Anda di halaman 1dari 7

JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

http://ojs.uninus.ac.id/index.php/JPKM
DOI: http//dx/doi.org/10.30999/ jpkm.v9i2.647

SERTIFIKAT HALAL BAGI PRODUK MAKANAN DAN MINUMAN


UNTUK MENINGKATKAN CITRA UMKM DI KABUPATEN BLITAR
Miranti Puspaningtyasa, Sulastrib, Dhika Maha Putric
a, b, c
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang, Malang, Indonesia
Email: miranti.puspaningtyas.fe@um.ac.id

Naskah diterima; Oktober 2019; revisi November 2019;


Disetujui; Desember 2019; publikasi online Desember 2019.

Abstrak
Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam, sehingga akan sangat
berpengaruh terhadap barang dan jasa yang diciptakan oleh pelaku UMKM. Kegiatan pengabdian
kepada masyarakat ini bertujuan memberikan edukasi bagi pemilik UMKM tentang pentingnya
sertifikat halal terutama untuk produk makanan dan minuman dalam membangun kepercayaan
konsumen dan peningkatan penjualan. Permasalahan yang terjadi pada UMKM saat ini adalah kurang
perhatian kepada legalitas halal untuk meyakinkan pembeli bahwa produk mereka terjamin
kualitasnya. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berupa
penyuluhan dan pendampingan pada 33 UMKM. Jumlah sampel tersebut dipilih berdasarkan UMKM
yang belum memiliki sertifikat halal. Berdasarkan hasil kegiatan penyuluhan, seluruh peserta
mendengarkan pemateri dari MUI kabupaten Blitar dengan baik serta menyampaikan keluhan dan
keresahan yang mereka hadapi agar segera mendaftarkan produk mereka untuk memiliki sertifikat
halal. Setelah kegiatan tanya jawab dengan pemateri, peserta yang sangat antusias kemudian mengisi
form pendaftaran untuk sertifikat halal. Dapat disimpulkan untuk kegiatan penyuluhan memiliki
tingkat keberhasilan 100%, disamping itu kegiatan pendampingan sampai saat ini terus berjalan.
Kegiatan pendampingan akan terus dilanjutkan hingga peserta yang mengajukan formulir pendaftaran
sertifikat halal memperolehnya. Berdasarkan hasil pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa
pelaku UMKM sangat membutuhkan motivasi dan penjelasan alur yang benar dalam mengurus
sertifikat halal. Antusias yang sangat baik akan berhasil apabila diimbangi dengan penerapan yang
nyata tentunya dalam hal pendaftaran sertifikat halal.
Kata kunci: Sertifikat Halal, UMKM, Makanan dan Minuman, Citra Usaha.

Abstract
Indonesia is a country with a most Muslim population, so that it will greatly affect the goods and
services created by SMEs. This community service activity aims to give education for SME owners
about the halal certificates importance, especially for food and beverage products in building
consumer confidence and increasing sales. The problem that occurs at MSMEs today is the lack of
attention to legality of halal to convince buyers that their products are quality guaranteed. The
method used in community service activities is in the form of conseling and help to 33 SMEs. The
number of samples chosen based on MSMEs that do not yet have a halal certificate. Based on the
results of the conseling activities, all participants listened to presenters from the Blitar district
MUI well and conveyed the complaints and concerns they faced to immediately register their products
to have a halal certificate. After the question and answer session with the speakers, participants who
were very enthusiastic then filled out the registration form for halal certificates. It can concluded that

101
P-ISSN 2088-6977 dan E-ISSN 2548-1487
Sertifikat Halal Bagi Produk Makanan dan Minuman untuk Meningkatkan Citra UMKM di Kabupaten Blitar
(Miranti Puspaningtyas, Sulastri, Dhika Maha Putri)

the extension activities have a 100% success rate, besides that the mentoring activities continue to run
until now. The help will continue until the participants who send the halal certificate registration form
get it. Based on the results of the above explanation, it can conclude that the SMEs really need the
motivations and explanation of the correct flow in handling halal certificates. Very good enthusiasm
will succeed if it is balance with real implementation of course in terms of halal certificate
registration.
Keywords: Halal Certification, SME’s, Food and Beverages, Business Image.

