Anda di halaman 1dari 18
PERJANJIAN KERJASAMA. ANTARA PT. BUKIT ASAM Tbk. DAN PT GEOXP TENTANG PEKERJAAN JASA PEMBORAN EKSPLORASI PENGEMBANGAN TAL UTARA Nomor (2% (BI 8520001 /HK.03/V2023 Pada hari ini tanggal bulan Februari tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga di Tanjung Enim, dibuat Perjanjian Kerjasama oleh dan antara: 1. Nama Lengkap Venpri Sagara Jabatan General Manager Unit Pertambangan Tanjung Enim Bertindak dalam jabatanya tersebut dan karenanya berwenang bertindak untuk dan atas nama PT Bukit Asam Tbk, yang berkedudukan di Jalan Parigi No. 1 Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA. 2. Nama Lengkap Muhamad Harun, Jabatan : Direktur Utama Bertindak untuk dan atas nama PT GEOXP, berkedudukan di JI. Eceng No.23, Bandung, Jawa Barat 40263, untuk selanjutnya dalam Perjanjian Kerjasama ini disebut sebagai PIHAK ’ KEDUA. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut sebagai PARA PIHAK dan sendiri-sendiri disebut PIHAK, terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut 1. Bahwa PIHAK PERTAMA membutuhkan pihak yang dapat membantu dalam Pekerjaan vasa Pemboran Eksplorasi Pengembangan TAL Utara dikarenakan urgensi kebutuhan lokasi sebagai alternatif target penambangan di RKAP 2023. 2. Bahwa ketersediaan unit bor baru PIHAK PERTAMA mundur dari jadwal di jadwal tahun 2022 menjadi pertengahan tahun 2023 akibat proses fender ulang. 3. Kondisi geologi di area TAL Utara dengan prediksi kemiringan lapisan batubara yang terjal yaitu hingga 80° membutuhkan kemampuan mesin bor yang handal dan keahlian khusus "PKS PEKERIAAN JASA PEMBORAN EKSPLORASI PENGEMBANGAN, Page tofaa PAK PERTAMA PIHAK KEDUA TAL UTARA a 4. Bahwa PIHAK KEDUA berdasarkan Surat Penawaran PT GeoXP Nomor 2/GXP/I/2023 Tanggal 5 Januari 2023 yang memilki mesin bor dan kompetensi dalam kegiatan pemboran miring yang dapat membantu pekerjaan milik PIHAK PERTAMA. 5. Bahwa PIHAK KEDUA berdasarkan Surat Penawaran PT GeoXP Nomor 6/GXP/II/2023 Tanggal 3 Februari 2023 yang memiliki mesin bor dan kompetensi dalam kegiatan pemboran miring yang dapat membantu pekerjaan milik PIHAK PERTAMA, 6. Berdasarkan Risalah rapat tanggal 3 Februari 2023 perihal Pembahasan Kesepakatan Pelaksanaan Pemboran antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, PARA PIHAK dengan itikad baik, sepakat dan setuju untuk mengikatkan diri dalam Perjanjian Kerjasama “Pekerjaan Jasa Pemboran Eksplorasi Pengembangan TAL Utara” dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut Pasal 1 MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan Tujuan Perjanjian Kerjasama ini adalah landasan bagi PARA PIHAK dalam melaksanakan kerjasama Kegiatan Pekerjaan Jasa Pemboran Eksplorasi Pengembangan TAL Utara di Wilayah Unit Pertambangan Tanjung Enim. Kerjasama dilaksanakan oleh PARA PIHAK berdasarkan pronsip sinergi dan saling menguntungkan dengan tetap memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan dan prosedur yang berlaku di masing-masing PIHAK, Pasal 2 RUANG LINGKUP PELAKSANAAN PEKERJAAN (1) Pekerjaan yang diserahkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dan dilaksanakan adalah Pekerjaan Jasa Pemboran Eksplorasi Pengembangan TAL Utara dengan lingkup pekerjaan sebagai berikut a. Pemboran inti (total jumlah bor miring dengan total kedalaman minimal 500 m) dengan kemiringan 30° b. Melakukan pengambilan dan pengemasan contohan batubara yang sudah direncanakan . Melakukan Logging geofisika (Gamma Ray, Density) d. Supervisi kegiatan eksplorasi, pencatatan data hasil pemboran; dan pembuatan Daily Drilling Report . Manajemen operasional pemboran di lapangan; (2) Petunjuk rinci pelaksanaan pekerjaan yang dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini adalah sebagaimana tercantum dalam Spesifikasi Teknis yang terdapat dalam Lampiran | Perjanjian ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini PRS PEKERIAAN JASA PEMBORAN il EKSPLORASI PENGEMBANGAN Page 2of 11 PAK PERTAMA PIHAK KEDUA, TALUTARA Pasal 3 HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK (1) PIHAK PERTAMA berhak untuk a. e. Mendapatkan bantuan dari PIHAK KEDUA sehubungan dengan pekerjaan Jasa Pemboran Eksplorasi Pengembangan TAL Utara milik PIHAK PERTAMA sebagaimana dimaksud Pasal 2 Perjanjian Kerjasama ini; Menolak alat pemboran serta pendukung pekerjaan dan menyampaikan permintaan Penggantian alat secara tertulis, apabila