Anda di halaman 1dari 1

Disiram cahaya lampu jalan, pada sebuah bangku kayu 

lelaki dan perempuan duduk bersisian. Mereka bergantian membuka

mulut, mengeluarkan yang selama ini mereka tabung dalam diri:

koin caci maki. 

Keduanya memerolehnya dari tangan peristiwa buruk

yang mereka ciptakan setiap hari, sejak hari pertama  

berjanji saling mencintai.

Setelah seluruh koin caci maki dikeluarkan,

cahaya lampu jalan membantu, mereka menghitung

tabungan siapakah yang lebih menggunung. 

Jika jumlahnya imbang, 

sepasang kekasih itu akan saling meninggalkan

bila tidak imbang, hubungan tetap dilanjutkan

agar mereka dapat kembali menabung koin caci maki

yang diulurkan tangan peristiwa buruk 

yang keduanya ciptakan tiap hari.

Kesepakatan itu mereka buat 

setelah “sepasang kekasih”  dan  sebelum “disiram” diketik.

Anda mungkin juga menyukai