A. PENDAHULUAN
Bagi umat islam, sangat penting Pengampun lagi Maha Penyayang. dan QS.
untuk mengetahui makanan tersebut halal Al-Maidah 87-88 yang artinya “hai orang-
atau tidak. Karena menurut syari’at islam, orang yang beriman, janganlah kamu
kehalalan dari makanan haruslah haramkan apa-apa yang baik yang telah
diperhatikan. Sesuai yang tertera pada Al- Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah
Qur’an surat Al-Baqarah ayat 168 yang kamu melampaui batas. Sesungguhnya
artinya: “Hai sekalian manusia, makanlah Allah tidak menyukai orang-orang yang
yang halal lagi baik dari apa yang terdapat melampaui batas. Dan makanlah makanan
di bumi, dan janganlah kamu mengikuti yang halal lagi baik dari apa yang Allah
langkah-langkah syaitan, karena telah rezekikan kepadamu, dan
sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bertakwalah kepada Allah yang kamu
yang nyata bagimu”. beriman kepada-Nya.
Produk makanan halal yang dimaksud Berdasarkan penjelasan dari
adalah makanan yang telah memenuhi Departemen Agama Republik Indonesia
standar dan sesuai dengan ketentuan syariat telah memberikan petunjuk dan syarat
Islam. Muslim consumers need to consume tentang jaminan halal, diantaranya: a. Tidak
products and service from various, which mengandung bagian atau benda dari
somehow doubtful (Ambali & Bakar, 2012). binatang yang diharamkan dikonsumsi
Standar kehalalan tersebut meliputi, halal umat Islam. b. Tidak mengandung sesuatu
dzatnya, halal cara mem-perolehnya, halal yang dihukumi najis oleh hukum syara’. c.
dalam memprosesnya, halal dalam Tidak diproses dengan menggunakan alat
penyimpanannya, halal dalam yang tidak bebas dari najis. d. Dalam
pengangkutannya, dan halal dalam proses penyimpanan tidak bersentuhan dan
penyajiannya. Penjelasan mengenai tidak berdekatan dengan benda yang
makanan halal tersebut sesuai pada QS. Al- dihukumi najis oleh hukum syara’.
Baqarah: 172-173 yang artinya “hai orang- Pemenuhan atas jaminan halal harus
orang yang beriman, makanlah di antara dilakukan, untuk memenuhi standar
rezki yang baik-baik yang Kami berikan produksi pangan sekaligus memberi
kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah,
jaminan perlindungan kepada konsumen.
jika benar-benar kepada-Nya kamu UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang
menyembah. Sesungguhnya Allah hanya Perlindungan Konsumen menjelaskan,
mengharamkan bagimu bangkai, darah, perlindungan konsumen diwujudkan untuk
daging babi, dan binatang yang (ketika memberikan manfaat, keadilan,
disembelih) disebut (nama) selain Allah. keseimbangan, keamanan dan keselamatan
tetapi Barangsiapa dalam Keadaan konsumen, serta kepastian hukum. UU
terpaksa (memakannya) sedang Dia tidak Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan, pasal
menginginkannya dan tidak (pula)
30 ayat (1) dan (2) menggariskan bahwa
melampaui batas, Maka tidak ada dosa setiap orang yang memproduksi atau
baginya. Sesungguhnya Allah Maha memasukkan ke dalam wilayah Indonesia