alat yang disediakan oleh PIHAK KEDUA tidak sesuai dengan yang disepakati sebagaimana ditentukan dalan Perjanjian Kerjasama i Mendapatkan alat_pemboran serta_ pendukung —pekerjaan _penggai sebagaimanadimaksud huruf b di atas, selambatlambatnya 7 (tujuh) hari sejak permintaan penggantian disampaikan dan diterima oleh PIHAK KEDUA; Mendapatkan tenaga personil pengganti apabila yang bersangkutan karena suatu ‘sebab apapun tidak dapat menjalankan tugasnya selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak permintaan penggantian disampaikan dan diterima oleh PIHAK KEDUA Menempatkan pengawas pekerjaan untuk membantu dalam kelancaran pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini (2) PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk : a © Memberikan kompensasi atas bantuan yang diberikan oleh PIHAK KEDUA atas Pekerjaan Jasa Pemboran Eksplorasi Pengembangan TAL Utara sebagaimana dimaksud Pasal 2 Perjanjian Kerjasama ini sepenjang sesuai ketentuan dalam Perjanjian Kerjasama ini Melakukan Pengawasan dan atau Monitoring terhadap peralatan yang masuk ke Unit Pertambangan Tanjung Enim yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA sesuai ketentuan yang berlaku Memastikan ketersediaan dozer yang akan dioperasikan untuk mendukung pekerjaan Jasa Pemboran Eksplorasi Pengembangan TAL Utara (3) PIHAK KEDUA berhak mendapat kompensasi sesuai ketentuan Perjanjian Kerjasama ini (4) PIHAK KEDUA berkewajiban untuk ; a b. c d PS PEKERU EKSPLORASI PENGEMBANGAN TAL UTARA Melakukan Pemboran inti (total jumlah bor miring dengan total kedalaman minimal 500 m) dengan kemniringan 30° Melakukan pengambilan dan pengemasan contohan batubara yang sudah direncanakan Melakukan Logging geofisika (Gamma Ray, Density) ‘Supervisi kegiatan eksplorasi, pencatatan data hasil pemboran; dan pembuatan Daily Drilling Report Melaksanakan penyelesaian pekerjaan selama 1 bulan ‘Wajib menyediakan sarana transportasi bagi tim dalam kepentingannya ke dan lokasi kerja. Dalam hal pelaksanaan pengoperasian di wilayah kerja PIHAK PERTAMA, maka sarana transportasi PIHAK KEDUA diwajibkan menggunakan Kendaraan/ Mobil Wheel Drive (Double Gardan) 4 x 4 yang dilengkapi dengan Rotary Lamp dan Boogie Whip dengan plat lokal BG dan sesuai dengan ketentuan Golden Rules yang berlaku di wilayah kerja PIHAK PERTAMA IRAN JASA PEMBORAN Page sofa g. PIHAK KEDUA wajib dalam 10 (sepuluh) hari kalender terhitung mulai_ tanggal berlakunya Perjanjian, menyampaikan nama-nama tenaga kerja lengkap dengan kualifikasinya sesuai dengan persyaratan kepada PIHAK PERTAMA untuk memperoleh persetujuan sesuai susunan Organisasi Proyek PIHAK KEDUA. Jika terdapat permintaan tertulis dari PIHAK PERTAMA bilamana temnyata tenaga kerja tersebut tidak cakap dalam menjalankan tugasnya dan atau melanggar ketentuar-ketentuan dalam Perjanjian ini, PIHAK KEDUA wajib mengganti tenaga kerja tersebut. h. Wajid menyelesaikan perizinan yang berlaku baginya atas pelaksanaan Pekerjaan Kerjasama ini, sejauh menjadi tanggung jawabnya dan mengikuti semua peraturan- eraturan yang berlaku di lokasi kegiatan i. Bertanggung jawab atas keamanan peralatan dan perlengkapan lainnya selama pelaksanaan kegiatan PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Kerjasama ini j. Menyediakan BBM yang digunakan untuk unit mesin bor dan peralatan penunjangnya dalam pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini k. Menjamin keamanan dan keselamatan kerja serta segala hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya, maka untuk keperluan tersebut PIHAK KEDUA diharuskan membentuk staf keselamatan kerja. Dalam menjalankan tugas sehari-hari, Staf keselamatan Kerja ini bekerjasama dengan Satuan Kerja Keselamatan & Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) PIHAK PERTAMA, ‘Wajid menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan dan mentaati peraturan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang berlaku khususnya di lingkungan PIHAK PERTAMA m.Mengelola limbah B3 yang ditimbulkan oleh dan selama pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini sesuai peraturan perundangan yang berlaku Pasal 4 JANGKA WAKTU PERJANJIAN KERJASAMA (1) PIHAK KEDUA wajib melaksanakan pekerjaan tersebut pada Pasal 2 Perjanjian ini dalam jangka waktu 1 (satu) bulan kalender, terhitung setelah kegiatan mobilisasi dan perizinan selesai dilakukan. Adapun jadwal