Laporan PKL Lutfiyanti Annadhifah 19101011188 Fix
Laporan PKL Lutfiyanti Annadhifah 19101011188 Fix
BAB I PENDAHULUAN
2.1 Gambaran umum Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang.. 4
2.2 Sejarah Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang ................. 4
2.3 Visi dan Misi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang ....... 5
2.5 Tujuan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro ............................................ 5
2.5 Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro
Kota Semarang .................................................................................... 5
BAB IV PEMBAHASAN
v
4.1 Pengertian Koperasi ............................................................................. 14
4.2 Pengertian Bimbingan Teknis ( Bintek) ............................................... 14
4.3 Tujuan Bimbingan Teknis (Bintek) ..................................................... 15
4.4 Persiapan Kegiatan Bimbingan Teknis (Bintek) .................................. 15
4.5 Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan Teknis (Bintek).............................. 15
BAB V PENUTUP
LAMPIRAN ..................................................................................................... 19
DOKUMENTASI ............................................................................................ 31
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota
Semarang ......................................................................................................... 6
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Bidang Pengawasan dan Pemeriksaan
Koperasi ........................................................................................................... 9
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Matrik kegiatan Harian PKL di Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota
Semarang -------------------------------------------------------------------------------- 13
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
infesiensi, keamanan, pinjaman dll), resiko eksternal (persaingan,
peraturanpemerintah, bencana alam dll) resiko kelembagaan (SDM yang
rendah), resiko reputasi (citra buruk di masyarakat). Oleh karena itu, Dinas
Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang melaksankan kegiatan
Bimbingan Teknis (Bintek) agar koperasi-koperasi yang ada di Kota
Semarang meningkatkan kompetensinya.
1.2 Tujuan
Adapun beberapa tujuan yang hendak dicapai dalam melaksanakan
kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Dinas Koperasi dan Usaha
Mikro Kota Semarang :
1. Untuk memperoleh wawasan dalam pengelolaan, pengawasan dan
pembinaan koperasi di Kota Semarang.
2. Untuk mengetahui tujuan dari adanya bimbingan teknis pada
Bidang Pegawasan dan Pemeriksaan Koperasi.
1.3 Manfaat
Berikut merupakan manfaat kegiatan Praktek Kerja Lapangan bagi
mahasiswa, Fakultas Ekonomi Universitas Wahid Hasyim maupun instansi
tempat PKL terkait :
1. Bagi Mahasiswa
a. Sebagai sarana melatih keterampilan mahasiswa sesuai dengan
pengetahuan yang diperoleh dibangku perkuliahan dengan
mempraktekannya langsung di tempat PKL.
b. Belajar mengenal kondisi lingkungan kerja secara nyata.
c. Membantu memperkuat mental dengan berinteraksi bersama
pegawai di kantor.
d. Sebagai sarana memperoleh pengetahuan dan keterampilan
baru yang tidak diajarkan di dunia perkuliahan.
2
2. Bagi Fakultas Ekonomi
a. Sebagai sarana menjalin kerjasama/hubungan baik antara
Fakultas Ekonomi Universitas Wahid Hasyim dengan Dinas
Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang.
b. Mengetahui dan menilai kemampuan mahasiswa dalam
menerima dan mempraktekan ilmu yang didapatkan di tempat
PKL.
c. Fakultas Ekonomi Universitas Wahid Hasyim lebih dikenal
oleh instansi.
3. Bagi instansi
a. Dapat memberikan bantuan kepada para pegawai khususnya di
Bidang Pengawasan dan Pemeriksaan Koperasi.
b. Dapat menjalin kerjasama/ hubungan baik antara Universitas
Wahid Hasyim dengan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro serta
menumbuhkan hubungan kerjasama yang saling
menguntungkan dan bermanfaat.
3
BAB II
2.1 Gambaran Umum Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang
Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang merupakan bentuk
penyaluran Pengusaha kecil dan Menengah dari instansi Kantor Wilayah
depertemen Koperasi dan Pengusaha Kecil Menengah dan Usaha mikro
Kecil dan Menengah.
Dinas Koperasi dan usaha Mikro merupakan unsur pelaksana urusan
pemerintah bidang Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. Dinas
Koperasi dan Usaha Mikro dipimpin oleh kepala Dinas yang berkedudukan
di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris
Daerah. Penugasan dari Pemerintah Pusat kepada Daearh untuk membantu
melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan Pusat atau Pemerintah Daerah
Provinsi kepada Daerah untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan Daerah provinsi. Dinas Koperasi Bertanggung
jawab atas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Yang telah terdaftar dalam
Dinas.