102
P-ISSN 2088-6977 dan E-ISSN 2548-1487
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 Desember 2019
DOI: http//dx/doi.org/10.30999/jpkm.v9i2.647

pangan yang dikemas untuk dalam pembukaan International Indonesia


diperdagangkan wajib mencantumkan label Halal Expo (INDHEX) 2018 menjelaskan
halal agar konsumen terhindar dari bahwa sertifikasi halal justru menjadi
mengkonsumsi yang tidak halal. Undang- kekuatan daya saing UMKM, karena
undang tersebut didukung oleh ayat al- tuntutan konsumen akan ketersediaan
qur’an yaitu QS. An-Nahl 68-69 yang pangan halal semakin meningkat. Diantara
artinya sebagai berikut: dan Tuhanmu urgensi sertifikasi halal menurut produsen
mewahyukan kepada lebah: "Buatlah makanan antara lain: terjaminnya kehalalan
sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon- produk makanan, produknya lebih
pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dipercaya masyarakat, Menguntungkan dari
dibikin manusia", kemudian makanlah dari sisi marketing, lebih meyakinkan
tiap-tiap (macam) buah-buahan dan konsumen, beranggapan tidak terlalu
tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah penting karena kehalalan tidak terletak
dimudahkan (bagimu). dari perut lebah itu pada label. Sementara informasi produsen
ke luar minuman (madu) yang bermacam- makanan tentang sertifikasi halal diperoleh
macam warnanya, di dalamnya terdapat dari beberapa cara, diantaranya: Media
obat yang menyembuhkan bagi manusia. cetak dan elektronik, BPPOM, Departemen
Sesungguhnya pada yang demikian itu Kesehatan, seminar, saudara atau teman,
benar-benar terdapat tanda (kebesaran dan berdasarkan pada label di kemasan.
Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. Menurut Zulkifli Hasan (2008), produk
halal sekarang memiliki permintaan yang
Pada dasarnya, tujuan pemberlakuan
sangat tinggi karena pertumbuhan populasi
dari keharusan pengusaha makanan untuk
meningkat di antara populasi Muslim di 57
memberi label halal pada tiap-tiap produk
negara. Diperkirakan pada tahun 2010
adalah untuk membantu meningkatkan
populasi Muslim meningkat menjadi tiga
kepercayaan konsumen akan kualitas
miliar orang pada tahun 2025 sementara
produk makanan tersebut. Sertifikasi Halal
jumlahnya meningkat menjadi 30 persen
adalah langkah pertama untuk memperluas
dari total populasi dunia. Karena itu, hub
pasar produk halal untuk membantu
halal telah menarik banyak negara seperti
konsumen mendapatkan produk yang halal,
Thailand, Singapura, dan Filipina yang
aman dan berkualitas. (Ahmad Hidayat
sadar akan pengembangan produk halal.
Buang et al., 2012). Sedangkan Bornne dan
Negara-negara lain seperti Amerika Serikat
Weber (2008) menyebutkan bahwa
dan Australia juga berebut untuk
mekanisme kualitas halal harus tergantung
mengambil kesempatan ini untuk menjadi
pada kondisi yang harus diikuti seperti
produsen produk halal (Nur Razuani Razali,
yang dipersyaratkan bagi konsumen
2010).
Muslim. Ketika konsumen sudah
memberikan kepercayaannya pada sebuah Berdasarkan uraian diatas, maka
produk maka konsumen akan cenderung diperlukan sebuah kegiatan yang tepat
memilih produk yang telah diyakini sasaran untuk menciptakan makanan yang
kualitasnya. Secara tidak langsung, aman dan tidak membuat umat muslim
penjualan produk UMKM tersebut akan masih bertanya-tanya tentang kehalalan
meningkat dan usaha tersebut akan semakin dari makanan tersebut. Dengan demikian,
berkembang. Sangat dibutuhkan kerja keras kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini
dalam mewujudkan sebuah usaha yang bertema Edukasi Sertifikat Halal dan P-IRT
berkembang. Berbagai macam upaya perlu untuk Produk Makanan pada UMKM se
dilakukan oleh pemilik usaha untuk Blitar Raya.
mempromosikan produknya.
Permasalahan Mitra
Menurut Ketua Umum Majelis Berdasarkan analisis situasi tersebut
Ulama Indonesia (MUI), KH. Ma’ruf Amin di atas, maka fokus permasalahan yang

