang tidak mungkin
diwujudkan karena setiap masyarakat di samping membawakan potensi integrasi,
juga menyimpan potensi konflik. Persamaan kepentingan, kebutuhan untuk
bekerja sama, serta konsensus tentang nilai-nilai tertentu dalam masyarakat
merupakan potensi yang mengintegrasikan. Sebaliknya, perbedaan-perbedaan
yang ada dalam masyarakat seperti perbedaan suku, agama, budaya, dan
kepentingan menyimpan potensi konflik. Namun, apapun kondisinya, integrasi
nasional merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan untuk membangun kejayaan
bangsa dan negara, dan oleh karena itu perlu senantiasa diupayakan. Kegagalan
dalam mewujudkan integrasi masyarakat berarti kegagalan untuk membangun
kejayaan nasional bahkan dapat mengancam kelangsungan hidup bangsa dan
negara yang bersangkutan.

Karakteristik Integrasi Nasional


Karakteristik integrasi nasional dapat dilihat dari berbagai contoh nyata
dalam kehidupan masyarakat, seperti:
1. Gotong royong, yakni bentuk solidaritas sosial untuk mencapai
kepentingan pribadi maupun kepentingan kelompok yang di dalamnya
terdapat sikap loyal dari setiap masyarakat sebagai satu kesatuan.
2. Respect. Menghormati dan menghargai segala perbedaan yang ada dapat
membimbing masyarakat untuk hidup rukun dan damai.
3. Akulturasi dan asimilasi budaya. Semua budaya yang sejalan berusaha
untuk bersatu dan beradaptasi untuk menciptakan budaya negara yang
lebih maju tanpa mengabaikan budaya lokal.
4. Kepatuhan terhadap Hukum. Hal tersebut untuk memastikan bahwa hak
dan kewajiban seseorang tidak bertentangan dengan hak dan kewajiban
orang lain.
5. Toleransi Beragama. Dalam arti, menghormati peribadatan agama lain
dan hidup berdampingan dengan rukun dan damai.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Integrasi Nasional


Terbentuknya integrasi nasional memiliki faktor-faktor tertentu sebagai berikut:
1. Faktor Pendorong
a. Rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah.
b. Memiliki konsensus nasional, yakni proklamasi kemerdekaan,
Pancasila, UUD 1945, bendera merah putih, lagu kebangsaan
Indonesia Raya, dan penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa
pemersatu bangsa.
c. Tekad dan keinginan untuk bersatu.
d. Adanya ancaman dari luar (seperti dampak negatif globalisasi,
modernisasi hedonisme, individualis, weternisasi, spionase, bahkan
agresi militer).

2. Faktor Pendukung
a. Semangat nasionalisme dan patriotisme.
b. Kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yakni
Pancasila.
c. Semangat gotong royong.
d. Pembangunan bangsa yang merata beserta hasil-hasilnya.

3. Faktor Penghambat
a. Kemajemukan dan keberagaman masyarakat Indonesia dan kurangnya
penghargaan dan perhatian terhadap keberagaman tersebut.
b. Luasnya wilayah Indonesia yang memungkinkan proses pembangunan
tidak mencapai daerah-daerah terpencil sehingga kerap terjadi
ketidakpuasan terhadap ketidakmerataan pembangunan dan hasil-
hasilnya.
c. Kurangnya toleransi antar sesama golongan.
d. Adanya berbagai ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan
terhadap integrasi nasional yang berasal dari dalam maupun luar
negeri.
1) Ancaman
Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri
maupun luar negeri yang dinilai membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah negara, serta keselamatan segenap bangsa.
Adapun jenis-jenis ancaman bagi suatu negara sebagai berikut:
a) Ancaman militer, yakni ancaman yang menggunakan kekuatan
bersenjata yang terorganisasi. Misalnya; agresi oleh negara
lain, pelanggaran wilayah, spionase, sabotase, terorisme,
gerakan separatis, dan perang saudara.
b) Ancaman nonmiliter, yakni segala ancaman di luar ancaman
militer. Misalnya; ancaman terhadap ideologi, politik, ekonomi,
sosial, budaya, teknologi informasi, dan keselamatan umum3.
2) Tantangan
Tantangan adalah suatu hal atau usaha yang memiliki tujuan untuk
menggugah kemampuan. Beberapa tantangan yang dihadapi oleh
bangsa Indonesia dalam proses integrasi nasional di antaranya;
globalisasi, otonomi daerah, demokratisasi, penerapan hak asasi
manusia, berkembangnya sikap hidup etnosentrisme,
individualisme, eksklusivisme, materialisme, dan hedonisme.
3) Hambatan
Hambatan adalah usaha yang muncul dari dalam dan bertujuan
untuk menghalangi atau melemahkan secara tidak konsepsional.
Hambatan-hambatan yang dihadapi bangsa Indonesia dalam proses
integrasi nasional adalah korupsi, rendahnya kualitas sumber daya
manusia, ketidakpercayaan terhadap pemerintah, kemiskinan, dan
ketidakadilan.
4) Gangguan
Gangguan adalah usaha yang muncul dari luar dan bertujuan untuk
menghalangi secara tidak konsepsional. Gangguan-gangguan yang
dihadapi bangsa Indonesia dalam proses integrasi nasional salah
satunya adalah masuknya budaya asing yang membawa ideologi
dan nilai-nilai yang bertentangan dengan ideologi dan nilai-nilai
luhur bangsa.