sebagai berikut: a. Tahap Persiapan dan Mobilisasi: mobilisasi akan dilakukan 1 minggu setelah penandatanganan Perjanjian Kerjasama ini oleh PARA PIHAK, terdiri dari kegiatan: Mobilisasi Peralatan Personil dan Pembuatan Camp b. Tahap Kegiatan Pengeboran dan Logging Geofisika : kegiatan akan dimulai setelah semua perizinan di PIHAK PERTAMA selesai dilakukan, terdiri dari kegiatan: Pengeboran miring, pengambilan Sampling Batubara, Logging Geofisika, pembuatan laporan pelaksanaan pemboran dan Demobilisasi Peralatan & Personil (2) Masa berlakunya Perjanjian Kerjasama ini dapat diperpanjang apabila diperiukan oleh PIHAK PERTAMA dengan persetujuan tertulis PARA PIHAK. PKS PEKERIAANJASA PEMBORAN EKSPLORASI PENGEMBANGAN Page af 11 PINAR PERTAMA PIHAK KEDUA TALUTARA a) (2) (3) a) (2) (3) (1) ‘PRS PEKERIAANJASA PEMBORAN ——~Page Sofi EKSPLORASI PENGEMBANGAN TALUTARA Pasal 5 NILAI KONTRAK Nilai Kontrak yang dibayarkan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA untuk menyelesaikan pekerjaan sebagaimana tersebut dalam Pasal 2 Perjanjian ini, adalah sebagai berikut - Harga Pekerjaan Rp. 854.900.000,- = PPN11% Rp. _94.039.000- + - Total Biaya Pekerjaan Rp. 948.939.000,- - Terbilang (Sembilan ratus empat puluh delapan juta sembilan ratus tiga puluh sembilan ribu rupiah), Nilai Kontrak tersebut pada ayat (1) Pasal ini adalah merupakan harga satuan dan harga ‘satuan tersebut tidak berubah karena alasan apapun setelah Perjanjian ini dinyatakan berlaku, kecuali dalam hal terjadinya keadaan memaksa (force majeure) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 Perjanjian in Jika terjadi perubahan pekerjaan seperti penambahan atau pengurangan pekerjaan maka harus dengan kesepakatan tertulis PARA PIHAK. Pasal 6 DENDA DAN SANKSI PIHAK KEDUA akan dikenakan denda keterlambatan sebesar 1%» (satu perseribu) dari total nilai_pekerjaan (tidak termasuk PPN 11 %) untuk setiap hari keterlambatan penyelesaian pekerjaan dari jangka waktu yang telah disepakati sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 Perjanjian ini, maksimal 5%( lima persen) dari Total Nilai Pekerjaan dan dilakukan dengan mengurangi pembayaran atas nilai kontrak tersebut Ketentuan mengenai kewajiban PIHAK KEDUA untuk membayar denda tidak mengurangi hak PIHAK PERTAMA untuk melakukan tindakan seperti diatur dalam Pasal 8 Perjanjian ini dan atau melakukan pemutusan Perjanjian menurut Pasal 15 Perjanjian ini Denda tidak bertaku apabila disebabkan karena terjadi Keadaan Memaksa, dan diperkuat oleh Instansi yang berwenang dan disetujui oleh PIHAK PERTAMA. Pasal 7 CARA PEMBAYARAN Kompensasi atas Perjanjian Kerjasama ini sudah termasuk Pajak sesuai peraturan yang berlaku; (2) @) (4) a) 2) PAS PEKERIAAN ASA PEMBORAN EKSPLORASI PENGEMBANGAN Page 6 of 11 Pa PeRTAMA, TALUTARA Pembayaran Nilai Kontrak sebagaimana tersebut pada Pasal 4 ayat (1) Perjanjian ini oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dilaksanakan melalui Satuan Kerja Keuangan PIHAK PERTAMA di kantor PIHAK PERTAMA Tanjung Enim secara bertahap sesuai Berita Acara Kemajuan Pekerjaan yang ditandatangani oleh PARA PIHAK, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Tahap |, PIHAK PERTAMA akan membayar kepada PIHAK KEDUA sebesar 30% (tiga puluh persen) dari Total Nilai Kontrak atau sebesar Rp. 284.681.700,- (dua ratus delapan puluh empat juta enam ratus delapan puluh satu ribu tujuh ratus rupiah) termasuk PPN 11% apabila PIHAK KEDUA telah menyelesaikan pekerjaan mobilisasi alat dan personil ke lokasi kegiatan pemboran dan dibuatkan Berita Acara Kemajuan Pekerjaan yang ditandatangani oleh PARA PIHAK. b. Tahap Il, PIHAK PERTAMA akan membayar kepada PIHAK KEDUA sebesar 70% (enam puluh persen) dari Total Nilai Kontrak atau sebesar Rp. 664.257.300,- (enam ratus enam puluh empat juta dua ratus lima puluh tujuh ribu tiga ratus rupiah) termasuk PPN 11% apabila PIHAK KEDUA telah menyelesaikan pekerjaan sebesar 100% (seratus persen) dan dibuat Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan yang ditandatangani oleh Kedua Pihak. Penagihan pembayaran ditujukan kepada PIHAK PERTAMA dengan menyerahkan dokumen - dokumen tagihan sebagai berikut: Surat Permintaan Pembayaran / Invoice Asli (2 Rangkap) Kwitansi asli bermeterai (2 Rangkap); Berita Acara Kemajuan Pekerjaan asli (2 rangkap); Kelengkapan Pajak (1 set) Dokumen lainnya yang dianggap perlu oleh PIHAK PERTAMA sepanjang tidak