103
P-ISSN 2088-6977 dan E-ISSN 2548-1487
Sertifikat Halal Bagi Produk Makanan dan Minuman untuk Meningkatkan Citra UMKM di Kabupaten Blitar
(Miranti Puspaningtyas, Sulastri, Dhika Maha Putri)

dihadapi mitra dapat diidentifikasikan tersebut memiliki kandungan gizi yang


sebagai berikut: baik, higienis, sehat dan tidak mengandung
bahan yang dapat membahayakan
1. Masih Banyak UMKM yang belum
kesehatan konsumen. Sehingga, dengan
memiliki P-IRT dan Sertifikasi Halal
adanya jaminan tersebut, konsumen akan
2. Kurangnya pengetahuan dan merasa aman dalam mengkonsumsi
wawasan tentang pentingnya makanan tersebut dan secara langsung akan
sertifikasi halal. mendongkrak penjualan dari UMKM
3. Keterbatasan Dana untuk tersebut.
mendaftarkan sertifikasi halal. Berdasarkan paparan analisis situasi
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas, maka rangkian kegiatan
seperti yang telah dipaparkan tersebut di Pengabdian Edukasi Pentingnya P-IRT dan
atas, maka perlu dilakukan penyuluhan bagi Sertifikasi Halal Pada UKM Sektor Pangan
pemilik usaha di Kabupaten Blitar. Bentuk di UMKM Blitar Raya secara ringkas
kegiatan penyuluhan pentingnya sertifikat sebagai berikut;
halal dan langkah-langkah yang benar
dalam pendaftaran untuk mendapatkan
sertifikat hala. Dengan bekal pengetahuan 1. Persiapan 6. Pelaporan
dan wasasan sertifikat halal dan disertai - Penyusunan
Proposal
- Penyusunan
draf
kiat-kiat mudah dalam menghadapi , maka - Seminar & revisi laporan
proposal - Seminar
akan membuka peluang bagi warga desa - Publikasi
karang patihan untuk membuka usaha baru hasil
yang bisa dilaksanakan di sekitar lokasi
2. Penyusunan
wisata atau sepanjang jalan akses menuju Rencana
5. Evaluasi
Hasil monitoring
tempat wisata. Program digunakan untuk
- Penyusunn DO penyempurnaan hasil
- Seminar DO Pelatihan
Solusi yang Ditawarkan
Berdasarkan permasalahan yang
4. Monitoring
masih sering dijumpai di masyarakat Monitoring terhadap
Pelaksanaan Pelatihan oleh
mengenai belum adanya logo halal pada 3. Pelaksanaan Program
Kegiatan edukasi pentingnya Tim Monev LPM UM
makanan yang diproduksi oleh UKM maka P-IRT dan sertifikasi Halal pada
UMKM yang memiliki produk
perlu diadakannya edukasi pada pemilik makanan, dan dibantu untuk
mengurus sertifikasi Halal.
usaha mengenai pentingnya sertifikasi halal
pada produk pengusaha tersebut. Menurut
Asyraf (2011) dan Ahmad Nizam (2006),
Syariah (hukum Islam) telah menetapkan B. METODE
kondisi tertentu untuk dipenuhi sebagai Metode yang diterapkan dalam
makanan halal dan sebagian besar produsen merealisasi program ini adalah pelatihan
makanan perlu menunjuk komite makanan dan pendampingan yang diikuti 30 orang
halal untuk menghindari penyalahgunaan pemilik usaha kecil menengah dengan
logo halal. Edukasi tersebut telah produk makanan yang memiliki minat
mencakup informasi-informasi terkini untuk segera mengurus sertifikasi halal.
mengenai perilaku konsumen dan tren Sebanyak 33 peserta tersebut nantinya akan
konsumen dalam memilih jenis produk diberikan edukasi serta sharing hambatan
makanan. Dengan adanya sertifikasi halal yang dihadapi dengan narasumber.
diharapkan dapat meningkatkan daya saing Pemilihan sebanyak 33 peserta ini nantinya
antar industri sejenisnya di Kota Blitar, akan bersifat tentative artinya disesuaikan
sekitarnya. Produk yang telah tersertifikasi dengan kondisi UMKM yang berada di
halal sudah dapat dipastikan bahwa produk Kota Blitar. Pemilihan peserta tersebut