Dinas Koperasi dan UMKM menjadi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro
merupakan Dinas Tipe A yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
bidang koperasi, Usaha Kecil dan Menengah. Serta Peraturan Walikota
Semarang No 77 Tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas
dan fungsi serta tata kerja Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang.
2.2 Sejarah Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang dibentuk berdasarkan
Peraturan Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Tengah No 7 tahun 2001
dengan nama Dinas Pelayanan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.
Dengan dikeluarkannya Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 6
tahun 2008 tanggal 7 Juni tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata kerja
4
Dinas Propinsi Jawa Tengah maka berubah menjadi Dinas Koperasi dan
Usaha Mikro Kecil Menengah.Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 14
tahun 2016 mengalami perubahan nama.
2.3 Visi dan Misi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang
a. Visi
Mewujudkan koperasi dan UMKM sebagai lembaga usaha yang sehat
berdaya saing dan berperan dalam membangun perekonomian menuju
masyarakat sejahtera.
b. Misi
1. Menumbuhkembangkan kehidupan berkoperasi
2. Meningkatkan pengetahuan & keterampilan masyarakat
3. Memfasilitasi pengembangan usaha KUMKM
2.4 Tujuan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang
1. Meningkatkan kualitas kelembagaan dan organisasi koperasi sesuai jati
diri koperasi
2. Menumbuhkan wirausaha baru dan kesempatan kerja
3. Meningkatkan produktivitas, daya saing dan kemandirian
2.5 Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan Dinas Koperasi dan Usaha
Mikro Kota Semarang
Struktur organisasi sebagai suatu garis hirarki yang mendeskripsikan
berbagai komponen yang menyusun perusahaan, dimana setiap individu
atau Sumber Daya Manusia pada lingkup perusahaan tersebut kemudian
memiliki posisi dan fungsinya masing-masing.
Berikut ini merupakan struktur organisasi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro
Kota Semarang
5
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota
Semarang
6
Berikut ini merupakan deskripsi struktur organisasi Dinas Koperasi dan Usaha
Mikro Kota Semarang
7
Seksi Pemeriksaan Kelembagaan dan Usaha Koperasi dan Seksi
Pengawasan Koperasi.
5. Bidang Pemberdayaan Koperasi
Bidang Pemberdayaan Koperasi berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. Bidang Pemberdayaan
Koperasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang. Bidang Pemberdayaan
Koperasi mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, membina,
mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi Seksi Fasilitasi Usaha
Koperasi, Seksi Peningkatan Kualitas SDM Koperasi, dan Seksi
Pengembangan, Penguatan dan Perlindungan Koperasi.
6. Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro
Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. Bidang
Pemberdayaan Usaha Mikro dipimpin oleh seorang Kepala Bidang. Kepala
Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro mempunyai tugas merencanakan,
mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan serta
mengevaluasi Seksi Fasilitasi Usaha Mikro, Seksi Pengembangan,
Penguatan dan Perlindungan Usaha Mikro, dan Seksi Peningkatan Kualitas
Kewirausahaan.
7. Jabatan Fungsional
Jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas
Koperasi dan Usaha Mikro sesuai dengan keahlian dan kebutuhan sesuai
peraturan perundang-undangan. Jabatan Fungsional, terdiri atas sejumlah
tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan
perundang-undangan. Setiap Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang
tenaga fungsional senior yang ditunjuk dan bertanggungjawab kepada
Kepala Dinas. Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan
dan beban kerja. Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional diatur berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
8
Gambar 2.2 Struktur Organisasii Bidang Pengawasan dan Pemeriksaan Koperasi
9
BAB III
10
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22,
Bidang Pengawasan dan Pemeriksaan Koperasi mempunyai fungsi:
a. perencanaan program, kegiatan dan anggaran;
b. pendistribusian tugas kepada bawahan;
c. pemberian petunjuk kepada bawahan;
d. penyeliaan tugas bawahan dalam lingkup
tanggungjawabnya;
e. pelaksanaan kegiatan penyusunan Sasaran Kerja Pegawai;
f. pelaksanaan koordinasi dengan perangkat daerah lainnya
dan instansi terkait;
g. pelaksanaan kegiatan penyusunan kebijakan di Bidang
Pengawasan dan Pemeriksaan Koperasi;
h. pelaksanaan kegiatan Seksi Penilaian Koperasi, Seksi
Pemeriksaan Kelembagaan dan Usaha Koperasi dan Seksi
Pengawasan Koperasi;
i. pelaksanaan kegiatan penyusunan data dan informasi di
Bidang Pengawasan dan Pemeriksaan Koperasi;
j. pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan pertanggungjawaban
keuangan di Bidang Pengawasan dan Pemeriksaan Koperasi;
k. pelaksanaan penilaian kinerja pegawai dalam lingkup
tanggungjawabnya;
l. pelaksanaanmonitoring dan evaluasi program dan kegiatan;
m. pelaksanaan penyusunanlaporan program dan kegiatan; dan
n. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.