Proses Integrasi Nasional

3
UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/44421/uu-no-3-tahun-2002 (diakses pada 7 Maret 2023)
Proses terjadinya integrasi nasional di Indonesia tidaklah terjadi begitu
saja, melainkan suatu proses yang panjang dan membutuhkan waktu yang cukup
lama. Adapun proses terjadinya integrasi nasional di Indonesia sebagai berikut:
1. Modal awal integrasi nasional adalah adanya rasa senasib dan
sepenanggungan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak dahulu kala.
Meski perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah pada selang
waktu sebelum abad ke-20 bersifat kedaerahan, tetapi rasa senasib
sepenanggungan yang ditunjukkan oleh para pejuang dan pendahulu telah
mencerminkan adanya benih-benih semangat kebangsaan, yang pada
gilirannya kelak akan membentuk keutuhan bangsa Indonesia.
2. Memasuki abad ke-20, semangat kebangsaan semakin membara dan
terlihat dengan munculnya berbagai organisasi atau pergerakan yang
menjadi salah satu titik awal kebangkitan nasional. Perjuangan melalui
berbagai organisasi misalnya; Budi Utomo, Sarekat Dagang Islam/Serikat
Islam, Perhimpunan Indonesia, dan lain sebagainya mencitrakan adanya
integrasi sosial dan kultural.
3. Pada dekade 1920-an, para pemuda tampil di dalam panggung sejarah
Indonesia dengan menyongsong tema persatuan dan kesatuan untuk
menuju Indonesia merdeka. Melalui peristiwa Sumpah Pemuda pada 28
Oktober 1928, para pemuda menunjukkan tekad bulatnya dalam
membentuk integrasi nasional.
4. Pasca proklamasi kemerdekaan, perjalanan bangsa Indonesia dalam
bernegara harus ditempuh dengan berbagai peristiwa. Berbagai cobaan
yang mengguncang keutuhan bangsa juga dialami. Ancaman dan bahaya
terhadap suatu negara yang telah membangun keutuhan bangsa harus bisa
dihadapi.

Startegi Mewujudkan Integrasi Nasional


Dalam rangka mengupayakan terwujudnya integrasi nasional, terdapat
beberapa strategi yang dapat ditempuh, yakni:
1. Stategi Asilmilasi
Asimilasi adalah proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih
menjadi satu kebudayaan yang baru. Ketika asimilasi ini menjadi sebuah
strategi integrasi nasional, artinya negara mengintegrasikan masyarakatnya
dengan mengupayakan agar unsur-unsur budaya yang ada dalam negara itu
benar-benar melebur menjadi satu dan tidak lagi menampakkan identitas
budaya kelompok atau budaya lokal. Dihat dari perspektif demokrasi,
strategi integrasi nasional melalui upaya asimiliasi dapat dikatakan sebagai
cara yang kurang demokratis dalam mewujudkan integrasi nasional karena
dilakukan tanpa menghargai bahkan menghilangkan unsur-unsur
kebudayaan lokal.

2. Strategi Akulturasi
Akulturasi adalah proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih
sehingga memunculkan kebudayaan yang baru, dimana ciri-ciri budaya
asli pembentuknya masih tampak dalam kebudayaan baru tersebut.
Apabila akulturasi ini menjadi strategi integrasi nasional, artinya negara
mengintegrasikan masyarakatnya dengan mengupayakan adanya identitas
budaya bersama namun tidak menghilangkan seluruh unsur budaya
kelompok atau budaya lokal. Dihat dari perspektif demokrasi, strategi
integrasi nasional melalui upaya akulturasi dapat dikatakan sebagai cara
yang cukup demokratis dalam mewujudkan integrasi nasional, karena
masih menunjukkan penghargaan terhadap unsur-unsur budaya lokal.