bertentangan dengan isi Perjanjian Kerjasama ini. eaogn Pembayaran kompensasi akan dilakukan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA paling lambat 45 (empat puluh lima) hari kalender setelah PIHAK PERTAMA menerima Surat Permintaan Pembayaran secara lengkap dan benar. Pasal 8 PERBAIKAN-PERBAIKAN DAN ATAU KELANJUTAN PEKERJAAN PIHAK PERTAMA berhak mengerjakan atau menunjuk PIHAK KETIGA untuk mengerjakan perbaikan-perbaikan dan atau melanjutkan bagian dari pekerjaan yang secara teknis tidak memenuhi atau tidak mencapai prestasi kemajuan_pekerjaan sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian ini atas beban biaya PIHAK KEDUA, baik dengan mempergunakan bahan dan peralatan PIHAK KEDUA yang terdapat di lokasi pekerjaan maupun dari PIHAK PERTAMA atau PIHAK KETIGA. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan dan atau menyerahkan pekerjaan atau bagian-bagian/tahapan-tahapan pekerjaan dalam batas waktu yang telah ditentukan pada jadwal pekerjaan, maka PIHAK PERTAMA berhak untuk mengambil alih seluruh PAK KEDUA, a) (2) 3) @) ©) a) @ PKS PEKERIAANJASAPEMBORAN —=—~Page 7 of 11 EKSPLORAS PENGEMBANGAN TALUTARA pekerjaan, dan PIHAK KEDUA tidak dibebaskan dari tanggung jawabnya atas biaya-biaya yang timbul atas pekerjaan i Pasal 9 RISIKO PEKERJAAN PIHAK KEDUA menanggung semua risiko yang timbul untuk melaksanakan pekerjaan sampai dengan selesainya pemeliharaan pekerjaan, berdasarkan Perjanjian ini Segala kegiatan PIHAK KEDUA yang dilakukan untuk melaksanakan pekerjaan berdasarkan Perjanjian ini, harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan gangguan terhadap benda atau hak mili PIHAK PERTAMA ataupun milik orang lain (perorangan atau umum) dan PIHAK KEDUA harus membebaskan PIHAK PERTAMA dari segala tuntutan ganti rugi apabila gangguan tersebut terjadi. Risiko jika ada pekerjaan redrill yang perlu dilakukan akibat kondisi geologis maka akan tetap diperhitungkan dalam kemajuan meter pemboran tanpa menambahkan jumiah target meter pemboran yang telah disepakati Nilai kontrak belum memperhitungkan biaya-biaya yang ditimbulkan akibat permasalahan ketersediaan lahan oleh PIHAK PERTAMA, kecuali akibat Keadaan Memaksa (Force Majeure). Besaran biaya-biaya yang ditimbulkan sebagaimana dimaksud ayat ini menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA untuk dibayarkan kepada PIHAK KEDUA ditagihkan secara terpisah (Reimbursable Cost) oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA yang besaran biayanya disepakati oleh PARA PIHAK dengan menyertakan intstruksi kerja dan dokumen pendukung lainnya yang dianggap perlu dari PIHAK PERTAMA Pekerjaan redrill akan dilakukan dengan persetujuan PIHAK PERTAMA. Pasal 10 PENGAWAS PEKERJAAN PIHAK PERTAMA menunjuk Manajer Geologi & Pemboran untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan berdasarkan Perjanjian ini PIHAK KEDUA dalam melaksanakan pekerjaan berdasarkan Perjanjian ini wajib mentaati pengarahan, petunjuk dan keputusan dari Pengawas pekerjaan. Pengawas Pekerjaan membuat dan menanda-tangani Berita Acara Kemajuan dan/atau Berita Acara Penyelesaian / Serah Terima Pekerjaan mewakili PIHAK PERTAMA yang selanjutnya dijadikan sebagai dasar tagihan pembayaran PIHAK KEDUA. a) (2) (3) a) (2) (3) PKS PEKERIAAN ASA PEMBORAN Page BofA EKSPLORASI PENGEMBANGAN TALUTARA Pasal 11 LAPORAN HARIAN DAN PETUNJUK PIHAK PERTAMA. PIHAK KEDUA wajib membuat Laporan Harian yang mencatat kemajuan pemboran, jenis Pemboran (open hole/coring), jenis batuan, core recovery, halangan teknis dan mekanis sesuai format yang disampaikan oleh PIHAK PERTAMA. PIHAK KEDUA wajib menyiapkan buku harian dan PIHAK PERTAMA akan mengisi buku tersebut berkaitan dengan instruksi teknis pelaksanaan yang harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA. PIHAK KEDUA dapat mengajukan keberatan tertulis kepada PIHAK PERTAMA mengenai petunjuk-petunjuk seperti tersebut pada ayat (2) Pasal ini selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah petunjuk-petunjuk tersebut disampaikan kepada PIHAK KEDUA. Jika tidak ada keberatan yang diterima PIHAK PERTAMA, maka dianggap etunjuk tersebut disetujui PIHAK KEDUA. Pasal 12 KOORDINASI PEKERJAAN DILAPANGAN Apabila terjadi sesuatu hal dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai pada Pasal 8 ayat (1)dalam Perjanjian ini PIHAK PERTAMA menunjuk PIHAK KETIGA, maka PIHAK KEDUA wajib mengadakan