3.3 Uraian Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
Adapun rincian pekerjaan yang dilakukan selama mengikuti kegiatan
Praktik Kerja Lapangan di Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang
khususnya Bidang Pengawasan dan Pemeriksaan Koperasi adalah sebagai
berikut:
1. Mengagendakan surat masuk
11
Surat masuk dari Dinas, koperasi atau bagian lain yang ditujukan ke
Bidang Pengawasan dan Pemeriksaan Koperasi seperti undangan
RAT, informasi pindahnya lokasi koperasi dan lain sebagainya.
2. Memasukkan data hasil penilaian kesehatan koperasi
Koperasi- koperasi yang telah melaksanakan penilaian kesehatan
koperasi maka datanya dikumpulkan dan direkap apakah koperasi
tersebut sehat, cukup sehat atau dalam pengawasan.
3. Membantu mengetik di Ms Word
Membantu karyawan Bidang Pengawasan dan Pemeriksaan
Koperasi mengetik surat permohonan hotel dan anggaran kegiatan
untuk pembuatan laporan kegiatan.
4. Membantu persiapan Bintek
Penulis membantu mulai dari persiapan pembuatan surat, menulis
nama koperasi, menyetepel amplop dan menyiapkan ATK (Map,
ballpoint dan materi)
5. Mengikuti kegiatan Bintek di luar kantor
Bidang Pengawasan dan Pemeriksaan koperasi melaksanakan
kegiatan Bintek dengan beberapa tema yaitu, penilai kesehatan
koperasi, manajemen resiko bagi pengelola koperasi, sistem
pengendalian internal. Penulis membantu peserta mengisi presensi,
mengaktifkan wifi dan membantu masuk ke situs web penilaian
kesehatan.
3.4 Topik yang Menjadi Tema dalam Kegiatan PKL
Dalam laporan Praktik Kerja Lapangan ini penulis memilih tema
Bimbingan Teknis (Bintek) karena di Bidang Pengawasan dan Pemeriksaan
Koperasi sering melaksanakan Bintek sehingga menjadi tema yang menarik
bagi penulis
12
3.5 Laporan Kegiatan Harian PKL
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama PKL diuraikan dalam table
dibawah ini:
Table 3.1
Matrik Kegiatan Harian PKL di Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota
Semarang
Minggu 5 Minggu 6
No Kegiatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Mengagendakan
1 surat masuk
Memasukkan
data penialian
kesehatan
2 koperasi
Membantu
mengetik surat
permohonan
3 hotel
Persiapan
4 Bintek
Mengikuti
5 kegiatan Bintek
13
BAB IV
PEMBAHASAN
14
4.3 Tujuan Kegiatan Bimbingan Teknis (Bintek)
Tujuan pelaksanaan kegiatan Bintek yaitu:
1. Memberikan peserta pelatihan pemahaman terkait peran dan fungsi
pelaksanaan RAT serta penyusunan laporan tahunan
2. Memberikan pelatihan sistem penilaian sistem penilaian online
kegiatan penilaian kesehatan koperasi agar mengetahui koperasi
tersebut sehat, cukup sehat atau dalam pengawasan.
3. Memberikan pelatihan manajemen risiko agar mengetahui apa saja
risiko yang dihadapi oleh koperasi
4. Memberika pelatihan pengendalian internal agar mengetahui cara
pencegahan, pendeteksian, perbaikan kecurangan yang ada di
koperasi.