104
P-ISSN 2088-6977 dan E-ISSN 2548-1487
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 Desember 2019
DOI: http//dx/doi.org/10.30999/jpkm.v9i2.647

tentunya disaring berdasarkan kesiapan bekerjasama sehingga mampu mendorong


UMKM dalam mengembangkan produk UMKM tersebut berkembang dan
dan usahanya. diikutsertakan pada pameran makanan
Dalam kegiatan pengabdian ini halal. Pemantauan UMKM tersebut
dilakukan ditahun kedua dan seterusnya
diharapkan dapat berkolaborasi dengan
dengan bantuan pihak yang bekerjasama.
pihak-pihak terkait seperti Ketua
Paguyuban UMKM Kota Blitar, Dinas Untuk memenuhi kebutuhan luaran
Kesehatan, dan MUI Kota Blitar untuk hasil kegiatan pengabdian kepada
mensukseskan kegiatan ini. Diharapkan masyarakat ini, maka publikasi untuk
juga pihak-pihak tersebut mampu luaran akan di submit pada Jurnal
membantu UMKM dalam kemudahan Pengabdian Kepada Masyarakat yaitu
pengurusan Sertifikat Halal. Kegiatan ini Jurnal Education-Pengabdian Kepada
dilaksanakan di Wisma PKPRI pada Masyarakat (JPKM- UNINUS) . Selain itu,
tanggal 4-5 Juli 2019, Kabupaten Blitar. Publikasi media massa akan dipublikasikan
pada Media Massa Malang Today!.
Kegiatan ini dilaksanakan selama
Sedangkan Book Chapter akan
satu hari dikarenakan kegiatan edukasi ini
dipublikasikan pada Jurnal di KARINOV
memiliki format seperti seminar. Untuk
Universitas Negeri Malang.
lebih rinci tentang tahapan metodenya
seperti diuraikan berikut ini;
1. Tahap Pertama C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Mencari data mengenai pengusaha Kegiatan pengabdian kepada
makanan UMKM yang berada di Kota masyarakat yang dilakukan oleh Tim dari
Blitar kepada ketua paguyuban UMKM Universitas Negeri Malang terhadap 33
Kota Blitar dan berdiskusi mengenai UMKM di Kabupaten Blitar telah
jumlah UMKM yang belum mengurus dilakukan dengan dua tahapan yaitu tahap
Sertifikat Halal. penyuluhan dan tahap pendampingan.
Kegiatan yang disupport oleh LP2M
2. Tahap Kedua
Universitas Negeri Malang ini dilaksanakan
Setelah mendata jumlah UMKM yang pada Juli 2019 lalu di Kabupaten Blitar.
belum memiliki Sertifikasi Halal kemudian Edukasi tersebut telah mencakup informasi-
berkoordinasi dengan MUI dan Dinas informasi terkini mengenai perilaku
Kesehatan Kota Blitar untuk mengadakan konsumen dan tren konsumen dalam
edukasi pentingnya sertifikasi halal dalam memilih jenis produk makanan.
mendukung berkembangnya UMKM
Dengan adanya sertifikasi halal
tersebut.
diharapkan dapat meningkatkan daya saing
3. Tahap Ketiga antar industri sejenisnya di Kota Blitar,
Para Peserta diminta untuk mengumpulkan sekitarnya. Produk yang telah tersertifikasi
data-data untuk mengurus sertifikasi halal halal sudah dapat dipastikan bahwa produk
dan kemudian dilakukan seleksi pada tersebut memiliki kandungan gizi yang
UMKM untuk dipilih 3 UMKM yang akan baik, higienis, sehat dan tidak mengandung
diberi bantuan dalam mengurus Sertifikat bahan yang dapat membahayakan
Halal. Di tahun pertama kegiatan ini kesehatan konsumen. Sehingga, dengan
diharapkan minimal 3 UMKM yang sudah adanya jaminan tersebut, konsumen akan
memiliki sertifikasi Halal dari Majelis merasa aman dalam mengkonsumsi
Ulama Indonesia di Kabupaten Blitar, dan makanan tersebut dan secara langsung akan
diharapkan selanjutnya dapat didampingi mendongkrak penjualan dari UMKM
perkembangannya oleh pihak-pihak yang tersebut. Telah dijelaskan dalam sebuah
ayat di QS. An-Nahl ayat 75 yang artinya:

105
P-ISSN 2088-6977 dan E-ISSN 2548-1487
Sertifikat Halal Bagi Produk Makanan dan Minuman untuk Meningkatkan Citra UMKM di Kabupaten Blitar
(Miranti Puspaningtyas, Sulastri, Dhika Maha Putri)

Dan Kami menaungi kamu dengan awan, maka banyak konsumen akan semakin
dan Kami menurunkan kepadamu mann banyak yang membeli. Dampak dari
dan salwa. Makanlah (makanan) yang pembelian tersebut adalah meningkatnya
baik-baik dari rezeki yang telah Kami pendapatan yang diperoleh pemilik
berikan kepadamu. Mereka tidak menzalimi UMKM.
Kami, tetapi justru merekalah yang
D. KESIMPULAN
menzalimi diri sendiri’.
Berdasarkan hasil pemaparan di atas,
Berdasarkan hasil kegiatan dapat disimpulkan bahwa pelaku UMKM
penyuluhan, seluruh peserta mendengarkan sangat membutuhkan motivasi dan
pemateri dari MUI kabupaten Blitar dengan penjelasan alur yang benar dalam mengurus
baik serta menyampaikan keluhan dan sertifikat halal. Antusias yang sangat baik
keresahan yang mereka hadapi agar segera akan berhasil apabila diimbangi dengan
mendaftarkan produk mereka untuk penerapan yang nyata tentunya dalam hal
memiliki sertifikat halal. Setelah kegiatan pendaftaran sertifikat halal. Penyampaian
tanya jawab dengan pemateri, peserta yang solusi dari pemateri mengenai seluruh
sangat antusias kemudian mengisi form permasalahan dan kendala yang dihadapi
pendaftaran untuk sertifikat halal. Dapat oleh pelaku UMKM dikupas hingga peserta
disimpulkan untuk kegiatan penyuluhan mendapatkan jalan keluar. Penjelasan
memiliki tingkat keberhasilan 100%, mengenai alur pendaftaran sertifikat halal
disamping itu kegiatan pendampingan dari pemateri yang disampaikan dengan
sampai saat ini terus berjalan. Kegiatan bahasa yang sangat mudah untuk dipahami
pendampingan akan terus dilanjutkan peserta.
hingga peserta yang mengajukan formulir
pendaftaran sertifikat halal
memperolehnya. Sejalan dengan itu, E. UCAPAN TERIMAKASIH
temuan menunjukkan bahwa kesadaran
usaha kecil-menengah (UKM) terhadap Kegiatan Pengabdian Kepada
Sertifikasi Halal berada pada level rendah. Masyarakat ini merupakan Program PNBP
Tetapi persepsi pengusaha tentang makanan Universitas Negeri Malang dengan No:
halal sangat baik. Ini sangat mengecewakan 042.01.2.4000923/2019. Kegiatan
karena dengan memahami pentingnya pengabdian kepada masyarakat ini dapat
Sertifikasi Halal dalam industri makanan terselenggara dengan baik berkat kerjasama
akan memberikan UKM pendapatan yang dari berbagai pihak. Para anggota tim
menguntungkan (Tawil, et al., 2015). kegiatan pengabdian yang selalu membantu
merancang kegiatan edukasi mengenai
Pemahaman yang diberikan pada sertifikat halal. Terselengganya kegiatan ini
pemilik usaha yaitu dengan kepemilikan juga melibatkan pihak eksternal yang
sertifikat halal maka kualitas dan mutu mengelola langsung para pelaku UMKM,
produk juga sudah terjamin, hal ini yaitu Paguyuban Koperasi Kubli. Serta
dikarenakan beberapa syarat yang tidak lupa seluruh mahasiswa yang
diperlukan sebelum mendaftarkan produk membantu dalam pendampingan yang
untuk memperoleh sertifikat halal, dilakukan untuk pendaftaran sertifikat halal
diantaranya adalah hasil uji laboratorium bagi UMKM.
mengenai kandungan yang ada pada
produk. Produk yang memiliki kualitas dan DAFTAR PUSTAKA
mutu yang baik, menjadikan para Abdullah, A. N. B. (2006). Perception And
konsumen lebih nyaman dan tenang dalam Awareness Among Food
mengkonsumsinya. Jika hal tersebut Manufacturersand Marketers On
didukung dengan rasa yang enak, kemasan Halal Food In The Klang Valley.
yang menarik, dan memiliki varian rasa,