koordinasi dan kerjasama yang sebaik-baiknya dengan PIHAK KETIGA tersebut untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 Perjanjian ini. Apabila timbul kesulitan dalam pelaksanaan koordinasi atau kerjasama tersebut yang diperkirakan dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan berdasarkan Perjanjian ini, PIHAK KEDUA wajib segera memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA untuk bersama- ‘sama menanggulanginya. PIHAK KEDUA wajib menggunakan tenaga kerja dari daerah sekitar lokasi pekerjaan. Bila akan mempekerjakan tenaga asing dalam melaksanakan pekerjaan ini harus mendapat persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA. Pasal 13 KEWAJIBAN ATAS KETAATAN PADA KETENTUAN PIHAK KEDUA wajib mengatur dan menjaga keamanan kerja serta mencegah kecelakaan yang mungkin terjadi pada pekerja dalam pelaksanaan pekerjaan, jika terjadi kecelakaan, PIHAK KEDUA wajib memberikan pertolongan, pengobatan dan membayar biaya-biaya yang timbul karenanya PINAR KEDUA (2) 6) © a) (2) (3) PS PEKERIAANJASA PEMBORAN Page Sof EKSPLORASI PENGEMBANGAN TALUTARA PIHAK KEDUA wajib menyediakan kotak obat berisi obat-obatan yang cukup untuk pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan, sesuai dengan peraturan PPPK dan Palang Merah Indonesia PIHAK KEDUA wajib memiliki Peraturan Perusahaan (PP) atau Perjanjian Kerja Bersama (PKB), Perjanjian Kerja (PK) antara Perusahaan dengan Pekerja, adanya Serikat Pekerja (SP), dan Lembaga Bipartit. PIHAK KEDUA wajib mentaati dan melaksanakan Peraturan Pemerintah Pusat/Daerah yang berkaitan dengan tenaga kerja, keamanan/keselamatan kerja, serta melapor secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA wajib mentaati peraturan Kesehatan & Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L) yang beriaku di Lingkungan PT. Bukit Asam, Tbk. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan kebersihan lingkungan kerja, dan mencegah timbulnya kerusakan lingkungan, serta mentaati peraturan lingkungan yang berlaku di PT. Bukit Asam, Tbk. Pasal 14 KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE) Keadaan Memaksa (Force Majeure), adalah semua kejadian diluar kemampuan PARA PIHAK yang mempengaruhi secara langsung jalannya pelaksanaan pekerjaan menurut Perjanjian ini, yaitu a) Bencana alam:Gempa bumi, Angin Topan dan Epidemi b) Peperangan, Pemberontakan, Huru-hara dan Blokade ©) Perubahan Kebijaksanaan Pemerintah dibidang Moneter yang secara resmi diumumkan oleh Pemerintah Republik Indonesia, oleh sebab itu hanya harga dari sisa pekerjaan yang belum diserahkan dapat disesuaikan berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK sesuai dengan petunjuk yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia Pihak yang berada dalam keadaan memaksa wajib segera memberitahukan kepada Pihak lain secara tertulis, selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari Kalender setelah dialaminya keadaan memaksa itu dan menjelaskan sebab dan akibatnya serta langkah-langkah yang periu diambil untuk mengatasinya. PARA PIHAK akan berusaha untuk melakukan tindakan yang ada dalam tanggung jawabnya untuk mengatasi akibat dari keadaan memaksa itu. Apabila tidak ada pemberitahuan tertulis dalam waktu yang telah ditentukan, keadaan memaksa dianggap tidak pernah terjadi Pemberitahuan tentang adanya keadaan memaksa tersebut pada ayat (2) Pasal ini harus dikuatkan dengan keterangan tertulis dari Instansi yang berwenang PIKAK PERTAMA PIHAK KEDUA Pasal 15 PEMUTUSAN PERJANJIAN KERJASAMA, (1) Apabila PIHAK KEDUA tidak mampu menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 Perjanjian ini tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, dan atau melanggar ketentuan-ketentuan Perjanjian ini atau bertentangan dengan instruksi-instruksi PIHAK PERTAMA, maka a) b) °) PIHAK KEDUA dikenakan sanksi berupa Peringatan Pertama (SP-!) dan apabila setelah 14 (empat belas) hari kalender sejak tanggal surat peringatan pertama PIHAK KEDUA tidak menunjukkan dan atau tidak berusaha menyelesaikan pekerjaan yang ditetapkan, maka PIHAK PERTAMA akan mengeluarkan Surat Peringatan Kedua (SP-II) dan dilanjutkan dengan Surat Peringatan Ketiga (SP-lII) setelah 14 (empat belas) hari kalender sejak tanggal Surat Peringatan Kedua, PIHAK KEDUA tetap tidak mampu menyelesaikan pekerjaan berdasarkan Perjanjian ini Apabila PIHAK PERTAMA telah mengeluarkan surat