4.4 Persiapan kegiatan Bimbingan Teknis( Bintek)
Sebelum melaksanakan kegiatan Bintek bidang pengawasan dan
pemeriksaan koperasi mendata penilaian kesehatan koperasi apakah
koperasi tersebut sehat, cukup sehat atau dalam pengawasan. Jika koperasi
tersebut tidak memiliki penilaian kesehatan maka koperasi tersebut tidak
diundang. Selanjutnya mendata koperasi mana saja yang akan diundang di
pelatihan Bintek dan proses pembuatan surat mulai dari menulis nama
koperasi, menyetempel amplop dan menempelkan prangko dan selanjutnya
dikirim melalui Pos. Persiapan ATK (Alat Tulis Kantor) yang berisi map,
ballpaint, materi dan notebook.
4.5 Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan (Bintek)
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang khusunya Bidang
Pengawasan dan Pemeriksaan Koperasi sering melaksanakan kegiatan
pelatihan Bintek (Bimbingan Teknis). Ada 3 tema kegiatan Bintek yang
dilaksanakan di Bidang Pengawasan dan Pemeriksaan koperasi tersebut
yaitu:
1. Bintek sistem penilaian online kegiatan penilaian kesehatan
koperasi
2. Bintek manajemen risiko bagi pengelola koperasi
3. Bintek sistem pengendalian internal bagi pengawas koperasi.
15
Bintek dilaksanakan selama 2 hari setiap 40 wilayah koperasi. Setiap
peserta Bintek atau pengurus koperasi yang datang pelatihan diberikan uang
transportasi sebesar Rp 190.000,- dan mendapatkan ATK(Alat Tulis
Kantor) yang berupa map, ballpaint, materi dan notebook. Peserta yang
hadir harus mengisi daftar hadir, tandatangan penerimaan ATK, penerimaan
uang transportasi dan menulis nomor rekening. Peserta juga harus
membawa surat tugas dari koperasi masing-masing, gunanya agar
memudahkan dalam pembuatan laporan pertanggung jawaban. Koperasi
yang diundang yaitu koperasi wilayah Semarang barat dan Semarang timur.
Tempat pelaksanaan Bintek untuk wilayah Semarang Barat yaitu di Hotel
Azana sedangkan wilayah Semarang Timur di Hotel Muria. Selama PKL
penulis mengikuti kegiatan Bintek selama kurang lebih 4 minggu.
16
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan yang sudah penulis sajikan pada bab
sebelumnya, penulis menarik kesimpulan bahwa :
1. Bimbingan teknis adalah suatu kegiatan dimana para peserta diberi
pelatihan-pelatihan yang bermanfaat.
2. Tujuan pelaksanaan kegiatan Bintek yaitu: Memberikan peserta
pelatihan pemahaman terkait peran dan fungsi pelaksanaan RAT serta
penyusunan laporan tahunan,Memberikan pelatihan sistem penilaian
sistem penilaian online kegiatan penilaian kesehatan koperasi,
Memberikan pelatihan manajemen risiko, Memberikan pelatihan
pengendalian internal.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil Praktik Kerja Lapangan yang telah dilaksanakan di Dinas
Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang maka saran yang dapat
disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan pelatihan disetiap koperasi dalam rangka mewujudkan
Bimbingan teknis untuk mencapai tujuan koperasi
2. Penulis berharap agar karyawan kantor Dinas Koperasi dan Usaha
Mikro Kota Semarang terutama di Bidang Pengawasan dan Pemeriksaan
tetap mempertahankan dan meningkatkan kedisiplinan dan
tanggungjawab dalam bekerja.
17
DAFTAR PUSTAKA
18
LAMPIRAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
19
Lampiran 1
Surat keterangan
20
Lampiran 2
21
22
Lampiran 3: Daftar kegiatan Harian PKL
23
24
25
26
27
28
Lampiran 4
Paraf Dosen
No Tanggal Materi Bimbingan
Pembimbing
1 2 Maret 2022 Konsultasi judul laporan
NPP. 03.18.1.0533
29
Lampiran 5
30
DOKUMENTASI
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
31
Dokumentasi 3: Membantu mengetik di Ms Word
32
Dokumentasi 5: Mengikuti kegiatan Bintek di luar kantor. Membantu peserta
mengisi presensi, mengaktifkan wifi dan membantu masuk ke situs web penilaian
kesehatan.
33
Dokumentasi 6: Perpisahan dan pemberian kenang-kenangan kepada
Bidang Pengawasan dan Pemeriksaan koperasi
34