Harmoni Agama dalam Kolaborasi Kesenian: Hadroh Assyuban dan
Paduan Suara Gereja Kristus Raja Surabaya Menantang Intoleransi dalam Video Viral Oleh: Rintan Amalia Rohar Kolaborasi kesenian antara Hadroh Assyuban dan paduan suara Gereja Kristus Raja Surabaya merupakan fenomena yang menarik dan berpotensi meningkatkan kerukunan antar umat beragama. Kolaborasi ini melibatkan dua kelompok seni, yaitu Hadroh Assyuban dan paduan suara Gereja Kristus Raja Surabaya. Hadroh Assyuban merupakan kelompok musik tradisional Islam yang menggunakan alat musik tradisional seperti rebana, hadroh, dan gendang. Paduan suara Gereja Kristus Raja Surabaya adalah kelompok vokal dari gereja tersebut. Video kolaborasi yang tidak biasa antara Hadroh Assyuban dan Paduan Suara Gereja Kristus Raja Surabaya menciptakan kehebohan di media sosial pada Desember 2019. Kolaborasi tersebut menjadi viral karena menghadirkan kolaborasi seni yang menarik antara umat beragama yang berbeda. Dalam sebuah era di mana polarisasi dan konflik seringkali menjadi sorotan, video ini memberikan contoh nyata tentang bagaimana kesenian dapat menjadi alat yang kuat untuk menangkal intoleransi dan memperkuat kerukunan antaragama. Dalam video tersebut, kita dapat melihat bagaimana Hadroh Assyuban dan Paduan Suara Gereja Kristus Raja Surabaya saling melengkapi satu sama lain. Suara indah dari paduan suara gereja dipadukan dengan irama dan alat musik tradisional yang dimainkan oleh Hadroh Assyuban. Kolaborasi ini memancarkan harmoni dan kesatuan, menggambarkan betapa indahnya perpaduan antara dua agama yang berbeda. Pertama, kerjasama tersebut dapat menjadi contoh nyata dialog harmonis antar umat beragama. Dalam masyarakat seperti Indonesia, kerjasama tersebut dapat meningkatkan sikap saling menghargai, saling menghormati dan toleransi antar umat beragama. Kolaborasi ini menunjukkan bahwa seni dapat menjadi jembatan yang kuat untuk mempersatukan kelompok agama yang berbeda. Selain itu, kerjasama tersebut juga dapat membantu mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang budaya dan kepercayaan dari masing-masing agama. Melalui seni kita dapat mempelajari nilai-nilai yang diyakini dan dihormati oleh kelompok lain. Hal ini memungkinkan dialog yang lebih baik, saling pengertian dan menghormati perbedaan. Viralnya video di media sosial dikarenakan kolaborasi ini adalah contoh yang menarik dari kerukunan antaragama. Kolaborasi ini menunjukkan bahwa seni dan musik dapat menjadi jembatan untuk menyatukan perbedaan dan mempromosikan toleransi antaragama.kolaborasi ini di media sosial juga bisa menjadi sarana ampuh untuk menyebarkan pesan kerukunan antarumat beragama. Di era digital saat ini, informasi dan konten yang viral dapat dengan cepat menjangkau banyak orang dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kerukunan umaSelain itu, kerjasama tersebut juga dapat membantu mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang budaya dan kepercayaan dari masing-masing agama. Melalui seni kita dapat mempelajari nilai-nilai yang diyakini dan dihormati oleh kelompok lain. Hal ini memungkinkan dialog yang lebih baik, saling pengertian dan menghormati perbedaan. Hal ini dapat mempengaruhi opini masyarakat secara positif dan menumbuhkan semangat toleransi. Namun, perlu diingat bahwa reaksi terhadap video viral semacam itu bisa berbeda- beda. Beberapa pihak mungkin menyambut baik kolaborasi ini dan melihatnya sebagai contoh positif dari kerukunan antaragama. Namun, tidak menutup kemungkinan juga ada individu atau kelompok yang tidak menyetujui kerjasama tersebut atau bahkan menolaknya karena alasan agama atau keyakinan pribadi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami bahwa setiap orang berhak atas pendapat dan keyakinannya sendiri. Secara umum, kolaborasi artistik antara Hadroh Assyuban dan Paduan Suara Gereja Kristus Raja Surabaya dengan inspirasi religi yang tersebar melalui media sosial merupakan fenomena yang positif dan dapat membantu mempererat kerukunan antar umat beragama. Dengan bantuan seni, dialog dan pemahaman yang baik, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih harmonis, menghargai dan toleran terhadap perbedaan.