peringatan sebagaimana ayat (1) a) Pasal ini sampai dengan 3 (tiga) kali berturut-turut dan PIHAK KEDUA tetap tidak mampu menyelesaikan pekerjaan, maka PIHAK PERTAMA dapat secara sepihak memutuskan Perjanjian ini dan dalam hal ini PARA PIHAK sepakat untuk mengesampingkan Pasal 2266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Dalam hal terjadi sebagaimana ayat (1) b) Pasal ini, PIHAK KEDUAtidak dapat ‘menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun, Kecuali yang tersebut pada ayat (2) a) Pasal ini, dan PIHAK KEDUA menanggung semua biaya yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA termasuk tetapi tidak terbatas pada Selisih biaya untuk menyelesaikan pekerjaan ji, Biaya pengembalian alat-alat dan tenaga kerja (Demobilisasi) ili. Biaya-biaya lain yang menjadi kewajiban PIHAK KEDUA berdasarkan pekerjaan ini. (2) Dalam hal terjadi pemutusan Perjanjian sebagaimana tersebut pada ayat (1) Pasal ini, kewajiban Kedua Pihak adalah: a) PKS PEKERIAANJASA PEMBORAN Page 10 of 1d EKSPLORASI PENGEMBANGAN, TALUTARA, PIHAK PERTAMA wajib membayar kepada PIHAK KEDUA _atas kemajuanpekerjaan sejauh yang telah dilakukan berdasarkan Perjanjian ini, dihitung sesuai dengan tanggal pemutusan perjanjian dikurangi dengan pembayaran- pembayaran yang telah diterima PIHAK KEDUA sebelumnya (ika ada), PIHAK KEDUA wajib menghentikan semua pekerjaan termasuk pembelianbarang dan jasa, berkenaan dengan Perjanjian ini dan melindungi pekerjaan sejauh yang telah dikerjakan pada saat pemberitahuan pemutusan Perjanjian diterima oleh PIHAK KEDUA serta semua biaya yang timbul akibat pemutusan Perjanjian ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA. PINAK KEDUA Pasal 16 PENYELESAIAN PERSELISIHAN (1) Apabila terjadi perselisihan antara Kedua Pihak mengenai pelaksanaan Perjanjian ini, pertama-tama diselesaikan secara musyawarah. (2) Apabila dengan musyawarah belum dapat menyelesaikan perselisinan, maka Kedua Pihak sepakat untuk mengajukan perselisihan ke Pengadilan Negeri Muara Enim di Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. (3) Selama dalam proses penyelesaian perselisihan berlangsung, PIHAK KEDUA tetap wajib meneruskan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan berdasarkan Perjanjian ini Pasal 17 JAMINAN SOSIAL Dalam pelaksanaan pekerjaan sebagaimana Pasal 2 Perjanjian ini PIHAK KEDUA wajib bertanggung jawab atas pendaftaran dan pembayaran BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan tenaga kerjanya sesuai ketentuan Perundang-undangan yang berlaku. Pasal 18 LAIN - LAIN (1) Perubahan atas Perjanjian ini harus dibuat secara tertulis dalam bentuk Addendum yang ditanda-tangani oleh Kedua Pihak dan merupakan bagian yang takterpisahkan dari Perjanjian. (2) Lampiran-lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini adalah’ a) Spesifikasi Teknis (Lampiran |) b) Surat Penawaran Harga PIHAK KEDUA (Lampiran II); ©) Copy Jaminan Pelaksanaan (Lampiran Il!) d) Risalah Kick Off Meeting (Lampiran IV) Pasal 19 PENUTUP (1) Apabila ada hal-hal yang belum cukup diatur dalam Perjanjian Kerjasama ini, maka akan diatur lebih lanjut dalam suatu Addendum yang disepakati oleh PARA PIHAK, dan ‘Addendum tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerjasama ini dan mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan Perjanjian ini; PKS PEKERIAANJASA PEMBORAN Page it ofa EKSPLORASI PENGEMBANGAN TALUTARA PIHAK KEDUA (2) Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) ASLI yang ditandatangani oleh PARA PIHAK, masing-masing bermeterai cukup dan masing-masing memiliki kekuatan hukum yang sama PKS PEKERIAAN JASA PEMBORAN EKSPLORASI PENGEMBANGAN TALUTARA, PIHAK KEDUA DIREKTUR UTAMA. Page 12 of 11 PAK PERTAMA PRIAK KEDUA SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN JASA PEMBORAN EKSPLORASI PENGEMBANGAN TAL UTARA Pekerjaan jasa yang akan dilaksanakan disusun dengan memenuhi kaidah-kaidah pelaporan sesuai Kepmen ESDM No. 1806K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Tugas Pemerintahan di Bidang Pertambangan Umum. Adapun ruang lingkup Pekerjaan Jasa Pemboran Eksplorasi Pengernbangan TAL Utara adalah sebagai berikut: |. Kegiatan Pemboran Dan Supervisi Pekerjaan yang dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana Pemboran terdiri dari . Persiapan dan penyelesaian lahan titik bor Pemboran miring inti dengan ukuran HO. Kemiringan Pemboran berkisar