3. Strategi Pluralis
Paham pluralis merupakan paham yang menghargai terdapatnya perbedaan
dalam masyarakat. Paham pluralis pada prinsipnya mewujudkan integrasi
nasional dengan memberi kesempatan kepada segala unsur perbedaan
yang ada dalam masyarakat untuk hidup dan berkembang. Ini berarti
bahwa dalam mewujudkan integrasi nasional dengan strategi pluralis,
negara memberi kesempatan kepada semua unsur keragaman dalam
negara, baik suku, agama, budaya daerah, dan perbedaan-perbedaan
lainnya untuk tumbuh dan berkembang serta hidup berdampingan secara
damai. Sehingga integrasi nasional dapat diwujudkan dengan tetap
menghargai terdapatnya perbedaan-perbedaan dalam masyarakat.
Kesimpulan
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan berbagai
perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan
keselarasan secara nasional. Integrasi nasional yang sepenuhnya memang suatu
hal yang tidak mungkin diwujudkan karena setiap masyarakat di samping
membawakan potensi integrasi, juga menyimpan potensi konflik. Persamaan
kepentingan, kebutuhan untuk bekerja sama, serta konsensus tentang nilai-nilai
tertentu dalam masyarakat merupakan potensi yang mengintegrasikan.
Sebaliknya, perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat seperti perbedaan
suku, agama, budaya, dan kepentingan menyimpan potensi konflik. Namun,
apapun kondisinya, integrasi nasional merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan
untuk membangun kejayaan bangsa dan negara, dan oleh karena itu perlu
senantiasa diupayakan.

Dalam proses integrasi nasional, bukan hanya negara dan pemerintah yang
berperan melainkan juga masyarakat itu sendiri. Salah satu peran masyarakat yang
penting dalam proses integrasi nasional adalah menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa. Berikut ini adalah hal-hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk
memupuk persatuan dan kesatuan.
1. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
2. Mengembangkan toleransi dan pergaulan dengan semua agama, suku, ras,
budaya, dan bangsa.
3. Menjauhi sikap fanatisme buta, ekstrimisme, dan eksklusivisme.
4. Menghindarkan sikap diskriminatif.
5. Menjauhi sikap yang dapat menyinggung SARA.
6. Mengembangkan sikap gotong royong dan bekerja sama.
7. Mengembangkan semangat nasionalisme dan patriotisme.
DAFTAR PUSTAKA

n.n. t.t. Integrasi Nasional. hal. 100―114. Dapat ditemukan di:


https://fh.unived.ac.id/wp-content/uploads/sites/5/2020/10/KEWARGANE
GARAAN-KIRIM-NEW.pdf (diakses pada 7 Maret 2023)

Agus, Andi Aco. t.t. Integrasi Nasional sebagai Salah Satu Parameter Persatuan
dan Kesatuan Bangsa Negara Republik Indonesia. Jurnal Sosialisasi
Pendidikan Sosiologi - FIS UNM. 19―26. Dapat ditemukan di:
http://eprints.unm.ac.id/12427/1/Artikel%20Jurnal%20Nasional%20Tidak
%20Terakreditasi%20-%20Integrasi%20Nasional%20Sebagai%20Salah
%20Satu%20Parameter%20Persatuan%20dan%20Keatan%20Bangsa
%20Negara%20Republik%20Indonesia.pdf (diakses pada 7 Maret 2023)

Astawa, I Putu Ari. 2017. Integrasi Nasional. Materi Kuliah Kewarganegaraan.


Dapat ditemukan di:
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/6bfed1ab6721a7e
36e217799d6017460.pdf (diakses pada 7 Maret 2023)

Kurniasih, Wida. t.t. Integritas Nasional: Pengertian, Konsep, Syarat, Faktor


Pembentuk dan Penghambatnya. Artikel. Dapat ditemukan di:
https://www.gramedia.com/literasi/integritas-nasional/#Jenis-
_Jenis_Integrasi_Nasional (diakses pada 7 Maret 2023)

Ariza, Raihani. t.t. integrasi Nasional. Makalah. Dapat ditemukan di:


https://www.academia.edu/39808256/INTEGRASI_NASIONAL (diakses
pada 7 Maret 2023)

Anda mungkin juga menyukai