106
P-ISSN 2088-6977 dan E-ISSN 2548-1487
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 Desember 2019
DOI: http//dx/doi.org/10.30999/jpkm.v9i2.647

Al-Qur’an, Surat Al-Baqarah (2) ayat 278- =380&jns=2. Diakses tanggal 12


279. Al-Qur’an dan Terjemahan. Maret 2019.
Cetakan ke 7: Al-Mizan Publishing
UU No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan.
House http://jdih.pom.go.id/produk/undang-
Ambali, A. R., & Bakar, A. N. (2012). undang/UU%20nomor%207%20Tah
People’s Awareness On Halal Foods un%201996.pdf. Diakses tanggal 12
And Products: Potential Issues For Maret 2019.
Policy-Makers. Universiti Teknologi
MARA.
http://dx.doi.org/10.1016/j.sbspro.201
4.01.1104
Bonne, K., & Verbeke, W. (2008).
Religious Values Informing Halal
Meat Production and the Control and
Delivery of Halal Credence Quality.
Agriculture and Human Values, 25(1),
35-47. http://dx.doi.org/10.
1007/s10460-007-9076-y
Buang, A. H., & Mahmod, Z. (2012). Isu
Dan Cabaran Badan Pensijilan Halal
Di Malaysia. Shariah Journal, 20(3),
271-288.
Hasan, Z. (2008). Undang-Undang Produk
Halal Di Malaysia: Isu
Penguatkuasaan Dan Pendakwaan.
Universiti Sains Islam Malaysia
Rahman, A. H. A. (2011). Knowledge on
Halal Food amongst Food Industry
Entrepreneurs in Malaysia. Universiti
Malaysia Terengganu.
http://dx.doi.org/10.5539/ass.v7n12p
216
Razali, N. R. (2010). Kajian Ke Atas
Potensi Sabah Sebagai Hab Halal.
Universiti Malaysia Sabah.
Tawil, N.M, Ramlee S., Jaafar, J., Saat,
F.M. 2015. An Overview of
Foodpreneur Awareness among
Small and Medium-Sized Enterprises
(SME) of Halal Certification.
Canadanian Center of Science and
Education. Vol.11, No. 21; 2015
ISSN 1911-2017 E-ISSN 1911-2025
UU No. 8 Tahun 1999 tentang
perlindungan konsumen.
http://jdih.bsn.go.id/produk/detail/?id

107
P-ISSN 2088-6977 dan E-ISSN 2548-1487

Anda mungkin juga menyukai