antara 20° s.d. 30° |. Melakukan pengambilan conto batubara, yang sudah direncanakan . Logging geofisika (Gamma Ray, Density) Laporan yang disampaikan berupa laporan mingguan dalam weekly meeting sm pange I. Persyaratan Spesifikasi Teknis Wajib a. Pemboran Inti 1. Mesin bor minimal 1 unit beserta aksesoris pendukungnya dengan spesifikasi mesin bor untuk kemampuan kedalaman hingga + 250 meter (kondisi miring hingga kedalaman + 200 meter) 2. Mata bor yang digunakan mata bor intan (Diamond Bit) 3. Menggunakan "Tripple/double Tube Split Core Barrel" ukuran HQ 4, Coal recovery > 95% (jika terdapat kondisi geologi dan kondisi litologi yang kompleks recovery dapat disesuaikan sesuai kesepakatan dengan PTBA) 5. Penyediaan tenaga kerja dan perlengkapan sesuai persyaratan spesifikasi 6. Menyediakan perlengkapan APD sesuai persyaratan dan standar yang berlaku. 7. Operasional pemboran harus memenuhi persyaratan K3L yang berlaku. maka ni b. Logging Geofisika 1. Peralatan Logging sudah terkalibrasi 2. Pengambilan data Logging Gamma Ray, Density 3. Personil bersertifikat Petugas Proteksi Radiasi (PPR) 4, Menyediakan perlengkapan APD standar sesuai persyaratan kerja yang berlaku hr ob Il, Tahap Pekerjaan Persiapan Dan Penyelesaian Lahan Titik Bor ‘Adapun lingkup pekerjaan tahap persiapan dan penyelesaian lahan titik bor sepenuhnya dilakukan oleh PTBA, yaitu : a. Melaksanakan clearing (pembersihan lahan) pada area rencana dan jalan eksplorasi b. Melaksanakan penggalian/stripping dan atau penimbunan/fill (ketebalannya disesuaikan dengan kondisi lapangan) ¢. Melaksanakan pemeliharaan (maintenance) badan jalan sepanjang jalan eksplorasi, baik pada jalan baru maupun jalan lama selama kegiatan pemboran eksplorasi berlangsung d. Melakukan penyelesaian perbaikan/perapihan lahan sekitar lokasi titik bor (penutupan bak pembilas, dll) pada saat pengeboran dititik bor tersebut dinyatakan selesai Jalan akses masuk dozer ke area lokasi titik bor adalah melalui area perkebunan sawit dan hutan sehingga persiapan jalan akses dan pembuatan lokasi titik bor selalu dikomunikasikan dengan PTBA atau sesuai dengan petunjuk PTBA. Setiap kegiatan harus mematuhi aturan K3L yang berlaku. IV, Tahap Pekerjaan Pemboran inti ‘Adapun lingkup pekerjaan tahap pemboran yang sepenuhnya dilakukan oleh Kontraktor adalah sebagai berikut: a. Melakukan pengamatan dan pengukuran singkapan batubara di sekitar lokasi bor. b. Melakukan pemboran miring dan full coring sebanyak + 3 lubang bor dengan total kedalaman 500 meter dalam jangka waktu 1 bulan ¢. Pemboran coring dilakukan mulai dari permukaan atau kedalaman 0 (nol) meter sampai dengan kedalaman + 150 meter yang ditargetkan atau sesuai petunjuk pengawas PTBA. d. Melakukan pengambilan core dengan "Tripple/double Tube Split Core Barrel” secara optimal dengan coal recovery >95% dan meminimalisir kerusakan core. e. Melakukan penanganan core sesuai standar berlaku (pembersihan core dari lumpur pemboran, penyimpanan core pada core box, pengambilan foto dokumentasi core baik yang baru keluar dari tabung penginti maupun dalam core box. f. Pengambilan contoh batubara dan batuan untuk pengujian laboratorium mutu batubara & Melakukan pengisian fog book lapangan sesuai standard yang diberikan PTBA (perekaman data mulai — selesai pemboran, kedalaman, perubahan litologi, analisis “core” dan analisis “cutting”, kecepatan pemboran, kendala dalam pemboran, dan lain- tain) i. Melakukan pengemasan/pengepakan dan pelabelan seluruh contoh batubara dan mengirimkan ke laboratorium pengujian yang terakreditasi sesuai rencana E j. Mengirim core box dan contoh sisa ke tempat penyimpanan core box PTBA. k. Membuat patok lubang bor, membersihkan areal sekitar lubang bor dan dokumentasi penyelesaian lubang bor. |. Lubang bor yang telah selesai akan uat menjadi titik pengamatan muka air tanah, Keterangan : ‘* Jumlah Titik bor dapat berubah jika terdapat penyesuaian yang dilakukan oleh PTBA berdasarkan kondisi lapangan (geologi, K3L, dan lainnya) namun tetap terikat pada total kedalaman sesuai kontrak. * Core box terbuat dari papan kayu atau plat aluminium yang dilengkapi dengan penutup (menggunakan engsel dan slot), ukuran panjang 1 (satu) meter, ukuran lebar disesuaikan dengan ukuran core yang terbagi atas 5 (lima) kompartemen. Pemberian label nomor titik bor dan kedalaman dengan jelas dan rapl * Patok lubang bor terbuat dari beton cor dengan bagian dasarnya berbentuk kotak dengan ukuran (40 x 40 x 40) cm. Bagian atasnya berbentuk silinder berlubang berbahan pipa paralon dengan ukuran tinggi 50 cm dan diameter 4 inch yang diberi tanda sesuai dengan nomor seri lubang bor tersebut pada bagian dasar dan bagian atas. ‘* Setelah selesai pemasangan patok agar dirapikan dan difoto untuk dokumentasi. * Lubang bor yang telah selesai akan dijadikan titik pengamatan muka air tanah, dengan air tanahmenggunakan paralon yang dapat dibuka-tutup. Logging Geofisika Adapun lingkup pekerjaan tahap logging geofisika sepenuhnya dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana Pemboran dan atau dapat bekerjasama dengan Kontraktor Logging Geofisika a, Membersihkan lubang bor untuk kelancaran pengambilan data logging. b, Menyediakan APD untuk kegiatan logging geofisika. c. Melakukan logging geofisika pada seluruh lubang bor, yang dimulai dari permukaan atau kedalaman 0"nol” meter hingga kedalaman akhir setiap lubang bor. d. Melakukan perekaman logging geofisika yang terdiri dari Log Gamma Ray dan Density e. Logging yang disyaratkan harus menggambarkan dengan jelas perbedaan batuan dan batubara (artinya bisa dimengerti dengan mudah oleh setiap orang yang membaca tanpa ragu-ragu). f. Peralatan logging geofisika harus sudah terkalibr kompeten dan mem jan personil yang bertugas harus VI. Laporan Supervisi Kegiatan Pemboran (Lapangan) vil. Adapun lingkup pekerjaan tahap pelaporan sepenuhnya dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana Pemboran a. Membuat mingguan per titik bor dengan dilengkapi foto dan form penyelesaian pekerjaan pemboran serta grafik kemajuan pemboran (kurva S).. b, Membuat log bor geologi dan log geofisika dari setiap lubang bor skala tegak minimal 1:200, yang sudah direkonsiliasi dengan logging geofisika. ©. Membuat rekap data log bor lapangan dan buku log lapangan dalam bentuk softcopy sesuai standard / format yang diberikan PTBA. Laporan Akhir Laporan Akhir dibuat dengan memuat semua informasi yang telah didapatkan pada kegiatan pemboran. Sebagai bahan yang tak terpisahkan dari atau bersamaan dengan penyerahan laporan akhir, maka pelaksana pekerjaan wajib menyerahkan seluruh asli (master) dari laporan dan data yang mendukung pembuatan laporan tersebut dalam bentuk digital dan hardcopy. e @ BukitAsam © RISALAH RAPAT Nomor: T/ 08/251210/PR.01/11/2023 Hari/Tanggal_: Selasa, 3Februari 2023 Waktu 14.00 WIB s.d. selesai Tempat : Zoom meeting Perihal : Pembahasan Tindak Lanjut Rencana Pemboran Miring dengan Skema Perjanjian Kerjasama Menindaklanjuti arahan Manajemen PTBA terkait rencana penambangan di wilayah TAL Utara yang menjadi alternatif rencana pengalihan penambangan pada RKAP 2023, telah dilakukan rapat koordinasi dengan PT GEOXP dengan hasil pembahasan sebagai berikut? 1. Data geologi yang ada memerlukan validasi penambahan titik bor dikarenakan kondisi aera TAL Utara dengan kemiringan lapisan batubara yang cukup terjal hingga 80° Ketersediaan unit bor baru PTBA yang mundur dari jadwal di jadwal di tahun 2022 menjadi pertengahan tahun 2023 akibat proses tender ulang . Pemboran miring (kemiringan maksimal 30°) fix//-coring akan dikerjakan oleh PT GEOXP dengan jadwal mobilisasi alat 1 minggu setelah Perjanjian Kerjasama terbit untuk meminimalisir risiko teknis Perlu klausul yang mengakomodir risiko kondisi eksisting area pengeboran dalam Perjanjian Kerjasama PT GEOXP perlu menyampaikan opsi penawaran harga bila ful/'coring hanya sampai kedalaman 150m dan selanjutnya diteruskan open hole PT Bukit Asam, Tbk. akan menyediakan dozer untuk kegiatan operasional pemboran Demikian disampaikan, atas kerjasamanya diucapkan terima kasih. PT. Bukit Asam, Tbk. PT. GEO XP AVP. Geologi & Pemboran irektur Utama CEPXP Peni Rostiarti Muhemad Harun NP. 8209230838 ‘ntor Pusat J Pr Nol, Tanung En, Mura Eni, Sumatera Selatan 3176, (0724) 451096 (0734) 452352. F(O734). 095, 0754) 452.985, antor Jar Menara Kaan (19 JH Rasuna Sid, Blok XS Kav, hare 2950.7 (OZ) 828 A0'4,F(OZD 825-4002 @ BukitAsam®& ‘Tembusan: 1. SVP Perencanaan 2. VP Eksplorasi Ceres «o00ec0' Praga} Cee Create CORT artr Pusat Par) Nod Tanjung Eni, Mura Exim, Smstere Selatan 7G, (O74) 4S 096, (O73) 45235, F(Q734) 451095, (0784) 452993 amt dakar: Menara Kodi LIS J HR. Rasuna Sac, Blok XS Kav Johar 2950, ¥ (O21) 523 4044, (Oz) S25 4002

Anda mungkin juga menyukai